• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : PENDIDIKAN ISLAM INFORMAL DAN KELAS MENENGAH

B. Life Long Education

64

merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mancapai tujuan belajarnya.

B. Life Long Education

Berikut beberapa alasan mengenai urgensi pendidikan sepanjang hayat dilihat dari beberapa perspektif tinjauan9.

1. Tinjauan Ideologis

Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan hidup. Dengan adanya pendidikan seumur hidup maka waktu manusia belajar dan mengembangkan potensi yang semakin panjang. Menjadi suatu kewajiban penguasa maupun tokoh masyarakat untuk menyelamatkan rakyat dari bahaya kebodohan dan kemislinan.

2. Tinjauan Ekonomis

Salah satu usaha keluar dari lingkaran ketertinggalan, kebodohan dan kemiskinan adalah dengan usaha pendidikan seumur hidup. Dengan pendidikan seumur hidup manusia akan memperoleh lebih banyak menerima pengetahuan dan keterampilan bahkan pengalaman dari apa yang dipelajari dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi setiap orang. Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi memungkinkan seseorang untuk:

a. Meningkatkan produktivitasnya.

b. Memelihara dan mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.

65

c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang sehat dan menyenangkan. d. Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak secara tepat sehingga peranan pendidikan dalam keluarga menjadi sangat besar dan penting.

3. Tinjauan Sosiologis

Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang seperti yang terjadi di Indonesia ini adalah kurangnya kesadaran sebagian orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di lembaga pendidikan yang mahal, sedangkan pada saat yang sama masih banyak anak-anak yang bersekolah di lembaga pendidikan yang kurang serius pengelolaannya sehingga mengakibatkan kegagalan pendidikan seperti saat ini sebagai akibat dari pola pendidikan yang terjadi 10 bahkan 20 tahun yang lalu. Oleh karena itu pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan pemecahan masalah pendidikan bagi anak-anaknya. Dengan adanya orang tua yang memiliki semangat belajar maka anak-anak akan menirunya dan menjadi lebih serius dalam bersekolah.

4. Tinjauan Politis

Pada negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak-hak kewajibannya di samping memahami fungsi pemerintahan. Oleh karena itu, pendidikan perlu diberikan kepada semua orang karena maju tidaknya suatu negara juga dipengaruhi oleh kualitas pendidikan warga negaranya. Setiap warga negara perlu mempelajari apa saja terkait dengan bangsa dan negaranya selama hidupnya, karena di bawah negaralah mereka memperoleh perlindungan.

66

5. Tinjauan Filosofis

Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara pastinya akan selalu ada perubahan-perubahan dan semua itu perlu dipelajari oleh semua rakyat. Di sinilah terlihat peran pendidikan sepanjang hayat.

6. Tinjauan Teknologis

Semakin maju zaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologinya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut setiap orang untuk terus belajar agar bisa bertahan hidup. Selain itu dengan teknologi maka pendidikan seumur hidup akan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya. Dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, para pemimpin, teknisi, guru dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu senantiasa menyesuaikan perkembangan ilmu teknologi untuk menambah pengetahuan di samping ketrampilannya.

7. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis

Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu

pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut development.

Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebuh bernilai bagi masyarakat. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep teknik penyampaiannya karena perkembangan ilmu dan teknologi makin luas dan komplek, maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan kepada anak di sekolah. Maka dewasa ini, tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana

67

mengajarkan cara belajar dan menanamkan motifasi yang kuat kepada anak untuk belajar terus sepanjang hayatnya. Dan untuk memberikan ketrampilan itu semua, perlu diciptakan kondisi yang merupakan penerapan long life education.

8. Tinjauan Etis

Terselengaranya pendidikan seumur hidup secara meluas di kalangan masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkinkan terwujudnya keadilan sosial. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula persamaan sosial, ekonomi, dan politik. Dengan terselenggaranya pendidikan seumur hidup yang lebih baik akan membuka peluang bagi perkembangan nasional untuk mencapai tingkat persamaan internasional. Pendidikan seumur hidup pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan sosial.

Ciri-ciri pendidikan sepanjang hayat yang dimaksud adalah: 10:

a. Pendidikan sepanjang hayat menghilangkan tembok pemisah antara sekolah dan lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah.

b. Pendidikan sepanjang hayat menempatkan kegiatan belajar sebagai bagian integral dari proses hidup yang berkesinambungan.

c. Pendidikan sepanjang hayat lebih mengutamakan pembekalan sikap dan metode daripada isi pendidikan karena isi pendidikan bersifat statis dan senantiasa berubah.

68

d. Pendidikan sepanjang hayat menempatkan peserta didik sebagai individu yang menjadi pelaku utama di dalam proses pendidikan yang mengarah kepada pendidikan diri sendiri (self education) dan sejalan dengan penciptaan masyarakat gemar belajar (learning society).

Menurunnya posisi penting keluarga sebagai lembaga pendidikan, pergeseran peran remaja, dan orang dewasa, hubungan sosial pekerja dan pemimpin, meningkatnya emansipasi wanita dan berubahnya konsepsi pria sebagai pencari nafkah semuanya membawa implikasi pada keharusan akan perlunya penyesuaian diri dari kedua belah pihak dalam menghadapi kemajuan. Untuk itu perlu adanya model baru pelayanan yang dapat membekali semua pihak untuk secara terus menerus menggalang diri guna mengatasi tantangan zaman. Model pelayanan yang dimaksud adalah pendidikan sepanjang hayat11.