• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lembar Kerja

Dalam dokumen JOeA6LeAKZA9HVllTRQi4wzXTwupImlydgfeQSEW (Halaman 82-118)

BAB II. PEMBELAJARAN

B. Kegiatan Belajar

7. Lembar Kerja

Job Sheet 4

Analisis Resistor Seri Pararel a) Alat dan Bahan:

1) Resistor 100 Ω/2W…...1 buah 2) Resistor 330 Ω/2W…...1 buah 3) Resistor 220 Ω/2W…...1 buah 2) Project board…… ...1 buah 4) Multimeter ...2 buah 5) Kabel……...6 buah

b) Gambar Kerja

1) Hitung Nilai R total berdasarkan tabel dibawah ini

Diketahui nilai:

R1 = 100 Ω R2 = 330 Ω R3 = 220 Ω

Hitung R23 !

Hitung Rtotal !

2) Hitung Nilai R total berdasarkan tabel dibawah ini!

R1 = 100 Ω R2 = 330 Ω R3 = 220 Ω

Diketahui nilai: R1 = 100 Ω R2 = 330 Ω R3 = 220 Ω Hitung R12 ! Hitung Rtotal !

Lembar jawaban job sheet 4 Soal No.1 A. Mencari nilai R23 �23 = � 2.�1 �2 +�3= 220Ω.330Ω 220Ω+330Ω=132Ω B. Mencari nilai Rtotal

Rtotal = R1 + R23= 100Ω + 132 Ω = 232 Ω

Soal No.2

A. Mencari nilai R12

R12= R1 + R2= 100 Ω + 330 Ω = 430 Ω B. Mencari nilai Rtotal

������= � 12.�3 �12 +�3= 430Ω.220Ω 430Ω+220Ω=146Ω Job Sheet 5

Analisis rangkaian seri paralel pada rangkaian listrik a) Alat dan Bahan:

1) Resistor 100Ω/2W…………...1 buah

2) Resistor 330Ω/2W…………...1 buah

3) Resistor 220Ω/2W…………...1 buah 4) Project board……

...1 buah

3) Power Suply ……... 1 buah 4) Multimeter ...2 buah 5) Kabel……...8 buah

� � 220Ω 330Ω 132Ω220Ω 330Ω = 100Ω + 132 Ω = 232 Ω = 100 Ω + 330 Ω = 430 Ω ������ � � 430Ω 220Ω 146Ω430Ω 220Ω 1) Resistor 100Ω/2W………… 2) Resistor 330Ω/2W…………...1 buah

3) Resistor 220Ω/2W…………...1 buah 4) Project board……

b) Gambar Kerja

Cari nilai Rtotal dan Daya keseluruhan berdasarkan data hasil pengukuran

V = 10 V , R1 = 100Ω, R2=330Ω, R3=220Ω

Gambar skema

c) Keselamatan Kerja

1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.

2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran arus dan tegangan pada multimeter.

3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak melampaui skala ukur pada display alat ukur.

d) Langkah kerja

1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika mengukur arus dan tegangan DC.

2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan gambar kerja.

3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai dengan 10 V.

4. Amati jarum penujuk atau display, jika rentang pengukuran masih memungkinkan, secara bertahap beralih ke rentang pengukuran yang kecil, untuk mendapat hasil pengukuran yang akurat.

5. Ukur arus dan tegangan pada R1, R2 dan R3.

6. Baca hasil pengukuran dan catat pada tabel pengukuran

7. Buktikan kebenaran perhitungan rumus daya berdasaran hasil pengukuran dan buat kesimpulanya.

e) Tabel Hasil Pengukuran Mengukur Arus

Arus I1(mA) Arus I2(mA) Arus Itotal(mA)

Mengukur Tegangan

VR1 (V) VR2 (V) VR3 (V)

R total =….. P total =….

g) Kesimpulan

Job Sheet 6

Percobaan resistor variabel dalam rangkaian listrik a) Alat dan Bahan:

1) Potensiometer 1k / 0.5 W…...1 buah 2) Project board…… ...1 buah 3) Power Suply ……... 1 buah 4) Multimeter ...2 buah 5) Kabel……...8 buah

b) Gambar Kerja

Hitung tegangan di R1 dan R2!

Gambar rangkaian c) Keselamatan Kerja

1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.

2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran tegangan pada multimeter.

3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak melampaui skala ukur pada display alat ukur.

d) Langkah kerja

1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika mengukur tegangan DC.

2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan gambar kerja.

3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai dengan 10 V.

4. Pindahkan posisi potensio dari posisi 0 sampai dengan 10 5. Baca hasil pengukuran dan catat pada tabel pengukuran 6. Buat grafik hasil pengukuran resistor terhadap tengangan.

7. Buktikan kebenaran dengan membandingkan perhitungan rumus kirchoff II untuk pembagi tegangan dan hasil pengukuran dan buat kesimpulanya.

e) Tabel Hasil Pengukuran

Pengukuran Output tegangan

Posisi Pot. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

V1 (V)

V2 (V)

g) Kesimpulan

Joob Sheet 7

Percobaan NTC dalam rangkaian listrik a) Alat dan Bahan:

1) NTC Resistor…………..…...1 buah 2) Project board…… ...1 buah 3) Power Suply ……... 1 buah 4) Multimeter ...2 buah 5) Kabel……...6 buah

b) Gambar Kerja

Ujilah karakteristik NTC pada gambar dibawah ini!

Gambar rangkain c) Keselamatan Kerja

1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.

2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran arus, tegangan dan hambatan pada multimeter.

3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak melampaui skala ukur pada display alat ukur.

d) Langkah kerja

1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika mengukur tegangan DC.

2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan gambar kerja.

3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan dari 0V sampai dengan 25 V.

4. Baca hasil pengukuran arus dan tegangan dan catat pada tabel pengukuran

5. Buat grafik hasil pengukuran arus tegangan dan hambatan untuk melihat karakteristik NTC.

e) Tabel Hasil Pengukuran

Pengukuran pada suhu ruangan 220C

Catu daya (V) 1 2 5 10 15 20 25

Arus (mA) Daya PNTC (mW)

R NTC (kΩ)

R NTC (kΩ)

g) Kesimpulan

Job Sheet 8

Percobaan LDR dalam rangkaian listrik a) Alat dan Bahan:

1) LDR Resistor 100V/0,2 W...1 buah 2) Resistor 1k/ 2W…………..…...1 buah 3) Lampu Indikator 12V/62 mA...1 buah 4) Project board…… ...1 buah 5) Power Suply ……... 1 buah 6) Multimeter ...2 buah 7) Kabel……...8 buah

b) Gambar Kerja

Ujilah karakteristik LDR pada gambar dibawah ini!

Gambar skema

Gambar rangkaian

d) Keselamatan Kerja

1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.

2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran arus, tegangan dan hambatan pada multimeter.

3. Pada mode pilihan hambatan pastikan alat ukur tepat menujuk angka nol, jika tidak kalibrasi terlebih dahulu.

4. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak melampaui skala uku pada display alat ukur.

d) Langkah kerja

1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika mengukur tegangan DC.

2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan gambar kerja.

3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai dengan 12 V.

4. Lakukan tiga kali percobaan dengan yaitu:  Kondisi LDR di tutup dengan tangan

 Kondisi LDR saat dapat cahaya normal dari ruangan

 

 Kondisi LDR apabila lampu indicator di dekatkan sejajar dengan LDR

5. Baca hasil pengukuran arus dan tegangan dan catat pada tabel pengukuran

6. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran.

e) Tabel Hasil Pengukuran

Kondisi LDR I LDR (mA) VLDR (V) RLDR(kΩ)

LDR tertutup tangan LDR pada cahaya ruangan Lampu sejajar LDR

e. Kegiatan Belajar 5 Rangkaian Kapasitor 1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul ini siswa dapat: a) Menjelaskan pengertian kapasitor b) Membedakan satuan-satuan kapasitor c) Menerangkan fungsi kapasitor

d) Mengklasiikasi jenis-jenis kapasitor

e) Menghigtung rangkaian kapasitor seri dan parallel f) Mengukur kapasitor

g) Menganalisis pengisian dan pengosongan kapasitor.

1. Uraian Materi a) Pengertian Kapasitor

Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad. Ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Kondensator kini juga dikenal sebagai "kapasitor", namun kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa Italia "condensatore", seperti bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.

b) Satuan Kapasitor

Kapasitas sebuah kapasitor dinyatakan dalam satuan Farrad (F) namum 1 Farrad adalah harga yang sangat besar sekali untuk sebuah kapasitor. Di pasaran kapasitor umumnya dijual dalam ukuran kapasitas yang jauh lebih kecil dari 1 Farrad. Untuk kapasitor polar (dwi kutub) dengan bahan dielektrik larutan elektrolit dijual dengan satuan mikro Farrad, umumnya dari 0,1

mikro Farrad hingga 47000 mikroFarrad. Sedangkan untuk kapasitor non polar umumnya tersedia dengan kapasitas yang lebih kecil lagi, berkisar dari 1000 nanoFarrad hingga 1 pikoFarrad.

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad) 1µF = 1.000nF (nano Farad)

1µF = 1.000.000pF (piko Farad) 1nF = 1.000pF (piko Farad)

Seperti halnya resistor, kapasitor mempunyai kode warna untuk menentukan besarnya kapasitansi. Pada Tabel 6.1 berikut merupakan kode warna dari kapasitor.

Tabel 6.1. Kode Warna Pada Kapasitor

Adapun cara memperluas kapasitor atau kondensator dengan jalan: 1. Menyusunnya berlapis-lapis.

2. Memperluas permukaan variabel.

3. Memakai bahan dengan daya tembus besar

c) Fungsi kapasitor

Pada Peralatan Elektronika, Kapasitor merupakan salah satu jenis Komponen Elektronika yang paling sering digunakan. Hal ini dikarenakan

Kapasitor memiliki banyak fungsi sehingga hampir setiap Rangkaian Elektronika memerlukannya.

Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian Elektronika :

• Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik

• Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)

• Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)

• Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)

• Sebagai Kopling

• Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator

• Sebagai Penggeser Fasa

• Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

d) Jenis jenis kapasitor

Berdasarkan bahan Isolator dan nilainya, Kapasitor dapat dibagi menjadi 2 Jenis yaitu Kapasitor Nilai Tetap dan Kapasitor Variabel. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya untuk masing-masing jenis Kapasitor.

(1). Kapasitor tetap (Fixed capasitor)

Kapasitor ini adalah kapasitor yang nilainya tetap tidak berubah-ubah, berikut ini adalah jenis-jenis kapasitor yang nilainya tetap

• • • • • • • •

(a). Kapasitor Elektrolit

Kapasitor ini diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk seperti pada gambar 6.1

Gambar 6.1 Jenis Kapasitor Elektrolit dan Simbolnya

(b). Kapasitor Keramik

Kapasitor Keramik adalah Kapasitor yang Isolatornya terbuat dari Keramik dan berbentuk bulat tipis ataupun persegi empat. Kapasitor Keramik tidak memiliki arah atau polaritas, jadi dapat dipasang bolak-balik dalam rangkaian Elektronika. Pada umumnya, Nilai Kapasitor Keramik berkisar antara 1pf sampai 0.01µF.

Kapasitor yang berbentuk Chip (Chip Capasitor) umumnya terbuat dari bahan Keramik yang dikemas sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan peralatan Elektronik yang dirancang makin kecil dan dapat dipasang oleh Mesin Produksi SMT (Surface Mount Technology) yang berkecepatan tinggi.

Gambar 6.2 Jenis kapasitor Keramik dan Simbolnya

(c). Kapasitor Mika

Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika juga dapat dipasang bolak balik karena tidak memiliki polaritas arah.

.

Gambar 6.3 Jenis Kapasitor Mika dan Simbolnya

(d). Kapasitor Polyseter

Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika (tidak memiliki polaritas arah).

.

Gambar 6.4 Jenis Kapasitor Polyester dan Simbolnya (e). Kapasitor Kertas

Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas tidak memiliki polaritas arah atau dapat dipasang bolak balik dalam Rangkaian Elektronika.

.

(f). Kapasitor Tantalum

Kapasitor Tantalum juga memiliki Polaritas arah Positif (+) dan Negatif (-) seperti halnya Kapasitor Elektrolit dan bahan Isolatornya juga berasal dari Elektrolit. Disebut dengan Kapasitor Tantalum karena Kapasitor jenis ini memakai bahan Logam Tantalum sebagai Terminal Anodanya (+). Kapasitor Tantalum dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor Elektrolit lainnya dan juga memiliki kapasintansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil dan mungil. Oleh karena itu, Kapasitor Tantalum merupakan jenis Kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya dipakai pada peralatan Elektronika yang berukuran kecil seperti di Handphone dan Laptop.

.

Gambar 6.6 Jenis Kapasitor Tantalum dan Simbolnya

(2). Kapasitor Variabel

Kapasitor Variabel adalah Kapasitor yang nilai Kapasitansinya dapat diatur atau berubah-ubah. Secara fisik, Kapasitor Variabel ini terdiri dari 2 jenis yaitu :

(a). Varco (Variabel Condensator)

VARCO (Variable Condensator) yang terbuat dari Logam dengan ukuran yang lebih besar dan pada umumnya digunakan untuk memilih Gelombang Frekuensi pada Rangkaian Radio (digabungkan dengan Spul Antena dan Spul Osilator). Nilai Kapasitansi VARCO berkisar antara 100pF sampai 500pF.

.

Gambar 6.7 Jenis kapasitor varco dan simbolnya (b). Trimmer

Trimmer adalah jenis Kapasitor Variabel yang memiliki bentuk lebih kecil sehingga memerlukan alat seperti Obeng untuk dapat memutar Poros pengaturnya. Trimmer terdiri dari 2 pelat logam yang dipisahkan oleh selembar Mika dan juga terdapat sebuah Screw yang mengatur jarak kedua pelat logam tersebut sehingga nilai kapasitansinya menjadi berubah. Trimmer dalam Rangkaian Elektronika berfungsi untuk menepatkan pemilihan gelombang Frekuensi (Fine Tune). Nilai Kapasitansi Trimmer hanya maksimal sampai 100pF.

.

Gambar 6.7 Jenis Kapasitor Varco dan Simbolnya

http://teknikelektronika.com/simbol-fungsi-kapasitor-beserta-jenis-jenis- kapasitor/

e). Rangkaian Seri dan Pararel pada Kapasitor

Seperi halnya pada resistor, kapasitor dapat dirangkai secara seri dan pararel. Untuk lebi jelasnya perhatikan gambar 6.8 dan 6.9 dibawah ini.

Kapasitor dalam rangkaian pararel, masing-masing mempunyai nilao beda potensial yang sama. Sehingga, dapat dicari kapasintasi total dari kapasitor.

Gambar 6.8. Rangkaian Pararel Pada kapasitor

Dari gambar tersebut dapat dirumuskan

Alasan untuk merangkai kapasitor secara paralel adalah untuk meningkatkan total jumlah beban penyimpanan. Dengan kata lain, meningkatkan kapasitansi itu juga meningkatkan jumlah itu energi yang dapat disimpan. Sehingga dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Pada penyusunan kapasitor secara seri seperti pada gambar 33, kita dapatkan bahwa arus yang melewati kapasitor bernilai tetap sedangkan tegangan yang melewatinya berubah- ubah atau berbeda oleh:

f). Cara Menguji Kapasitor

Untuk menguji kapasitor berpolaritas digunakan ohmmeter dimana jolok merah dihubungakan dengan kutub negatif dan kolok hitam pada kutub positif. Bila jarum menunjukkan harga tertentu kemudian kembali ke tak terhingga (Sangat besar sekali) dikatakan kapasitor baik. Bila menunjukkan harga tertentu dan tidak bergerak ke tak terhingga dikatakan kapasitor bocor dan bila tidak bergerak sama sekali kemungkinan kapsitor putus atau range ohmmeter kurang besar.

Sedangakan untuk menguji kapasitor nonpolar caranya sama dengan kapasitor berpolaritas hanya saja kamu tidak perlu memperhatikan kutub positif dan kutub negatif

Gambar 6.10 Cara Menguji Kondensator

g). Pengisian dan Pengosongan Kapasitor (1). Pengisian Kapasitor

Pada pembahasan terdauhulu sedikit disinggung tentang siat capasitor yang dapat menyimpan muatan listrik, maka dari itu pembahasan kali ini adalah kita akan coba menganalisis proses pada saat kapasitor sedang diberikan tegangan. Pada saat pengisian kapasitor diperlukan sebuah sumber tegangan konstan (Vin) yang digunakan untuk menyuplai muatan ke kapasitor dan sebuah resistor yang digunakan untuk mengatur konstanta waktu

pengisian (τ) serta membatasi arus pengisian.

Pada rangkaian pengisian kapasitor pada gambar 6.11, saat saklar (E) ditutup maka akan ada arus yang mengalir dari sumber tegangan (V) menuju ke kapasitor. Besarnya arus ini tidak tetap karena adanya bahan dielektrik pada

pengisian (τ) serta membatasi arus pengisian.

kapasitor. Arus pengisian akan menurun seiring dengan meningkatnya jumlah muatan pada kapasitor, dimana Vc≈V saat i=0.

Gambar 6.11 Gambar Pengisian Kapasitor

Secara umum, rumus pengisian kapasitor untuk tegangan dan arus dapat dinyatakan seperti berikut :

tegangan kapasitor saat t detik

apabila sebelum pengisian tidak terdapat adanya tegangan awal pada kapasitor, Vc(0)=0V, maka persamaan diatas menjadi :

Apabila digambarkan dalam grafik maka tegangan dan arus pada pengisian kapasitor akan membentuk grafik eksponensial seperti berikut.

Gambar 6.12 Grafik Pengisian Kapasitor

(2). Pengosongan Kapasitor

Berlanjut dari artikel diatas, kali ini akan dibahas mengenai pengosongan kapasitor. Saat kapasitor sudah terisi oleh sebagian atau penuh muatan listrik maka kapasitor tersebut dapat dikosongkan dengan cara

menghubungkan saklar (E) pada posisi discharging yang menghubungkan saklar ke ground. Akibatnya tegangan kapasitor akan berkurang secara eksponensial sampai nol.

Gambar 6.13 Pengosongan Kapasitor

Lamanya proses pengosongan kapasitor ini juga ditentukan oleh nilai R-C yang dipakai pada rangkaian. Berikut adalah rumus umum untuk pengosongan kapasitor.

tegangan kapasitor saat dikosongkan selama t detik, VC(t)

Vs adalah tegangan kapasitor sebelum dikosongkan. Vs akan bernilai sama dengan tegangan input pengisi kapasitor apabila kapasitor diisi sampai penuh (fully charged).

Apabila digambarkan dalam grafik maka tegangan dan arus pada

pengosongan kapasitor akan membentuk grafik eksponensial. grafik seperti berikut.

Gambar 6.14 Grafik Pengosongan Kapasitor

http://teimra.blogspot.de/2016/02/pengisian-dan-pengosongan- kapasitor.html

3. Rangkuman

a) Kondensator (Capasitor) adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.

b) Kapasitas sebuah kapasitor dinyatakan dalam satuan Farrad (F) namum 1 Farrad adalah harga yang sangat besar sekali untuk sebuah kapasitor c) Dibawah ini adalah beberapa fungsi daripada Kapasitor dalam Rangkaian

Elektronika :

• Sebagai Penyimpan arus atau tegangan listrik

• • • • • • • • = 12 V ; R = 5KΩ ; C = 1000µF.

• Sebagai Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (Alternating Current)

• Sebagai Isolator yang menghambat arus DC (Direct Current)

• Sebagai Filter dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya)

• Sebagai Kopling

• Sebagai Pembangkit Frekuensi dalam Rangkaian Osilator

• Sebagai Penggeser Fasa

• Sebagai Pemilih Gelombang Frekuensi (Kapasitor Variabel yang digabungkan dengan Spul Antena dan Osilator)

d) Kapasitor secara umum terbagi menjadi dua jenis yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variabel.

e) Kapasitor tetap yaitu kapasitor yang nilaianya tetap tidak berubah-ubah, contohnya : kapasitor elektrolit, mika, kertas, polyester, tantalum.

f) Kapasitor variabel yaitu kapasitor yang nilainya bisa diatur, contohnya varco dan trimmer.

g) Kapasitor dalam rangkaian seperti halnya resistor dapat bisa di rangkai secara seri dan paralel ataupun kombinasi seri parallel tergantung kebutuhan.

4. Tugas

• Berdasarkan pada rangkaian pengisian kapasitor dibawah, dimana : Vsumber

= 12 V ; R = 5KΩ ; C = 1000µF. Tentukan :

a. Konstanta waktu sat pengisian (T)

b. Arus awal yang mengalir pada rangkaian (io)

c. Tegangan da arus kapasitor setelah saklar ditutup selama 10 ms d. Waktu pengisian yang dibutuhkan agar tegangan kapasitor terisi 100

5. Tes Formatif

1) Satuan kapasitor adalah... a. Ohm

b. Farad c. Ampere d. Volt e. watt

2) Dibawah ini merupakan fungsi sebuah Kapasitor, kecuali.. a. Sebagai kopling antara rangkaian

b. Sebagai filter dalam rangkaian power c. Sebagai penguat arus listrik

d. Sebagai penyimpan muatan listrik e. Sebagai filter ripple gelombang

3) Fungsi kapasitor pada rangkaian catu daya adalah…

a. Menurunkan tegangan yang diinginkan.

b. Mengubah tingkat tegangan bolak balik ke tegangan searah.

c. Memproses fluktuasi dan memfiter penyearahan yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.

d. Meregulasi tegangan supaya tegangan keluaran mempunyai nilai

tegangan yang konstan

e. Menyangga tegangan listrik (buffer)

4) Berdasarkan gambar kapasitor di bawah ini, maka besar nilai kapasitor total (CAS) adalah ...

a. 1,5 uF

b. 7,5 uF

c. 21,67 uF

d. 30 uF

e. 45 Uf

5) Empat buah kapasitor 120 pF dihubungkan parallel. Kapasitas total dari rangkaian tersebut adalah …

a. 48 pF b. 0,48 nF c. 4800 pF d. 48 nF e. 48 uF

6) Fungsi kapasitor dalam rangkaian di bawah ini adalah sebagai..

a. Filter

b. Coupling c. By pass

d. Penyearah e. Decoupling

7) Lihatlah gambar di bawah inl. Jika nilai hambatan R = I MΩ dan nilai kapasiror = 5 uF. maka kondisi kapasitor sedang terjdi proses ... a. Discharing

b. Disconecting

c. Filtering

d. Buffering

e. Charging

8) Berapakah nilai kapasitor berikut ini? a. 0,068 uF

b. 600 uF c. 0,068 nF d. 600 nF e. 068 uF

9) Kapasitor bertuliskan 2A474J100 mempunyai nilai …. a. 2 Ampere b. 474 pF c. 470 nF d. 100 Volt e. 474nf

10) Besarnya C total pada rangkaian di bawah jika diketahui, C1= 10nF, C2 = 10nF, dan C3=15 nF adalah.. a. 5 nF b. 10 nF c. 15 nF d. 20 nF e. 53 nF

6. Kunci Jawaban Tes Formatif

1) B 6) A 2) C 7) E 3) C 8) A 4) C 9) C 5) B 10) D 7. Lembar Kerja Job Sheet 11

Percobaan pengisian dan pengosongan kapasitor a) Alat dan Bahan:

1) Resistor 100Ω /2 W………...1 buah 2) Capasitor 100µF/ 65V..…..…...1 buah 3) Saklar Deten………...1 buah 4) Project board…… ...1 buah 5) Power Suply ……...1 buah 6) Multimeter ...2 buah 7) Kabel……...8 buah

Ω /

b) Gambar Kerja

Ujilah karakteristik Capasitor pada saat pengisian dan pengosongan muatan pada gambar dibawah ini!

Power Supply 12V, R1 = 100Ω, C = 100µ/65V Gambar skema

c) Keselamatan Kerja

1. Lepaskan tegangan suplay ke sirkuit listrik.

2. Atur model selektor dengan variabel untuk pengukuran tegangan pada multimeter.

3. Pilih rentang pengukuran terluas sehingga jarum penujuk tidak melampaui skala uku pada display alat ukur.

d) Langkah kerja

1. Hubungkan alat pengukur dengan polaritas yang benar ketika mengukur tegangan DC.

2. Rakit rangkaian pada project board dengan benar sesuai dengan gambar kerja.

3. Hubungkan catu daya ke rangkaian listrik atur tegangan sampai dengan 10 V.

4. Lakukan 2 kali percobaan dengan yaitu:  Pada saat pengisian kapasitor  Pada saat pengosongan kapasitor

5. Baca hasil pengukuran arus dan tegangan dan catat pada tabel pengukuran

6. Buat grafik tegangan terhadap waktu 7. Buat kesimpulan dari hasil pengukuran.

e) Tabel Hasil Pengukuran

Tabel respon kapasitor ketika pengisian

Waktu pengisian (s) 0 10 20 30 40 50

Capasitor (V)

Tabel respon kapasitor ketika pengosongan

Waktu pengisian (s) 0 10 20 30 40 50

 

f) Grafik

BAB III

Dalam dokumen JOeA6LeAKZA9HVllTRQi4wzXTwupImlydgfeQSEW (Halaman 82-118)

Dokumen terkait