• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI - LAMPIRAN

Lampiran I - Daftar Peraturan Republik Indonesia terkait Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Sosial

Daftar Peraturan – Berlaku untuk semua sektor

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.

5. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

6. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convension on The Elimination

of All Forms of Discrimination Againts Women).

7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations

Framework Convention on Climate Change.

8. Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2004 tentang Ratifikasi Kyoto Protocol to

the United Nations Framework Convention on Climate Change.

9. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial. 10. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejaheraan Sosial.

11. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 2000 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak.

12. Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

13. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1992 tentang Kependudukan dan Keluarga Sejahtera.

14. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang.

15. Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1994 tentang Pengesahan Konvensi Internasional mengenai Keanekaragaman Hayati (United Nation Convention on Biological

Diversity).

16. Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 2014 tentang Konservasi Tanah dan Air. 17. Undang-Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.

18. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN I – DAFTAR PERATURAN

REPUBLIK INDONESIA TERKAIT

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA SERTA SOSIAL

BAB - VI

Daftar Peraturan – Berlaku untuk semua sektor Alam Hayati dan Ekosistemnya.

20. Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

21. Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. 22. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi. 23. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah

Berbahaya dan Beracun (B3).

24. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2001 tentang Bahan Berbahaya Beracun (B3).

25. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan. 26. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

27. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

28. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

29. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun.

30. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 61 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan.

31. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

32. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan/atau Pencemaran Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan/atau Lahan.

33. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

34. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai.

35. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Aktivitas Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 36. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN I – DAFTAR PERATURAN

REPUBLIK INDONESIA TERKAIT

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA SERTA SOSIAL

BAB - VI

Daftar Peraturan – Berlaku untuk semua sektor

Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.

38. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 18 Tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

39. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2015 tentang Baku Mutu Air Limbah.

40. Peraturan Menteri Kehutanan P.16/Menhut-II/2014 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan.

41. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

42. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

43. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan ELEMEN Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.

44. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja.

45. Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

46. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

47. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran.

48. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. KEP-50/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebauan.

49. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Aktivitas Konstruksi.

50. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL).

51. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan Dokumen AMDAL Kegiatan Pembangunan di Daerah Lahan Basah.

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN I – DAFTAR PERATURAN

REPUBLIK INDONESIA TERKAIT

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA SERTA SOSIAL

BAB - VI

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Kelistrikan 1. Undang-Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Aktivitas Pembangkit Listrik Tenaga Termal.

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 21 Tahun 2008 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Usaha dan/atau Aktivitas Pembangkit Tenaga Listrik Termal 5. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.64/Menhut-II/2013 tentang Pemanfaatan Air dan Energi

Air di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. 6. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerjasama

Penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 35 Tahun 2013 tentang Tata Cara Perizinan Usaha Ketenagalistrikan.

8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan.

9. Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas oleh PT PLN (Persero).

10. Peraturan Menteri ESDM No. 19 Tahun 2015 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan Kapasitas sampai dengan 10 MW oleh PT PLN (Persero).

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Minyak dan Gas Bumi serta Panas Bumi 1. Undang-Undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

2. Undang-Undang No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi.

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Aktivitas Minyak dan Gas serta Panas Bumi.

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2009 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak bagi Usaha dan/atau Aktivitas Minyak dan Gas Bumi.

5. Peraturan Menteri ESDM No. 45 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Lumpur Bor, Limbah Lumpur dan Serbuk Bor pada Kegiatan Pengeboran Minyak dan Gas Bumi.

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN I – DAFTAR PERATURAN

REPUBLIK INDONESIA TERKAIT

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA SERTA SOSIAL

BAB - VI

6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 13 Tahun 2007 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengelolaan Air Limbah bagi Usaha dan/atau Aktivitas Hulu Minyak dan Gas serta Panas Bumi dengan Cara Injeksi.

7. Peraturan Menteri ESDM No. 20 Tahun 2008 tentang Pemberlakuan ELEMEN Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang Usaha Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib.

8. Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Panas Bumi.

9. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Transportasi

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 56 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Perkeretaapian.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara.

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Limbah di Pelabuhan.

4. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerjasama Penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Air Minum

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum.

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

3. Peraturan Menteri PUPR No. 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan.

4. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.64/Menhut-II/2013 tentang Pemanfaatan Air dan Energi Air di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Jalan

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

2. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerjasama Penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN I – DAFTAR PERATURAN

REPUBLIK INDONESIA TERKAIT

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA SERTA SOSIAL

BAB - VI

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Telekomunikasi

1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.

2. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Bersama Telekomunikasi.

3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.85/Menhut-II/2014 tentang Tata Cara Kerjasama Penyelenggaraan Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam.

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Bendungan

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2010 tentang Bendungan. 2. Peraturan Menteri PUPR No. 27/PRT/M/2015 tentang Bendungan.

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Pengairan/Irigasi

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi.

2. Peraturan Menteri PUPR No. 30/PRT/M/2015 tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi.

3. Peraturan Menteri Pertanian No. 79/PERMENTAN/OT.140/12/2012 tentang Pedoman Pembinaan dan Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air.

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Air Limbah

1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Kawasan Industri, Permukiman, Perkantoran, dan Perniagaan

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan

Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 3 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri.

4. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2000 tentang Panduan Penyusunan AMDAL Kegiatan Pembangunan Permukiman Terpadu.

5. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN I – DAFTAR PERATURAN

REPUBLIK INDONESIA TERKAIT

LINGKUNGAN, KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA SERTA SOSIAL

BAB - VI

Daftar Peraturan – Berlaku khusus untuk sektor Rumah Sakit

1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit.

2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 3. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN II – OUTLINE

LAPORAN ESDD BAB - VI

Lampiran II - Outline Laporan Environmental and Social Due Diligence

Outline Laporan ESDD

1. Latar Belakang 2. Tujuan

3. Deskripsi Proyek

4. Status Perizinan Lingkungan, dan Sosial 5. Pengelolaan Isu Lingkungan:

a. Pengelolaan Emisi b. Pengelolaan Air

c. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun d. Pengelolaan Limbah Cair

e. Pengelolaan Limbah Domestik

f. Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun g. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati h. Program Konservasi Energi

6. Pengelolaan Potensi Bencana Alam: a. Potensi Longsor

b. Potensi Banjir c. Potensi Gempa Bumi

d. Potensi Bencana Alam Lainnya

7. Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan dan Keamanan: a. Kebijakan dan Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja b. Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

8. Pengelolaan Isu Sosial:

a. Program Konsultasi dan Komunikasi dengan Masyarakat dan Pemerintah b. Penanganan keluhan dan Penyelesaian keluhan

c. Pengelolaan Masyarakat Adat / Masyarakat Tempatan d. Pengelolaan Cagar Budaya

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN II – OUTLINE

LAPORAN ESDD BAB - VI

9. Pengelolaan Ketenagakerjaan a. Penanganan Ketenagakerjaan b. Pengeloaan Lingkungan Kerja 10. Pengelolaan Pengadaan Lahan:

a. Persoalan Pengadaan Lahan b. Pemindahan Penduduk

11. Kesimpulan Status Pengelolaan Perlindungan Lingkungan dan Sosial 12. Corrective Action Plan

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN III – EXCLUSION LIST BAB - VI

Lampiran III – Exclusion List

Daftar Pengecualian (Exclusion List) Pembiayaan dan Investasi, Pengembangan Proyek, dan Pemberian Jasa Konsultasi adalah sebagai berikut:

1. Produksi atau jual beli segala jenis produk atau aktivitas yang dianggap ilegal berdasarkan undang-undang dan peraturan Negara atau konvensi dan perjanjian internasional atau subyek yang dilarang secara internasional, seperti obat-obatan terlarang, pestisida/herbisida, zat perusak ozon,

polychlorinated biphenyls (PCBs), margasatwa atau produk yang diatur dalam Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).

2. Produksi atau jual beli senjata dan amunisi.

3. Produksi atau jual beli minuman beralkohol (tidak termasuk bir dan anggur). 4. Produksi atau jual beli tembakau.

5. Judi, Kasino dan perusahaan sejenis.

6. Produksi atau jual beli bahan radioaktif. Tidak termasuk produksi atau jual beli untuk alat medis, alat quality control (pengukuran) dan peralatan lainya dalam jumlah yang sangat kecil dan/atau cukup terlindungi.

7. Produksi atau jual beli serat asbestos yang tidak terikat. Tidak termasuk pembelian atau penggunaan lembaran asbestos semen yang terikat dengan konsentrasi asbestos kurang dari 20%. 8. Drift net fishing di dalam lingkungan perairan menggunakan jaring yang panjangnya lebih dari 2.5

km.

9. Produksi atau aktivitas yang terkait dengan eksploitasi dan pekerjaan berbahaya oleh pekerja paksa1/ pekerja anak2.

10. Perdagangan hasil operasional penebangan hutan untuk digunakan yang berasal dari hutan hujan tropis.

11. Produksi atau jual beli kayu atau hasil produksi hutan lainnya selain dari hutan yang dikelola secara berkesinambungan.

12. Aktivitas bisnis yang berhubungan dengan pornografi dan prostitusi. 13. Perusakan terhadap habitat yang kritis.

14. Perdagangan lintas-batas untuk limbah dan produknya, kecuali sesuai dengan Konvensi Bassel dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

15. Produksi dan distribusi barang dan media yang bersifat rasis, anti demokrasi dan/atau sentimen kelompok tertentu.

16. Produksi dan distribusi barang dan media yang bersifat radikalisme keagamaan.

1 Pekerja paksa adalah suatu pekerjaan atau jasa yang dikerjakan secara tidak sukarela dari seseorang dibawah ancaman kekuatan atau finalti

2 Pekerja anak adalah mempekerjakan anak yang secara ekonomi diekploitasi ataupun membahayakan anak tersebut atau mengganggu pendidikan anak atau berbahaya untuk kesehatan anak ataupun perkembangan fisik, mental, spiritual, moral dan sosial anak

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN IV – ENVIRONMENTAL AND

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST BAB - VI

Lampiran IV – Environmental and Social Assessment Checklist

ENVIRONMENTAL AND SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST

Nama Proyek/Counterparty :

Nama Pemerintah Daerah/

Counterparty

:

Deskripsi Proyek/Counterparty :

Alamat Proyek/Counterparty :

ENVIRONMENTAL ASSESSMENT CHECKLIST

PERIZINAN PROYEK

No. Jenis Perizinan Ya Tidak N/A

Keterangan

(Nomor, Tanggal Penerbitan, Masa Berlaku, dan Instansi

Penerbit Izin)

1. AMDAL / UKL – UPL / SPPL

2. Izin Lokasi

3. Izin Pembuangan Limbah B3

4. Izin Penyimpanan Bahan B3

5. Izin Pemanfaatan Air Tanah

6. Izin Lainnya

MITIGASI DAMPAK LINGKUNGAN

No. Komponen Ya Tidak N/A Keterangan

1. Hutan Lindung

2. Area Resapan Air

3. Pantai

4. Sungai

5. Danau

6. Habitat Alam

7. Cagar Alam

8. Hutan Bakau

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN IV – ENVIRONMENTAL AND

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST BAB - VI

MITIGASI DAMPAK LINGKUNGAN

9. Taman Nasional

10. Hutan Rakyat

11. Area Perlindungan Plasma Nutfah

12. Batu karang

13. Lainnya

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST

Penggunaan Lahan, Pembebasan Lahan - Pemindahan Penduduk

No. Komponen Ya Tidak N/A Keterangan

1.

Apakah proyek termasuk

pembebasan lahan hak milik

masyarakat?

2.

Apakah proyek termasuk

pembebasan lahan hak milik

pemerintah?

3.

Apakah ada rumah dan fasilitas

umum masyarakat yang

dipindahkan?

4. Apakah ada penduduk yang

dipindahkan?

5. Apakah penduduk kehilangan akses

ke mata pencahariannya?

6.

Apakah proyek menyediakan

kesempatan kerja kepada

masyarakat lokal, termasuk

kesempatan kerja untuk

perempuan?

7.

Apakah proyek memiliki perhatian

yang cukup untuk pengurangan

kemiskinan masyarakat setempat?

8.

Jumlah keluarga di bawah garis

kemiskinan yang diajukan

memperoleh keuntungan dari

proyek

9.

Apakah terdapat kelompok

sosial-budaya tertentu di dalam area

proyek (kelompok suku, minoritas,

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN IV – ENVIRONMENTAL AND

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST BAB - VI

Penggunaan Lahan, Pembebasan Lahan - Pemindahan Penduduk

atau masyarakat adat)?

10.

Apakah kelompok tersebut

mengidentifikasikan dirinya sebagai

bagian dari kelompok sosial dan

budaya yang berbeda?

11.

Apakah kelompok tersebut

memelihara institusi budaya,

ekonomi, sosial, dan politik yang

berbeda dengan masyarakat dan

budaya umumnya?

12.

Apakah kelompok tersebut

berbicara dalam bahasa atau dialek

yang berbeda?

13.

Apakah kelompok tersebut pernah

termarginalkan, dilemahkan,

dikecualikan, dan/atau

didiskriminasikan secara latar

belakang sejarah, sosial, dan

ekonomi?

14.

Apakah proyek bermanfaat secara

langsung atau tidak langsung untuk

masyarakat adat dan masyarakat

tempatan?

15.

Apakah proyek secara langsung atau

tidak langsung mempengaruhi

pelaksanaan sosial-budaya

tradisional dan kepercayaan?

(Misalnya membesarkan anak,

kesehatan, pendidikan, kesenian,

dan pemerintahan)

16.

Apakah proyek mempengaruhi

sistem penghidupan masyarakat

adat dan masyarakat tempatan?

(Misalnya sistem produksi

makanan, pengelolaan sumber

daya alam, kerajinan dan

perdagangan, status tenaga kerja)

17.

Apakah proyek berada di dalam

lahan yang ditempati, dimiliki, atau

digunakan oleh masyarakat adat

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN IV – ENVIRONMENTAL AND

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST BAB - VI

Penggunaan Lahan, Pembebasan Lahan - Pemindahan Penduduk

dan masyarakat tempatan,

dan/atau diklaim sebagai tanah

leluhur?

Suplai Air

No. Proses Deskripsi Ya Tidak N/A Keterangan

1. Pengambilan

Air

Apakah pengaruh

negatif dari

pengambilan air

permukaan sudah

dievaluasi?

Apakah penilaian

alur lingkungan

yang sesuai sudah

dilakukan untuk

menentukan debit

pengambilan air

yang sesuai?

Apakah suplai air

baku memiliki

sumber polusi pada

hulunya seperti

industri, pertanian,

air limbah domestik,

dan erosi tanah?

Apakah sudah

dilakukan

langkah-langkah antisipasi?

Apakah proyek

menyebabkan

bahaya penurunan

tanah akibat

pemompaan air

tanah secara

berlebihan?

2. Pengolahan

Air

Apakah air olahan

memenuhi standar

nasional?

Apakah sudah

dilakukan

langkah-langkah yang sesuai

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN IV – ENVIRONMENTAL AND

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST BAB - VI

No. Proses Deskripsi Ya Tidak N/A Keterangan

untuk mengurangi

timbulan residu

limbah padat dari

proses pengolahan

air?

Apakah efluen dari

proses pengolahan

air seperti filter

backwash, reject

streams dari proses

filtrasi membran,

dan brine streams

dari ion exchange

atau proses

demineralisasi

memenuhi standar

nasional?

Apakah sudah

dilakukan

langkah-langkah untuk

mencegah dan

mengendalikan

bahaya selama

penyimpanan dan

penggunaan bahan

kimia berbahaya?

Apakah terdapat

emisi cerobong dari

proses pengolahan

air? Apakah sudah

dilakukan

langkah-langkah mitigasi

terhadap dampak

tersebut?

Apakah fasilitas

pengolahan air

berlokasi dalam area

yang dilindungi?

Apakah kegiatan

proyek

menyebabkan

kerusakan?

Apakah fasilitas

pengolahan air

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN IV – ENVIRONMENTAL AND

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST BAB - VI

No. Proses Deskripsi Ya Tidak N/A Keterangan

berlokasi di dalam

area padat penduduk

atau pada area

dengan kegiatan

pembangunan yang

tinggi?

3. Distribusi Air

Apakah sudah

dibuat desain sistem

distribusi termasuk

pengecekan dan

langkah-langkah

untuk

meminimalisasi

kebocoran dan

kehilangan tekanan?

Apakah air

pembuangan telah

memenuhi ketentuan

nasional?

4. Fasilitas

Pendukung

Apakah fasilitas

suplai air didukung

oleh jaringan air

yang cukup?

Apakah potensi

gangguan terkait

jalur transmisi dan

jalan akses sudah

dikelola dengan

baik?

Apakah kenaikan

suplai air didukung

oleh jaringan dan

fasilitas pengolahan

air limbah domestik

yang cukup?

5.

Keselamatan

dan

Kesehatan

Apakah sudah

dilakukan

langkah-langkah yang sesuai

untuk mencegah,

meminimalisasi, dan

mitigasi terhadap

bahaya keselamatan

PEDOMAN ESS PROYEK

MULTILATERAL

Tanggal Ditetapkan:

LAMPIRAN IV – ENVIRONMENTAL AND

SOCIAL ASSESSMENT CHECKLIST BAB - VI

No. Proses Deskripsi Ya Tidak N/A Keterangan

dan kesehatan kerja

pada proyek?

Air Limbah Domestik dan Sanitasi

No. Proses Deskripsi Ya Tidak N/A Keterangan

1. Sistem

On-site

Apakah disediakan

fasilitas yang

memadai untuk

penyimpanan,

penanganan, dan

pengolahan air

limbah domestik?

2.

Sistem

Saluran Air

Limbah

Domestik

Apakah desain sistem

penyaluran air limbah

domestik memenuhi

standar nasional?

Apakah sudah

dilakukan

langkah-langkah yang cukup

untuk mencegah dan

meminimalisasi

kebocoran dari sistem

penyaluran air limbah

domestik ke dalam

tanah?

3.

Pengolahan

Air Limbah

Domestik

Apakah air limbah

domestik diolah

dengan sesuai

sebelum dibuang ke

sistem perairan?

Apakah memenuhi

standar nasional?

Apakah lumpur yang

ditimbulkan dari

lokasi pengolahan

Dokumen terkait