• Tidak ada hasil yang ditemukan

LIABILITAS SEWA ASET HAK GUNA RIGHT OF USE ASSETS LEASE LIABILITIES

2019 Saldo pinjaman /

26. LIABILITAS SEWA ASET HAK GUNA RIGHT OF USE ASSETS LEASE LIABILITIES

Sesuai dengan penerapan PSAK 73 “Sewa”, Perusahaan dan entitas anak mulai melakukan penerapan awal dan mengakui liabilitas sewa aset hak guna dari estimasi nilai perpanjangan sewa lahan untuk mencakup jangka waktu kolokasi, dengan rincian sebagai berikut:

Based on PSAK 73 “Leases”, the Company and subsidiaries start to apply initial application and recognized the estimation of land lease extension to cover the collocation period as right of use assets lease liabilities, with details as follows:

30 September/ 30 September

2020

Penerapan awal, 1 Januari 2020 270.018 Initial application, 1 January 2020

Ditambah: Add:

Penambahan sewa lahan 76.979 Additional landlease

Beban keuangan 79.772 Financial expenses

Dikurangi: Less:

Pembayaran sewa lahan ( 8.343) Payment of landlease

Jumlah 418.426 Total

Jatuh tempo dalam satu tahun 95.971 Due less than one year

30 September 2020/ 30 September 2020

Pemegang saham % Voting rights % Hak suara/

Lembar saham (nilai penuh)/ No. of shares

(full amount) Amount (Rp) Jumlah/ Shareholders

PT Wahana Anugerah Sejahtera 35,61 7.703.580.283 154.072 PT Wahana Anugerah Sejahtera PT Provident Capital Indonesia 26,73 5.782.760.530 115.655 PT Provident Capital Indonesia

Winato Kartono 0,63 136.719.815 2.734 Winato Kartono

Edwin Soeryadjaya 0,33 71.481.830 1.430 Edwin Soeryadjaya

Hardi Wijaya Liong 0,32 68.359.905 1.367 Hardi Wijaya Liong

Budianto Purwahjo 0,02 5.025.000 101 Budianto Purwahjo

Herman Setya Budi 0,02 4.625.000 93 Herman Setya Budi

Helmy Yusman Santoso 0,01 3.125.000 63 Helmy Yusman Santoso

Gusandi Sjamsudin 0,01 1.950.000 39 Gusandi Sjamsudin

Masyarakat 36,32 7.853.426.582 157.069 Public

100,00 21.631.053.945 432.621

Saham treasuri 1.025.945.500 20.519 Treasury stock

Jumlah 22.656.999.445 453.140 Total

31 Desember 2019/ 31 December 2019

Pemegang saham % Voting rights % Hak suara/

Lembar saham (nilai penuh)/ No. of shares

(full amount) Amount (Rp) Jumlah/ Shareholders

PT Wahana Anugerah Sejahtera 30,54 6.605.591.595 132.112 PT Wahana Anugerah Sejahtera PT Provident Capital Indonesia 24,95 5.397.590.530 107.952 PT Provident Capital Indonesia

Winato Kartono 0,63 136.719.815 2.734 Winato Kartono

Edwin Soeryadjaya 0,33 71.481.830 1.430 Edwin Soeryadjaya

Hardi Wijaya Liong 0,32 68.359.905 1.367 Hardi Wijaya Liong

Budianto Purwahjo 0,02 5.025.000 101 Budianto Purwahjo

Herman Setya Budi 0,02 3.625.000 72 Herman Setya Budi

Helmy Yusman Santoso 0,01 3.125.000 62 Helmy Yusman Santoso

Gusandi Sjamsudin 0,01 1.950.000 39 Gusandi Sjamsudin

Masyarakat 43,17 9.337.585.270 186.752 Public

100,00 21.631.053.945 432.621

Saham treasuri 1.025.945.500 20.519 Treasury stock

Pada 30 Oktober 2019, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk memperoleh persetujuan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 100 (nilai penuh) per saham menjadi Rp 20 (nilai penuh) per saham. Pemecahan nilai nominal tersebut telah dinyatakan dalam akta Notaris No. 166 tanggal 30 Oktober 2019, dibuat di hadapan Jose Dima Satria, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, mengenai perubahan Pasal 3, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha, mengubah ketentuan Pasal 4 ayat 1 dan ayat 2 Anggaran Dasar Perusahaan tentang modal dasar ditempatkan dan disetor. Perubahan anggaran dasar tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan No. AHU-0089482.AH.01.02.Tahun 2019 tanggal 31 Oktober 2019 dan Surat Keputusan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perusahaan sesuai Akta No. 166 AHU-AH.01.03-0354029 tanggal 31 Oktober 2019.

On 30 October 2019, the Company held the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) to obtain approval of stock split from nominal Rp 100 (full amount) per share to Rp 20 (full amount) per share. Stock split has been stated in notarial Deed No. 166 dated 30 October 2019, made in the presence of Jose Dima Satria, S.H, M.Kn., a Notary in Jakarta, regarding to amend Article 3, the purpose and objectives and strength of the business, and the provisions of Article 4 paragraph 1 and paragraph 2 of the Company's Articles of Association concerning capital basis placed and paid. These amendments have been accepted and registered into the database of Administrative System for Legal Entities of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in his Decree No. AHU-0089482.AH.01.02.Tahun 2019 dated 31 October 2019, and Decree of Receiving Notification of the Company’s Data Amendments as stipulated in Deed No. 166 AHU-AH.01.03-0354029 dated 31 October 2019.

Pada 30 September 2020 dan 31 Desember 2019, Komisaris dan Direksi Perusahaan yang memiliki langsung saham Perusahaan masing-masing adalah sebanyak 291.286.550 saham dan 290.286.550 saham, jumlah tersebut masing-masing mencerminkan hak suara sebesar 1,35% dan 1,34% dari jumlah saham beredar.

As of 30 September 2020 and 31 December 2019, there are Commissioners and Directors who directly owned 291,286,550 shares and 290,286,550 shares of the Company, respectively. Those shares represent 1.35% and 1.34% voting rights of total outstanding shares, respectively.

28. SAHAM TREASURI 28. TREASURY STOCK

a. Pada tanggal 27 April 2018, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). RUPST ini memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk membeli kembali sebesar maksimum 4,5% saham beredarnya atau sebanyak 204.000.000 saham melalui Bursa Efek Indonesia.

a. On 27 April 2018, the Company held the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS). The AGMS approved plans to buyback a maximum of 4.5% of the issued shares or 204,000,000 shares of the Company on the Indonesia Stock Exchange.

Sesuai peraturan OJK, pembelian kembali saham tersebut harus dilakukan melalui bursa saham dan persetujuan tersebut berlaku selama 18 (delapan belas) bulan. Maksimum dana yang akan digunakan untuk membeli kembali saham tersebut adalah sebesar Rp 1,2 trilyun (nilai penuh) termasuk biaya transaksi, perantara pedagang efek dan biaya terkait lainnya.

According to the OJK’s regulation, these shares will be boughtback through the stock exchange and the approval is valid for 18 (eighteen) months. The maximum fund to be used for the shares buyback is amounting to Rp 1.2 trillion (full amount), including transaction, brokerage and other costs to be incurred.

Sesuai surat Perusahaan No. 534/TBG-TBI 001/FIN/05/IX/2019 tangal 4 September 2019, Perusahaan telah menyampaikan kepada OJK bahwa Perusahaan menghentikan pelaksanaan pembelian kembali saham.

According to the Company’s letter No. 534/TBG-TBI-001/FIN/05/IX/2019 dated 4 September 2019, the Company has informed OJK that the Company has stopped the buyback of its outstanding shares.

Dengan demikian, pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut dinyatakan telah selesai dilaksanakan seluruhnya dan selanjutnya pengalihan saham hasil pembelian kembali tersebut akan dilakukan sesuai peraturan yang berlaku, khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 30/POJK.04/2017 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan Oleh Perusahaan Terbuka.

Accordingly, the shares repurchase has been completed, and those shares will be transferred in accordance with the applicable regulations, particularly to OJK's regulation No. 30 / POJK.04 / 2017 concerning Buyback of Shares Issued By a Public Company.

dari bursa saham sebanyak 110.944.200 saham dengan biaya perolehan sebesar Rp 513.160. Setelah stock split di bulan November 2019, jumlah saham tersebut menjadi 554.721.000 saham, yang mencerminkan 2,45% dari seluruh saham beredar Perusahaan.

from the stock exchange as a cost of Rp 513,160. Post the stock-split in November 2019, the number of shares is now 554,721,000 shares, representing 2.45% of the Company’s outstanding shares.

b. Pada tanggal 24 Oktober 2016, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB ini memberikan persetujuan kepada Perusahaan untuk membeli kembali sebesar maksimum 5% saham beredarnya atau sebanyak 236.000.000 saham melalui Bursa Efek Indonesia.

b. On 24 October 2016, the Company held the Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). The EGMS approved plans to buyback a maximum of 5% of the issued shares or 236,000,000 shares of the Company on the Indonesia Stock Exchange.

Sesuai peraturan OJK, pembelian kembali saham tersebut harus dilakukan melalui bursa saham dan persetujuan tersebut berlaku selama 18 (delapan belas) bulan. Maksimum dana yang akan digunakan untuk membeli kembali saham tersebut adalah sebesar Rp 1,5 trilyun (nilai penuh) termasuk biaya transaksi, perantara pedagang efek dan biaya terkait lainnya.

According to the OJK’s regulation, these shares will be boughtback through the stock exchange and the approval is valid for 18 (eighteen) months. The maximum fund to be used for the shares buyback is amounting to Rp 1.5 trillion (full amount), including transaction, brokerage and other costs to be incurred.

Dokumen terkait