• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

A. Konsep Pengembangan Research and Development

1. Pengertian Pengembangan

Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian research and development

(R&D). Metode penelitian dan pengembangan menghasilkan produk tertentu untuk bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya. Tahap proses penelitian dan pengembangan membentuk siklus yang konsisten atau model penelitian dan pengembangan. Berikut uraian model research and development (R&D) yang sering digunakan :

a. Model Borg dan Gall

Borg dan Gall mengemukakan terdapat 10 langkah penelitian dan pengembangan yang harus dilakukan, seperti gambar berikut :

Reseach and information collection Preliminary field testing Planning Develop Prelemanary from product Main Product Revision Main field testing Operational product revision Operational field testing Final Product Revision Dissemination and implemenation

Gambar 2.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall6

b. Model ADDIE

ADDIE mengemukakan terdapat 5 langkah penelitian dan pengembangan yang harus dilakukan, seperti gambar berikut :

Gambar 2.2 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut ADDIE7

c. Model 4D (S. Thiagarajan)

Sivasailam Thiagarajan, Dorothy S. Sammel, dan Melvyn I. Sammel mengemukakan terdapat 4 langkah penelitian dan pengembangan yang harus dilakukan seperti gambar berikut :

Gambar 2.3 Langkah- langkah penelitian dan pengembangan menurut Thiagarajan8

Menurut peneliti model Borg and Gall lebih sesuai untuk mengembangkan media pembelajaran karena penjelasan langkah-langkah operasional lebih

6

Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan, (Bandung : Alfabeta, 2015), h. 37 7

Efriyanti, Liza, “ Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mata Pelajaran

Matematika Sekolah Dasar” Jurnal Sains dan Informatika, Vol.1, No.1, (2015), h. 46

8

Simatupang, Widayanti “ Pengembangan Alat Pratikum Sederhana dan Lembar Kerja

Pratikum Percobaan Melde Berbasis Project Based Learning (PJBL)”, Skripsi, (2017), h.10

Analysis Design Development Implementaion Evaluation

detail dan sistematik, dan tahap uji coba tidak dibatasi, sehingga peneliti dapat menguji perangkat pembelajaran berkali-kali sampai perangkat pembelajaran memperoleh kualitas yang maksimal.

B.Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media sendiri adalah sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Manfaat dari penggunaan media ini diharapkan mampu menarik perhatian dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi.9

Media pembelajaran berasal dari dua suku kata yaitu media dan pembelajaran. berikut akan dijelaskan mengenai media, pembelajaran, dan media pembelajaran.

Media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang berarti secara harfiahnya berarti „tengah‟ , „pengantar‟, atau „ perantara‟. Dalam bahasa

Arab media disebut sebagai „Wasail‟ bentuk „jamak‟ dari „wasilah‟ yakni sinonim al-wasth yang artinya juga „tengah‟. kata tengah itu juga berarti berada

diantara dua sisi maka disebut juga sebgai perantara (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah maka ia juga bisa disebut sebagai pengantar atau pengahubung, yakni yang

9

Sohibun, Filza Yuliana Ade, Pengembangan Media Pembelajaran berbasis virtual Class Berbatuan Google Drive, (Tadris: Jurnal dan Ilmi Tarbiyah, 2017 URPI FTK UIN Raden Intan Lampung), Senin 23 April 2018, Pukul 12:25. h 2

menghantarkn atau menghubungkan atau menyalurkan sesuatu hal dari sisi satu kesisi lainnya.10

Kata media jika dipahami secara umum adalah manusia, materi, atau cara membangun kondisi yang mampu membangun peserta didik, mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus pengertian media dalam pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis atau photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.11

Media merupakan saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunkasi.12 Media digunakan untuk menyampaikan informasi kepada penerima pesan.13 Media komunikasi jelas berkontribusi besar bagi dunia pendidikan.14 Media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual ini berarti media dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca.15

Media berasal dari bahasa Latin yang mempunyai arti antara. Makna tersebut dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk

10

Yudhi Munadhi, Media Pembelajaran, Jakarta, Referensi., 2013. h. 5 11

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta, Revisi, 2013. h.3 Gerlach and Ely

Teaching and Media A Systematic Approach Englewood Cliffx Printice Hall,. inc

12 Tito Siswanto, “ Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Usaha Pemasaran Usaha

Kecil Menengah” ( Jurnal Liquidity, Vol. 2 No. 1. Januari-Juni 2017) h. 82

13Ilham Prisngunanto, “ Pengaruh Sosial Media Terhadap Tingkat Kepercayaan Bergaul Siswa” (Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik Vol.19 No 2, September 2017) h. 103

14 Arcadius Banawa, “ Peran Media Komunikasi Dalam Pembentukan Karakter

Intelektual Di Dunia Pendidikan” (Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume II, Nomor I, Juni 2010) h.43 15Aria Pramudito, “ Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutoriol Pada Mata Pelajaran Kompetensi Kejuruan Standar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut

membawa suatu informasi dan suatu sumber kepada penerima. Sejumlah pakar membuat pembatasan tentang media, diantaranya yang dikemukakan oleh Association Of Education and Communiacation Technology (AECT) Amerika. Menurut AECT, media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan informasi. Apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media dapat diartikan sebgai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar ke peserta didik. Hal yang sama dinyatakan juga oleh Briggs yang menyatakan bahwa media adalah segala bentuk fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang peserta didik untuk belajar.16

Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. National Education Assocation (NEA) atau Asosiasi Teknologi

dan Komunikasi Pendidikan Amerika mendifiniskan: „media sebagai segala

bentuk dan dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.

Jadi, dari paparan diatas yang telah disampaikan oleh para ahli mengenai media, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah segala bentuk alat komunikasi atau sebagai penghubung yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu sisi ke sisi lain.

16

Hamzah B. Uno, Nina Lamatenggo, Teknologi Komunikasi & Informasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2011. h. 122

Dalam pendidikan terjadi proses mengalami sebuah kegiatan yang disebut dengan belajar. Belajar merupakan kegiatan penting yang dilakukan oleh seorang individu untuk dapat mengenali dan mengetahui lebih lanjut tentang belajar.

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga keliang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).17

Pembelajaran adalah suatu susunan kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.18

Pembelajaran memilki hakikat perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Oleh sebab itu siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran.19

17

Arief S Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012), h 2 18

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2008.h. 57 19

Hamzah. B. Uno, Orientasi Baru dalam Psikologi pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara, 2005. h. 134-135

Kata pembelajaran berasal dari kata belajar yang mendapat awalan

“pem” dan akhiran “an” menunjukan bahwa ada urusan dari awal (eksternal)

yang bersifat “intevensi” sehingga terjadi proses belajar. Jadi pembelajaran

merupakan upaya yang dilakukan faktor eksternal agar terjadi proses belajar pada diri inidvidu yang belajar.20

Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti dilingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran. sebagai proses kerja sama, pembelajaran tidak hanaya menitikberatkan pada keinginan guru dan kegiatan siswa, akan tetapi guru dan siswa bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.21

Jadi, pembelajaran adalah proses interaksi bertukar informasi pengetahuan antar manusia atau mencari informasi (pengetahuan) melalui sumber-sumber belajar yang terencana.

Setelah membahas dan memahami tentang media dan pembelajaran maka selanjutnya akan dijabarkan tentang media pembelajaran.

20

Karwono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012.h. 19-20 21

Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2008. h. 26

Media pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu mengajar, melainkan sabagai sumber belajar bagi peserta didik.

Seperti yang diungkapkan oleh midun bahwa bahasa (lambang verbal) pada dasarnya bersifat abstrak, maka guru perlu menggunakan alat bantu berupa gambar, model, benda sebenarnya dalam menyajikan suatu pembelajaran tertentu. Peserta didik akan dapat memahami apa yang di sampaikan oleh guru.22

Media pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga dapat mengatasi gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan gaya indera, cacat tubuh, atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain.23

Media pembelajaran terdiri dari dua kata, yaitu media dan pembelajaran.

secara etimologis, media berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang berarti “tengah, perantara, dan pengantar”. Istilah perantara atau pengantar ini menurut Brovee, digunakan karena fungsi media sebagai (receiver) pesan.24

Selain pengertian di atas, ada juga yang berpendapat bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengatar pesan seperti Over Head Projector, radio, televis dan sebagainya. Sedangkan software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada

22

Rayandra Asyahar, Kreatif Megembangkan Media Pembelajaran, Gaung Persada Press, Jakarta, 2011, hal. 2

23

Arief S Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2012.h.12 24

transparansi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam filmatau materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, diagram, dan sebagainya.25

Media pembelajaran sebagai wahana untuk memberikan pengalaman belajar. Media pembelajaran menurut Gagne, dinyatakan sebagai komponen sumber belajar yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Sependapat dengan definisi itu, Miarso dikutip Sugiyar dkk mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar dalam diri siswa. Sementara itu, Briggs menyatakan media sebagai wahana fisik yang mengandung materi instruksional. 26

Media pembelajaran adalah seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.27

Menurut Hamalik guru sebagai pembelajar dalam proses pembelajaran harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam media pembelajaran, yang meliputi : (a) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengekfektifkan proses belajar mengajar, (b) fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, (c) seluk-beluk proses belajar, (d) hubungan antar mode mengajar dan media pembelajaran, (e) nilai atau manfaat media pendidikan

25

Wina Sanajaya,Opcit, h. 205 26

Mohammad Syarif Sumantri, Startegi Pembelajaran, Jakarta : Rajawali Pers, 2016. h. 303

27

dalam pembelajaran, (f) pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, (g) berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran, (h) media pembelajaran dalam setiap mata pelajaran, (i) usaha inovasi dalam media pembelajaran.

Sebagai salah satu komponen sumber belajar media pembelajaran adalah alat bantu, baik berupa alat-alat elektronik, gambar, peraga, buku, dan lainnya yang digunakan guru dalam menyalurkan isi pelajaran. Media pembelajaran dapat dipakai guru untuk : (a) memperjelas informasi/pesan, (b) memberikan tekanan pada hal-hal yang penting, (c) memberikan variasi, (d) memperjelas sruktur pembelajaran, dan (e) meningkatkan motivasi.28

Media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar atau suatu alat sebagai perantara untuk pemahaman makna dan materi yang disampaikan oleh pendidik baik media cetak ataupun elektronik untuk memperlancar dari penerapan komponen-komponen dari sistem pembelajaran tersebut, sehingga proses pembelajaran dapat bertahan lama dan efektif dan suasana pembelajaran lebih menyenangkan.29

Media pembelajaran adalah alat atau bentuk stimulus yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Bentuk-bentuk stimulus dipergunakan

28

Mohammad Syarif Sumantri, Op cit.h.304 29

sebagai media di anataranya adalah hubungan atau interaksi manusia ; realia ; gambar bergerak atau tidak ; tulisan, dan suara yang direkam.30

Media dalam konteks pembelajaran, dengan demikian adalah bahasa pendidik. Bahasa pendidik dalam proses pembelajaran tersebut dapat secara verbal ataupun Non-Verbal. Bahasa verbal, adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan satu kata atau lebih, dan bahasa non-verbal adalah semua jenis pesan yang disampaikan tanpa kata-kata atau selain kata-kata yang digunakan. Dengan demikian proses penyampaian pikiran dan atau perasaan dapat dikatakan secara tatap mata (proses komunikasi primer) dan bisa dilakukan dengan alat komunikasi saluran lain (Proses komunikasi skunder).31

Jadi media pembelajaran adalah alat atau stimulus serta hubungan komunikasi antara guru dan peserta didik dalam menyampaikan dan menyalurkan pesan sehingga peserta didik dapat menerima dengan efektif dan efesien. Dengan demikian bahwa media sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umunya dan tujuan pembelajaran khususnya.

b. Jenis dan Karakteristik Media

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik, demikian pula media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran perlu direncanakan dengan baik.

30

Rusman, Deni Kurniawan, et all. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers, 2015.h.60

31

1) Taksonomi Media menurut Rudy Bretz

Bretz mengidentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok yaitu suara, visual, gerak. Visual dibedakan menjadi tiga yaitu gambar, garis (line graphic) dan simbol yang merupakan suatu kontinu dari bentu yang dapat ditangkap dengan indera penglihatan. Disamping itu, Bretz juga membedakan antara media siar (telecommunication) dan media (recording) sehingga terdapat 8 klasifikasi media: 1) media visual gerak, 2) media visual audio diam, 3) media audio gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi-gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.32

Jadi penulis menyimpulkan media pembelajaran berdasarkan pendapat Bretz dibagi menjadi 8 yaitu media visual gerak, media visual audio diam, media audio semi-gerak, media visual gerak, media visual diam, media semi-gerak, media audio, media cetak.

2) Taksnomi Media Pembelajaran Fungsi dan Manfaat Penggunaan

Perolehan pengetahuan siswa seperti digambarkan Edgar Dale menunujukan bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal.

Memperhatikan penjelasan di atas, maka secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi dan berperan seperti yang dijelaskan berikut ini:

a) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu

32

Peristiwa-peristiwa penting atau objek yang langka dapat diabadikan dengan foto, film atau direkam melalui video atau audio, kemudian peristiwa itu dapat disimpan dan dipergunakan manakala diperlukan.

b) Memanipulasi Keadaan, Peristiwa, atau Objek Tertentu

Melalui media pembelajaran guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme. Misalkan untuk menyampaikan bahan pelajaran tentang sistem predaran darah pada manusia, dapat disajikan melalui film.

c) Menambah Gairah dan Motivasi Belajar Siswa

Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat. Sebagai contoh, sebelum menjelaskan materi pelajaran tentang polusi, untuk dapat menarik perhatian siswa terhadap topik tersebut, maka guru memutar film terlebih dahulu tentang banjir, atau tentang kotoran limbah industri, dan lain sebagainya.

d) Media Pembelajaran Memilki Nilai Praktis

Pertama, media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

Kedua, media mengatasi batas ruang kelas. Hal ini terutama untuk menyajikan bahan belajar yang sulit dipahami secara langsung oleh peserta didik.

Ketiga, media dapat memungkin terjadinaya interaksi langsung antara peserta dengan lingkungan

Keempat, media dapat menghasilkan keseragaman pengamatan.

Kelima, media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, nyata, dan tepat.

Keenam, media dapat membangkitkan motivasi dan rangsang peserta

didik untuk belajar dengan baik.

Ketujuh, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

Kedelapan, media dapat mengontrol kecepatan belajar siswa.

Kesembilan, media dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh dari hal-hal yang konkret sampai yang abstrak.

Menurut Kemp and Dayton, media memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap proses pembelajaran Di antara kontribusi tersebut menurut kedua ahli tersebuta adalah sebagai berikut : 1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar, 2) Pembelajaran dapat lebih menarik, 3) Pembelajaran menjadi leih Interaktif, 4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, 5) Kualitas pembelajaran dapat ditinggalkan, 6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan dimanapu diperlukan. 7) Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran secara proses pembelajaran dapat ditingkatkan. 8) Peran guru berubah kea

rah yang positif, artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar.33

Dalam Konteks di atas fungsi dan manfaat penggunaan media pembelajaran adalah sebagai alat bantu guru dalam mengkomunikasikan pesan, agar proses komunikasi berjalan dengan baik, serta bagi peserta didik media pembelajaran sebagai motivasi dan penggerak dalam kualitas pembelajaran.

3) Taksonomi Media Pembelajaran berdasarkan Indera yang Terlibat

Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu : Media audio visual gerak (seperti film suara, pita, video, film tv), Media audio visual diam (seperti : film rangkai suara), Media audio semi gerak (Seperti: tulisan jauh bersuara), Media visual bergerak (seperti : film bisu), Media visual diam (seperti : halaman cetak, foto, Microphone, slide bisu) Media audio (seperti : radio, telepon, pita audio) dan Media cetak (seperti : buku, modul, bahan ajar mandiri).34

Bila dilihat dari intesitasnya, maka indera yang paling banyak membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah indera pendengaran dan penglihatan. Kedua inderawi ini adakalanya bekerja sendiri-sendiri dan adakalanya bekerja bersama-sama. Media pembelajaran yang melibatkan pendengaran (telinga) saja kita sebut sebagai media audio ; media yang melibatkan indera penglihatan (mata) kita sebut sebgai media visual. dan media yang melibatkan keduanya sebagai proses pembelajaran kita sebut sebagai media audio visual. Kemudian dalam proses

33

Wina Sanjaya, Op.cit. h.207-210 34

pembelajaran tersebut melibatkan banyak indera dalam arti tidak hanya telinga dan mata saja maka yang demikian itu dinamakan sebagai media.35

Dengan demikian, media dalam proses pembelajaran dikelompokan menjadi 4 kelompok besar yaitu media audio, media visual, media audio visual dan multimedia.

Berdasarkan pengelompokan media diatas maka peneliti akan menjabarkan secara dalam masing-masing media.

Media audio berkaitan dengan indera pendengaran, pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang adiktif, baik verbal (kedalam kata-kata/ bahasa lisan) maupun non verbal.36

Media audio adalah media atau bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan) suara yang dapat merangsang pikiran dan perasaan pendengar sehingga proses terjadi proses belajar.

Media audio akan cocok untuk mencapai tujuan yang bersifat kognitif beruapa data dan fakta atau mungkin konsep dan tujuan yang berhubungan dengan sikap (afektif). Sebagai media yang bersifat auditif, maka media ini berhubungan erat dengan radio, alat perekam pita magnetic, piringan hitam, atau mungkin laboratorium bahasa.37

Jadi media audio adalah media yang mengirim informasi yang melibatkan indera pendengaran saja.

35

Arief S Sadiman. Op. Cit. h.49 36

Daryanto, Op.Cit.h. 37 37

Selanjutnya media visual, visualisasi pesan informasi atau konsep yang ingin disampaikan oleh siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar, garis/grafik, bagan, Chart, dan gabungan, dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi.38

Media visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat daya ingat.39

Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Tampilan visual harus dapat dengan mudah di mengerti, terang/ dan dapat dibaca, dan menarik perhatian sehingga ia mampu meyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.40

Jadi media visual adalah media yang digunakan untuk memberikan informasi dengan memanfaatkan penglihatan saja.

Media audio visual adalah yaitu tehnik yang menghasilkan dan menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audi dan visual.41

38

Mohammad Syarif Sumantri. Op.Cit. h. 312-313 39

Azhar Arsyad. Op.Cit. h. 89 40

Mohammad Syarif Sumantri. Op.Cit. h.313 41

Media audio visual adalah media yang melibatkan indera penglihatan dan pendengaran sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya media audio diatas. Pesan visual yang terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melaui program audio visual seperti film dokumenter, film drama dan lain-lain. Semua program dapat disalurkan melalui peralatan seperti film, video, dan juga televisi dan dapat disambungkan pada alat proyeksi (Projecttable aids).42

Jadi media audio visual adalah media yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan pesan melalui pendengaran dan penglihatan.

Selanjutnya media yang disebut dengan multimedia.

Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran. termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman berbuat adalah lingkungan nyata dan karyawisata. Sedangkan yang termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan dan simulasi bermain peran dan forum teater.43

42

Ibid. h. 56-57 43

Multimedia terbagi menjadi multimedia linier dan multimedia interaktif.

Dokumen terkait