• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

1. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Penelitian selalu berangkat berdasarkan adanya potensi dan masalah. Potensi dan masalah dalam penelitian ini berdasarkan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara terhadap guru SD. Guru SD yang diwawancarai merupakan guru kelas V SDN Sarikarya. Melalui wawancara diperoleh hasil guru membuat soal tes hasil belajar sendiri tetapi hanya sampai tingkat 3 dari dimensi kognitif. Pada saat membuat soal, guru tidak membuat kisi-kisi soal terlebih dahulu tetapi guru membuat soal lalu menyusun kisi-kisi. Guru juga terkadang hanya mengambil soal tes hasil belajar dari berbagai sumber yang belum diketahui kualitasnya karena guru kesulitan dalam membuat tes hasil belajar yang baik, memiliki keterbatasan waktu, dan terdesak berbagai pekerjaan. Ketika membuat soal guru tidak melakukan uji validitas dan reliabilitas serta menganalisis daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh.

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara, peneliti menyimpulkan bahwa guru membutuhkan contoh tes hasil belajar matematika yang berkualitas baik. Tes hasil belajar matematika yang berkualitas baik yaitu sudah teruji validitas, reliabilitas, mempunyai daya beda 0,30-1,00 (diterima), tingkat kesukaran dan pengecoh yang berfungsi dengan baik. Potensi dalam penelitian ini yaitu mengembangkan tes hasil belajar matematika pada kompetensi dasar 2.5 menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan untuk siswa kelas V yang sudah teruji dan memiliki kualitas yang baik.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara, kuesioner dan tes. Pertama peneliti mewawancarai guru kelas V SDN Sarikarya pada tanggal 19 Juli 2016. Wawancara berpedoman pada pedoman wawancara yang terdapat pada bab III tabel (3.1). Pedoman wawancara dilakukan untuk mendapatkan analisis kebutuhan. Melalui wawancara, peneliti mendapatkan data bahwa guru SD tersebut membutuhkan contoh soal berkualitas baik yaitu sudah dikatakan valid, reliabel, mempunyai daya beda, pengecoh dan tingkat kesukaran.

Kedua peneliti membuat lembar kuesioner untuk penilaian ahli dan guru yang bertujuan untuk melakukan validasi terhadap

kisi-kisi dan soal tes hasil belajar yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil dari validasi yang telah dilakukan oleh satu ahli matematika dan tiga guru kelas V SD tersebut adalah desain produk dinyatakan layak untuk digunakan atau diujicobakan di lapangan dengan diperbaiki sesuai saran dari ahli dan guru.

Ketiga peneliti memperoleh data melalui tes uji coba produk pada siswa kelas V SDN Perumnas Condongcatur. Tes tersebut dibagi menjadi dua tipe yaitu soal tipe A dan soal tipe B. Masing-masing tipe soal terdapat 30 butir soal yang dikerjakan siswa. Soal diujicobakan kepada 60 siswa yang terdiri dari kelas A, B dan C. Soal tipe A dikerjakan oleh 30 siswa dan soal tipe B dikerjakan oleh 30 siswa.

c. Desain Produk

Desain produk yang digunakan dalam penelitian ini diawali dengan menentukan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian. Kelas yang akan dijadikan subjek penelitian yaitu kelas V SD. Peneliti menentukan jenis tes yang akan menjasi produk yaitu tes pilihan ganda. Peneliti memilih tes pilihan ganda karena jenis tes ini banyak digunakan di Indonesia. Peneliti membuat tabel spesifikasi produk dengan menentukan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Standar Kompetensi yang dipilih yaitu 2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam

pemecahan masalah. Kompetensi Dasar (KD) yang dipilih yaitu 2.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan. Tabel spesifikasi produk dapat dilihat pada (lampiran 5 & lampiran 6). Setelah menentukan SK dan KD, peneliti membuat indikator sesuai dengan ranah kognitif taksonomi bloom yang telah direvisi, mulai dari mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Peneliti juga menentukan jumlah butir soal yang dibuat. Jumlah butir soal yang dibuat yaitu 60 butir soal berdasarkan kurva normal dengan menentukan tingkat kesukaran soal sebesar 25% mudah, 50% sedang dan 25% sukar. Dalam membuat soal, peneliti memperhatikan karakteristik setiap butir soal yaitu tingkat kesulitan, daya pembeda dan analisis pengecoh.

d. Validasi Desain

Validasi desain dilakukan dengan menggunakan validasi isi. Validasi isi dilakukan untuk melihat dan menilai materi dengan soal melalui expert judgement untuk menilai dan mengetahui kelayakan produk sebelum diujicobakan. Produk yang telah dibuat divalidasi oleh satu ahli matematika dan tiga guru kelas V SD yaitu guru kelas V SDN Sarikarya, guru kelas V SDN Perumnas dan guru kelas V SDN Karangasem. Hasil validasi ahli dan guru kemudian dikategorikan berdasarkan skala likert (dalam Widoyoko, 2015: 69).

Dari hasil validasi ahli matematika diperoleh skor 3,75 termasuk ke dalam kategori sangat baik, hasil validasi dari guru kelas V SDN Sarikarya diperoleh skor 3,87 termasuk kedalam kategori sangat baik, hasil validasi guru kelas V SDN Perumnas diperoleh skor 3,06 termasuk kedalam kategori baik, dan validasi guru kelas V SDN Karangasem diperoleh skor 3,93 termasuk ke dalam kategori sangat baik. Dari ke empat validator diperoleh skor rata-rata 3,65 dan termasuk kedalam kategori sangat baik.

e. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan setelah peneliti menerima saran dari hasil validasi yang telah dilakukan oleh ahli matematika dan 3 guru kelas V SD. Peneliti memperbaiki beberapa saran yang diberikan oleh ahli dan ketiga guru kelas V SD. Peneliti memperbaiki satuan jarak pada soal agar wajar dan memperbaiki soal analisis. Peneliti memperbaiki rumusan pokok soal agar tidak terlalu panjang dan memperbaiki penggunaan tanda baca untuk kalimat perintah. Revisi desain bertujuan untuk memperbaiki produk tes hasil belajar matematika.

f. Uji Coba Produk

Uji coba produk dilakukan di SDN Perumnas pada tanggal 9 November 2016. Siswa yang mengikuti tes uji coba produk ini terdiri dari siswa kelas A, B dan C yang berjumlah sebanyak 60

siswa. Tes hasil belajar matematika dibagi menjadi dua tipe soal yaitu soal tipe A dan soal tipe B. Setiap tipe soal berjumlah 30 soal dengan waktu pengerjaan selama 90 menit. Peneliti membagikan soal dengan urutan A-B A-B sesuai dengan tempat duduk siswa. Soal tipe A dibagikan kepada 30 siswa dan soal tipe B juga dibagikan kepada 30 siswa. Hasil uji coba produk tes hasil belajar matematika dianalisis dengan menggunakan aplikasi TAP (Test Analysis Program).

g. Revisi Produk

Produk tes hasil belajar yang telah diujicobakan dianalisis dengan menggunakan TAP (Test Analysis Program) untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan pengecoh. Revisi produk dilakukan pada pengecoh yang tidak berfungsi yaitu hanya pada soal tipe B nomor 2 option C, soal nomor 13 option D dan soal nomor 17 option B. Revisi pengecoh yang telah diperbaiki peneliti dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.12 Daftar Revisi Pengecoh yang Tidak Berfungsi Soal Tipe B

Nomor Soal Option Pengecoh yang Tidak Berfungsi

Revisi

2 C (815) C (816)

13 D (60) D (50)

2. Kualitas Produk Tes Hasil Belajar

Dokumen terkait