ampu indikator ECS diletakan pada panel instrument akan “on” dengan dipilihnya mode sport sistem ECS salah / gagal. ECSCM mengontrol terminal ground saat sinyal switch diinputkan atau saat kesalahan / kegagalan sistem terdeteksi.
b. Aplikasi lampu ECS lamp bekerja saat mode atau saat ada kesalahan / kegagalan
- Normal: OFF, Sport: ON, Gagal : berkedip Mode & Lampu Control -
mpu akan dinyalakan dan dimatikan oleh switch. Tapi lampu akan selama 3 menit setelah control module diaktifkan. a) Pilih Sport: Lampu ECS ON b) Pilih normal: lampu ECS OFF
- Pendeteksian masalah : Jika beberapa masalah terdeteksi, angka diagnosa yang mewakili masalah dicatat. Pada saat yang bersamaan lampu “sport” akan on dan off. Jika maslah
- Lampu sport menyala saat komunikasi HI-SCAN L
atau akan berkedip jika
a. Spesifikasi
- Tipe: LED- Kebutuhan Power : Max 25mA (pada 12 V)
sport dipilih pada sistem. c. Operasi lampu
d. Spesifikasi ECS Control Saat berjalan normal, la menyala
e. Sinyal output
dari lampu ECS
3
Ar SCM.
Te
erak dan mengubah jalur liran dan mengatur variasi damping force.
a. Aplikasi : Sinyal utama untuk kenyamanan erkendara.
b. Spesifikasi
- Range arus output : 0.3A ~ 1.3A 1) Rebound keras / kompresi lembut : 0.3A
2) Rebound lembut / kompresi lembut : 0.8A
c. Lokasi
) SOLENOID VALVE (TIPE PROPORTIONAL)
us yang diberikan ke damping force variable solenoid valve akan dikontrol oleh EC rgantung pada arus yang diberikan, spool valve
dalam actuator akan berg a
b
3) Rebound lembut / kompresi keras : 1.3A- Tegangan dasar : 12V - Tegangan operasi : 10 ~ 16 V- frekuensi PWM : 500Hz
d. Konstruksi
ses rebound, prosedur untuk mengubah damping force hard adalah sebagai Dalam pro
berikut:
- Kurangi arus pada solenoid actuator kemudian kanan, dan menekan area da
pindahkan pilot spool / kumparan ke sisi ri control port, sehingga gaya damping dari orifice control e utama akan bertambah. Sebagai arena meningkatnya tekanan pembukaan
ping force soft / lembut adalah sebagai berikut ; meningkat dan tekanan ruangan dibelakang valv
hasilnya, damping force berubah ke hard / keras, k dari valve utama.
Prosedur untuk mengubah dam
- Tingkatkan arus dari solenoid actuator kemudian pindahkan pilot spool / kumparan ke sisi membuka control port, pelumas akan mengalir melalui kedua orifice dari samping rebound valve utama dan control port dari pilot spool, sehingga damping force dari orifice control berkurang, dan pada saat yang bersamaan tekanan ruangan dibelakang valve utama karena turunnya tekanan dari orifice valve utama, kemudian point blow off pada valve utama bergerak ke sisi bagian bawah, sebagai hasilnya damping force berubah menjadi lembut / soft. Dalam kasus proses jouncing, jika anda ingin membuatnya hard / keras, arus harus dikurangi.
Saat arus yang digunakan turun menjadi 0.8A, spool valve berpindah ke kiri sehubungan s yang mendorong spool valve melebihi gaya magnetic dari solenoid kiri dan
e. Operation (mode HARD/SOFT)
dengan gaya dari pega coil.
Selama tahap kompresi, pelumas mengalir dari ruang kompresi ke dasar ruangan dengan spool valve telah terbuka. Sebagai hasilnya, tahap / langkah kompresi menjadi lembut / soft.
Saat spool valve bergeser ke kiri, pembukaan untuk ruangan rebound ke ruang dasar menerima aliran pelumas yang sedikit dan terbatas. Saat arus mencapai 0.3A, jalur pelumas tertutup sepenuhnya dan langkah rebound menjadi paling keras / hard.
f. Operasi (mode SOFT/HARD)
Jika arus yang diaplikasikan naik diatas 0.8A, spool valve bergeser ke samping kanan mengurangi aliran pelumas yang meuju ke ruang kompresi. Saat arus meningkat sampai 1.3A, pembukaan antara ruang kompresi dan ruang dasar tertutup sepenuhnya. Pada 1.3A langkah kompresi menjadi paling keras / hard.
Selama langkah rebound, jalur pelumas dari ruangan rebound ke ruangan dasar melalui spool valve terbuka, sehingga langkah rebound sedikit lembut / soft.
g. Operasi (mode SOFT/SOFT)
Saat arus yang digunakan adalah 0.8A, damping force adalah lembut/soft untuk kedua langkah kompresi dan rebound. Pada 0.8A, jalur spool valve keduanya terbuka. Pelumas didalam ruangan rebound dan kompresi menglir dengan mudah ke truangan dasarmelalui spool valve.
e Hard/Soft mode, 0.3A ~ 0.8A] bebas sebab
h. Current data & output signal
Base
ow at the Soft/Soft mode, 0.8A]
Compression Rebound Base
[Oil fl
[Oil flow at the Soft/Hard mode, 0.8A ~ 1.3A]
Compression Rebound Base
*Kontrol saat SOFT/SOFT
* Kontrol saat SOFT/HARD
DIAGNOSTIC TROUBLE CODE / KODE DIAGNOSA MASALAH
BATTERAY : C1101
a. Deskripsi diagnosa masalah
- Tegangan rendah (Engine berjalan): Tegangan operasi actuator adalah lebih besar dari 17V selama lebih dari 20 detik.
- Tegangan tinggi (Engine berjalan): Tegangan operasi actuator adalah lebih dari 18V selama lebih dari 2 detik.
b. Aksi yang diambil oleh ECU : Relay OFF
c. Kondisi pembatalan: Terminal output ACG-L mengubah rendah ke tinggi (9~16V) selama lebih dari 100milidetik.
RMINAL ALTERNATOR L : C1107, C11081) DTC: C1108 (tegangan rendah, Engine rjalan)
a. Deskripsi diagnosa masalah: Tegangan output kurang dari 8.5V selama lebih dari 10 detik. Saat keceptan mobil lebih dari 40km/h.
b. Aksi yang diambil oleh ECU : relay off. Kondisi pembatalan : tegangan output adalah lebih dari 9.5V selama lebih dari 100 milidetik
No. Failure Cancellation Condition
1 ACG L-Terminal ACG L-Terminal output changes LOW to HIGH. 2 Steering sensor Sensor output voltage outputs normal value. 3 Speed sensor Sensor output more than 3 km/h.
4 5 6
7 Sensor power source
voltage ACG L-Terminal output changes LOW to HIGH. 8 Damping force change
actuator FR
9 Damping force change actuator FL
10 Damping force change actuator RR
11 Damping force change Actuator RL
12 Actuator relay ACG L-Terminal output changes LOW to HIGH. Acceleration sensor output is within the range from 2.5-0.2V to 2.5+0.2V.
ACG L-Terminal output changes LOW to HIGH. Acceleration sensor
(Including connector disconnection)
TE be
2) DTC: C1107 (Tegangan tinggi, Engine berjalan)
a. Deskripsi diagnosa masalah : Tegangan output lebih dari 16.5V selama lebih dari 100 detik.
b. Aksi yang diambil oleh ECU : relay off
c. Kondisi pembatalan : tegangan output kurang dari 16V selama lebih dari 100 milidetik
ACTUATOR RELAY : C2124
a. Deskripsi diagnosa masalah
- Tegangan rendah saat on (Engine berjalan):Tegangan operasi actuator kurang dari 8.0V selama lebih dari 10 detik
- Tegangan tinggi saat off (Engine mati): Tegangan operasi actuator lebih dari 9.5V selam lebih dari 2 detik. Saat kunci kondisi ON.
b. Aksi yang diambil oleh ECU : relay OFF c. Kondisi pembatalan
- Tegangan rendah saat ON (mesin berjalan) : terminal output ACG-L mengubah dari rendah ke tinggi (9~16V) selama lebih dari 100 milidetik.
- Tegangan tinggi saat off (Engine mati) : Terminal output ACG-L mengubah dari rendah ke tingi (9~16V) dan 0V selama lebih dari 100 milidetik.
ENSOR KECEPATAN : C1212 (OPEN/SHORT, ENGINE BERJALAN)
%, dan output kurangd a lebih dari 1 menit.
oft (F: 0.55A, R: 0.63 A) c.
SENSOR KEMUDI : C1259 (OPEN/SHORT, ENGINE BERJALAN)
a. ah: Tegangan output sensor kurang dari 0.8V dan lebih dari 4.6V selama lebih dari 30 detik.
b. Aksi yang diambil oleh ECU : menghentikan control Roll
c. angan output kanan lebih dari 10 milidetik.
ATAN (FR:C1279 FL:C1278 RR:C1281) 1)
a. nsor kurang dari 0.5V atau lebih dari
kemudi / ride.
S
a. Deskripsi diagnosa masalah: TPS output duty adalah lebih dari 40 ari 3 km/h selam
b. Aksi yang diambil ECU : Hard/S
Kondisi pembatalan: Kecepatan mobil lebih dari 3km/h selama lebih dari 10 milidetik.
Deskripsi diagnosa masal
Kondisi pembatalan : Teg
SENSOR PERCEP
Open/Short (Engine berjalan)
Deskripsi diagnosa masalah : Tegangan outpt se 4.5V selama 2 menit.
c. Kondisi pembatalan : output sensor percepatan adalah 2.5±0.2V selama lebih dari 10
2)
a. Deskripsi dianosa masalah : Output sensor tetap pada level yang sama tidak kurang dari
b
utput sensor percepatan sebesar 2.5±0.2V selama lebih dari 10 milidetik.
SOLE
a. Kabel yang dikekang terbuka lebih dari 30 detik. b.
c. Kondisi pembatalan : Output terminal ACG-L mengubah dari rendah ke tinggi (9~16V) milidetik.
Sinyal Error (Engine berjalan)
1.9V atau lebih dari 3.1V selama 2 menit.
. Aksi yang diambil ECU : menghentikan control kemudi / ride. c. Kondisi pembatalan : o
NOID VALVE (FR:C2216 FL:C2212 RR:C2224 RL:C2220)
Deskripsi diagnosa masalah :
Aksi yang diambil oleh ECU : Relay OFF
DIA
* Refer to the shopmanual for pin assignment