• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah Penetapan Pasar

Dalam dokumen T1 212007022 Full text (Halaman 31-42)

4. Proses Kewirausahaan pada Zig Zag Juice

4.3. Langkah Penetapan Pasar

Dalam langkah penetapan pasar dipaparkan tentang rencana

32 Pengembangan rencana bisnis

Sebagai usaha yang baru dimulai, usaha Zig Zag masih sering

mengalami kesulitan dalam mengembangkan rencana bisnisnya. Hal

tersebut terjadi karena rencana bisnis tidak disusun secara terperinci dan

tertulis hanya ada dipikiran saja. Namun, setelah pengusaha mulai mengerti

beliau menyusun rencana-rencana bisnis antara lain seperti aspek

pemasaran, produksi, keuangan dan organisasi.

1. Aspek Keuangan

Dalam pengembangan rencana bisnis ke depan, usaha Zig Zag

telah mulai menyusun laporan keuangan. Meskipun laporannya masih

sederhana, pemilik dapat melihat data – data keuangan Zig Zag yang nantinya berguna bagi pengembangan rencana bisnis baru seperti

pembuatan susu kedelai, nasi bakar dan rujak.

Selain itu, pemilik menyisihkan dari keuntungan dari usaha awal

hingga tahap ini berlangsung untuk ditabung dan digunakan sebagai

modal pengembangan rencana bisnis, seperti untuk membeli alat

produksi dan lain-lain.

2. Aspek produksi

a. Desain Produk

Produk didesain dengan logo Zig Zag, nama Zig Zag diberikan

oleh pemilik karena untuk memulai usaha ini, pemilik harus melewati

33

dan mencoba berbagai pekerjaan seperti menjadi penjual susu, penjual

nasi kucing dan sales obat herbal.

“Nama Zig Zag saya pilih karena saya telah lama berpetualang

dan lika-liku yang dialami dari pekerjaan saya yang dulu sebagai penjual susu segar, nasi kucing, penjual obat herbal sampai sekarang,” jelas Bapak Wahono. Dari situlah muncul ide untuk menamakan usahanya menjadi Zig Zag.

b. Penyediaan Bahan Baku

Bapak Wahono mendapatkan bahan baku untuk proses produksi

dari penyalur buah-buahan di pasar buah, pedagang gula, pedagang

plastik di Salatiga.

“Dulu bahan baku buah saya ambil langsung dari satu penyalur

yang secara rutin mengirim buah dalam jumlah banyak yaitu sampai sekitar 200 kg, tetapi karena terlalu banyak buah yang masih menumpuk dan akhirnya busuk, jadi saya putuskan untuk membeli buah

di pasar saja tiap harinya agar tidak rugi,” Tegas Bapak Wahono.

c. Alat produksi dan Proses produksi

Saat memulai usaha ini, bapak Wahono hanya menggunakan

alat-alat yang menunjang proses produksi yang masih sederhana dan

sebagian alat seperti blander adalah hasil pemberian dari kerabat Bapak

34

Wahono telah semakin canggih yaitu adanya penambahan alat produksi

yang menunjang kegiatan usahnya.

“ Untuk awal-awalnya kita bisa produksi hanya sekitar 30,40 dan

sampai 50 bungkus saat kita tangani sendiri.” Jelas Bapak Wahono

tentang produksi awal yang dihasilkan oleh usaha Zig Zag sebelum

memiliki karyawan tetap.

Namun, saat ini produksi telah meningkat menurut Bapak Wahono,

usaha Zig Zag telah mampu memproduksi sebanyak 400 bungkus per

hari. Proses produksi di usaha Zig Zag hanya dilakukan oleh pemilik

dan karyawan produksinya saja. Hal ini, untuk menghindari adanya

orang-orang yang dapat meniru produknya. Proses produksi yang

dilakukan antara lain seperti pengupasan dan pencucian buah,

pembuatan jus, penyaringan jus, dan pengemasan jus (dilampirkan).

3.Aspek Pemasaran

Sistem pemasaran yang dilakukan dalam usaha Zig Zag yaitu

sistem pemasaran secara langsung kepada konsumen dan sifatnya lebih

sederhana. Berbeda dengan usaha lain, Bapak Wahono sebagai pemilik

lebih memusatkan pemasaran sebagai intinya dalam usahanya, seperti

yang dikemukakan beliau, “Saya menginginkan usaha saya

berkembang dengan cepat, apalagi kalau dapat memasarkan produknya secara luas.”

35

Usaha Zig Zag melakukan segmentasi dalam pemasaran produknya

yaitu dari kalangan anak sampai dengan dewasa yang menyukai

minuman jus yang sehat. Selain itu, usaha Zig Zag menargetkan

pasarnya pada setiap tempat yang berkompetensi dijadikan sebagai

tempat pemasaran, meliputi institusi swasta dan negeri (orang-orang

yang bekerja didalamnya), sekolah (setiap civitas yang ada di sekolah),

pasar tradisional, kost, dan tempat olahraga.

Sejak pendirian usaha pertama kali, produk utama yang dipilih

oleh pemilik usaha yaitu Bapak Wahono adalah usaha jus buah yang

sehat. Pada saat itu, hanya beberapa buah saja yang digunakan sebagai

bahan baku pembuatan jus, seperti buah jambu, mangga, melon dan

alpukat. Akan tetapi, semakin lama usaha berkembang, banyak

konsumen yang menginginkan variant jus rasa baru seperti buah sirsak,

belimbing, naga, strawberry, dan lain-lain. Dari keinginan konsumen

tersebut, Bapak Wahono akhirnya mengikuti apa yang diinginkan

konsumennya.

Selain produk utama jus buah terdapat produk deversifikasi lain

seperti nasi bakar, susu kedelai, keripik jagung dan rujak. Produk ini

telah dikembangkan oleh Zig Zag pada tahun ke dua dan ketiga setelah

pendirian awalnya. “Saya menciptakan produk lain dengan tujuan

untuk menambah pendapatan. Dan nantinya pendapatan itu bisa

digunakan untuk kebutuhan hidup pemilik dan karyawan,” lugas Bapak

36

Bapak Wahono sengaja menetapkan harga produk jusnya lebih

tinggi dari pesaingnya. Hal ini dikarenakan bahan baku yang digunakan

bukan seperti yang digunakan pada pesaing lain.

“Saya berani menetapkan harga Rp. 2.500 dan Rp. 3.000 pada produk

utama jus buah karena kalau kata orang ada harga ada kualitas. Produk yang saya jual tidak biasa saja, Zig Zag menggunakan air mineral RO pilihan dan buah segar yang membedakan dengan

pesaing lainnya.” Tegas Bapak Wahono.

Selain itu, beliau juga mengemukakan bahwa kesulitan dan harga

bahan baku juga mempengaruhi harga jus. “Kalau penetapan harga jus,

saya lihat dari bahan bakunya kalau bahan bakunya murah dan mudah dicari saya jual dengan harga Rp. 2500 sedangkan kalau seperti buah naga atau bit yang sulit dicari dan harga mahal saya juga menjualnya

dengan harga Rp.3.000”, jelas Bapak Wahono.

Usaha Zig Zag memiliki beberapa daerah pemasaran baik di

kawasan Salatiga meliputi area pasar raya, sekolah, instansi swasta dan

negeri. Selain itu, kawasan lainnya yaitu di daerah Tengaran dan

Ambarawa. Namun saat ini, menurut Bapak Wahono pemasaran di

kawasan Ambarawa tidak bisa dilanjutkan karena terlalu jauh dan

pendapatan yang dihasilkan juga terlalu sedikit. Dengan pemasaran

secara getok tular juga membuat usaha Zig Zag dapat mulai

mengembangkan sayapnya dan dapat mulai sedikit demi sedikit dikenal

37

Keterangan Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012

Produksi : 1. Desain produk 2. Tempat kemasan 3.Jumlah buah yang digunakan sebagai bahan baku 4.Defersivikasi produk 5.Peningkatan Jumlah produksi 6.Pendapatan Tidak ada desain hanya ditempelkan sticker bertuliskan Zig Zag Juice. Hanya plastik biasa Delapan macam buah Belum ada 30 sampai 50 bungkus Rp.50.000,-/hari

Sudah ada desain sablon berlogo Zig Zag juice tapi masih sering menggunakan yang hanya menggunakan sticker. Masih menggunakan plastik ukuran 240 ml Sembilan macam buah

Produk Nasi bakar

400 bungkus

Rp.800.000-Rp.1.000.000/ hari

Sudah tetap

menggunakan desain sablon berlogo Zig Zag juice ditambahkan dengan ijin PIRT.

Menggunakan plastik ukuran 240 ml tetapi jika ada pesanan bisa menggunakan cup.

Sebelas macam buah

Produk nasi bakar, keripik jagung, susu kedelai , es lilin dan rujak.

400 sampai 600 bungkus

Rp. 500.000-Rp.700.000/ hari

Gambar 4.1 Tabel Data Perkembangan Usaha Zig Zag dari Tahun 2010 hingga 2012

38 4.4.Profit

Selama tiga tahun usaha Zig Zag berjalan, usaha mengalami beberapa

kali kenaikan dan penurunan profit. Hal ini, disebabkan pada tahun 2010,

saat awal usaha Zig Zag berdiri, Bapak Wahono sebagai pemilik belum

secara menyeluruh memperkenalkan produk Zig Zag ke masyarakat umum

karena keterbatasan sumber daya dan alat produksi sehingga produk tidak

begitu dikenal dan profit yang didapati hanya sedikit hanya sekitar

Rp.50.000 tiap hari.

Pada tahun 2011, produk Zig Zag telah mulai dikenal masyarakat.

Pemasaran produk yang telah berkembang membuat omset pendapatan yang

didapat Bapak Wahono untuk tiap harinya meningkat menjadi Rp.800.000

sampai dengan Rp. 1.000.000. Hasil keuntungan yang didapat ditabung oleh

beliau untuk membeli alat-alat yang menunjang proses produksi dalam

usaha Zig Zag antara lain seperti blender, mesin cup sealer dan alat-alat

penunjang lain.

Namun, di pertengahan tahun 2012 ini, profit yang didapat

menurun. Di tahun 2012 ini, usaha Zig Zag hanya dapat memperoleh

pendapatan sekitar sebesar Rp.500.000 sampai Rp. 700.000 dibandingkan

tahun 2011. Penurunan profit tersebut, diakibatkan oleh pengurangan

sumber daya manusia yang tujuannya untuk mengefisienkan biaya akan

tetapi pengurangan karyawan membuat pemasaran produk pun juga

39

pesaing baru yang mulai bermunculan dengan menawarkan harga yang lebih

murah dan alasan ketiga adalah antara bulan juni hingga bulan juli ini

merupakan bulan- bulan liburan. Banyaknya target pasar yang merupakan

siswa di sekolah atau di kampus yang sedang liburan sehingga pendapatan

menjadi berkurang.

Menurut Bapak Wahono, keuntungan atau profit hasil usaha Zig Zag

belum memenuhi target yang beliau inginkan. Akan tetapi beliau

menuturkan,” Walaupun pendapatan yang didapat tahun ini beda dengan tahun lalu yang terpenting saya masih bisa untuk menggaji karyawan dan

untuk memenuhi kebutuhan hidup saya dan keluarga”.

Sebagai pemilik usaha Zig Zag, Bapak Wahono mengimpikan

mendapatkan keuntungan yang memuaskan sehingga beliau mampu

merealisasikan idenya yaitu membuat suatu warung atau rumah makan kecil

yang menjual khusus produk-produk Zig Zag seperti jus buah dan nasi

40

5. Penutup

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dalam usaha Zig Zag, penulis

menyimpulkan bahwa dalam gambaran umum dari proses kewirausahaan

melalui dua tahapan seperti faktor pemicu kewirausahaan dan proses

kewirausahaan.

Faktor pemicu kewirausahaan yang terdapat dalam jiwa Bapak Wahono

sebagai pengusaha Zig Zag sangat dipengaruhi oleh pribadi (person) seperti

kegigihan dan ketekunan, berani mengambil resiko, memiliki pengalaman

kerja, memiliki visi, tidak mudah putus asa, tidak rendah diri, memiliki rasa

ingin tahu dan memiliki jiwa kepemimpinan; faktor Sosiologi yang meliputi

keluarga dan orangtua yang mengajarkan disiplin, sopan dalam melayani

dan kerja keras. Selain itu, dari sang isteri beliau belajar dari

motivasi-motivasi yang diberikan oleh sang isteri yang menjadikan Bapak Wahono

menjadi orang yang pantang menyerah. Selain keluarga dan orang tua faktor

sosiologi lain yang mempengaruhi adalah jaringan dan kelompok yaitu

paguyuban UKM (usaha kecil menengah) yang diikuti oleh Bapak Wahono

dan rekan kerja saat bekerja di perusahaan Herbal. Jaringan dan kelompok

tersebut membentuk Bapak Wahono menjadi orang yang pandai untuk

berkomunikasi dan membangun hubungan dengan orang lain serta tidak

malu untuk bertindak. Dan faktor yang terakhir adalah lingkungan yang

41

memiliki ide-ide yang kreatif yang dapat mempengaruhi proses

kewirausahaan.

Sedangkan dalam proses kewirausahaan usaha Zig Zag terdiri dari

empat langkah yaitu:

1. Langkah Menentukan dan Mengidentifikasi Ide Usaha yaitu dimana

penentuan ide usaha dari Zig Zag tidak hanya dilakukan secara

pribadi oleh Bapak Wahono sebagai wirausahawan namun dibantu

pula oleh salah seorang teman beliau. Selain itu, dalam

mengidentifikasi suatu peluang usaha dengan cara melihat bahwa

target pasar membutuhkan sesuatu yang sehat namun praktis dan

murah.Oleh karena itu, beliau berani untuk merelaisasikan ide usaha

jus menjadikenyataan.

2. Langkah Mencari Modal atau Sumber Daya yaitu, dalam tahap ini

sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya modal dan sumber

daya manusia. Wirausahawan mendapatkan sumber daya modal dari

seorang keluarganya yang memberikan modal untuk menjalankan

usaha dan tabungan dari pemilik usaha. Sedangkan sumber daya

manusia yaitu karyawan. Karyawan dipilih secara selektif oleh

Bapak Wahono dan kebanyakan dari mereka adalah masih tergolong

kerabat dekat beliau dan juga orang-orang disekitar lingkungan

usaha Pada tahun 2012 ini, bapak Wahono telah memiliki 9 orang

karyawan. Beliau tidak menambah karyawan dengan maksud

42

3. Langkah Penentuan Pasar, dalam tahap ini disimpulkan bahwa

penentuan pasar yang meliputi objek usaha yang akan dijual yaitu

produk Zig Zag seperti jus, nasi bakar, rujak, susu kedelai,dll; proses

perencanaan bisnis yang termasuk didalamnya adalah pemasaran

produk Zig Zag.

4. Langkah Mendapatkan Profit, dalam tahap ini usaha Zig Zag

mengalami kenaikan dan penurunan keuntungan yaitu saat awal

berdirinya hanya mendapatkan Rp.50.000 tiap harinya, dan di tahun

2011 mengalami kenaikan yang drastis sekitar Rp.800.000 sampai

Rp. 1.000.000 per hari dan hingga pertengahan tahun 2012 ini

mengalami penurunan pendapatan menjadi sebesar Rp.500.000

sampai Rp.700.000 tiap hari. Hal tersebut, diakibatkan musim

liburan dan banyaknya pesaing baru yang menjual produk sama

dengan harga yang lebih murah.

Dalam dokumen T1 212007022 Full text (Halaman 31-42)

Dokumen terkait