• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

16.542.057.582 Beban akrual tidak berbunga dan pada umumnya dilunasi dalam jangka waktu 60 hari

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

ii. Revolving Credit Facility (“RCF 02”) maksimum senilai AS$9.000.000 dalam mata uang AS Dolar dengan sub-fasilitas maksimum sebesar AS$8.100.000, yang dapat ditarik dalam mata uang Rupiah. Fasilitas ini bertujuan untuk mendukung modal kerja terutama untuk pembelian dan produksi minyak tengkawang dan turunannya. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan yang dihitung dengan menggunakan FTP ditambah 1%. Tingkat bunga efektif di bulan Maret 2017 adalah 8,6% (2016: berkisar 8,6% hingga 8,9%) per tahun untuk fasilitas dalam mata uang Rupiah.

Fasilitas kredit ini dijamin dengan letter of comfort dari Wilmar International Limited, perusahaan pengendali pemegang saham Perusahaan, dan surat jaminan bahwa Perusahaan tidak akan mengagunkan dan atau menjaminkan aset/harta kekayaannya sekarang maupun yang akan diperoleh dikemudian hari kepada pihak lain tanpa persetujuan dari DBS. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 26 September 2017.

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Perusahaan telah memenuhi persyaratan yang diminta oleh Bank sebagaimana diungkapkan diatas.

Pada tanggal 31 Maret 2017 jumlah saldo pinjaman DBS untuk fasilitas RCF 01 sebesar Rp94.500.000.000 dan RCF 02 sebesar Rp20.000.000.000 sebelum dikurangi beban tangguhan provisi pinjaman sebesar Rp376.368.756. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah saldo pinjaman DBS untuk fasilitas RCF 01 sebesar Rp259.700.000.000 dan RCF 02 sebesar Rp50.000.000.000 sebelum dikurangi beban tangguhan provisi pinjaman sebesar Rp631.218.753.

19. UTANG DIVIDEN

Saldo utang Perusahaan atas pembayaran dividen sebesar Rp798.746.875 terdiri dari Rp624.939.375 merupakan dividen yang diumumkan untuk dibagikan di tahun 2003, sebesar Rp83.377.500 merupakan dividen tahun 2009 yang diumumkan untuk dibagikan di tahun 2010, dan sebesar Rp90.430.000 merupakan dividen tahun 2013 yang diumumkan untuk dibagikan di tahun 2014.

20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Liabilitas imbalan kerja jangka pendek

31 Maret 2017 31 Desember 2016 Gaji, upah dan bonus 4.206.915.494 14.578.935.653

Jamsostek 244.453.958 208.636.602

4.451.369.452

14.787.572.255

Ca ta ta n At as La po ra n Ke ua nga n

42

Liabilitas imbalan kerja jangka panjang

Perusahaan memberikan imbalan pensiun untuk karyawannya yang telah mencapai usia pensiun sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Provisi imbalan kerja tersebut tidak didanai.

Tabel berikut ini merangkum komponen-komponen atas beban imbalan kerja neto yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dan jumlah yang disajikan dalam laporan posisi keuangan sebagai provisi imbalan kerja karyawan sesuai dengan laporan aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo tanggal 6 Januari 2017.

Beban imbalan kerja neto:

31 Maret 2017 31 Desember 2016

Beban jasa kini 684.253.749 2.737.015.000 Beban bunga 739.511.001 2.505.754.000

Beban jasa masa lalu

-Pengakuan seketika atas karyawan permanen baru 13.754.000

Pengakuan seketika atas mutasi karyawan 2.305.509.000

1.423.764.750

7.562.032.000

Perubahan provisi atas imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2017 31 Desember 2016

Saldo 1 Januari 33.835.271.614 24.216.604.614 Beban imbalan kerja 1.423.764.750 7.562.032.000 Rugi aktuarial yang diakui sebagai kerugian

komprehensif lainnya 2.227.219.000

Pembayaran manfaat (170.584.000)

Saldo akhir 35.259.036.364 33.835.271.614

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, provisi imbalan kerja karyawan merupakan nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan provisi imbalan kerja karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

31 Maret 2017 31 Desember 2016

Tingkat diskonto 8,9% per tahun 8,9% per tahun

Tingkat kenaikan upah dan gaji 10% per tahun 10% per tahun

Usia pensiun 56 tahun di 2015 56 tahun di 2015

57 tahun di 2019 dan meningkat 1 tahun 57 tahun di 2019 dan meningkat 1 tahun untuk setiap 3 tahun berikutnya hingga untuk setiap 3 tahun berikutnya hingga

65 tahun 65 tahun

Tingkat angka kematian TMI 2011 TMI 2011

Metode Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Ca ta ta n At as La po ra n Ke ua nga n

43

Rincian pemegang saham Perusahaan dan kepemilihan sahamnya pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 sebagai berikut:

Jumlah Saham Ditempatkan Persentase Jumlah

Pemegang saham dan Disetor penuh Kepemilikan ( Rp )

Tradesound Investments Limited 517.771.000 87,02% 129.442.750.000 Rising Shine Investments Limited 29.700.000 4,99% 7.425.000.000 Hendri Saksti 4.500.000 0,76% 1.125.000.000 Masyarakat ( masing-masing dengan 43.029.000 7,23% 10.757.250.000

kepemilikan dibawah 5%)

595.000.000

100,00% 148.750.000.000 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 9 Juli 2015 No.9 yang dibuat di hadapan DR. Fransiscus Xaverius Arsin, S.H Notaris di Jakarta, Perusahaan mengubah Nilai Nominal Saham Perusahaan dari Rp500 per masing-masing saham menjadi Rp250 per masing-masing saham. Perubahan Anggaran Dasar telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat No. AHU-0939228.AH.01.02 Tahun 2015 tanggal 10 Juli 2015.

Pengubahan tersebut di atas bertujuan untuk memenuhi syarat minimal kepemilikan saham oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 50 juta saham dan paling kurang 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor yang dikeluarkan oleh PT Bursa Efek Indonesia melalui Surat Keputusan Direksi Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat tertanggal 20 Januari 2014.

Presiden Komisaris Perusahaan yaitu Hendri Saksti memiliki sejumlah 4.500.000 saham Perusahaan sebagaimana tercatat di dalam Daftar Pemegang Saham Perusahaan yang diterbitkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, selaku Biro Administrasi Efek Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017.

Pengelolaan Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Perusahaan disyaratkan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan permodalan eksternal tersebut. Selain itu, Perusahaan juga dipersyaratkan oleh Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan belum memenuhi ketentuan ini.

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.

Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

Ca ta ta n At as La po ra n Ke ua nga n

44

Rincian tambahan modal disetor pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Tambahan Modal Disetor

Agio Saham 104.847.825.314

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas

sepengendali 5.105.168.595

109.952.993.909

a. Agio saham

Agio saham

Agio Saham 109.650.000.000

Biaya emisi efek ekuitas (4.802.174.686)

104.847.825.314

Pada tahun 1996, Perusahaan melakukan penjualan 34.000.000 saham bernilai Rp17.000.000.000 melalui penawaran umum kepada masyarakat. Hasil penjualan adalah Rp37.400.000.000.

Perusahaan mencatat Rp17.000.000.000 sebagai modal disetor dan Rp20.400.000.000 sebagai tambahan modal disetor.

Pada tahun 1998, Perusahaan melakukan penjualan 178.500.000 saham bernilai nominal Rp89.250.000.000 melalui penawaran umum terbatas kepada masyarakat dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Perusahaan mencatat modal disetor Rp89.250.000.000 sebagai modal disetor dan Rp89.250.000.000 sebagai tambahan modal disetor.

a. Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan telah menjual 46.999.000 saham yang merupakan kepemilikan 99,998% dari jumlah saham di PT Wilmar Benih Indonesia (WBE) (dahulu PT Inticocoa Abadi Industri), sebelumnya anak perusahaan, kepada pihak-pihak sebagai berikut : (i) PT Wilmar Nabati Indonesia (WINA) yang merupakan entitas sepengendali, sejumlah 32.900.000 saham (70% kepemilikan) dengan harga jual sebesar Rp15.792.000.000 dan (ii) PT Natura Wahana Gemilang (NHWG), merupakan pihak berelasi, sejumlah 14.099.000 saham (29,998%

kepemilikan) dengan harga jual sebesar Rp6.767.520.000.

Penjualan 70% kepemilikan saham di WBE ke WINA dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Dengan demikian, selisih neto antara harga jual dan 70% bagian proporsional dari nilai buku aset bersih WBE sebesar Rp5.105.168.595 dicatat di buku Perusahaan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan.

Dokumen terkait