• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV PEMBAHASAN

IV.7. Perencanaan Safety Plan

IV.7.1. Life Saving Aplliances

1. Lifebuoy

Banyaknya jumlah lifebuoy untuk kapal penumpang diatur menurut SOLAS Reg.III/22-1 dapat dilihat pada Tabel IV. 7 Ketentuan Jumlah Lifebuoy Minimum dibawah ini.

44

Tabel IV. 7 Ketentuan Jumlah Lifebuoy Minimum

Panjang Kapal (m) Jumlah Lifebuoy Minimum

Di bawah 60 8

Antara 60 – 120 12

Antara 120 – 180 18

Antara 180 – 240 24

Lebih dari 240 30

Karena Lpp kapal rumah sakit ini adalah 38.5 meter maka jumlah minimum yang ditentukan adalah 8 buah. Spesifikasi lifebuoy berdasarkan LSA Code II/2-1 adalah sebagai berikut:

a. Memiliki diameter luar tidak lebih dari 800 mm dan diameter dalam tidak kurang dari 400 mm.

b. Mampu menahan beban tidak kurang dari 14.5 kg dari besi di air selama 24 jam. c. Mempunyai massa tidak kurang dari 2.5 kg.

d. Tidak mudah terbakar atau meleleh meskipun terbakar selama 2 detik.

Sedangkan ketentuan untuk jumlah dan peletakan lifebuoy menurut SOLAS Reg.III/7-1 adalah sebagai berikut:

a. Didistribusikan di kedua sisi kapal dan di geladak terbuka dengan lebar sampai sisi kapal. Pada sisi belakang kapal dan harus diletakan 1 buah lifebuoy.

b. Setidaknya satu pelampung diletakkan di setiap sisi kapal dan dilengkapi dengan tali penyelamat.

c. Tidak kurang dari 1.5 dari jumlah total lifebuoy harus dilengkapi dengan pelampung dengan lampu menyala. Sedanglan untuk kapal penumpang setidaknya 6 lifebuoy

harus dilengkapi dengan lifebuoy menyala.

d. Tidak kurang 2 dari jumlah total lifebuoy harus dilengkapi dengan lifebuoy self-activating smoke signal dan harus mudah diakses dari navigation bridge.

Berdasarkan ketentuan – ketentuan tersebut maka perencaan jumlah dan peletakan

lifebuoy pada kapal rumah sakit dapat dilihat pada Tabel IV. 8 Perencaan Peletakan Lifebuoy

berikut.

Tabel IV. 8 Perencaan Peletakan Lifebuoy

Jenis Lifebuoy Jumlah Main deck Deck C

Lifebuoy 2 -

Lifebuoy with line - 2

Lifebuoy with self- igniting lights 2 4

45

2. Lifejacket

Besarnya ukuran dari lifejacket menurut LSA code II/2.2 dapat dilihat pada Tabel IV. 9 Kriteria Ukuran Lifejacket dibawah ini:

Tabel IV. 9 Kriteria Ukuran Lifejacket

Ukuran Lifejacket Balita Anak – anak Dewasa

Berat (kg) <15 15 – 43 >43

Tinggi (cm) <100 100 - 155 >155

Untuk ketentuan jumlah dan penempatan dari lifejacket pada kapal penumpang berdasarkan SOLAS Reg.III/7-2 adalah sebagai berikut:

a. Sebuah lifejacket harus tersedia untuk setiap orang di atas kapal, dan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Untuk kapal penumpang dengan pelayaran kurang dari 24 jam, jumlah lifejacket

untuk bayi setidaknya sama dengan 2.5% dari jumlah penumpang.

2. Untuk kapal penumpang dengan pelayaran lebih dari 24 jam, jumlah lifejacket

untuk bayi harus disediakan untuk setiap bayi di dalam kapal.

3. Jumlah lifejacket untuk anak – anak sedikitnya sama dengan 10% dari jumlah penumpang atau boleh lebih banyak sesuai permintaan ketersediaan lifejacket

untuk setiap anak.

4. Jumlah lifejacket yang cukup harus tersedia untuk orang – orang pada saat akan menuju survival craft. Lifejacket tersedia untuk orang – orang yang berada di

deck C, ruang kontrol mesin, dan tempat awak lainnya.

5. Jika lifejacket yang tersedia untuk orang dewasa tidak didesain untuk berat orang lebih dari 140 kg dan lingkar dada mencapai 1.750 mm, jumlah lifejacket

cukup harus tersedia di dalam kapal untuk setiap orang tersebut.

b. Lifejacket harus ditempatkan pada tempat yang mudah diakses dan dengan penunjuk posisi yang jelas.

c. Lifejacket yang digunakan pada kapal penumpang harus tipe lifejacket lights

Berdasarkan ketentuan – ketentuan diatas maka perencaan peletakan lifejacket dapat dilihat pada Tabel IV. 10 Perencaan Jumlah dan Peletakan Lifejacket di bawah ini:

46

Tabel IV. 10 Perencaan Jumlah dan Peletakan Lifejacket Jenis lifejacket Jumlah

Main deck Deck A Lifejacket lights 25 10

Childs Lifejacket 2 -

3. Liferaft

Liferaft yang digunakan adalah tipe inflatable liferaft. Ketentuan peletakan inflatable liferaft pada kapal penumpang menurut SOLAS Reg.III/21-1.4 adalah sebagai berikut:

a. Inflatable liferaft harus diletakan disetiap sisi kapal dengan kapasitas mampu mengakomodasi selutuh orang di kapal.

b. Kecuali kalau diletakan di setiap sisi geladak tunggal terbuka yan mudah dipindahkan, maka liferaft yang tersedia pada setiap sisi kapal memiliki kapasitas 150% jumlah penumpang.

Dengan memperhitungkan kapasitas penumpang sebanyak 10 orang dan kru kapal sebanyak 9 dan 18 kru medis , maka 20 orang di setiap sisi kapal, diperlukan 2 inflatable liferaft dengan kapasitas 20 orang per unit. Berdasarkan ketentuan SOLAS Reg.III/21-1.43,

liferaft dipasang disetiap sisi kapal. Perencanaan letak inflatable liferaft adalah pada geladak

passenger deck.

4. Line Throwing Appliances

Ketentuan ukuran dan peletakan line throwing menurut LSA code VII/7.1 adalah sebagai berikut:

a. Mampu melontarkan tali dengan tepat.

b. Didalamnya terdapat minimal 4 proyektil yang masing – masing dapat membawa tali setidaknya 230 m pada kondisi cuaca yang baik dengan breaking strenght

minimal 2 kN.

c. Terdapat instruksi yang jelas di bagian luarnya untuk menjelaskan pengunaan dari

line throwing appliances.

Berdasarkan ketentuan tersebut maka akan dipasang 2 line throwing appliances pada setiap sisi kapal pada main deck.

5. Muster / Assembly Station

Muster station merupakan area untuk berkumpul di saat terjadi bahaya. Rencananya

muster station akan diletakkan di maindeck dan deck C. Ketentuan letak muster station

47 a. Muster station diindentifikasikan dengan muster station symbol.

b. Simbol muster station harus diberi ukuran secukupnya dan diletakkan di muster station serta dipastikan mudah terlihat.

6. Escape Routes

Simbol escape routes dipasang setiap lorong kapal. Tangga – tangga, dan didesain untuk mengarahkan penumpang kapal menuju muster station. Ketentuan peletakan simbol

escape route berdasarkan MSC/Circular 699/II-2 adalah sebagai berikut:

a. Simbol arah ke muster station atau simbol escape way harus disediakan disemua area penumpang, seperti pada tangga, gang atau lorong menuju muster station, disetiap tempat – tempat umum dan disekitar pintu – pintu pada deck terluar yang memberikan akses menuju muster station.

b. Sangat penting bahwa rute menuju ke muster station harus ditandai dengan jelas dan tidak diperbolehkan untuk digunakan sebagai tempat meninggalkan barang – barang.

c. Tanda arah emberkation station dari muster station ke embarkation station harus disediakan.

7. Visual Signal

Visual signal merupakan alat yang digunakan untuk komunikasi darurat ketika dalam keadaan bahaya. Jenis visual signal yang direncanakan digunakan adalah rocket parachutes flare yang di pasang di deck C, dan liferaft.

8. Radio and Navigation

a. Search And Rescue Radar (SART)

Pada kapal ini rencananya akan dipasang 2 SART di setiap sisi deck C. Berdasarkan ketentuan SOLAS Reg.III/6, SART harus dibawa saat naik di lifeboat atau liferaft

ketika dilakukan evakuasi agar radar tetap bisa ditangkap. b. Emergency Position Indication Radioa Beacon (EPIRB)

Pada kapal ini rencananya akan dipasang 1 EPIRB pada deck C dan diletakkan diluar. Frekuensi EPIRB yang digunakan menurut SOLAS Reg.IV/8 adalah 406 Mhz, dan tertera juga tanggal akhir masa berlakunya.

48

c. Radio Telephone Apparantus

Berdasarkan ketentuan SOLAS Reg.III/6, terdapat paling sedikit tiga set radio telephone yang memenuhi standart dan diletakan di deck C 2 buah dan 1 di engine room.

Dokumen terkait