• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

A. Latar Belakang

Hutan merupakan ekosistem yang terbentuk oleh asosiasi antara masyarakat tumbuh-tumbuhan dan masyarakat binatang yang hidup di dalamnya, yang luasnya sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan iklim mikro yang khas. Karena merupakan asosiasi, maka antara anggota masyarakat itu terjadi saling interaksi, saling memerlukan dan sampai batas-batas tertentu juga ada saling mengorbankan kepentingan individu untuk kepentingan bersama. Namun demikian, di lain pihak antara anggota masyarakat yang menyusun hutan juga terjadi persaingan untuk mempertahakan hidup (survival)(Simon, 2008).

Hutan menyediakan memiliki banyak peranan dan fungsi penting dalam keberlangsungan makhluk hidup lainnya. Salah satu kebutuhan manusia yaitu pangan, sandang, dan papan. Selain tumbuh-tumbuhan menyediakan pangan bagi makhluk hidup lainnya, tumbuh-tumbuhan memiliki manfaat penyembuh penyakit bagi makhluk hidup lainnya yang dikenal dengan sebagai tumbuhan obat. Namun jenis tumbuh-tumbuhan tidak semua bisa digunakan sebagai obat.

Penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional juga semakin banyak diminati oleh masyarakat karena telah terbukti bahwa obat yang berasal dari tumbuhan lebih menyehatkan dan tanpa menimbulkan adanya efek samping jika dibandingkan dengan obat-obatan yang berasal dari bahan kimia. Namun, yang menjadi permasalahan bagi peminat obat tradisional adalah kurangnya pengetahuan dan informasi memadai mengenai berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang biasa digunakan sebagai ramuan obat-obatan tradisional dan bagaimana pemanfaatannya (Arief, 2001).

Sibolangit merupakan salah sat Desa Sembahe dan Desa Batu Mbelin merupakan dua dari tiga puluh desa Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang berada di sekitar hutan Taman Wisata Alam. Taman Wisata Alam Sibolangit berpotensi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar hutan tersebut baik hasil hutan kayu maupun hasil hutan non kayunya. Pembukaan lahan di hutan tersebut mungkin saja dapat terjadi dilakukan masyarakat sekitar hutan tersebut untuk dibuat perladangan yang ditanami dengan tanaman semusim dan tanaman tahunan.

Pada daerah Sibolangit terdapat hutan alam yang merupakan konservasi dalam menjaga pengatur tata air, pengatur sistem iklim mikro dan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Adapun lahan agroforestry pada Desa Sembahe dan Desa Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit memiliki tipe ekosistem mendekati hutan alam. Hal ini dikarenakan pada lahan agroforestry memiliki pohon dan tanaman lainnya yang mempunyai peranan sama seperti peranan hutan. Lahan agroforestry tersebut merupakan lahan milik masyarakat dan berbatasan langsung pada kawasan hutan.

Penelitian tentang identifikasi keanekaragaman tumbuhan obat perlu dilakukan untuk mengetahui potensi tumbuhan obat di Desa Sembahe dan Desa Batu Mbelin agar masyarakat mampu menjaga hutan alam (Taman Wisata Alam) yang menjadi penyangga dan masyarakat mempraktikkan pada lahan agroforestry masing-masing. Penelitian ini dilakukan dengan cara identifikasi jenis di lapangan dan pemetaan dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG).

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan obat pada Taman Wisata Alam dan lahan agroforestry di Kecamatan Sibolangit.

2. Mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat pada Taman Wisata Alam dan lahan agroforestry di Kecamatan Sibolangit.

3. Memetakan sebaran keanekaragaman jenis tumbuhan obat berdasarkan ketinggian dan kelerengan pada Taman Wisata Alam dan lahan agroforestry di Kecamatan Sibolangit.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat dari penelitian ini adalah memberi informasi tentang keanekaragaman jenis tumbuhan obat pada Taman Wisata Alam dan lahan Agroforestry di Kecamatan Sibolangit, Sumatera Utara.

2. Memberikan masukan bagi instansi seperti Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dalam pengolahan sumberdaya hutan baik dalam praktek Agroforestry maupun hutan alam sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

ABSTRAK

BOSCO TARULI S : Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Hutan Sibolangit Sumatera Utara. Dibawahbimbingan RAHMAWATY danRIDWANTI

Hutan menyediakan memiliki banyak peranan dan fungsi penting dalam keberlangsungan makhluk hidup lainnya.Selain tumbuh-tumbuhan menyediakan pangan bagi makhluk hidup lainnya, tumbuh-tumbuhan memiliki manfaat penyebuh penyakit bagi makhluk hidup lainnya yang dikenal dengan sebagai tumbuhan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan obat, memetakan sebarantumbuhanobat, dan Mengetahui pemanfaatan tumbuhan obat pada Taman Wisata Alam dan lahan agroforestry di Kecamatan Sibolangit. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah systematic purpossive samplingselanjutnya ditentukan secara systematic sampling. Inventarisasi dilakukan di Taman Wisata Alam. Setiap jalur dibuat plot dengan ukuran 20 x 20 meter sebanyak 60 plot. Pada Lahan Agroforestry dibuat plot seluas 1 ha pada areal lahan masyarakat yang memiliki lahan agroforestry pada masing-masing desa. Hasil penelitian ini diperoleh 37 jenis tumbuhan obat dan paling mendominasi di Taman Wisata Alam adalah Banban (Donas canniformis ), di Desa Sembahe adalah Cekala (Nicolaia speciosa), dan di Desa Batu Mbelin adalah Sindodok (Clidemia hirta). Masyarakat pada umumnya memanfaatkan daun dari tumbuhan senduduk buluh (Clidermia hirta) yang berkhasiat sebagai obat sakit perut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keanekaragaman jenis di Taman Wisata Alam, Desa Sembahe, dan Desa Batu Mbelin tergolong cukup tinggi. Penyebaran tumbuhan obat yang paling besar berada di Desa Sembahe. Dengan demikian diperlukan pengetahuan mengenai potensi tumbuhan obat dan cara penggunaanya.

Katakunci: Taman Wisata Alam, Desa Sembahe, dan Desa Batu Mbelin, Sibolangit, TumbuhanObat.

ABSTRACT

BOSCO TARULI S: Medicinal Plant Diversity In the Forest of Sibolanngit for North Sumatra. Supervised by RAHMAWATY and RIDWANTI

Forests provide many roles and has important functions in the sustainability of other living creatures. In addition to the plants provide food for other living things, plants have benefits penyebuh disease to other living creatures are known as a medicinal plant. The purpose of this study was to identify the diversity of medicinal plant species, mapped the distribution of medicinal plants and herbs Knowing utilization in the Nature Park and agroforestry in the District of Sibolangit. The method used in this research is purposive sampling systematic subsequently determined by systematic sampling. The inventory is carried at the Nature Park. Each track is made a plot with a size of 20 x 20 meters by 60 plot. Agroforestry made on land plot of 1 ha in the area of public lands that have agroforestry land in each village. The results of this study showed 37 types of medicinal herbs and the most dominating in the Nature Park is Banban (Donas canniformis), in the village of Sembahe is Cekala (Nicolaia speciosa), and in the village of Batu Mbelin is Sindodok (Clidemia hirta). The people generally utilize the leaves of plants senduduk reed (Clidermia hirta) is efficacious as an upset stomach. The results showed that species diversity in the Nature Park, Sembahe village, and the village of Stone Mbelin quite high. Deployment of medicinal plants most of which are in the village of Sembahe. Thus, knowledge is required about the potential of medicinal plants and how it's used.

Keyword : Nature Park, Sembahe village, and the village of Batu Mbelin, Sibolangit, Medicinal Plant,

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN OBAT DI HUTAN

Dokumen terkait