• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

1.7 Landasan Teoritis

Dalamsetiap penelitian selalu harus disertai dengan pemikiran-pemikiran teoritis, karena ada hubungan timbal balik yang erat antara teori dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, analisa serta kontruksi data.Dengan mengedepankan teori-teori dalam suatu penelitian dapat dijelaskan fenomena yang dihadapi.Perlu disadari bahwa penerapan peraturan ketenagakerjaan sangatlah penting karena pekerja merupakan faktor yang menentukan kehidupan bangsa dalam menghasilkan hal-hal yang berkaitan dengan produktivitas kerja.

Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan pasal 1 merumuskan bahwa pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain.

Unsur-unsur dari makna perlindungan pekerja atau tenaga kerja ini yaitu unsur tindakan melindungi, unsur adanya pihak-pihak yang melindungi dan unsur caramelindungi. Adalah fakta bahwa terdapat ketentuan-ketentuan yang baik berasal dari legal culture bangsa lainataupun

konvensi-konvensi internasional yang dapat dimanfaatkan dalam rangka modernsasi hukum nasional.6

Unsur-unsur dari makna implementasi jaminan sosial kepada pekerja atau tenaga kerja yaitu unsur tindakan melindungi pekerja, unsur adanya pihak-pihak BPJS Ketenagakerjaan yang melindungi dan unsur cara untuk melindungi pekerja tersebut. Berdasarkan unsur-unsur ini berarti implementasi mengandung makna suatu tindakan pelaksanaan nyata perlindungan atau tindakan melindungi dari pihak-pihak tertentu yang ditujukan untuk pihak tertentu dengan menggunakan cara-cara tertentu.7 Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adanya implementasi jaminan sosial bagi pekerja dapat dilakukan melalui berbagai bentuk diantaranya mendapatkan jaminan ketenagakerjaan yang meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian bagi seluruh pekerja yang mendaftar di Lembaga BPJS Ketenagakerjaan.

Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) diselenggarakan dengan pertimbangan selain untuk memberikan keterangan kerja, juga karena dianggap mempunyai suatu dampak yang positif terhadap usaha-usaha peningkatan disiplin dan produktifitas terhadap seorang tenaga kerja..8

Untuk menunjang kelancaran dalam implementasi jaminan sosial bagi pekerja maka diperlukan suatu peraturan hukum yang mengatur mengenai perlindungan terhadap tenaga kerja.Hal ini dapat dilihat dalam ketentuan asas-asas yang terdapat dalam hukum

6

Abdul Khakim, 2009, Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT. Citra Aditya, Semarang. hlm. 13.

7

Lalu, Husni, 2009, PengantarHukum Ketenagakerjaan Indonesia, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, (Selanjutya disebut Lalu Husni I),hlm. 26.

8

ketenagakerjaan.Asas-Asas dalam Hukum ketenagakerjaan merupakan landasan filosofis yang digunakan dalam membentuk suatu peraturan hukum.9

Di era Sistem Jaminan Sosial Nasional, BPJS merepresentasikan Negara dalam mewujudkan hak konstitusional Warga Negara atas jaminan sosial dan hak atas penghidupan yang layak. Dimana penyelenggaraan jaminan sosial tersebut berbasis kepada hak konstitusional setiap orang dan sebagai wujud tanggung jawab Negara sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 28 H ayat (3) dan di dalam Pasal 34 ayat (2). Penyelenggaraan sistem jaminan sosial berdasarkan pada asas yaitu : asas kemanusiaan yang berkaitan dengan martabat manusia.

Asas-asas yang bersifat perdata merupakan landasan hukum ketenagakerjaan yang hanya berlaku dan berguna bagi kedua pihak dalam implementasi pemberian jaminan sosial bagi pekerja, yaitu pihakdepartemen tenaga kerja berperan sebagai pengawas perburuhan.Pengawasan perburuhan dimaksudkan agar perusahaan yang merupakan alat perekonomian tersebut dapat berjalan dengan lancar, tidak mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh pelanggaran terhadap suatu peraturan perundang-undangan yangberlaku.10

1.8 Metode Penelitian 1.8.1 Jenis penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis dan konstruksi yang ditentukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.Penelitian hukum merupakan upaya untuk mencari dan menemukan pengetahuan yang benar mengenaihukum, yaitu

9

G. Kartasapoetra, R.G. Kartasapoetra, A.G. Kartasapoetra, 1986, Hukum Perburuhan di Indonesia , PT. Bina Aksara, Jakarta, hlm 41

10

Anonim, 2014, Pengertian Asas Kepastian Hukum, URL :http://www.tesishukum.com/pengertian-asas-kepastian-hukum-menurut-para-ahli/, diakses tanggal 28 September 2015.

pengetahuan yang dapat dipakai untuk menjawab atau memecahkan secara benar suatu masalah tentang hukum.Mencari dan menemukan itu tentu saja ada caranya, yaitu melalui metode.11Metodologi berarti sesuai dengan metode atau caratertentu, sistematis adalah berdasarkan sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam kerangka tertentu.12

Penelitian ini adalah penelitian hukum empiris. Adapun penelitian yang menggunakan fakta-fakta empiris yang melakukan kajian terhadap permasalahan implementasi jaminan sosial bagi pekerja di kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Gianyar merupakan penelitian hukum yang memakai sumber data primer.Penelitian ini dilakukan dengan menghubungkan permasalahan dengan ketentuan yang mengatur permasalahan ini dan pemecahannya dalam kehidupan masyarakat.13

1.8.2 Jenis pendekatan

Pada penelitian ini yang dijadikan obyek penelitian adalah implementasi pemberian jaminan sosial bagi pekerja yang dimana dalam permasalahan ini pekerja memperoleh perlindungan hukum dari Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan yang dimana berupa jaminan hari tua, jaminan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, dan jaminan kematian bagi seluruh pekerja.

Sehubungan dengan obyek penelitian tersebut, maka dalam upaya untuk memperoleh gambaran yang jelas, terinci, maka digunakan antara lain :

1 Pendekatan fakta (The Fact Approach)

11

M. Syamsudin, 2007, Operasionilasasi Penelitian Hukum, Rajawali Pers ,Jakarta, hlm. 21. 12

Soerjono Soekamto, 2006, Pengantar Penelitian Hukum, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, hlm. 42.

13

Pendekatan faktayaitu merupakan pendekatan yang dilakukan dengan melihat kenyataan yang ada dalam praktek dilapangan yang dalam penelitian ini melakukan pendekatan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Gianyar.

2 Pendekatan Perundang-undangan (The Statute Approach).

Pendekatan Perundang-undangan merupakan jenis pendekatan yang dilakukan dengan menelaah semua peraturan Perundang-undangan yang memiliki sangkut paut dengan penelitian yang dilakukan.Pendekatan Perundang-undangan ini dilakukan dengan mempelajari konsistensi atau kesesuaian antara Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia dengan undang, atau undang yang satu dengan Undang-undang yang lainnya, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang ketentuan-ketentuan yang mengatur yang dapat digunakan dalam rangka implementasi jaminan sosial yang diberikan kepada pekerja serta selalu memberikan perlindungan hukum terhadap pekerja.14

1.8.3 Sifat penelitian

Penelitian hukum empiris menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi tiga ,yaitu :

1. Penelitian yang sifatnya eksploratif ( penjajakan atau penjajahan )

Penelitian eksploratif umumnya dilakukan terhadap pengetahuan yang masih baru, masih belum ada teori-teori, atau belum adanya informasi tentang norma-norma atau ketentuan yang mengatur tentang haltersebut, atau kalaupun sudah ada masih relatif

14

sedikit, begitu juga masih belum adanya dan atau sedikitnya literatur atau karya ilmiah lainnya yang menulis tentang hal tersebut.

2 Penelitian yang sifatnya deskriptif

Penelitian deskriptif ada pada penelitian secara umum, termasuk pula di dalamnya penelitian ilmu hukum, bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala dengan gejala lain di dalam masyarakat.

3 Penelitian yang sifatnya eksplanatoris

Penelitian eksplanatoris sifatnya menguji hipotesis yaitu penelitian yang ingin mengetahui pengaruh atau dampak suatu variable lainnya atau penelitian tentang hubungan atau korelasi suatu variabel.15

Sifat penelitian dalam skripsi ini adalah sifat penelitian deskriptif, karena penelitian ini termasuk pula di dalamnya penelitian hukum, yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan ada atau tidaknya hubungan antara teori-teori maupun asas-asas yang terdapat dalam perlindungan hukum bidang jaminan sosial bagi pekerja dengan menggunakan lembaga BPJS Ketenagakerjaan.

1.8.4 Sumber data

Dalam penelitian pada umumnya dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan bahan pustaka.Data yang diperoleh langsung dari masyarakat biasanya disebut data primer (data dasar), sedangkan data yang diperoleh dari bahan pustaka lazimnya disebut data sekunder. Dalam memperoleh data didapatkan dari sumber data sebagai berikut :

1. Data Primer

15

Data primer adalah suatu data yang bersumber dari penelitian lapangan (Field Research) yaitu, penelitian yang dilakukan secara langsung pada obyek yang akan diteliti untuk memperoleh data yang dipelukan. Dalam penelitian ini data diperoleh dari kantorBPJS Ketenagakerjaan cabang Gianyar.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah suatu data yang bersumber dari penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu, penelitian yang dilakukan terhadap dokumen-dokumen resmi, buku-buku, literatur dan hasil-hasil karya yang ada kaitannya dengan materi dalam penelitian ini serta untuk menyempurnakan data lapangan. Bahan hukum ini terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.

- Bahan hukum primer (primary law material)

Adalah bahan hukum yang mengikat yaitu, bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum (perundang-undangan) atau mempunyai kekuatan mengikat bagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan.

- Bahan hukum sekunder (secondary law material)

Yaitu, bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer (buku ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum dan media cetak atau elektonik). Bahan hukum sekunde berguna untuk memberikan petunjuk kearah mana peneliti akan melangkah.

- Bahan hukum tersier (tertiary law material)

Yaitu, bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder (kamus hukum dan ensiklopedia).

Menurut Soejono Soekanto, dalam penelitian lazimnya dikenal terdapat 3 jenis pengumpulan data, yaitu studi dokumen atau bahan pustaka, pengamatan atau observasi, wawancara atau interview.16 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam karya tulis ini adalah teknik kepustakaan dan teknik wawancara (interview). Teknik kepustakaan dengan menggunakan beberapa bahan hukum primer (buku ilmu hukum, jurnal hukum, kamus hukum), dan teknik wawancara dilakukan bukan sekedar bertanya kepada seseorang, melainkan juga dibarengi dengan pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukkan kepada narasumber, pertanyaan itu dirancang untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang relevan dengan masalah penelitian ini, hal tersebut dilakukan agar hasil wawancara nantinya memiliki nilai validitas. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada narasumber yang terkait di dalam pelaksanaan proses pemberian jaminan sosial.

1.8.6 Teknik penentuan sampel penelitian

Teknik yang digunakan dalam skripsi ini adalah Teknik Non Probability Sampling yaitu dengan menggunakan teknik ini akan memberikan peran yang sangat besar pada penelitian untuk menentukan pengambilan sampelnya. Dalam hal ini tidak ada ketentuan yang pasti berapa sampel yang harus diambil agar dapat dianggap mewakili populasi sebagaimana halnya dalam teknik random sampling. Hasil penelitian yang menggunakan teknik pengambilan sampel seperti ini tidak dapat digunakan untuk membuat generalisasi tentang populasinya, karena sesuai dengan cirri umum dari non probability sampling tidak semua elemen dalam populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Teknik non probability sampling digunakan dalam hal :

16

Soejono Soekamto, 1990, Ringkasan Metodelogi Penelitian Hukum Empiris, Cet. Ke-1, IND-HILL-CO, Jakarta, (Selanjutnya disebut Soejono Soekamto I), hlm. 114

- Data tentang populasi sangat langka atau tidak diketahui secara pasti jumlah populasinya. - Penelitian bersifat studi eksploratif atau deskriptif.

- Tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi tentang populasinya.

Adapun bentuk dari teknik non probability sampling yang digunakanadalah purposive sampling, dimana penarikan sampel dilakukan berdasarkan tujuan tertentu, yang mana penunjukan dam pemilihan sampel didasarkan pertimbangan bahwa sampel telah memenuhi criteria dan sifat-sifat atau karakteristik yang merupakan cirri utama dari populasinya.

1.8.7 Teknikpengolahan dan analisis data

Setelah data ini dikumpulkan dan dicari kebenarannya dalam hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Pada penelitian dengan teknik pengolahan kualitatif kemudian di analisis deskriptif kualitatif , maka keseluruhan data yang terkumpul dari data primer maupun sekunder akan diolah dan dianalisis dengan cara menyusun data secara sistematis, digolongkan ke dalam pola dan tema, dikategorikan dan diklasifikasikan, dihubungkan antara satu dengan yang lainnya, dilakukan interpretasi untuk memahami makna data dalam situasi sosial, dan dilakukan penafsiran dari perspektif peneliti setelah memahami keseluruhan kualitas data dan proses analisis tersebut dilakukan secara terus menerus sejak pencarian data di lapangan dan berlanjut terus hingga pada tahap analisis, kemudian dilakukan analisis secara kualitatif, kemudian data akan disajikan secara deskriptif, kualitatif, dan sistematis guna memperoleh suatu simpulan.

Dokumen terkait