• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEKUK TEGAK LURUS BIDANG RANGKA

10 Perencanaan lantai kendaraan

11.7 Perencanaan las 1 Lingkup

11.7.3 Las sudut

11.7.3.1 Ukuran las sudut

Ukuran las sudut dinyatakan oleh panjang kakinya. Panjang kaki harus ditentukan sebagai panjang, tw1, tw2, dari sisi yang terletak sepanjang kaki segitiga yang terbentuk oleh

penampang melintang las (lihat Gambar 20(a) dan (b)). Apabila kaki sama panjang, ukuran dinyatakan oleh dimensi tunggal, tw. Bila terdapat sela akar, ukuran, tw, diberikan oleh panjang kaki segitiga yang terbentuk dengan mengurangi sela akar seperti ditunjukkan dalam Gambar 20(c).

Gambar 19 Peralihan sambungan las

Gambar 20 Ukuran las sudut

11.7.3.2 Ukuran minimum las sudut

Ukuran minimum las sudut, selain dari las sudut yang digunakan untuk memperkuat las tumpul, harus sesuai Tabel 15, kecuali bahwa ukuran las tidak boleh lebih besar dari bagian yang paling tipis dalam sambungan.

Tabel 15 Ukuran minimum las sudut Tebal Bagian Paling Tebal

t mm

Ukuran Minimum Las Sudut

tw mm t ≤ 7 7 < t ≤ 10 10 < t ≤ 15 15 < t ≤ 20 20 < t ≤ 40 40 < t ≤ 60 60 < t ≤ 70 3 4 5 6 8 10 12 11.7.3.3 Ukuran maksimum las sudut sepanjang tepi

Ukuran maksimum las sudut sepanjang tepi bahan adalah:

a. untuk bahan dengan tebal kurang dari 6 mm, diambil tebal bahan (lihat Gambar 21 (a)) b. untuk bahan dengan tebal 6 mm atau lebih (lihat Gambar 21 (b)), kecuali tebal rencana

leher disyaratkan lain pada gambar (lihat Gambar 21 (c)), ukuran las harus diambil sebesar tebal bahan dikurangi 1 mm.

PQR = segitiga yang terbentuk dalam penampang melintang las tw1, tw2, tw3 = ukuran las sudut

Gambar 21 Ukuran maksimum las sudut sepanjang tepi 11.7.3.4 Tebal rencana leher

Tebal rencana leher, tt dari las sudut adalah seperti ditunjukkan dalam Gambar 20.

Untuk las yang dibuat dengan cara pengelasan otomatik, suatu peningkatan tebal rencana leher B dapat diijinkan seperti ditunjukkan dalam Gambar 22, dengan syarat bahwa dapat dibuktikan melalui pengujian makro pada hasil las bahwa penetrasi yang disyaratkan telah tercapai. Bila penetrasi demikian tercapai, ukuran las yang disyaratkan dapat dikurangi sebanding dengan tebal rencana leher yang disyaratkan.

Gambar 22 Las penetrasi dalam 11.7.3.5 Panjang efektif

Panjang efektif las sudut adalah seluruh panjang las sudut berukuran penuh, termasuk putaran ujung. Tidak perlu mengadakan reduksi panjang efektif untuk permulaan atau kawah las bila las adalah berukuran penuh pada seluruh panjang.

Tebal rencana leher untuk las penetrasi Dalam yang dibuat dengan cara otomatik : tt = tt1 + 0,85 tt2

tw = ukuran las sudut

Panjang efektif minimum las sudut adalah 4 kali ukuran las. Namun, bila perbandingan panjang efektif las terhadap ukuran las tidak sesuai persyaratan ini, ukuran las untuk perencanaan harus diambil sebesar 0,25 kali panjang efektif. Persyaratan panjang minimum berlaku juga untuk sambungan lewatan.

Tiap segmen dari las sudut tidak menerus harus mempunyai panjang efektif tidak kurang dari 40 mm atau 4 kali ukuran nominal las, diambil yang lebih besar.

11.7.3.6 Luas efektif

Luas efektif las sudut adalah perkalian panjang efektif dan tebal rencana leher. 11.7.3.7 Jarak melintang antar las sudut

Bila dua las sudut sejajar menghubungkan 2 komponen dalam arah gaya rencana untuk membentuk unsur tersusun, jarak melintang antar las tidak boleh melebihi 32 tp, kecuali pada ujung unsur tarik jika dipergunakan las sudut terputus-putus, jarak melintang tidak boleh melebihi 16 tp atau 200 mm, di mana tp adalah tebal terkecil dari 2 komponen yang disambung.

Agar persyaratan di atas terpenuhi, dizinkan untuk mempergunakan las sudut dalam sela dan atau lubang dalam arah gaya rencana.

11.7.3.8 Jarak antar las sudut tidak menerus

Kecuali pada ujung unsur tersusun, jarak bersih antara las sudut terputus-putus, sepanjang garis las, tidak boleh melebihi nilai terkecil dari:

a. untuk elemen yang mengalami tekan 16 tp dan 300 mm. b. untuk elemen yang mengalami tarikan 24 tp dan 300 mm. 11.7.3.9 Unsur tersusun-las sudut terputus-putus

Las sudut yang terputus-putus tidak boleh digunakan untuk sambungan, atau pada tempat dimana korosi dapat membahayakan struktur. Bila las sudut terputus-putus menghubungkan komponen untuk membentuk unsur tersusun, las harus memenuhi persyaratan berikut: a. Pada ujung komponen tarik atau tekan dari balok, atau pada ujung unsur tarik, bila hanya

digunakan las sudut pada sisi komponen, panjang las pada tiap garis sambungan paling sedikit sama dengan lebar komponen yang di sambung. Bila lebar komponen yang sambung adalah tirus, panjang las adalah nilai terbesar dari:

1. lebar bagian yang paling besar, dan 2. panjang bagian yang tirus

b. Pada pelat penutup atau pelat dasar unsur tekan, las harus mempunyai panjang pada setiap garis sambungan sebesar paling sedikit lebar maksimum unsur pada permukaan kontak.

c. Bila balok dihubungkan pada permukaan unsur tekan, las yang menghubungkan komponen unsur tekan harus mencakup melewati tepi atas dan tepi bawah balok dan disamping itu:

1. untuk sambungan tidak terkekang, suatu jarak d di bawah permukaan bawah dari gelagar, dan

2. untuk sambungan terkekang, suatu jarak d di atas dan di bawah permukaan atas dan bawah gelagar, di mana d adalah dimensi maksimum penampang melintang dari unsur tekan.

11.7.3.10 Keadaan batas ultimit untuk las sudut

Las sudut yang memikul gaya rencana per satuan panjang las, Vw

*

, harus memenuhi:

Vw*≤φ Vw (11.8-1) Gaya rencana per satuan paniang, Vw*, adalah jumlah vektor gaya rencana per satuan paniang pada luas efektif las.

Kekuatan nominal las sudut per satuan panjang harus dihitung sebagai berikut:

Vw = 0,6 fuw tt kr (11.8-2)

dengan pengertian :

φ adalah faktor reduksi kekuatan sesuai dengan Tabel 3

fuw adalah kekuatan nominal las sudut per satuan panjang, dinyatakan dalam Mega Pascal, (MPa).

tt adalah lebar rencana leher, dinyatakan dalam milimeter, (mm)

kr adalah faktor reduksi yang dapat dilihat pada Tabel 16 untuk memperhitungkan panjang hubungan lebih yang di las, Lw. Untuk semua jenis hubungan lain, kr=1,0

Tabel 16 Faktor reduksi untuk hubungan lebih yang dilas, kr Panjang las, Lw, (m) Lw≤ 1,7 1,7 ≤Lw≤ 8,0 Lw> 8,0

kr 1,00 1,10 – 0,06 Lw 0,62

Dokumen terkait