Bab ini memuat tinjauan pustaka, teori-teori yang disajikan dalam landasan teori hanyalah yang mendukung pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan SD Negeri 4 Jaten
c. BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN
Bab ini memuat data-data yang diperlukan dalam perancangan sistem, yaitu context diagram, data flow diagram, desain database, dan desain tampilan
d. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA
Bab ini berisi tentang langkah dan hasil analisa yang disajikan dalam bentuk tabel, gambar, dan keterangannya.
e. BAB V PENUTUP
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Pengembangan Sistem Informasi
Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. (Kristanto.2003).
Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan, dari sistem itu direncanakan, dioperasikan dan dipelihara. Daur atau siklus hidup pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya. Dalam proses pengembangan sistem, tiap-tiap dari pengembangan sistem dibagi menjadi beberapa tahapan kerja yang memiliki sifat dan karakteristik tersendiri. Tahap-tahap pengembangan sistem tersebut adalah:
1. Kebijaksanaan dan perencanaan sistem (system policy and planning)
2. Pengembangan sistem
a. Analisis sistem (system analysis)
b. Rancangan sistem secara umum (general system design) c. Penilaian sistem (system evaluation)
d. Rancangan sistem terinci (detail system design) e. Implementasi sistem (system implementation)
3. Manajemen sistem dan operasi (system management and operation)
Metodologi adalah analisis dan desain terstruktur yang menggunakan komponen sebagai berikut :
commit to user
a. Context Diagram (CD)
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
b. Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.
(Kristanto.2003)
Tabel 2.1 Tabel komponen DFD
NO Nama Notasi Simbolik
1 Proses
2 Aliran
3 Penyimpanan
4 Terminator
commit to user
c. Bagan Alir Sistem (Flowchart)
Menurut Kristanto (2003), notasi-notasi simbolik yang digunakan untuk menggambarkan flowchart dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.1 Notasi pada Flowchart
2.2Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Fathansyah (1999), Diagram Entity – Relationship ialah penggambaran secara sistematis dari komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain, sedangkan himpunan entitas yaitu sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama. Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (property) dari entitas tersebut.
Ada dua tipe entitas, yaitu entitas kuat atau strong entity dan entitas lemah atau weak entity. Diagram E-R yang melibatkan entitas lemah merupakan diagram E-R yang mengandung agregasi. Entitas kuat yaitu entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lainnya. Sedangkan entitas lemah merupakan entitas yang muncul karena ketergantungannya pada sebuah
relationship terhadap entitas lain. Sebuah entitas lemah dapat terbentuk untuk
melengkapi entitas kuatnya yang memiliki Multivalue Attribute ataupun karena komposisi dari hubungan banyak ke banyak, banyak ke satu ataupun
commit to user
satu ke banyak. Notasi-notasi simbolik diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah :
Tabel 2.2 Tabel Komponen ERD
NO Notasi Simbolik Makna
1 entitas
2 atribut
3 entitas lemah (weak entities)
4 relasi
5 penghubung himpunan relasi dengan
himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya
6 hubungan satu ke satu (one to one)
hubungan satu ke banyak (one to many)
hubungan banyak ke banyak (many to
many)
7
generalisasi
(Silberschatz, et al.2011) Menurut Silberschatz, et al (2011), dalam penyusunan sebuah diagram E-R mungkin terdapat atribut yang sama untuk setiap entitas. Oleh karena itu perlu dilakukan penyingkatan atau pembatasan penulisan atribut tersebut. Proses ini
commit to user
disebut dengan generalisasi. Didasar kesamaan mereka, generalisasi mensintesis entitas ini menjadi satu, entitas level atas. Generalisasi digunakan untuk menegaskan kesamaan diantara entitas level bawah dan menyembunyikan perbedaannya serta menghindari pengulangan.
2.3Basis Data
2.3.1 Pengertian Basis Data
Basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung
(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media,
tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalau ada maka kerangkapan data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol
(controlled redundancy)), data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga
mudah untuk digunakan/atau ditampilkan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol.(Sutanta. 2004) 2.3.2 Operasi Dasar Basis Data
Menurut Fathansyah (1999), di dalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Di dalam sebuah disk, kita dapat pula menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data. Sementara dalam sebuah basis data, kita dapat menempatkan satu atau lebih file/tabel.Pada file/tabel inilah sesungguhnya data disimpan/ditempatkan. Setiap basis data umumnya dibuat untuk mewakili sebuah semesta data yang spesifik. Karena itu, operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi :
1. Pembuatan basis data baru (create database),
yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru. 2. Penghapusan basis data (drop database),
commit to user
yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada).
3. Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create tabel),
yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop tabel),
yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5. Penambahan/pengisisan data baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data (insert),
yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip. 6. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search),
yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip. 7. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update),
yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
8. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete),
yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
Operasi yang berkenaan dengan pembuatan objek (basis data dan tabel) merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedang operasi-operasi yang berkaitan dengan isi tabel (data) merupakan operasi rutin yang akan berlangsung berulang-ulang dan arena itu operasi-operasi inilah yang lebih tepat mewakili aktivitas pengelolaan (management) dan pengolahan (processing) data dalam basis data.
Secara singkat, pemanfaatan basis data dilakukan utnuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini :
1. Kecepatan dan kemudahan (speed) 2. Efisiensi ruang penyimpanan (space) 3. Keakuratan (accuracy)
commit to user
5. Kelengkapan (completeness) 6. Keamanan (security)
7. Kebersamaan pemakaian (sharability)
(Fathansyah.1999)
2.3.3 Keuntungan Basis Data
Menurut Sutanta (2004), penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan pada saat pengolahan data. Basis data yang dikembangkan dengan benar, sesuai dengan batasan/kaidah basis data akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu :
1. Kerangkapan data dapat diminimalkan
2. Inkonsistensi data dapat dihindari
3. Data dalam basis data dapat digunakan secara bersama (multiuser) 4. Standarisasi data dapat dilakukan
5. Pembatasan untuk keamanan data dapat diterapkan
6. Integritas data dapat dipelihara
7. Perbedaan kebutuhan data dapat diseimbangkan
2.4PHP
PHP (atau resminya PHP : Hypertext Preprocessor) adalah skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat server-side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian hasilnya dikirimkan ke browser. (Prasetyo. 2008)
Menurut Prasetyo (2008), PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya
commit to user
sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan dalam halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web
browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. Pada
prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Client
menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server. Sifat
server side ini membuat pengerjaan skrip tersebut dikerjakan di server
sedangkan yang dikirim ke browser adalah hasil proses skrip tersebut yang sudah berbentuk HTML. Keunggulan dari sifat server side tersebut ialah :
a. Tidak diperlukan adanya kompatibilitas browser atau harus menggunakan browser tertentu, karena serverlah yang akan mengerjakan skrip tersebut. Hasil yang dikirimkan kembali ke
browser biasanya dalam bentuk teks ataupun gambar sehingga
dapat dikenali oleh browser apapun
b. Dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server. Contoh : hubungan kedalam database.
c. Skrip asli tidak dapat dilihat sehingga keamanan lebih terjamin.
2.5MySQL
MySQL (My Structured Query Language) atau yang biasa dibaca
mai-sekuel adalah sebuah program pembuat dan pengelola database atau yang sering disebut dengan DBMS (DataBase Management System), sifat dari DBMS ini adalah Open Source dan bisa didapatkan secara gratis pada alamat http://www.mysql.com.
MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux, dengan adanya perkembangan dan banyaknya pengguna serta lisensi dari database ini adalah Open Source, maka para pengembangnya kemudian merilis versi Windows.
commit to user
Selain itu MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi Multi User (Banyak Pengguna). Kelebihan lain dari MySQL adalah menggunakan bahasa query
(permintaan) standar SQL (Structured Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur, SQL telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, PosgreSQL, SQL Server, dan lain-lain.(Nugroho.2008)
commit to user