TINJAUAN TEORETIS A. Pengembangan Bahan Ajar Cetak
B. Model Pembelajaran Mind Mapping
4. Langkah-langkah Pembelajaran Mind Mapping
Model pembelajaran Mind mapping ini baik digunakan untuk pengetahuan awal peserta didik dalam menemukan alternatif jawaban. Adapun Langkah-langkah pembelajaran mind mapping, yaitu:
a. Guru menentukan topik atau materi yang akan digunakan dalam pembelajaran mind mapping.
b. Guru mengelompokkan peserta didik masing-masing 3 atau 5 orang.
34Mel Siberman, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif (Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), h. 188.
c. Tiap peserta didik dalam kelompok membaca yang telah ditugaskan oleh guru untuk diringkas dalam bentuk dalam bentuk peta pikiran.
d. Setiap kelompok mendiskusikan materi tersebut dan menentukan poin-poin atau konsep penting dari materi tersebut kemudian menyusun poin-poin kunci tersebut di atas selembar kertas putih atau buku catatan. Salah satu peserta didik membuat mind mapping, peserta didik yang lainnya berdiskusi untuk menentukan poin-poin penting yang akan digunakan dalam menyusun mind mapping.
e. Poin-poin penting tersebut kemudian dihubungkan, yang dimulai dalam gasasan inti, biasanya dengan suatu simbol-simbol ditengah halaman, kemudian cabang-cabangnya dihubungkan menyebar di sekelilingnya.
f. Catatan hanya satu kata atau simbol untuk setiap poin yang ingin peserta didik ingat, satu tema utama untuk setia cabang.
g. Letakkan poin-poin yang berhubungan pada cabang utama yang sama, masing-masing membentuk sub cabang dan gunakan simbol atau pensil warna untuk topik-topik yang berhubungan.
h. Setiap peta konsep dikembangkan secara teratur, dengan cara ini akan mudah memulai, dengan gambar besar kemudian menjadi peta konsep maka peserta didik semakin banyak mengetahui poin kunci tentang setiap topik.
i. Setelah selesai diskusi dan telah menghasilkan peta konsep maka setiap wakil dari masing-masing kelompok tersebut mempresentasikan peta konsep hasil diskusinya.
k. Peserta didik dengan bimbingan guru membuat kesimpulan mengenai hasil diskusi yang telah dilksanakan.
l. Guru memberikan evaluasi.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam menerapkan model dalam pembelajaran mind mapping. Hal-hal tersebut yaitu, menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi peserta didik, memberi kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir tentang pengalamannya dan pengetahuan sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, melatih peserta didik untuk berpikir kritis dan kreatif, dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Adapun kelebihan dari model mind mapping yaitu: (a) dapat mengemukakan pendapat secara bebas, (b) dapat berkerjasama dengan teman lainnya, (c) catatan lebih padat dan jelas serta mudah untuk mencari catatan jika diperlukan, (d) membantu otak untuk mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan dan memudahkan penambahan informasi baru, (e) setiap peta bersifat unik.35
Selanjutnya dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran mind mapping adalah keseluruhan komponen pembelajaran yang menuntut kerjasama antar peserta didik dengan cara mencatat poin-poin penting dari materi yang disajikan untuk mencapai tujuan.
5. Manfaat Mind Mapping
Mind mapping mempunyai beberapa manfaat atau kelebihan antara lain.
a. Fleksibel, karena dapat dengan mudah menambahkan poin-poin yang penting di tempat yang sesuai dengan dalam peta pikiran tanpa harus kebingungan.
b. Dapat memutuskan perhatian, tidak perlu menagkap setiap yang dibicarakan atau disamapaikan, sebaliknya dapat berkonsenttrasi pada gagasannya saja.
c. Mempermudah cara belajar pada materi pelajaran yang banyak menuntut tingkat hafalan tinngi.
d. Membantu meringkas dengan cepat misalnya saat seminar, diskusi, mendengarkan ceramah atau pidato, mendengarkan penjelasan guru dan lain-lain.
e. Menyenangkan imajinasi dan kreativitas tidak terbatas dalam hal ini menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang catatan lebih menyenangkan.36
Menurut De Porter dan Henarcki mengatakan, bahwa kelebihan yang dimiliki Mind Mapping antara lain dapat memberikan manfaat bagi.
a. Bagi guru
1) Membantu untuk mengerjakan apa yang telah diketahui dalam bentuk yang lebih saderhana, merencanakan dan memulai suatu topik pelajaran sekolah, mengolah kata kunci yang akan digunakan dalam pembelajaran. Sehingga dalam menerangkan materi akan lebih terstruktur dan terarah.
2) Membantu untuk mengingat kembali dan merevisi konsep pembelajaran, membuat pola catatan kerja dan belajar untuk keperluan untuk presentasi.
3) Membantu mengecek pemahan siswa akan konsep yang dipelajari, di dalam mind mapping yang dibuat peserta didik benar atau masih salah.
4) Membantu mengembangkan kreativitas dan daya imajinasi guru dalam menuangkan dan mengorganisasikan informasi.
b. Bagi peserta didik
1) Membantu membuat susunan konsep pelajaran menjadi lebih baik, sehingga lebih mudah untuk keperluan ujian.
2) Belajar bagaimana mengorganisasikan sesuatu mulai dari informasi, fakta dan konsep ke dalam suatu konsep pemahaman, sehingga terbentuk pemahamn yang lebih baik dan menuliskannya dengan benar. Meningkatkan kreativitas dan daya imajinasi dalam menuangkan warna, simbol, dan gambar dalam penusunan mind mapping.
Mind mapping juga sangat berguna untuk sesi curahan gagasan, terutama saat peserta didik bekerja kelompok atau diskusi. Curah gagasan (brainstorming) yaitu teknik penyelesaian masalah dengan mencatat gagasan-gagasan yang berkembang.37
Satu peserta didik dapat dengan cepat merekam informasi, sementara yang lain melanjutkan diskusi. Mind mapping dibuat agar sesuai dengan lompatan yang terjadi dalam pikiran, sebuah mind mapping bekerja seeperti otak, benar-benar mendorong wawasan dan gagasan cemerlang.
Dalam mengerjakan tugas menulis yang menantang, mind mapping membantu siswa menyusun informasi dan melancarkan aliran fikiran. Mind mapping dapat
37Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran. (Cet. III; Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 192.
mengatasi hambatan menulis.38 Mind mapping merupakan teknik penyusunan catatan demi membantu peserta didik menggunakan seluruh potensi otak dengan optimal. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Dengan metode mind mapping peserta didik dapat meningkatkan daya ingat mereka lebih maksimal.
6. Macam-macam Mind Mapping (peta pikiran)
Peta konsep memiliki bentuk beberapa macam, yaitu pohon jaringan (network tree), rantai kejadian (event chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map). Menurut Nur dalam Trianto, menyatakan, bahwa macam-macam peta konsep yaitu:
a. Pohon Jaringan (Network Tree)
Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata yang lain di tuliskan pada garis-garis penghubung. Garis-garis pada peta konsep menunjukkan hubungan antara ide-ide itu. Kata-kata yang ditulis pada garis memberikaan hubungan antara konsep-konsep. Pada saat mengkontruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftarlah konsep- konsep utama yang berkaitan dengan konsep itu. Periksalah daftar dan mulai menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus. Cabangkan konsep-konsep yang berkaitan itu daari konsep utama dan berikan hubungannya pada garis-garis itu. Pohon jaringan cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal beriku: (a) menunjukkan sebab akibat, (b) suatu hirarki, (c) prosedur yang bercabang, dan (d) istilah-istilah yang berkaitan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan-hubungan .
b. Rantai Kejadian (Events Chain)
Peta konsep rantai kejadian dapat digunakan untuk memberi suatu urutan kejadian, langkah-langkah dalam suatu prosedur, atau tahap-tahap dalam suatu proses. Dalam membuat rantai kejadian, pertama-tama temukan satu kejadian yang mengawali ranati itu. Kejadian ini disebut kejadian awal. Kemudian, temukan kejadian berikutnya dalam rantai itu dan lanjutkan sampai mencapai suatu hasil. Rantai kejadian cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a) memberikan tahap-tahap dari suatu proses, (b) langkah-langkah dalam sustu prosedur linier, dan (c) suatu urutan kejadian.
c. Peta Konsep Siklus (Cycle Concept Map)
Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil final. Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali kejadian awal. Karena tidak ada hasil dan kejadian terakhir itu menghubungkan kembali ke jadian awal, siklus itu berulang dengan sendirinya. Peta konsep siklus cocok diterapakan untuk menunjukkan hubungan bagaimana suatu rangkain kejadian berinteraksi untuk menghasilkan suatu kelompok hasil yang berulang-ulang.
d. Peta Konsep Laba-laba (Spider Concept Map)
Peta konsep laba-laba dapat digunakan untuk curah pendapat. Melakukan curah peendapat ide-ide berangkat dari suatu ide sentral, sehinggah dapat memperoleh sejumlah besar ide yang bercampur aduk. Banyak dari ide-ide dan ini berkaitan dengan ide sentral itu namun belum tentu jelas hubungannya satu sama lain. Peta konsep laba-laba cocok digunakan untuk memvisualisasikan hal-hal berikut: (a) tidak menurut hirarki, (b) kategori yang tidak parallel, dan (c) hasil curah pendapat.
Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagaram tentang bagaimana ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan satu sama lain. Untuk membuat suatu peta konsep, siswa dilatih untuk mengidentifikasi ide-ide kunci yang berhubungan dengan suatu topik dan menyusun ide-ide tersebut dalam suatu pola logis. Kadang-kadang peta konsep merupakan diagram hirarki, kadang-kadang peta konsep memfokuskan pada hubungan sebab akibat. Peta konsep dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan peserta didik sebelum guru mengajarkan suatu topik, menolong peserta didik bagaimana belajar, untuk mengungkapkan salah (miskonsepsi) yang ada pada anak, dan juga sebagai alat evaluasi.39