LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem2.1.1.Pengertian Sistem
Marliana B.Winanti, mengemukakan “Sistem adalah seperangkat komponen
yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan” (Muhidin, 2017).
“Sistem adalahsuatu jaringan kerja atau sebuah langkah yang saling bersangkutan, berkumpul dalam sebuah kesatuan, yang dirancang untuk mencapai sasaran” (Hakam, 2016).
2.1.2.Pengertian Informasi
Abdul Kadir mengemukakan bahwa “Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah acuan yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi
pengambilan kesimpulan saat ini atau saat mendatang” (Iswandy, 2015).
“Informasi ialah data yang pengolahannya untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan kesimpulan” (Romney dan Steinbart, 2015). 2.1.3.Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi yaitu data yang telah dikelompokkan untuk mengumpulkan, memasukkan, dan mengolah serta menyimpan data, dengan cara yang digabungkan
untuk menyimpan, mengelola, dan melaporkan informasi sedemikian rupa guna
dalam organisasi mampu mencapai sasaran yang telah ditetapkan” (Krismiaji, 2015). “Sistem informasi adalah kesatuan elemen yang saling berinteraksi dengan sistematis dan teratur untuk menciptakan dan menjadikan aliran informasi yang akan
mendukung pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya perusahaan” (Sintawati dan Sari, 2017).
2.1.4.Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan suatu sistem informasi untuk pengambilan keputusan. Sistem ini mencakup orang, prosedur, dan instruksi data perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi dan pengendalian internal serta ukuran keamanan (Romney dan Steinbart, 2015).
“Sistem informasi akuntansi ialah sekelompok dari sub sub komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berkaitan dan bekerja satu sama lain secara harmonis
untuk mengolah data transaksi yang bersangkutan dengan masalah keuangan menjadi
sebuah informasi keuangan” (Susanto, 2017). 2.1.5.Pengertian Penjualan
“Penjualan adalah suatu sistem aktivitas pokok perusahaan untuk memperjualbelikan barang yang perusahaan hasilkan” (Sujarweni, 2015).
Ada beberapa macam transaksi penjualan (Wijaya dan Irawan, 2018) yaitu:
1. Penjualan Tunai
Penjualan yang bersifat cash yang pada umumnya terjadi secara kontan dan
dapat terjadi pembayaran yang dianggap kontan.
2. Penjualan Kredit
Penjualan dengan tenggang waktu diatas satu bulan
3. Penjualan Tender
Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenagangkan
tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.
4. Penjualan Ekspor
Penjualan yang dilakukan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor
barang tersebut.
5. Penjualan Konsinyasi
6. Penjualan Grosir
Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir.
2.1.6.Pengertian Web
Pengertian web sangatlah beragam, sebuah website sangat diperlukan dalam
menjadikan suatu kegiatan kerja menggunakan sistem yang sudah terkomputerisasi.
Menggunakan Website ini memungkinkan terciptanya kinerja untuk menghasilkan
informasi yang lengkap, dan efisien.
1. Website
Sundari mengemukakan bahwa Website maupun situs ialah suatu kelompok halaman yang digunakan untuk menunjukan informasi teks, gambar diam maupun gerak, animasi, suara, dan gabungan dari keseluruhan, baik yang bersifat statis atau dinamis yang membentuk suatu rangkaian kelompok yang saling berkaitan, yang masing-masing dihubungkan dengan jaringan sebuah halaman (Handayani et al., 2018).
2. Web Browser
Arief mengemukakan bahwa Web Browser merupakan aplikasi yang mampu membuat dokumen-dokumen web dengan cara diterjemahkan. Prosesnya dilakukan pada komponen yang diperoleh di dalam aplikasi browser yang disebut Web Engine. Segala dokumen web ditampilkan oleh browser yaitu dengan diterjemahkan. Beberapa jenis browser yang populer saat ini diantaranya adalah Internet Exproler, Mozilla Firefox, Opera, Google Chrome (Fridayanthie, 2016).
3. WWW (World Wide Web)
Sidik dan Pohan menyimpulkan bahwa “World Wide Web merupakan suatu layanan penyajian informasi di internet dengan menggunakan HTML. Web sama
dengan internet, karena kepopuleranya saat ini, web telah menjadi interface aplikasi
untuk menjadikan transaksi dan sajian informasi yang lengkap di seluruh dunia” (Sari dan Lestari, 2018).
4. Web Server
Arief menyimpulkan bahwa “Web Server adalah program aplikasi yang memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan dokumen-dokumen web. Client side
scripting maupun server side scripting tersimpan dalam direktori web server
(document root). Contoh web server seperti Xampp” (Fridayanthie, 2016).
2.1.7.Konsep Dasar Program 1. PHP (Hypertext Preprocessor)
“PHP yaitu bahasa pemrograman skrip yang dirancang guna untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang ditulis memakai PHP
akan di parsing di bagianweb server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan dalam
bentuk dokumen HTML, dan seterusnya akan ditampilkan ke web browser”
(Raharjo, 2016).
2. HTML (Hypertext Markup Language)
Hidayatullah dan Kawistara mengemukakan bahwa ”Hypertext Markup
Language (HTML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk menampilkan
halaman web” (Febrianto dan Handayani, 2019). Yang bisa dilakukan dengan HTML
yaitu :
a. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.
b. Membuat tabel dalam halaman web.
c. Mempublikasikan halaman web secara online.
d. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan
transaksi via web.
e. Menambahkan objek-objek seperti citra, audio, video, animasi, java applet
dalam halaman web.
3. Javascript
“Javascript merupakan bahasa pemrograman web yang bersifat Client Side Programming, artinya pemrosesan dilakukan disisi klien. Berbeda dengan PHP yang
langsung diproses pada sisi server di mana browserakan melakukan loading ketika
program sedang diproses di server, pada pemrosesanjavascript browser tidak perlu
melakukan refresh atau loading” (Subagia, 2018).
4. XAMPP
Fatmawati mengemukakan “Xampp adalah salah satu paket software
webserver yang terdiri dari Apache, Mysql, PHP dan PHP MyAdmin. Proses
instalasi xampp sangat mudah, karena tidak perlu memerlukan konfigurasi Apache,
Php, dan Mysql secara manual, xampp melakukan instalasi dan konfigurasi secara
otomatis” (Febrianto dan Handayani, 2019).
5. MYSQL
Firman mengemukakan “MYSQL adalah sebuah SQL clientatau
serverrelational database management systemyang berasal dari Scandinavia. Pada
MYSQL sudah termasuk SQL server, program client untuk mengakses server, hal-hal yang berguna dalam administrasi dan sebuah “Programming interface” untuk menulis program sendiri” (Sari, Lestari dan Destriyani, 2018).
6. CSS (Cascading Style Sheet)
Fatmawati mengemukakan bahwa CSS (Cascading Style Sheet) adalah sebuah cara untuk memisahkan isi dengan layout dalam halaman-halaman web yang dibuat. Cascading Style Sheet dikembangkan untuk menata gaya peraturan halaman web. Pada awalnya CSS dikembangkan pada SGML pada tahun 1970 dan terus dikembangkan hingga saat ini CSS telah mendukung banyak bahasa,
Cascading Style Sheet memiliki arti gaya menata halaman bertingkat. Yang
berarti setiap satu elemen yang telah format, maka anak dari elemen tersebut secara otomatis mengikuti format elemen induknya (Febrianto dan Handayani, 2019).
7. Bootstrap
Abdullah menjelaskan bahwa “Bootstrap merupakan salah satu framework
CSS yang sangat populer di kalangan pecinta pemrograman website. Dengan
menggunakan bootstrap, proses desain website tidak dibuat dari nol, sehingga proses
desain website lebih cepat dan mudah” (Handayani, Wijianto, dan Anggoro, 2018).
2.2. Tools Program
2.2.1.UML (Unified Modelling Language)
“UML adalah sebuah standarisasi pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek” (Sukamto dan Shalahuddin, 2016).
Nugroho mendefinisikan “UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau
perangkat lunak yang berparadigma” (Harjunawati, 2017). Ada beberapa diagram
dalam UML, diantaranya adalah:
1. Use Case Diagram
Use Case atau diagram use case adalah pemodelan untuk kelakuan sistem
informasi yang akan dirancang. Use Case merancang sebuah interaksi antara
satu atau lebih actor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar,
use case digunakan untuk mengetahui dari fungsi apa saja yang ada di dalam
sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi
fungsi itu. Syarat penamaan use case yaitu nama didefinisikan sesederhana
mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case adalah
a. Aktor adalah orang atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan dibuat oleh
itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang.
b. Use Case adalah fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit unit
yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.
2. Activity Diagram
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan aliran kerja suatu
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis yang ada pada perangkat lunak.
Yang perlu diingat disini ialah bahwa sebuah diagram aktivitas menjelaskan
bentuk dari aktivitas sistem, bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas
yang akan dilakukan oleh sistem.
3. Sequence Diagram
Sequence Diagram adalah kelakuan kelakuan pada objek use case dengan
merancang waktu hidup objek dan message yang dikirimkan atau disampaikan
dan diterima oleh antar objek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram
sequence maka harus diketahui objek objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode metode yang dimiliki kelas yang di instansi menjadi objek
itu. Membuat diagram sequence juga diperlukan untuk melihat skenario yang
ada pada use case.
4. Deployment Diagram
Deployment Diagram menunjukan konfigurasi komponen dalam proses
2.2.2.Metode Pengembangan Sistem
Sukamto dan Shalahudin mengemukakan bahwa “Model SDLC air terjun
(waterfall) sering juga disebut model sekuensi linier atau alur hidup klasik” (Lubis,
2016). Berikut adalah gambar dari metode waterfall:
Sumber: (Sukamto dan Shalahuddin, 2016)
Gambar II.1. Metode Waterfall 2.2.3.Pengertian ERD (Entity Relationship Diagram)
“ERD (Entity Relationship Diagram) merupakan pengembangan berdasarkan
teori himpunan dalam bidang matematika dan statistik yang digunakan dalam
pemodelan basis data relasional” (Sukamto dan Shalahuddin, 2016).
Dzacko menjelaskan bahwa ERD merupakan diagram yang menggambarkan penyusunan basis dalam bentuk entitas entitas yang akan disusun dalam basis data tersebut dan menentukan hubungan antar entitas entitasnya yang selanjutnya dilakukan proses melengkapi atribut atribut yang sesuai pada entitas dan hubungan sehingga diperoleh bentuk yang ternormalisasi (Sardiarinto et al., 2015).
Dari komponen ERD, hubungan antar entitas dapat dibagi dalam 3 tipe relasi:
1. Satu ke satu (One to One)
Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan elemen pada
Entitas B. Demikian juga sebaliknya setiap elemen B berhubungan paling
2. Satu ke banyak (One to Many)
Setiap elemen dari Entitas A berhubungan dengan maksimal banyak elemen
pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan
dengan paling banyak satu elemen di Entitas A.
3. Banyak ke satu (Many to One)
Setiap elemen dari Entitas A berhubungan paling banyak dengan satu elemen
pada Entitas B. Dan sebaliknya setiap elemen dari Entitas B berhubungan
dengan maksimal banyak elemen di entitas A.
4. Banyak ke banyak (Many to Many)
Setiap elemen dari Entitas A berhubungan maksimal banyak elemen pada
Entitas B demikian sebaliknya.
Gambar II.2.
2.2.4.Pengertian LRS (Logical Relational Structure)
Frieyadie mengemukakan “LRS merupakan hasil dari pemodelan Entity
Relationship (ER) beserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antar
entitas” (Rahmayu, 2015).
“LRS adalah digambarkan kotak persegi panjang dan dengan nama yang unik.File record pada LRS ditempatkan dalam kotak. LRS terdiri dari link diantara
tipe record lainnya, banyaknya link dari LRS yang diberi nama oleh filed-filed yang
kelihatan pada kedua link tipe record” (Kostaman dan Sumaryana, 2018).
2.2.5.Pengertian Black box Testing
“Black box Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk
mengetahui apakah fungsi fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai
17