• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

4. LEARN AND GROWTH PERSPECTIVE

Capaian kinerja BPOL pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (Learn & Growth Perspective) rata-rata sebesar 100%, yang berasal dari 5 sasaran strategis antara lain: tersediannya SDM BPOL yang kompeten dan professional; tersediannya informasi BPOL yang Valid, berkualitas dan mudah diakses; tersedianya sarana dan prasarana penelitian dan observasi laut yang handal dan memadai di BPOL; dan terwujudnya good govermence and clean government di BPOL.

Capaian sasaran strategis 8 tersedianya SDM BPOL yang kompeten dan profesional sebesar 29%. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 3 (tiga) IKU sebagai berikut :

p. Indeks Kesenjangan Kompetensi pejabat struktural dan peneliti di BPOL (%)

Penempatan pejabat dalam jabatan sesuai dengan kompetensinya dilakukan melaui sistem penempatan menurut standar kompetensi jabatan (SKJ) yang merupakan jenis dan level kompetensi sebagai pra syarat keberhasilan pelaksanaan tugas suatu jabatan. Indeks Kesenjangan Kompetensi adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu dan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut. Teknik menghitungnya yaitu :

1) Menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk satu jabatan tertentu;

2) Melakukan pengukuran dengan membandingkan kompetensi yang dimiliki oleh pejabat tersebut dengan rumus: kompetensi pejabat sekarang dibanding kompetensi yang dibutuhkan dikali 100 persen

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 28, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 32. Indeks Kesenjangan Kompetensi Pejabat Struktural dan Peneliti di BPOL

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

Berdasarkan hasil penrhitungan yang ditunjukkan pada Tabel 28 menunjukkan bahwa kompetensi yang dimiliki oleh pejabat structural dan peneliti tidak memiliki kesenjangan kompetensi jabatan yang cukup tinggi, hal ini dikarenakan pejabat structural telah menyelesaikan diklat pimpinan III sebanyak 1 orang diklat pimpinan IV sebanyak 4 orang. Sedangkan untuk jabatan peneliti telah menduduki jabatan peneliti pertama, dan peneliti muda, sedangkan yang calon peneliti sebagian besar telah menyelesaikan diklat peneliti pertama, hanya 3 pegawai yang masih calon peneliti dan bersetatus Calon Pegawai Negeri Sipil.

q. Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di BPOL

IKU ini didefinisikan sebagai Peneliti BPOL yang telah mencapai jenjang pendidikan S3. Teknik menghitungnya yaitu jumlah peneliti BPOL yang sudah menempuh pendidikan S3 dan mendapatkan SK. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 29, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 33. Jumlah Peneliti/Perekayasa berpendidikan S3 di BPOL

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

18 Jumlah peneliti/perekayasa berpendidikan S3 di BPOL Jumlah 4 5 125.00

Berdasarkan Tabel 33 menunjukkan bahwa pada tahun 2014 SDM BPOL yang telah menyelesaikan pendidikan s3 telah melebihi target. Adapaun pegawai yang telah berpendidikan S3 antara lain Dr. Agus Setiawan (S3 Oseanografi di Jerman), Dr. Agung Yunanto (S3 Ilmu Lingkungan di UI), Dr. Dessy Berlianty (S3 Oseanografi di Jepang), Frida Sidik, Ph.D (S3 Ilmu Ekologi di Australia) dan Dr Bambang Sukresno (S3 Ilmu Manajemen Sumberdaya Pesisir, UNDIP).

r. Rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsional litbang terhadap total jumlah pegawai IKU ini didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah pegawai fungsional BPOL dengan jumlah total pegawai keseluruhan. IKU ini menggunakan klasifikasi maximize, dimana capaian yang diharapkan adalah melebihi target yang ditetapkan. Teknik menghitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

% 100 . x

Tot

Jml

P

Peg Jabfung Jabfung Keterangan

P

Jabfung = Proporsi jumlah pegawai fungsional BPOL

Jml

Jabfung= Jumlah fungsional BPOL

Tot

Peg .= Jumlah total pegawai BPOL

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 30, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 34. Rasio Jumlah Pegawai BPOL dengan Jabatan Fungsional Litbang Terhadap Total Jumlah Pegawai

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

19 Rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsional litbang

terhadap total jumlah pegawai Rasio 0.58 0.69 118.97

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap rasio jumlah pegawai BPOL dengan jabatan fungsionla litabng terhadap total jumlah pegawai menunjukkan rasio yang tinggi, hal ini disebabkan oleh banyak yang masih berstatus Calon fungsional litbang dari total pegawai dan yang menduduki jabatan fungsional litbang.

Capaian sasaran strategis 9 tersediannya informasi BPOL yang Valid, berkualitas dan mudah diakses sebesar 75%. Informasi yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhkan baik dari segi kelengkapan dan keakuratan data, kecepatan waktu pelayanan, serta mudah diakses. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini adalah :

s. Service Level Agreement (%)

Perjanjian Tingkat Layanan (Service Level Agreement/SLA) adalah tingkat layanan yang diberikan oleh penyedia layanan terhadap pengguna layanan dalam hal akses informasi dengan sasaran tersedianya informasi kelautan dan perikanan yang valid, handal dan mudah diakses. Pada

(availability) informasi sehingga pihak klien merasa terbantu dengan ketersediaan layanan yang diberikan oleh BPOL secara mudah, handal dan valid. Metode yang digunakan untuk menghitung SLA adalah sebagai berikut:

x 100

Gambar 16. Grafik Penggunaan Internet di BPOL pada bulan Desember

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 31, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 35. Service Level Agreement

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

20 Service Level Agreement(%) % 75 99 132.00

Berdasarakan hasil pengukuran yang telah disajikan pada Gamba 16 dan Tabel 35, bahawa tingkat layanan yang diberikan oleh penyedia layanan internet di BPOL selama tahun 2014 99 % SLA.

t. Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala likert 1-5)

Layanan informasi ke masyarakat dilakukan melalui website http://www.bpol.litbang.kkp.go.id/ dengan harapan masyarakat dapat mengetahui lebih banyak informasi, khususnya tentang

penelitian di bidang kelautan dan perikanan serta mengembangkan hasil penelitiannya untuk bisa diimplementasikan pada pembangunan kelautan dan perikanan serta berperan juga sebagai inovator dan motivator kebijakanKKP.

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 36 yang menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 36. Target dan Realisasi IKU Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala Likert 1-5)

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

21 Persepsi user terhadap kemudahan akses (skala Iikert 1-5) Nilai 4.25 3.84 90.35

Berdasarkan hasil pengukuran capaian pada IKU 21 di BPOL bahwa persepsi user terhadap kemudahan akses internet, data dan infromasi baik internal maupun eksternal masih dibawah target, hal ini disebabkan belum optimal nya sumberdaya manusia dan sarana serta prasarana pendukung untuk kemudahan akses yang dimiliki oleh BPOL.

Capaian sasaran stategis 10 tersedianya sarana dan prasarana penelitian dan observasi laut yang handal dan memadai di BPOL. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran tersebut terdiri dari 2 (dua) IKU yaitu:

u. Jumlah parameter uji yang terakreditasi

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 37, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 37. Jumlah Parameter Uji yang terakreditasi

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

22 Jumlah parameter uji yang terakreditasi Jumlah 9 7 77.78

Berdasarkan hasil pengukuran terhadap parameter uji Laboratorium yang terakreditasi di BPOL sebanyak 7 parameter yang telah terakreditasi, akan tetapi pada bulan juli telah berakhir untuk

v. Jumlah stasiun observasi laut

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 38, yang menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 38. Target dan Realisasi IKU Jumlah Stasiun Observasi Laut

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

23 Jumlah stasiun observasi laut Jumlah 10 11 110.00

Hasil pengukuran yang terlihat pada Tabel 37 menunjukkan bahwa untuk IKU 22 bahwa terdapat 7 parameter yang telah terakreditasi dan pada IKU 23 stasiun observasi laut terdapat 11 stasiun yaitu di Gondol, Pengembangan, Cilacap, Nusa Penida, Bunaken, Taka Bonerate, Selat Karimata, Selat Lombok, Samudera Hindia Selatan Jawa, Estuari Perancak dan Stasiun Bumi Penerima Data Satelit di Kantor BPOL Perancak.

Recovery Temperature Logger Survei Insitu

Data Suhu dari Temperature Logger

Preparasi sampel karang untuk analisa rasio Sr/Ca

Capaian sasaran strategis 11 terwujudnya good govermence and clean government di BPOL. Untuk mewujudkan good governance and clean government, BPOL telah mengimplementasikan prinsip-prinsip tersebut dalam pengelolaan organisasi. Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur sasaran tersebut adalah :

w. Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti BPOL dibanding total rekomendasi

Laporan hasil pemeriksaan pengawas memuat antara lain rekomendasi yang diberikan atas kelemahan-kelemahan yang ditemui selama proses audit. Rekomendasi menjadi sangat penting dan prioritas untuk ditindak lanjuti sebagai langkah perbaikan, pertanggungjawaban dan cerminan komitmen unit kerja untuk memperbaiki dan mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi adalah prosentase atas tindak lanjut rekomendasi hasil temuan APIEP terhadap total rekomendasi yang ada di BPOL. Metode penghitungan yang digunakan adalah sebagai berikut:

x 100%

Keterangan :

ΣAPIEP :Jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di BPOL;

Σrekom –TL : Jumlah rekomendasi APIEP yang telah ditindaklanjuti; Totrekom : Total rekomendasi APIEP

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 39, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 39. Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Eksternal Internal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti BPOL dibanding Total Rekomendasi

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

24

Jumlah rekomendasi aparat pengawas eksternal internal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti BPOL dibanding total rekomendasi

Jumlah 100 100 100.00

Berdasarkan hasil rekomendasi aparat pengawas eksternal, internal pemerintah (APIEP) yang ditinjaklanjuti oleh BPOL dibandingan total rekomendasi, telah ditindaklanjuti oleh BPOL, baik temuan dari BPK maupun Itjen.

x. Nilai AKIP BPOL

Akuntabilitas Kinerja merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan visi atau misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Penilaian akuntabitias kinerja Balitbang KP dilakukan oleh inspektorat jenderal selaku aparat pengawas internal pemerintah. Hasil penilaian SAKIP, BPOL memperoleh predikat A yang diperoleh adaptasi langsung Balitbang KP.

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 40, tabel tersebut menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 40. Nilai AKIP BPOL

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

25 Nilai AKIP BPOL Jumlah 80 84.11 105.14

Nilai AKIP BPOL merupakan hasil yang diadopsi ke nilai AKIP eslon I yaitu Balitbang KP, hasil penilaian terhadap AKIP Balitbang KP menunjukkan nilai AKIP 84.11 atau dalam skala A.

y. Indeks kepuasan masyarakat terhadap BPOL

Integritas adalah Sikap dan perilaku berdasarkan nilai-nilai luhur bangsa untuk mencapai tujuan bersama dalam lingkup NKRI.

Nilai Indeks kepuasan masyarakat (IKM) dihitung dari nilai rata-rata tertimbang masing-masing unit pelayanan dalam penghitungan IKM terhadap 14 unsur pelayanan yang dikaji setiap unsur pelayanan memiliki unsur penimbang yang sama dengan rumus sbb :

Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan di gunakan nilan pendekatan rata-rata tertimbang dengan rumus sbb :

Untuk memudahkan nilai interpretasi terhadap nilai IKM (25-100) maka hasil penilaian tersebut dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus :

IKM Unit Pelayanan x 25

Tabel 41. lndeks Kepuasan Masyarakat BPOL

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

26 lndeks Kepuasan Masyarakat terhadap BPOL Jumlah 7 7.75 110.71

Nilai indeks kepuasan Masyarakat terhadap BPOL merupan IKU yang mengadopsi ke eslon I. berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan nilai kepuasan masyarakat sebesar 7.75. sehingga dapat diambil kesimpulan indeks kepuasan masyarakat terhadap BPOL mempunyai tingkat kepuasan yang baik.

z. Nilai inisiatif anti korupsi BPOL

Penilaian inisiatif anti korupsi (PIAK) ditujukan untuk mengukur apakah suatu instansi publik telah menerapkan sistem dan mekanisme yang efektif untuk mencegah dan mengurangi korupsi di lingkungan internalnya.PIAK merupakan self assessment atas inisiatif anti korupsi di suatu Kementerian/ Lembaga. Dalam hal ini, nilai PIAK KKP merupakan penilaian self assessment yang

071 . 0 . . 14 1 unsur bobot J J Bobot enimbang ilai erisi nsur ser ersepsi ilai P N x T U Tot U P N Tot IKM . . 

masing-masing unit Eselon I KKP dengan menggunakan kuesioner inisiatif anti korupsi, dan teknik menghitungnya sebagai berikut :

1) Self assessment atas Inisiatif Anti Korupsi berdasarkan kriteria penilaian yang dilakukan oleh KPK.

2) Berdasarkan self assessment tersebut, maka dapat diprediksi nilai yang mungkin dicapai oleh KKP nantinya pada saat dinilai KPK.

3) Nilai akhir merupakan gabungan dari penilaian kuantitatif dan kualitatif, dengan kisaran nilaidari 0-10 (tertinggi 10 dan terendah 0). Kedelapan indikator utama diturunkan dalam bentuk kuesioner yang terdiri dari 68 pertanyaan.

4) Setiap pertanyaan dalam kuesioner diisi oleh peserta PIAK dengan melampirkan bukti-bukti untuk mendukung validitas jawaban. Untuk Indikator Inovasi, peserta PIAK menyertakan laporan kualitatif yang berisikan laporan tentang inovasi upaya pencegahan korupsi yang dilakukan, di luar dari hal-hal yang telah dijadikan bukti pendukung jawaban terhadap kuesioner di 8 indikator utama.

5) Penilaian akhir diperoleh dari gabungan antara penilaian terhadap indikator utama dan indikator inovasi.

6) Penilaian ini akan digabungkan dengan tetap memperhatikan bobot indikator yang sudah ditetapkan.

7) Skala penilaian, berada pada selang 0 sampai 10, yang artinya semakin mendekati 0 berarti peserta PIAK semakin rendah inisiatif antikorupsi dan semakin mendekati10 semakin tinggi inisiatif antikorupsi yang dimiliki oleh instansi peserta PIAK.

Tabel 42. Nilai inisiatif anti korupsi BPOL

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

27 Nilai inisiatif anti korupsi BPOL Jumlah 7.5 8.08 107.73

Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan oleh lingkup eslon I terhadap nilai inisiatif anti korupsi menunjukkan realisasi 8.08. hal ini dengan semakin banyak nya kegiatan sosialisasi terhadap program himbau terhadap pembrantasan korupsi dan pencegahan.

aa. Nilai penerapan RB BPOL

Reformasi Birokrasi yang dilaksanakan di lingkungan BPOL pada hakekatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang pelaksanaan dilakukan melalui program-program meliputi : 1). Manajemen perubahan, 2). Peraturan perundang-undangan, 3). Penataan organisasi, 4). Penataan tata laksana, 5). Penataan SDM aparatur, 6). Pengutan pengawasan internal, 7). Penguatan akuntabilitas kinerja, 8). Peningkatan kualitas pelayanan publik dan 9) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi.

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 43, yang menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 43. Target dan Realisasi IKU Terwujudnya Good Governance & Clean Government di BPOL

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

28 Nilai penerapan RB BPOL Jumlah 80 75.52 94.40

Berdasarkan IKU 28 nilai penerapan RB BPOL yang merupakan nilai yang diambil/adopsi langsung ke eslon I menunjukkan nilai realisasi 75.52, sedangkan target nilai RB 80.

Berdasarkan Tabel 39 hingga tabel 43 dapat disimpulkan bahwa pencapaian IKU 24 terhadap hasil pengawasan internal telah dapat diselesaikan dengan baik, sedangkan IKU 25 sampai dengan IKU 28 hasil pengukuran dapat terlihat pada akhir tahun.

Capaian sasaran strategis 12 terkelolanya anggaran secara optimal lingkup BPOL pada Triwulan IV ini sebesar 96.22%. Pada triwulan ini BPOL mengalami penambahan pagu anggaran sebanyak 2 kali pada bulan November dan Desember. Penyerapan anggaran BPOL sebesar Rp. 13.218.906.744,00 setara dengan 96,22% dari target yang ditetapkan yaitu 96%.

bb. Prosentase penyerapan DIPA BPOL

Adapun diskripsi dari capaian IKU dapat dilihat pada Tabel 44 yang menggambarkan target dan realisasi terhadap capaian IKU tersebut.

Tabel 44. Target dan Realisasi IKU Terkelolanya Anggaran Secara Optimal di BPOL

IKU Nama IKU Satuan

Capaian

Target Realisasi Prosentase (%) LEARN AND GROUWTH PERSPECTIVE

29 Prosentase penyerapan DIPA BPOL % 96 96.22 100.23

Hasil pengukuran pada IKU 29 yang terlihat pada Tabel 44 menunjukkan bahwa semua kegiatan di BPOL telah mencapai sesuai dengan rencana kegiatan yang ditetapkan. Sedangkan untuk perkembangan penyerapan anggaran pada setiap akun belanja dan sumber dana dapat di lihat pada Tabel 45 Penyerapan anggaran terbesar pada belanja akun 52 yang bersumber dari Rupiah Murni dan HLL dan akun 51, serta pagu dari PNBP.

Tabel 45. Realisasi Anggaran BPOL Berdasarkan Sumber Dana dan Jenis Belanja

RM (Rp. 1.000) (Rp. 1.000) PNBP (Rp. 1.000) HLL 51 52 53 52 53 52 53 Pagu 2.060.464.000 7.495.744.000 0 34.576.000 0 4.147.195.000 0 Target 2.060.464.000 7.495.744.000 0 34.576.000 0 4.097.552.000 0 Realisasi 1.967.525.082 7.406.873.114 0 31.676.000 0 3.812.832.548 0 % 95,49% 98,81% 0 91,61% 0 91,94% 0 Pagu 9.556.208.000 34.576.000 4.147.195.000 TOTAL PAGU 13.737.979.000 Total Realisasi 13.218.906.744 96,22%

Berikut adalah capaian renstra BPOL pada tahun 2010 – 2014 : Tabel 46. Capaian Renstra BPOL pada tahun 2010 - 2014

NO INDIKATOR

2010 2011 2012 2013 2014

T R T R T R T R T R

1 Frekuensi pemantauan fishing ground nasional

2 kali/ minggu 2 kali/ minggu 2 kali/ minggu 2 kali/ minggu 3 kali/ minggu 3 kali /minggu 3 kali /minggu 3 kali

/minggu 3 kali /minggu

3 kali /minggu

2

Jumlah jenis ikan yang terdapat pada Peta Fishing Ground

Umum Umum BET &

YFT Umum BET, YFT, Lemuru Umum, BET BET, YFT, Lemuru Umum, BET BET, YFT, Lemuru,Cakalang Umum, BET, YFT, Lemuru, Cakalang 3

Wilayah perairan laut di Indonesia yang dapat dipantau fenomena upwelling, ENSO dan Dipole Mode-nya - - S. Hindia selatan Jawa S. Hindia selatan Jawa S. Hindia S. Hindia S. Hindia & L.aut Banda S.Hindia, Selat Karimat, Selat Lombok S. Hindia, Laut Banda, Arafura & Maluku S. Hindia, Selat Lombok, Selat Karimata 4

Wilayah perairan laut di Indonesia yang dapat diperkirakan dinamika lautnya (arus, pasang surut, SST, SSS) selama 24 jam kedepan - - Seluruh Indonesia (resolusi sedang) Seluruh Indonesia (resolusi sedang) Seluruh Indonesia (resolusi sedang) Seluruh Indonesia (resolusi sedang) Seluruh Indonesia (resolusi tinggi) - Down scaling untuk setiap WPP - 5

Cakupan area peta fluks karbon laut-udara di perairan Indonesia - - Perairan Laut Jawa Perairan Laut Jawa Seluruh Indonesia (Resolusi sedang) Seluruh Indonesia (Resolusi sedang) Seluruh Indonesia (Resolusi tinggi) - Paleokli-matologi dan proyeksi ke depan untuk seluruh Indonesia -

NO INDIKATOR

2010 2011 2012 2013 2014

T R T R T R T R T R

6

Jumlah wilayah di kawasan CTI yang dapat dipantau, diinventarisir dan diidentifikasi kondisi terumbu karangnya dan juga kualitas airnya dikaitkan dengan dinamika oseanografi

5 5 4 4 4 4 3 3 3 3

7 Usulan Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) - - 1 1 - - - - 1 -

8 Jumlah Karya Tulis

Ilmiah 10 10 12 12 12 12 15 15 15 18

Memperhatikan capaian renstra BPOL tahun 2010 – 2014 ada beberapa indikator yang tidak tercapai. Namun secara umum capaian renstra BPOL 5 tahunan ini berjalan cukup lancar dan adanya peningkatan capaian target dan realisasi di setiap tahunnya.

Dokumen terkait