• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan.Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi segubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu laporan keuangan diharapkan akan membantu bagi para pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

Harahap (2013:163), Laporan keuangan perusahaan disajikan oleh manajemen dari operasi yang dikuasainya. Semua aktifitas dalam perusahaan merupakan kontrol dan penguasaan manajemen termasuk juga mereka yang menyusunnya. Keadaan ini dianggap bahwa manajemen dalam menyusunlaporan keuangannya tidak berada dalam posisi independen karena dianggap ia akan mengutamakan kepentingannya yang bisa merugikan kepentingan publik. Untuk mengatasi itulah maka dalam dunia bisnis dikenal profesi akuntan yang berfungsi sebagai pihak

independen yang tidak memihak untuk memberikan kesaksian atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan.

Menurut Siswanto Sudomo (2012:21) yakni “Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang di percayakan kepadanya.

Menurut Munawir (2012:23) yakni “Laporan keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang bersumber dari intern perusahaan yang bersangkutan.” Bahwa laporan keuangan utama meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan aliran kas serta footnotes (merupakan bagian integral dari laporan keuangan).

Menurut Sutrisno (2009:9), “Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba rugi. Laporan disusun dengan maksud untukmenyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam mengambil keputusan.”

Menurut Riyanto (2004:327), mendefinisikan Laporan Keuangan adalah sebagai berikut: “Laporan Finansial (Financial Statemen), memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansial suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan laba rugi (income

statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu pereode tertentu.

Kasmir (2013:11), Berikut beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan, yaitu:

a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban serta modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.

c. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.

d. Informasi keuangan lainnya. 2. Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan

Sebelum mendefinisikan dan menafsirkan suatu laporan keuangan, seorang penganalisa harus mempunyai pengertian yang mendalam tentang bentuk-bentuk penyusunan laporan keuanganserta masalah-masalah yang mungkin timbul dalam laporan tersebut. Oleh karena itu ada beberapa jenis laporan keuangan yang sering dibuat oleh perusahaan. Laporan keuangan yang sering dibuat dan disajikan perusahaan diantaranya:

a. Neraca

Neraca merupakan laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai aktiva, hutang, dan modal pada suatu waktu tertentu. Pada suatu waktu tertentu tersebut dapat bulan atau bahkan setiap saat

setelah berubahnya input tertentu. Berikut ini akan dijelaskan beberapa definisi Neraca dari beberapa ahli:

Sutrisno (2001:9) menyatakan bahwa “Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada

saat tertentu. Sedangkan menurut Munawir (2007:13),

,mendefinisikan “Neraca adalah laporan sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

Dari pengertian tersebut diatas, dapat diuraikan komponen-komponen dari neraca terdiri dari:

1) Aktiva yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menggerakkan penjualan (pos rugi laba),baik itu berbentuk aktiva lancar, aktiva tetap atau yang lainnya. Secara umum komponen-komponennya terdiri dari:

a) Aktiva lancar, merupakan aktiva yang relative mudah dicairkan atau dikonversikan kedalam kas.

b) Aktiva tetap, merupakan aktiva berwujud yang dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk operasi perusahaan yang biasanya mempunyai umur ekonomis lebih satu tahun dan tidak bermaksud dijual lagi sebagai aktivitas utama perusahaan. c) Kewajiban atau hutang, merupakan sesuatu yang harus dilunasi

perusahaan sebagai akibar dari trangsaksi yang telah dilakukan sebelumnya. Secara umum komponennya terdiri dari:

(a) Hutang lancar atau utang jangka pendek (current shortterm liabilities) adalah kewajiban yang jangka pelunasannya biasanya kurang dari satu tahun misalnya: hutang dagang (account payble), hutang wesel (notes payble), hutang gaji, biasanya yang masih harus dibayar dan lain-linnya.

(b) Hutang jangka panjang (ongtern liabilities) adalah hutang yang mempunyai jangka waktu pelunasan lebih dari satu tahun, misalnya: hutang obligasi (bond), hutang hipotik (mortgage) pinjaman dari perusahaan lain, dan hutang jangka panjang lainnya.

(c) Modal (ekuitas) adalah hak atas bagian yang dimiliki oleh perusahaan yang ditujukan dalam pos modal, modal sama, surplus dan laba yang ditahan. Dengan kata lain, modal modal adalah kelebihan nilai aktiva yang dimilki perusahaan terhadap seluruh utang-utangnya. Modal ini berupa saham yang meliputi saham preferen (preferred stock) dan saham biaya (common stock).

2) Laporan rugi laba

Laporan rugi laba adalah laporan yang menunjukkan akumulasi dari aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan beban-beban selama periode waktu tertentu (biasanya bulan, tahun atau setiap periode tertentu sesuai kebutuhan) lazimnya adalah satu tahun sekali.

Laporan rugi laba terdiri dari berbagai pos yang membentuk suatu laporan rugi laba pada periode tertentu yaitu sebagai berikut: a. Pendapatan usaha, terdiri dari penjualan dan faktor-faktor lain

yang memberikan penghasilan pada perusahaan.

b. Beban operasi perusahaan, mencakup pembelian beban pemeliharaan administrasi, gaji karyawan dan beban usaha. c. Pendapatan (beban)lain-lain, mencakup beban pendapatan dan

beban lain-lainyang tidak berasal dari usaha pokok perusahaan tetaoi sering timbul dalam kegiatan perusahaan.

d. Laba sebelum bunga dan pajak, merupakan laba kotor operasional setelah dipertimbangkan dengan laba atau rugi non operasional.

e. Laba bersih adalah hasil operasi operasi perusahaan setelah dikurangi pajak penghasilan, laba bersih sepenuhnya merupakan hak perusahaan.

Dokumen terkait