• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.3. Lama Penggunaan Komputer

Lama penggunaan komputer sebagai variabel independen dibagi menjadi empat bagian yakni lama penggunaan komputer rata-rata dalam sehari, lama penggunaan komputer secara terus-menerus, riwayat lama penggunaan komputer dan indeks penggunaan komputer. Berbagai teori menunjukkan semakin lama kita berhadapan dengan komputer maka akan semakin banyak gejala CVS yang akan timbul. Gambaran mengenai lama penggunaan komputer tersebut akan disajikan dalam tabel 5.2.

Lama penggunaan komputer selama 6 jam secara terus-menerus menjadi mayoritas pada penelitian ini yaitu sebanyak 10 orang (24,39 %) dan hanya 1 orang (2,44 %) yang menggunakan komputer secara terus-menerus selama 13 jam sebagaimana tercantum pada tabel 5.2. Rentang waktu diambil sesuai dengan kriteria inklusi yaitu diatas 4 jam dikarenakan banyak literatur yang menyatakan bahwa gejala CVS akan muncul setelah penggunaan komputer minimal selama 4 jam secara terus-menerus. Kelelahan akibat penggunaan komputer secara terus- menerus memerlukan istirahat segera untuk memulihkan kondisi tubuh.

Lama Penggunaan Komputer

Secara Terus-Menerus (Jam) f (orang) %

4 2 4,88 5 3 7,32 6 10 24,39 7 8 19,51 8 6 14,63 9 3 7,32 10 3 7,32 11 2 4,88 12 3 7,32 13 1 2,44 Total 41 100

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Lama Penggunaan Komputer Secara Terus Menerus

Lama Penggunaan Komputer Rata-

rata Dalam Sehari (Jam) f (orang) %

1 0 0 2 2 4,88 3 1 2,44 4 7 17,07 5 9 21,95 6 10 24,39 7 1 2,44 8 6 14,63 9 2 4,88 10 1 2,44 11 1 2,44 12 1 2,44 Total 41 100

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Lama Penggunaan Komputer Rata-rata Dalam Sehari

Riwayat Lama Penggunaan

Komputer( Tahun) f (orang) %

2 3 4 0 0 0 0 0 0 5 11 26,83 6 1 2,44 7 23 56,10 8 12 29,27 9 0 0 10 12 29,27 11 0 0 12 2 4,88 Total 41 100

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Riwayat Lama Penggunaan Komputer

Tabel 5.3. menunjukkan lama penggunaan komputer rata-rata dalam sehari mempunyai mempunyai rentang dari 2 jam sampai dengan 12 jam. Sebanyak 10 orang (24,39 %) Pegawai Negeri Sipil menggunakan komputer selama 6 jam sehari dan Pegawai Negeri Sipil yang menggunakan komputer selama 3,10,11,12 jam sehari masing-masing 1 orang (2,44 %) Pegawai.

Distribusi frekuensi berdasarkan riwayat lama penggunaan komputer pada tabel 5.4. menunjukkan bahwa 23 orang Pegawai Negeri Sipil (56,10 %) telah memiliki riwayat penggunaan komputer selama 7 tahun. Yang mempunyai riwayat penggunaan komputer selama 12 tahun terdapat pada 2 orang Pegawai (4,88 %).

Interpretasi indeks penggunaan komputer menunjukkan bahwa yang termasuk ke dalam kategori IPK ringan sebanyak 30 orang (74 %), yang termasuk

IPK sedang sebanyak 10 orang (25 %) dan yang termasuk IPK berat sebanyak 1 orang (3 %). Interpretasi IPK ini dapat dilihat pada tabel 5.5.

Interpretasi IPK f (orang) %

Ringan 30 74

Sedang 10 25

Berat 1 3

Total 41 100

Tabel 5.5. Distribusi Responden Berdasarkan Indeks Penggunaan Komputer

5.1.4. Computer Vision Syndrome

Computer Vision Syndrome adalah variabel dependen dalam penelitian ini. Lima belas gejala pada kuesioner telah diberikan kepada responden untuk diisi dengan cara melingkari masing-masing gejala yang dirasakan oleh Pegawai Negeri Sipil saat menggunakan komputer. Tabel 5.6. menyajikan distribusi jumlah gejala CVS pada responden.

Jumlah Gejala f (orang) %

1 gejala 0 0 2 gejala 4 10 3 gejala 2 5 4 gejala 9 22 5 gejala 11 27 6 gejala 6 15 7 gejala 1 3 8 gejala 2 5 9 gejala 3 8 10 gejala 3 8 11 gejala 0 0

12 gejala 0 0

13 gejala 0 0

14 gejala 0 0

15 gejala 0 0

Total 41 100

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Jumlah Gejala Computer Vision Syndrome

Dari 15 gejala dalam kuesioner, banyaknya gejala maksimal yang dirasakan oleh setiap Pegawai Negeri Sipil dalam penelitian ini yaitu sebanyak 10 gejala. Mayoritas Pegawai merasakan 5 gejala yaitu sebanyak 11 orang (27 %). Sebanyak 9 orang (22 %) Pegawai merasakan 4 gejala, 6 orang Pegawai (15 %) merasakan 6 gejala, 4 orang (10 %) merasakan 4 gejala, sedangkan 9 dan 10 gejala dirasakan oleh masing-masing 3 orang (8 %). Yang merasakan 3 dan 8 gejala sebanyak masing-masing 2 orang (5 %) dan yang mengeluhkan 7 gejala cuma 1 orang (3 %). Hal ini sesuai dengan intensitas lama penggunaan komputer.

5.2. Pembahasan

5.2.1. Lama Penggunaan Komputer

Lama penggunaan komputer 6 jam secara terus-menerus dalam sehari merupakan jumlah responden terbanyak, yaitu 9 orang (22 %). Menempati urutan kedua terbanyak yaitu yang menggunakan komputer selama 7 jam secara terus- menerus sebanyak 8 orang Pegawai. Penelitian Sen et al (2007) menunjukkan hampir setengah dari pengguna komputer menggunakan komputer secara terus- menerus tanpa istirahat lebih dari 2 jam per harinya. Sedangkan penelitian Dewi et al (2009) di kantor Samsat Palembang menunjukkan sebanyak 75 % pekerja di kantor tersebut menghabiskan waktu di depan komputer diatas 4 jam.

Mayoritas lama penggunaan komputer rata-rata dalam sehari dalam penelitian ini adalah 6 jam yaitu sebanyak 10 orang Pegawai (25 %). Menurut klasifikasi The University of North Carolina di Asheville, kategori ini termasuk ke dalam golongan pekerja komputer dengan beban kerja berat. Penelitian Taylor

(2007) di 16 negara di dunia, menunjukkan rata-rata lama penggunaan komputer per harinya adalah 5 jam. Penelitian Hoesin et al (2007) di 16 kota di Indonesia menunjukkan rata-rata penggunaan komputer kurang dari 5 jam per hari. Penelitian ini juga hampir sama dengan penelitian yang dilakukan Shrestha et al (2011) di India. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran komputer di dalam memudahkan pekerjaan hampir di segala bidang ditandai dengan besarnya persentase yaitu 75 % pekerjaan di dunia bergantung pada komputer (Kanitkar et al, 2005).

Hasil uji statistik dalam penelitian ini menunjukan bahwa didapati korelasi antara lama penggunaan komputer secara terus-menerus dengan jumlah gejala CVS yang timbul pada Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di kantor Bappeda (r=0,9). Hal ini sesuai dengan penelitian Sen et al (2007), Uchino et al (2008) dimana terdpat hubungan yang erat antara lama penggunaan komputer dengan peningkatan dan keparahan gejala sindroma mata kering. Untuk mengatasinya, pengguna komputer dianjurkan untuk istirahat setelah beberapa jam penggunaan komputer (Balci et al, 2003; Blehm et al, 2005).

Saat menggunakan komputer, mata dipaksa untuk memfokuskan kerja pada komputer, stuck at that point sehingga frekuensi berkedip berkurang (Goldsborough, 2007). Kelelahan mata yang berlebihan akibat terus menatap komputer akan menyebabkan kedipan inkomplit (Kaneko et al, 2001; Caffier et al, 2003). Kedipan inkomplit ini juga berkontribusi terhadap semakin cepat waktu ruptur TF (Tomlinson et al, 2002). Frekuensi berkedip yang berkurang juga menyebabkan berkurangnya input sensori ke kelenjar lakrimal sehingga terjadi gangguan pada kelenjar lakrimal akibat lama tidak digunakan. Keadaan ini disebut disuse athropy (Nakamura et al, 2005). Menurut Tong et al (2010) menunjukkan disfungsi kelenjar Meibom pada pengguna komputer tahap lanjut.

Dalam penelitian ini, sebanyak 12 orang telah mengenal dan mengunakan komputer sejak 8-10 tahun yang lalu. Hal ini jelas menunjukkan bahwa komputer telah dikenal luas oleh masyarakat sejak bertahun-tahun yang lalu.

Dokumen terkait