• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

6.4 Lembaga Pemasaran

Lembaga pemasaran adalah seseorang atau individu atau badan usaha yang menjalankan dan menyelenggarakan pemasaran. Lembaga pemasaran ini menyalurkan barang atau komoditi atau jasa dari tangan produsen sampai

34

ditangan konsumen. Lembaga pemasaran ini menjalankan fungsi pemasaran. Fungsi-fungsi pemasaran adalah mengusahakan agar konsumen atau pembeli memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu, dan harga yang tepat. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran bunga potong krisan terdiri dari :

6.4.1. Petani Plasma

Petani plasma sebagai produsen yaitu yang mnyuplai atau menjual bunga potong krisan baik ke PT Inggu Laut Abadi maupun ke konsumen langsung. Berdasarkan hasil penelitian, dari 5 petani plasma yang bermitra dengan PT Inggu Laut Abadi memproduksi rata-rata 1260 ikat per minggu, 1200 ikat disuplai ke PT Inggu Laut Abadi sedangkan sisanya mereka jual langsung ke konsumen. Petani plasma mengolah lahan milik sendiri.

6.4.2. PT Inggu Laut Abadi

PT Inggu Laut Abadi merupakan perusahaan yang membeli hasil produksi dari petani plasma, kemudian dijual ke konsumen. PT Inggu Laut Abadi memasarkan bunga potong krisan kepada konsumen langsung dan pedagang luar kota yang berada di Bali. Dari hasil penilitian, PT Inggu Laut Abadi membeli bunga potong krisan dari petani plasma dengan harga Rp 10.000/ikat. PT Inggu Laut Abadi memasarkan bunga potong krisan pada konsumen langsung dengan harga Rp 11.500/ikat, sedangkan untuk pedagang luar kota dengan harga Rp 13.500/ikat. Rata-rata PT Inggu Laut Abadi dapat menjual bunga potong krisan sekitar 1200 ikat setiap minggunya.

35 6.4.3. Pedagang Luar Kota

Pedagang luar kota adalah pedagang yang membeli bunga potong krisan dari PT Inggu Laut Abadi, kemudian dijual kepada konsumen. Pedagang luar kota memasarkan bunga potong krisan kepada konsumen seperti : hotel, gereja, dll. Dari hasil penelitian, pedagang luar kota membeli bunga potong krisan dari PT Inggu Laut Abadi dengan harga Rp 13.500/ikat dan memasarkan kepada konsumen dengan harga Rp 18.000/ikat.

6.4.4. Konsumen

Konsumen yaitu yang membeli bunga potong krisan baik langsung dibeli dari petani, PT Inggu Laut maupun pedagang luar kota. Konsumen membeli bunga potong krisan dalam bentuk per ikat. Konsumen yang membeli langsung ke petani plasma adalah teman atau kerabat dari petani itu sendiri. Konsumen yang membeli di PT Inggu Laut Abadi datang dari Kota Malang maupun luar Kota Malang.

6.5. Margin pemasaran

Margin pemasaran merupakan selisih antara harga yang diterima petani dengan yang dibayarkan konsumen (Pr-Pf). Definisi lain yaitu margin pemasaran merupakan biaya untuk melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan lembaga pemasaran yang terlibat dalam aktivitas pemasaran suatu komoditi pertanian (Sudiyono, 2001).

36

Alokasi margin pemasaran ke dalam biaya-biaya untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran dan keuntungan lembaga-lembaga pemasaran ini membentuk distribusi margin pemasaran. Berikut ini adalah margin pemasaran bunga potong krisan dari saluran-saluran pemasaran yang terbentuk.

1. Saluran I : Petani → Konsumen

Tabel 3. Analisis Margin, Distribusi Margin, dan Share Pemasaran Bunga Potong Krisan pada Saluran 1

No Keterangan Harga (Rp/Ikat) Margin (Rp/Ikat) Distribusi Margin (%) Share (%) π/c 1 Petani Plasma Harga Jual 10.000 100 2 Konsumen Harga Beli 10.000 Margin pemasaran - - 100,00

Sumber : Data primer yang diolah.

Tabel 3. Dapat dilihat share harga yang diterima oleh petani plasma sebesar 100% (10.000/10.000 × 100% = 100%) yang berasal dari harga jual petani plasma dibagi harga beli konsumen dikali 100%. Pada saluran ini petani plasma dapat menerima share secara maksimal dikarenakan tidak adanya lembaga saluran pemasaran yang lain.

37

2. Saluran II : Petani Plasma → PT Inggu laut Abadi → Konsumen

Tabel 4. Analisis Margin, Distribusi Margin dab Share Pemasaran Bunga potong krisan pada Saluran II

No Keterangan Harga (Rp/Ikat) Margin (Rp/Ikat) Distribusi Margin (%) Share (%) π/c 1 Petani Plasma Harga jual 10.000 86,97 2 PT Inggu laut Abadi 1.500 1,87 Harga Beli 10.000 Kemas 230 15,33 2 TK 292 19,47 2,53 Keuntungan 978 65,20 8,50 Harga Jual 11.500 3 Konsumen Harga beli 11.500 Margin pemasaran 1.500 100,00 100,00

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 4. Dapat dilihat share harga yang diterimaoleh petani sebesar 86,96% (10.000/11.500 × 100% = 86,97%) yang berasal dari harga jual petani plasma dibagi dengan harga jual akhir kemudian dikali 100%. Sisanya sebesar 13,03% dengan rincian 2% atau Rp 230,- dan 2,53% atau Rp 292,- merupakan biaya pemasaran yang digunakan untuk biaya kemas dan biaya tenaga kerja.

Perbandingan keuntungan dengan biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran merupakan indikator efisien biaya pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran. Pada PT Inggu Laut Abadi rasio keuntungan dan biaya diperoleh angka 1,87 yang berarti setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,- akan diperoleh keuntungan sebesar Rp1,87,-.

38

3. Saluran III : Petani Plasma → PT Inggu Laut Abadi → Pedagang Luar Kota

Tabel 5. Analisis Margin, Distribusi Margin dan Share Pemasaran Bunga Potong krisan di PT Inggu laut Abadi.

No Keterangan Harga (Rp/Ikat) Margin (Rp/Ikat) Distribusi Margin (%) Share (%) π/c 1 Petani Plasma Harga Jual 10.000 55,56 2 PT Inggu Laut abadi 3.500 5,70 Harga Beli 10.000 Kemas 230 2,87 1,27 TK 292 3,65 1,62 Keuntungan 2.978 37,22 16,54 Harga Jual 13.500 3 Pedagang Luar Kota 4.500 2,40 Harga Beli 13.500 Transport 1.190 14,87 6,61 Sortasi 140 1,75 0,77 Keuntungan 3.199 39,98 17,77 Harga Jual 18.000 Margin Pemasaran 8.000 100,00 100,00

Sumber : Data primer yang diolah

Tabel 5. Dapat dilihat share harga yang diterima oleh petani sebesar 55,56% (10.000/18.000 × 100% = 55,56%) yang berasal dari harga jual petani plasma dibagi harga beli konsumen dikali 100%. Sisanya sebesar 44,44% memiliki rincian untuk PT Inggu laut Abadi 1,27% atau Rp 230,- merupakan biaya pengemasan dan 1,62% atau Rp 292,- untuk biaya tenaga kerja. Sedangkan pada pedagang luar kota memiliki rincian 6,61% atau Rp 1.190,- untuk biaya transportasi dan 0,77% atau Rp 140,- untuk biaya sortasi.

39

Perbandingan keuntungan dengan biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing lembaga pemasaran merupakan indikator efisien biaya pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran. Pada PT Inggu laut Abadi rasio keuntungan dan biaya diperoleh angka 5,70 dan pedagang luar kota sebesar 2,40 yang berarti setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1,- maka akan diperoleh keuntungan sebesar Rp 5,70,- untuk PT Inggu Laut Abadi dan Rp 2,40,- untuk pedagang luar kota.

Tabel 6. Perbandingan Margin Pemasaran, Share Petani, pada masing-masing saluran pemasaran bunga potong krisan.

No Keterangan Saluran I Saluran II Saluran III

1 Share Petani 100% 86,97% 55,56%

2 Margin Pemasaran - 1.500 8.000

Berdasarkan hasil penelitian, dari ketiga saluran pemasaran yang ada ternyata saluran pemasaran I yang paling efisien. Hal ini ditunjukkan oleh share harga jual petani sebesar 100% dengan margin pemasaran sebesar Rp 0,-. Sedangkan pada saluran II share harga jual petani sebesar 86,97% dengan margin pemasaran Rp 1.500,-. Pada saluran pemasaran III share harga jual petani sebesar 55,56% dengan margin pemasaran sebesar Rp 8.000,-. Saluran pemasaran yang mempunyai margin pemasaran yang tertinggi yaitu saluran III, sebab tingginya harga ditingkat pedagang luar kota yaitu Rp 18.000,-. Jumlah lembaga yang terlibat juga berpengaruh, selain itu jarak yang cukup jauh antar lokasi menyebabkan semakin tingginya biaya, terutama biaya pengirimannya sebesar Rp 1.190,-. Akan tetapi walaupun saluran I paling efisien yaitu menjual langsung ke konsumen namun penjualan terbanyak tetap ke PT Inggu Laut Abadi. Karena petani masih sulit menjaring konsumen sendiri sehingga penjualannya tidak

40

kontinu seperti ke PT Inggu Laut abadi. Hal ini menyebabkan petani lebih memilih memasok bunga potong krisan ke PT Inggu Laut Abadi daripada menjual sendiri ke konsumen meskipun share harganya lebih rendah.

41

VII. KESIMPULAN

Dokumen terkait