• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah-langkah bantuan dan dukungan

Protokol Perdagangan Pasal

6.8. Langkah-langkah bantuan dan dukungan

Bantuan untuk orang-orang yang diperdagangkan harus berlandaskan pada prinsip-prinsip perlindungan dan penghormatan atas HAM perempuan dan anak-anak, non-diskriminasi, akses ke keadilan, keamanan dan perlakuan yang adil, kehendak bebas dan tidak ada kerugian terjadi.70

Langkah-langkah pokok untuk membantu para korban perdagangan dan melindungi HAM mereka termasuk:

Pengidentifikasian orang-orang yang diperdagangkan; Non-kriminalisasi orang-orang yang diperdagangkan; Status tinggal dari orang-orang yang diperdagangkan; Hak untuk pemulihan - langkah-langkah bantuan; Bantuan dan perlindungan dalam prosedur hukum; dan Bantuan pemulangan dan repatriasi.

Protokol Perdagangan Pasal 6

Bantuan untuk dan perlindungan bagi para korban perdagangan manusia

1. Dalam kasus-kasus yang tepat dan sejauh dimungkinkan oleh hukum dalam negeri, setiap Negara Anggota wajib melindungi kerahasiaan dan identitas korban-korban perdagangan manusia, termasuk, antara lain, dengan membuat tata-cara hukum berkaitan dengan kerahasiaan perdagangan seperti itu;

2. Setiap Negara Anggota wajib menjamin bahwa perundang-undangan atau sistem administrasi dalam negerinya menetapkan langkah-langkah yang memberikan kepada para-para korban dari perdagangan manusia, dalam keadaan-keadaan yang pantas,:

(a) Informasi mengenai tata cara peradilan dan administrasi yang relevan;

(b) Bantuan yang memungkinkan pandangan-pandangan dan keprihatinan-keprihatinan mereka disampaikan dan dipertimbangkan di tahap-tahap yang tepat dari proses acara pidana terhadap pelanggar, dengan cara tidak merugikan hak-hak untuk membela diri.

3. Setiap Negara Anggota wajib mempertimbangkan melaksanakan langkah-langkah untuk memberikan pelayanan pemulihan fisik, psikologis dan sosial bagi para korban perdagangan manusia dan, khususnya, termasuk dalam kasus yang tepat, bekerjasama dengan Ornop, organisasi lainnya yang relevan dan unsur-unsur lain dari masyarakat sipil memberikan;

(a) Perumahan yang pantas;

(b) Konseling dan informasi, khususnya mengenai hak-hak hukum mereka, dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh para korban perdagangan manusia;

(c) Bantuan medis, psikologis serta material; dan (d) Kesempatan pekerjaan, pendidikan dan pelatihan.

4. Setiap Negara Anggota wajib memperhitungkan, dalam menerapkan ketentuan-ketentuan dari Pasal ini, usia, jender dan kebutuhan-kebutuhan khusus dari korban perdagangan manusia, terutama kebutuhan khusus dari para korban dibawah umur, termasuk perumahan, pendidikan dan perawatan yang layak.

5. Setiap Negara Anggota wajib berupaya untuk memberikan keamanan fisik kepada para korban perdagangan manusia ketika mereka berada dalam wilayahnya.

6. Setiap Negara Anggota wajib menjamin bahwa sistem perundang-undangan dalam negerinya berisi langkah-langkah yang menawarkan pada para korban perdagangan manusia kemungkinan untuk memperoleh ganti kerugian atas cedera yang dideritanya.

Kotak 6.25. Pedoman untuk perlindungan dan dukungan bagi orang-orang yang diperdagangkan

Siklus perdagangan tidak dapat diputus tanpa adanya perhatian terhadap hak-hak dan kebutuhan- kebutuhan dari mereka yang telah diperdagangkan. Perlindungan dan dukungan yang tepat harus diberikan tanpa diskriminasi kepada semua korban perdagangan. Negara-negara dan, jika dapat diterapkan, organisasi-organisasi antar-pemerintah dan non-pemerintah wajib mempertimbangkan untuk:

Menjamin bahwa, dalam kerjasama dengan organisasi-organisasi non-pemerintah, tersedianya rumah singgah yang aman dan memadai yang memenuhi kebutuhan orang- orang yang diperdagangkan. Penyediaan rumah singgah seperti ini tidak boleh hanya karena tergantung adanya kesediaan para korban untuk memberikan kesaksian dalam proses pidana. Orang-orang yang diperdagangkan tidak boleh ditahan dalam pusat-pusat penahanan imigrasi, sarana penahanan lain atau rumah-rumah tunawisma;

Menjamin bahwa, dalam kerjasama dengan organisasi non-pemerintah, orang-orang yang diperdagangkan diberi akses ke perawatan kesehatan pokok dan konseling. Orang-orang yang diperdagangkan tidak boleh diwajibkan untuk menerima dukungan atau bantuan apapun serupa itu, dan mereka tidak boleh diharuskan melakukan tes wajib untuk penyakit, termasuk tes HIV/AIDS;

Menjamin bahwa orang-orang yang diperdagangkan diberitahu tentang hak mereka atas akses ke perwakilan diplomatik atau konsuler dari Negara kebangsaan mereka. Para pegawai kedutaan dan konsulat harus diperlengkapi dengan pelatihan yang tepat untuk dapat melayani permohonan-permohonan informasi dan bantuan yang dibutuhkan orang- orang yang diperdagangkan. Ketentuan ini tidak berlaku bagi para pencari suaka yang diperdagangkan

Menjamin bahwa proses-proses hukum, dari orang yang diperdagangkan terlibat, tidak boleh merugikan hak, harga diri atau kesejahteraan jasmani dan psikologis mereka;

Melengkapi orang-orang yang diperdagangkan dengan bantuan hukum dan lainnya dalam hubungannya dengan tindakan-tindakan pidana, perdata atau tindakan lainnya untuk menghadapi para pedagang/orang yang mengeksploitasi para korban harus diberi informasi dalam bahasa yang mereka pahami;

Menjamin bahwa orang-orang yang diperdagangkan terlindungi secara efektif dari bahaya, ancaman atau intimidasi yang dilakukan oleh para pedagang dan sekutunya. Untuk tujuan ini, tidak boleh ada pengungkapan identitas korban perdagangan dan kerahasiaan mereka sejauh mungkin harus dihormati dan dilindungi, ketika mempertimbangkan hak seorang sebagai tertuduh untuk peradilan yang wajar dan adil. Orang-orang yang diperdagangkan harus sebelumnya diberi peringatan penuh akan kesulitan yang ada dalam perlindungan identitas, dan tidak boleh diberi harapan palsu atau tidak realistik mengenai kemampuan instansi penegak hukum berkenaan dengan hal ini;

Menjamin pemulangan yang aman dan, bilamana memungkinkan, sukarela dari orang- orang yang diperdagangkan, dan menjajaki kemungkinan untuk tinggal di negara tujuan atau negara ketiga untuk perpindahan tempat tinggal dalam keadaan-keadaan tertentu (misalnya, untuk mencegah pembalasan dendam, atau dalam keadaan dimana perdagangan-ulang mungkin terjadi)

Menjamin bahwa, dalam kerjasama dengan organisasi non-pemerintah, orang-orang yang diperdagangkan yang memang pulang ke negara asal mereka mendapatkan bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk menjamin kesejahteraan mereka, mempermudah penyatuan sosial mereka, dan untuk mencegah perdagangan-ulang. Langkah-langkah harus diambil untuk bahwa para korban perdagangan yang pulang mendapatkan perawatan kesehatan jasmani dan psikologis, perumahan dan pendidikan serta pelayanan lapangan pekerjaan.

Sumber: United Nations, Recommended Principles and Guidelines on Human Rights and Human Trafficking, Guideline 6, hal.10-11.