PENYUSUNAN RKA SKPD
III. Langkah-langkah Teknis
B.3/37
III. Langkah-langkah Teknis
Langkah 1
SKPD mempelajari SE Kepala Daerah tentang Pedoman Penyusunan RKA-SKPD, terutama tentang daftar kegiatan yang termuat dalam KUA dan PPAS, kode rekening, serta standar satuan harga. SE Kepala Daerah merupakan pedoman bagi tiap-tiap SKPD untuk menyusun RKA-SKPD.
Langkah 2
SKPD menyusun RKA-SKPD dengan menggunakan pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah, penganggaran terpadu, dan penganggaran berdasarkan prestasi kerja1. Dokumen RKA-SKPD terdiri dari Rincian Anggaran Pendapatan, Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung, Rincian Anggaran Belanja Langsung, dan Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung.
Berikut ini langkah-langkah pengisian dokumen RKA-SKPD:
Langkah 3
Formulir RKA SKPD 1 sebagai formulir untuk menyusun rencana pendapatan atau penerimaan SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakan. Oleh karena itu nomor kode rekening dan uraian nama kelompok, jenis, objek dan rincian objek pendapatan yang dicantumkan dalam formulir RKA SKPD 1 disesuaikan dengan pendapatan tertentu yang akan dipungut atau penerimaan tertentu dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD sebagaimanana ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Untuk memenuhi asas tranparansi dan prinsip anggaran berdasarkan rencana pendapatan yang dianggarkan, pengisian rincian penghitungan tidak diperkenankan mencantumkan satuan ukuran yang tidak terukur, seperti paket, pm, up, lumpsum.
1 Pendekatan kerangka pengeluaran jangka menengah daerah disusun menggunakan prakiraan maju. Prakiraan maju merupakan perkiraan kebutuhan anggaran untuk program dan kegiatan yang direncanakan dalam tahun anggaran berikutnya dari tahun anggaran yang direncanakan. Pendekatan penganggaran terpadu merupakan perpaduan antara proses perencanaan dan penganggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan di seluruh lingkungan SKPD. Pendekatan penganggaran berdasarkan prestasi kerja dilakukan dengan memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dengan keluaran yang diharapkan dari kegiatan dan hasil serta manfaat yang diharapkan termasuk efisiensi dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/38
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Formulir
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RKA SKPD Kabupaten Sampang 1 Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan : x. xx. ……… Organisasi : x. xx. xx. ………
Rincian Anggaran Pendapatan Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kode Uraian
Rincian Penghitungan Jumlah
Volume Satuan Tarif/ (Rp)
Rekening Harga 1 2 3 4 5 6 = (3 x 5) x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx Jumlah …….., tanggal ….. Kepala SKPD (tanda tangan) (_______________________) NIP. Keterangan : Tanggal Pembahasan : Catatan Hasil Pembahasan :
1.
2.
Dst
Tim Anggaran Pemerintah Daerah:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
Dst
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/39 Cara pengisian formulir:
1. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
2. Urusan pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama
urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
3. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama SKPD.
4. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek pendapatan SKPD.
5. Kolom 2 (uraian) diisi dengan uraian nama akun, kelompok, jenis, objek, dan rincian objek pendapatan.
6. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah target dari rincian objek pendapatan yang
direncanakan, seperti jumlah kendaraan bermotor, jumlah liter bahan bakar kendaraan bermotor, jumlah tingkat hunian hotel, jumlah pengunjung restoran, jumlah kepala keluarga, jumlah pasien, jumlah pengunjung, jumlah kendaraan
yang memanfaatkan lahan parkir, jumlah bibit
perikanan/pertanian/peternakan/kehutanan/perkebunan, jumlah limbah yang diuji, jumlah kios/los/kaki lima, jumlah pemakaian/penggunaan sarana olahraga/gedung/gudang/lahan milik pemda, jumlah unit barang bekas milik pemda yang dijual, jumlah uang yang ditempatkan pada bank tertentu dalam bentuk tabungan atau giro, jumlah modal yang disertakan atau diinvestasikan.
7. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian objek yang direncanakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas, ukuran isi dan sebagainya.
8. Kolom 5 (tarif/harga) diisi dengan tarif pajak/retribusi atau harga/nilai satuan lainnya dapat berupa besarnya tingkat suku bunga, persentase bagian laba, atau harga atas penjualan barang milik daerah yang tidak dipisahkan.
9. Kolom 6 (jumlah) diisi dengan jumlah pendapatan yang direncanakan menurut kelompok, jenis, objek, rincian objek pendapatan. Jumlah pendapatan dari setiap rincian objek yang dianggarkan merupakan hasil perkalian kolom 3 dengan kolom 5.
10. Formulir RKA SKPD 1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA SKPD.
11. Nama ibukota, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan formulir RKA SKPD 1,
dengan mencantumkan nama jabatan Kepala SKPD.
12. Formulir RKA SKPD 1 ditandatangani oleh Kepala SKPD dengan mencantumkan
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/40
13. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA SKPD 1 oleh TAPD.
Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh TAPD untuk mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan dalam kolom catatan hasil pembahasan.
14. Seluruh anggota TAPD menandatangani formulir RKA SKPD 1 yang telah
dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP, dan jabatan.
15. Formulir RKA SKPD 1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
16. Apabila formulir RKA SKPD 1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian anggaran pendapatan SKPD serta pengisian nama ibukota, bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan Kepala SKPD ditempatkan pada halaman terakhir dan setiap halaman diberi nomor urut halaman.
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/41
Langkah 4
Formulir RKA SKPD 2.1 sebagai formulir untuk menyusun rencana kebutuhan belanja pegawai di tiap-tiap SKPD dalam tahun anggaran yang direncanakan.
Untuk memenuhi asas transparansi dan prinsip anggaran berdasarkan prestasi kerja2, pengisian rincian penghitungan tidak diperkenankan mencantumkan satuan ukuran yang tidak terukur, seperti paket, pm, up, lumpsum.
2
Prestasi kerja yang hendak dicapai terdiri dari indikator, tolok ukur kinerja dan target kinerja. RKA SKPD yang disusun dengan pendekatan prestasi kerja harus berpedoman pada:
Indikator kinerja
Capaian atau target kinerja Analisis standar belanja Standar satuan harga Standar pelayanan minimal
Analisis standar belanja merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. Standar satuan harga merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa yang berlaku disuatu daerah yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. Standar pelayanan minimal merupakan tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah.
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/42
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN
Formulir RKA SKPD
2.1 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Kabupaten Sampang Tahun Anggaran … Urusan Pemerintahan : x. xx. ………. Organisasi : x. xx. xx. ……….
Rincian Anggaran Belanja Tidak Langsung Satuan Kerja Perangkat Daerah Kode
Uraian
Tahun n
Tahun n+1 Rekening
Volume Satuan Harga
satuan Jumlah (RP) 1 2 3 4 5 6=(3x5) 7 x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx x x x xx xx Jumlah …….., tanggal ….. Kepala SKPD (tanda tangan) (_____________________) NIP. Keterangan : Tanggal Pembahasan :
Catatan Hasil Pembahasan : 1.
2. Dst
TAPD:
No Nama NIP Jabatan Tandatangan
1
2
Dst
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/43 Cara pengisian formulir:
1. Tahun anggaran diisi dengan tahun anggaran yang direncanakan.
2. Urusan pemerintahan diisi dengan nomor kode urusan pemerintahan dan nama
urusan pemerintahan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.
3. Organisasi diisi dengan nomor kode perangkat daerah dan nama SKPD.
4. Kolom 1 (kode rekening) diisi dengan kode rekening akun, kelompok, jenis, objek, rincian objek pendapatan SKPD.
5. Kolom 2 (uraian) diisi dengan nama akun, kelompok, jenis, objek, dan rincian objek belanja tidak langsung.
6. Kolom 3 (volume) diisi dengan jumlah satuan dapat berupa jumlah orang atau pegawai.
7. Kolom 4 (satuan) diisi dengan satuan hitung dari target rincian objek yang direncanakan seperti unit, waktu/jam/hari/bulan/tahun, ukuran berat, ukuran luas, ukuran isi dan sebagainya.
8. Kolom 5 (harga satuan)diisi dengan harga satuan dapat berupa tarif, harga, tingkat suku bunga, nilai kurs.
9. Kolom 6 (jumlah tahun n) diisi dengan jumlah perkalian antara jumlah volume dengan jumlah satuan dan harga satuan. Setiap jumlah uraian rincian objek dijumlahkan menjadi jumlah rincian objek belanja. Setiap jumlah rincian objek pada masing-masing objek belanja selanjutnya dijumlahkan menjadi objek belanja berkenaan. Setiap objek belanja pada masing-masing jenis belanja kemudian dijumlahkan menjadi jumlah jenis belanja.
10. Kolom 7 (jumlah tahun n+1) diisi dengan perkiraan jumlah menurut jenis belanja untuk satu tahun berikutnya.
11. Baris jumlah pada kolom 7 merupakan penjumlahan dari seluruh jenis belanja tidak langsung yang tercantum dalam kolom 7.
12. Formulir RKA SKPD 2.1 dapat diperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
13. Apabila formulir RKA SKPD 2.1 lebih dari satu halaman, maka pada halaman-halaman berikutnya cukup diisi mulai dari rincian belanja tidak langsung SKPD dan setiap halaman diberi nomor urut halaman.
14. Tanggal, bulan, tahun diisi berdasarkan pembuatan RKA SKPD 2.1.
15. Formulir RKA SKPD 2.1 ditandatangani oleh Kepala SKPD dengan
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/44
16. Keterangan diisi dengan tanggal pembahasan formulir RKA SKPD 2.1 oleh TAPD. Apabila terdapat catatan dari hasil pembahasan oleh TAPD untuk mendapatkan perhatian Kepala SKPD dicantumkan dalam kolom catatan hasil pembahasan.
17. Seluruh anggota TAPD menandatangani formulir RKA SKPD 2.1 yang telah dibahas yang dilengkapi dengan nama, NIP, dan jabatan.
18. Apabila formulir RKA SKPD 2.1 lebih dari satu halaman maka tanggal, bulan dan tahun pembuatan, kolom tanda tangan dan nama Kepala SKPD, serta keterangan, tanggal pembahasan, catatan hasil pembahasan, nama, NIP, jabatan dan tanda tangan TAPD ditempatkan pada halaman terakhir.
19. Selanjutnya setiap lembar RKA SKPD 2.1 yang telah dibahas diparaf oleh setiap anggota TAPD.
20. Formulir RKA SKPD 2.1 merupakan input data untuk menyusun formulir RKA SKPD.
Langkah 5
Formulir RKA SKPD 2.2.1 digunakan untuk merencanakan belanja langsung dari setiap kegiatan yang diprogramkan. Dengan demikian apabila dalam satu program terdapat satu atau lebih kegiatan maka setiap kegiatan dituangkan dalam formulir RKA SKPD 2.2.1 masing-masing.
SKPD harus memperhatikan bahwa ada dua kelompok program dan kegiatan yang dilakukan masing-masing SKPD. Kelompok program dan kegiatan tersebut adalah:
Program dan Kegiatan Pada Setiap SKPD
Program dan kegiatan pada setiap SKPD merupakan kegiatan yang rutin dilaksanakan tiap-tiap SKPD untuk mendukung kelancaran operasional sehari-hari di masing-masing SKPD. Oleh karena itu satu program dan kegiatan dapat digunakan oleh beberapa bahkan semua SKPD. Salah satu contoh kegiatan pada setiap SKPD adalah penyediaan jasa surat menyurat. Kode rekening program dan kegiatan yang memuat kegiatan pendukung dimulai dari program 1 sampai 14. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh.
Program dan Kegiatan Utama (Main Activity)
Program dan kegiatan utama harus sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari masing-masing SKPD yang telah ditetapkan dalam Kebijakan Umum APBD. Sehingga tidak mungkin terjadi pengulangan penggunaan program dan kegiatan
B.3. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD
B.3/45 disini, satu program dan kegiatan hanya akan dijalankan oleh satu SKPD. Kode rekening program dan kegiatan yang memuat kegiatan utama SKPD dimulai pada program urutan ke-15 hingga seterusnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh.
Contoh:
Berikut ini diberikan contoh penulisan kode rekening program dan kegiatan bagi Dinas Kesehatan (kode organisasi 11) dan Dinas Pendidikan (kode organisasi 08). Kedua Dinas ini pasti mempunyai program dan kegiatan rutin yang saling beririsan. Namun keduanya tidak mungkin mempunyai program dan kegiatan utama yang sama karena menjalankan urusan yang berbeda. Lalu bagaimana penggunaan kode rekeningnya? Pembaca dapat melihatnya pada ilustrasi berikut.
Program dan Kegiatan Pada Setiap SKPD
Dinas Kesehatan menganggarkan tiga kegiatan pada setiap SKPD sedangkan Dinas Pendidikan menganggarkan empat program dan kegiatan pada setiap SKPD. Tiga dari empat kegiatan pendukung Dinas Pendidikan beririsan dengan Dinas Kesehatan.
Program dan Kegiatan Dinas Pendidikan adalah: Program 1 : Pelayanan administrasi perkantoran
Kegiatan 1 : Penyediaan jasa surat menyurat
Kegiatan 2 : Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik Kegiatan 3 : Penyediaan alat tulis kantor
Program 2 : Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur