25. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
Akun ini terdiri dari: This account consisted of the followings:
2011 2010
Rupiah Rupiah
Beban masih harus dibayar 1.099.396 1.027.469 Accrued expenses
Uang muka diterima 21.008 56.347 Advances received
Setoran jaminan 20.072 27.944 Guarantee deposits
Pendapatan yang ditangguhkan-point reward 18.936 82 Deferred revenue - point reward
Provisi yang belum merupakan pendapatan 15.909 21.364 Unearned fees
Bunga masih harus dibayar 941 1.288 Accrued interest payables
Premi yang belum merupakan pendapatan - 23.309 Unearned premium
Utang klaim - 15.929 Claims payable
Utang komisi - 3.197 Commissions payable
Lain-lain 51.166 51.304 Others
1.227.428 1.228.233
Valuta Asing Foreign Currencies
Uang muka diterima 73.382 2.516 Advances received
Setoran jaminan 8.760 18.491 Guarantee deposits
Beban masih harus dibayar 2.482 5.162 Accrued expenses
Bunga masih harus dibayar 85 - Accrued interest payables
Lain-lain 4.445 6.742 Others
89.154 32.911
148
26. PROVISI 26. PROVISIONS
Provisi terdiri atas: Provisions consisted of:
2011 2010
Beban peleburan usaha 156.673 248.704 Merger cost
Litigasi dan klaim 46.094 42.000 Litigation and claim
Jumlah 202.767 290.704 Total
Perubahan provisi selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
Movement of provision during 2011 was as follows:
Jumlah/ Amount
Saldo, 1 Januari 2011 290.704) Balance, 1 January 2011
Penambahan selama tahun berjalan 4.137) Addition during the year
Pemulihan selama tahun berjalan (92.074) Recovery during the year
Saldo, 31 Desember 2011 202.767) Balance, 31 December 2011
Berdasarkan surat BPPN No. PD/TM/249/X/2002 tanggal 25 Oktober 2002, Bank Peserta Penggabungan (BPP) sebelum tanggal efektif peleburan usaha harus mencatat beban-beban sebesar Rp1.630.611 yang akan timbul berkaitan dengan proses peleburan usaha kelima bank yang antara lain terdiri dari estimasi provisi litigasi dan klaim, beban pesangon karyawan, beban pajak, beban kantor pusat, beban teknologi, beban “branding” dan lain-lain. Dalam beban peleburan usaha tersebut, sebesar Rp482.248 dicatat sebagai beban peleburan usaha oleh Bank dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk periode sembilan bulan berakhir 30 September 2002 sedangkan sisanya sebesar Rp1.148.363 dicatat oleh 4 BPP masing-masing dalam laporan laba rugi penutupan.
Based on IBRA’s letter No. PD/TM/249/X/2002 dated 25 October 2002, the banks which entered into the merger before the effective date of the merger must record expenses amounting to Rp1,630,611 representing expenses to be incurred in relation to the merger process of the five banks, among others, estimated of litigation and claim allowances, severance package, tax exposures, head office expenses, technology expenses, branding expenses and others. Rp482,248 out of total accrued merger cost was recorded by the Bank in the consolidated statement of income for the nine-month period ended 30 September 2002 while the remaining balance amounting to Rp1,148,363 was recorded by each 4 BUR in the respective closing statement of income.
Sejak peleburan usaha sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Bank telah menggunakan beban peleburan usaha masing-masing sebesar Rp1.060.505 dan Rp850.282, termasuk pembukuan kembali sebesar Rp 275.101 sehubungan dengan penerimaan kembali pembayaran yang telah dilakukan atas SKPKB dan SKPKBT sejumlah Rp411.842 (Catatan 22).
Since the effective date of the merger up to 31 December 2011 and 2010, the Bank has used merger cost amounting to Rp1,060,505 and Rp 850,282, respectively, including the recording back of accrued merger cost amounted to Rp 275,101 in relation to the tax refunds from the payments of SKPKB and SKPKBT with total amount of Rp411,842 (Note 22).
Sampai dengan 31 Desember 2011 dan 2010, Bank melakukan pemulihan atas provisi beban peleburan usaha masing-masing sebesar Rp413.433 dan Rp321.359 yang berkaitan dengan beban litigasi dan klaim, eksposur pajak, pesangon karyawan, beban kantor pusat, beban “branding”, beban retail dan komersial, beban komunikasi dan beban pelatihan.
Up to 31 December 2011 and 2010, the Bank has reversed merger cost provision amounting to Rp 413,433 and Rp 321,359, respectively relating to provision for litigation and claims, tax exposures, severance pay, head office, branding, retail and commercial, communication and training expenses.
Provisi litigasi dan klaim merupakan cadangan yang dibentuk sehubungan dengan perkara-perkara yang terkait dengan Assets Transfer Kit (ATK) yang dilakukan dalam rangka rekapitalisasi Bank.
Provision for litigation and claim represent provisions raised for cases related to Assets Transfer Kit (ATK) which was done in conjunction with the Bank’s recapitalization.
27. UTANG SUBORDINASI 27. SUBORDINATED DEBTS
2011 2010
Rupiah Rupiah
Obligasi Subordinasi Rupiah I 4)
IDR Subordinated Bonds I 4) - Pihak ketiga - Third parties
Nilai nominal -) 500.000) Nominal value
Bunga masih harus dibayar -) 2.892) Accrued interest payables
Beban emisi obligasi yang
belum diamortisasi -) (2.082) Unamortized bonds issuance costs
- 500.810)
Obligasi Subordinasi Rupiah II 1) IDR Subordinated Bonds II 1) - Pihak ketiga - Third parties
Nilai nominal 1.662.420) -) Nominal value
Bunga masih harus dibayar 1.524) -) Accrued interest payables
Beban emisi obligasi yang
belum diamortisasi (10.068) -) Unamortized bonds issuance costs
1.653.876) -)
- Pihak berelasi - Related parties
Nilai nominal 87.580) -) Nominal value
Bunga masih harus dibayar 80) -) Accrued interest payables Beban emisi obligasi yang
belum diamortisasi (530) -) Unamortized bonds issuance costs
87.130) -)
Medium Term Notes Subordinasi (MTN)
Tahun 2010 2) Subordinated Medium Term Notes (MTN)
Year 2010 2)
- Pihak berelasi - Related parties Nilai nominal 700.000) 700.000) Nominal value
Bunga masih harus dibayar 3.361) 3.663) Accrued interest payable
Beban emisi MTN yang
belum diamortisasi (1.357) (1.522) Unamortized MTN issuance costs
702.004) 702.141)
Jumlah - Rupiah 2.443.010) 1.202.951) Total - Rupiah
Valuta Asing Foreign Currencies
Medium Term Notes Subordinasi (MTN)
Tahun 2009 3) Subordinated Medium Term Notes (MTN)
Year 2009 3)
- Pihak berelasi - Related parties Nilai nominal 906.750) 901.000) Nominal value
Bunga masih harus dibayar 3.438) 3.416) Accrued interest payable
Beban emisi MTN yang
belum diamortisasi (2.019) (2.469) Unamortized MTN issuance costs
Jumlah - Valuta Asing 908.169) 901.947) Total - Foreign Currencies
150
27. UTANG SUBORDINASI (lanjutan) 27. SUBORDINATED DEBTS (continued) 1) Obligasi Subordinasi Rupiah II
Pada tanggal 28 Juni 2011, Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi II PermataBank Tahun 2011 (”obligasi subordinasi Rupiah II”) sebesar Rp1.750.000 dengan harga 100% dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Salah satu pemegang saham utama Bank, yaitu Standard Chartered Bank dan personil manajemen kunci Bank, turut berpartisipasi dalam penerbitan obligasi subordinasi Rupiah II ini dengan harga pembelian yang sama dengan harga pembelian yang dibayar oleh pihak ketiga yaitu 100%. Obligasi subordinasi Rupiah II ini bersifat unsecured, akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2018 dan tidak memiliki opsi beli untuk pelunasan awal.
1) IDR Subordinated Bonds II
On 28 June 2011, the Bank issued Subordinated Bonds II PermataBank Year 2011 (“IDR subordinated bonds II”) amounting to Rp1,750,000 at 100% and is listed on the Indonesia Stock Exchange. One of the Bank’s main shareholders, being Standard Chartered Bank and Bank’s key management personnel, also participated in the issuance of IDR subordinated bonds II at 100% purchase price, which was the same purchase price paid by the third parties. These IDR subordinated bonds II are unsecured, will mature on 28 June 2018 and has no callable option for early repayment.
Penerbitan obligasi subordinasi Rupiah II ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 13/47/DPB3/TPB 3-4/Rahasia tanggal 18 Mei 2011, No. 13/60/DPB3/ TPB3-4/Rahasia tanggal 14 Juni 2011 dan No. 13/72/ DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal 28 Juli 2011. Bank juga memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-6736/BL/2011 tanggal 17 Juni 2011.
The issuance of the IDR subordinated bonds II was approved by Bank Indonesia through its letter No.13/47/DPB3/TPB 3-4/Rahasia dated 18 May 2011, No. 13/60/DPB3TPB3-4/Rahasia dated 14 June 2011 and No. 13/72/DPB3/TPB3-4/Rahasia dated 28 Juli 2011. The Bank also obtained the effective notification from Bapepam-LK through the letter of Chairman of Bapepam-LK No. S-6736/BL/2011 dated 17 June 2011.
Obligasi subordinasi Rupiah II ini memiliki tingkat suku bunga tetap sebesar 11% per tahun. Pembayaran bunga obligasi subordinasi Rupiah II ini dilakukan setiap 3 bulan terhitung sejak
tanggal emisi (28 Juni 2011) di mana
pembayaran bunga pertama dibayarkan pada tanggal 28 September 2011 dan bunga terakhir akan dibayarkan pada tanggal 28 Juni 2018.
The IDR subordinated bonds II bear interest at a fixed rate of 11% per annum. The interest on the IDR subordinated bonds II is payable quarterly since the bonds issuance date (28 June 2011) whereby the first interest payment was on 28 September 2011 and the last interest payment will be on 28 June 2018.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi subordinasi Rupiah II ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk yang bukan merupakan pihak berelasi dengan Bank.
The trustee of these IDR subordinated bonds II issuance is PT Bank CIMB Niaga Tbk which is not a related party to the Bank.
Perjanjian obligasi subordinasi Rupiah II mencakup beberapa pembatasan, antara lain mengenai larangan pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, penggabungan dan peleburan usaha, transaksi dengan pihak terafiliasi, pinjaman dan penerbitan obligasi.
The IDR subordinated bonds II agreement includes several covenants, among others, the reduction of authorized capital, issued and paid-up capital, merger, related party transactions, borrowings and bonds issuance.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang yang dilakukan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) untuk periode dari tanggal 24 Maret 2011 sampai dengan 1 Maret 2012, peringkat obligasi subordinasi Rupiah II Bank adalah idAA- (Double A Minus; stable outlook).
Based on rating for long - term borrowings, the rating of the IDR subordinated bonds II by PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) for the period from 24 March 2011 to 1 March 2012 was idAA- (Double A Minus; stable outlook).
27. UTANG SUBORDINASI (lanjutan) 27. SUBORDINATED DEBTS (continued) 2) Medium Term Notes (MTN) Subordinasi Tahun
2010
Pada tanggal 10 Maret 2010, Bank menerbitkan surat utang jangka menengah/Medium Term Notes (MTN) subordinasi sebesar Rp700.000 dengan harga 100% yang dibeli oleh salah satu pemegang saham utama Bank, yaitu Standard Chartered Bank (“Pembeli Awal”). MTN subordinasi ini bersifat unsecured, tidak dicatatkan di bursa, akan jatuh tempo pada tanggal 10 Maret 2020 dan tidak memiliki opsi beli untuk pelunasan lebih awal. Penerbitan MTN subordinasi mengacu pada peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
Penerbitan MTN subordinasi telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 12/7/DInt tanggal 13 Januari 2010.
Dalam penerbitan MTN subordinasi, Bank juga mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK
No. IX.E.1 sebagaimana tercantum di dalam
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
2) Subordinated Medium Term Notes (MTN) Year 2010
On 10 March 2010, the Bank issued subordinated Medium Term Notes (MTN) amounting to Rp700,000 at par value 100% and was bought by one of the Bank’s main shareholders being Standard Chartered Bank (“Initial Buyer”). These subordinated MTN are unsecured, unlisted, mature on 10 March 2020 and non-callable. The issuance of subordinated MTN complied with prevailing Bank Indonesia regulations.
The issuance of subordinated MTN was approved by Bank Indonesia through its letters No. 12/7/DInt dated 13 January 2010.
The issuance of subordinated MTN was also in compliance with Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 as attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-412/BL/2009 dated 25 November 2009 regarding Affiliated Transaction and Conflict of Interest on Certain Transaction.
MTN subordinasi ini memiliki suku bunga mengambang sebesar Sertifikat Bank Indonesia (“SBI”) tiga bulanan plus 2,75% per tahun. Pembayaran bunga MTN subordinasi ini dilakukan setiap 3 bulan terhitung sejak tanggal emisi yaitu setiap tanggal 10 Maret, 10 Juni, 10 September dan 10 Desember. Dalam hal ini pembayaran bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 10 Juni 2010 dan bunga terakhir akan dibayarkan pada tanggal 10 Maret 2020. Karena Bank Indonesia tidak lagi mempublikasikan suku bunga SBI tiga bulanan, yang selama ini digunakan oleh Bank sebagai suku bunga acuan, maka pada tanggal
28 September 2011, Bank telah bersepakat
dengan pemegang MTN subordinasi untuk menggantinya dengan suku bunga rata-rata deposito berjangka Bank Indonesia tiga bulanan (TDBI 3 bulan) sebagai suku bunga acuan baru yang akan digunakan untuk pembayaran bunga mulai tanggal 10 Desember 2011 dan selanjutnya.
The subordinated MTN bears floating interest rate at three-months SBI plus 2.75% per annum. The interest on the subordinated MTN is payable quarterly on 10 March, 10 June, 10 September and 10 December. The first interest payment was paid on 10 June 2010 and the last payment will be paid on 10 March 2020. As Bank Indonesia has no longer published the three-months SBI interest rate, which is used by the Bank as a base rate, on 28 September 2011, the Bank and the holders of subordinated MTN agreed to use average Bank Indonesia three-months Time Deposit (TDBI 3 month) as a new base interest rate which will be used for the next interest payment starting 10 December 2011 onwards.
Dalam perjanjian MTN subordinasi terdapat beberapa pembatasan, antara lain apabila Pembeli Awal akan menjual MTN subordinasi kepada pihak lainnya, maka diperlukan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
The subordinated MTN agreement includes several covenants, among others, approval from Bank Indonesia should be obtained prior to the sale of the subordinated MTN to other party(ies).
152
27. UTANG SUBORDINASI (lanjutan) 27. SUBORDINATED DEBTS (continued)
3) Medium Term Notes (MTN) Subordinasi Tahun 2009
Pada tanggal 17 Juni 2009, Bank menerbitkan surat utang jangka menengah/Medium Term Notes (MTN) subordinasi sebesar USD100.000.000 dengan harga 100% yang dibeli oleh kedua pemegang saham utama Bank, yaitu PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank (“Pembeli Awal”), dengan porsi yang sama besar yaitu masing masing sebesar USD50.000.000. MTN subordinasi ini bersifat unsecured, tidak dicatatkan di bursa, akan jatuh tempo pada tanggal 17 Juni 2021 dan Bank memiliki opsi beli untuk pelunasan lebih awal pada tanggal 17 Juni 2016 atau suatu tanggal pembayaran bunga setelahnya. Penerbitan MTN subordinasi mengacu pada peraturan Bank Indonesia yang berlaku.
3) Subordinated Medium Term Notes (MTN) Year 2009
On 17 June 2009, the Bank issued subordinated Medium Term Notes (MTN) amounting to USD100,000,000 at par value 100% and was bought in equal amount at USD50,000,000 each by the Bank’s two main shareholders being PT Astra International Tbk. and Standard Chartered Bank (“Initial Buyers”). These subordinated MTN are unsecured, unlisted, mature on 17 June 2021 and callable by Bank on 17 June 2016 or any interest payment date thereafter. The issuance of this subordinated MTN complied with prevailing Bank Indonesia regulations.
Penerbitan MTN subordinasi telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat No. 11/108/Dint tanggal 22 April 2009.
The issuance of subordinated MTN was approved by Bank Indonesia through its letters No. 11/108/Dint dated 22 April 2009.
Dalam penerbitan MTN subordinasi, Bank juga mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK
No. IX.E.1 sebagaimana tercantum di dalam
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-521/BL/2008 tanggal 12 Desember 2008 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
The issuance of subordinated MTN was also in compliance with Bapepam-LK Regulation No. IX.E.1 as attachment of the Decision of the Chairman of Bapepam-LK No. Kep-521/BL/2008 dated 12 December 2008 regarding Affiliated Transaction and Conflict of Interest on Certain Transaction.
MTN subordinasi ini memiliki suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tahun ke-1 (kesatu) hingga tahun ke-7 (ketujuh) dan selanjutnya suku bunga mengambang sebesar USD LIBOR 6 bulanan + 660,35bps per tahun untuk tahun 8 (kedelapan) hingga tahun ke-12 (keduabelas), kecuali dilunasi sebelum jatuh tempo. Pembayaran bunga MTN subordinasi ini dilakukan setiap 6 bulan terhitung sejak tanggal emisi yaitu setiap tanggal 17 Juni dan 17 Desember. Dalam hal ini pembayaran bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 17 Desember 2009 dan bunga terakhir akan dibayarkan pada tanggal 17 Juni 2021, kecuali apabila dilakukan opsi beli untuk pelunasan lebih awal.
The subordinated MTN bears interest at a fixed rate of 9.75% per annum for the first year up to the seventh year and at variable rate of 6 month - USD LIBOR + 660.35bps per annum for the eighth year up to the twelfth year, unless the subordinated MTN is redeemed before maturity. The interest on the subordinated MTN is payable semi annually on 17 June and 17 December. The first interest payment was already paid on 17 December 2009 and the last interest payment will be paid on 17 June 2021, unless the surbordinated MTN is redeemed before maturity.
Dalam perjanjian MTN subordinasi terdapat beberapa pembatasan, antara lain apabila Pembeli Awal akan menjual MTN subordinasi kepada pihak lainnya selain Pembeli Awal, maka diperlukan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. Penjualan MTN subordinasi antar para Pembeli Awal tidak memerlukan persetujuan Bank Indonesia.
The subordinated MTN agreement includes several covenants, among others, approval from Bank Indonesia should be obtained prior to sale of the subordinated MTN by the Initial Buyers to a non-Initial Buyer. Selling between Initial Buyers can be done without approval from Bank Indonesia.
27. UTANG SUBORDINASI (lanjutan) 27. SUBORDINATED DEBTS (continued)
4) Obligasi Subordinasi Rupiah I
Pada tanggal 14 Desember 2006, Bank
menerbitkan Obligasi Subordinasi I
PermataBank Tahun 2006 (”obligasi subordinasi Rupiah I”) sebesar Rp500.000 dengan harga 100% dan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Obligasi subordinasi Rupiah I ini bersifat unsecured dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Desember 2016 dengan opsi beli pada tanggal 15 Desember 2011 dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
4) IDR Subordinated Bonds I
On 14 December 2006, the Bank issued Subordinated Bonds I PermataBank Year 2006 (“IDR subordinated bonds I”) amounting to Rp500,000 at 100% and is listed on the Indonesian Stock Exchange. These IDR subordinated bonds I are unsecured, will mature on 14 December 2016 and callable on 15 December 2011 upon Bank Indonesia’s approval.
Penerbitan obligasi subordinasi Rupiah I ini telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui surat
No. 8/40/DPB3/TPB3-4/Rahasia tanggal
9 Nopember 2006. Bank juga memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam-LK berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-3067/BL/2006 tanggal 4 Desember 2006.
The issuance of these IDR subordinated bonds I had been approved by Bank Indonesia through its letter No. 8/40/DPB3/TPB 3-4/Rahasia dated 9 November 2006. The Bank also obtained the effective notification from Bapepam-LK through its letter of Chairman of Bapepam-LK No. S-3067/BL/2006 dated 4 December 2006.
Obligasi subordinasi Rupiah I ini memiliki tingkat suku bunga tetap sebesar 12,25% per tahun untuk tahun ke-1 (kesatu) hingga tahun ke-5 (kelima) dan selanjutnya sebesar 22,25% per tahun untuk tahun ke-6 (keenam) hingga tahun ke-10 (kesepuluh), kecuali jika dilunasi pada tanggal 15 Desember 2011. Pembayaran bunga obligasi subordinasi Rupiah I ini dilakukan setiap 3 bulan terhitung sejak tanggal emisi
(14 Desember 2006) di mana pembayaran
bunga pertama telah dibayarkan pada tanggal 14 Maret 2007 dan bunga terakhir akan dibayarkan pada tanggal 14 Desember 2016, atau 15 Desember 2011 jika dilunasi lebih awal pada tanggal 15 Desember 2011.
The IDR subordinated bonds I bear interest at a fixed rate of 12.25% per annum for the first year up to the fifth year and 22.25% per annum for the sixth year up to the tenth year, unless the IDR subordinated bonds I are redeemed on 15 December 2011. The interest on the IDR subordinated bonds I is payable quarterly since the bonds issuance date (14 December 2006) whereby the first interest payment was on 14 March 2007 and the last interest payment will be on 14 December 2016 or 15 December 2011 if the IDR surbordinated bonds I are redeemed on 15 December 2011.
Wali amanat untuk penerbitan obligasi subordinasi Rupiah I ini adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk yang bukan merupakan pihak berelasi dengan Bank.
The trustee of these IDR subordinated bonds I issuance is PT Bank CIMB Niaga Tbk which is not a related party to the Bank.
Perjanjian obligasi subordinasi Rupiah I mencakup beberapa pembatasan, antara lain mengenai penggabungan dan peleburan usaha, mengubah bidang usaha utama Bank serta pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor.
The IDR subordinated bonds I agreement includes several covenants, among others, merger, change of the Bank’s main business as well as the reduction of authorized capital, issued capital and paid-up capital.
Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang yang dilakukan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk periode dari tanggal 24 Maret 2011 sampai dengan 1 Maret 2012, peringkat obligasi subordinasi Rupiah I Bank adalah idAA- (Double A Minus; stable outlook).
Based on rating for long - term borrowings, the rating of the IDR subordinated bonds I by PT Pemeringkat Efek Indonesia for the period from 24 March 2011 to 1 March 2012 was idAA- (Double A Minus; stable outlook).
154
27. UTANG SUBORDINASI (lanjutan) 27. SUBORDINATED DEBTS (continued) 4) Obligasi Subordinasi Rupiah I (lanjutan) 4) IDR Subordinated Bonds I (continued)
Pada tanggal 14 Desember 2011, Bank melaksanakan pembayaran bunga terakhir untuk obligasi subordinasi Rupiah I.
On 14 December 2011, the Bank paid the last interest payment for IDR subordinated bonds I.
Pada tanggal 15 Desember 2011, Bank melaksanakan opsi beli untuk melakukan pelunasan lebih awal terhadap obligasi subordinasi Rupiah I sebesar Rp500.000. Pelaksanaan opsi beli ini telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat No 13/94/DPB3/TPB 3-4/Rahasia tanggal 23 September 2011.
On 15 December 2011, the Bank exercised call option of IDR subordinated bonds I amounted to Rp500,000. The execution of this call option had been approved by Bank Indonesia through letter No. 3-4/Rahasia 13/94/DPB3/TPB dated 23 September 2011.
Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) (Catatan 3f), MTN, obligasi subordinasi Rupiah I dan II di atas diperhitungkan sebagai modal pelengkap level bawah.
For the purpose of calculating the Capital Adequacy Ratio (CAR) (Note 3f), the above subordinated MTN