• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

3. Lingkungan Belajar

serta mengatur arus informasi, mutu, jumlah dan cara penyampaiannya.

Dan yang terakhir siswa mampu menafsirkan pesan dengan benar atau sesuai yang diinginkan oleh guru, dengan cara mendengarkan secara efektif apa yang dijelaskan oleh guru sehingga komunikasi antara guru dengan siswa dapat berlangsung dengan baik atau kondusif.

3. Lingkungan Belajar

a. Pengertian Lingkungan Belajar

Lingkungan sangat erat kaitannya dengan manusia, karena antara manusia dan lingkungan terdapat hubungan timbal balik diantara keduanya. Di satu sisi lingkungan dapat mempengaruhi manusia, akan tetapi di sisi lain manusia juga dapat mempengaruhi lingkungan. Demikian juga dalam hal proses belajar mengajar, lingkungan merupakan sumber belajar yang berpengaruh secara langsung terhadap proses pembelajaran. Lingkungan belajar yang mendukung secara optimal akan membuat siswa bersemangat dan antusias untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru yang berkompeten dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan efisien. Dengan lingkungan belajar yang efektif dan efisien bukan tidak mungkin akan menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap suatu mata pelajaran.

37

Lingkungan Belajar oleh para ahli sering disebut sebagai lingkungan pendidikan. Menurut Rochman (2009: 195) lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya pendidikan. Sedangkan menurut Kadir (2012: 159) lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh pendidikan secara langsung atau tidak langsung. Dengan kata lain lingkungan pendidikan merupakan segala sesuatu yang melingkupi proses berlangsungnya pendidikan. Dan menurut Maimuna (2009: 179) lingkungan sekolah adalah lingkungan pendidikan yang utama setelah keluarga, karena pada lingkungan sekolah tersebut terdapat siswa-siswi, para guru, administrator, konselor, kepala sekolah, penjaga, dansebagainya yang hidup bersama dan melaksanakan pendidikan secara teratur dan terencana dengan baik.

Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Menurut Muhibbin Syah (2006: 152) Keadaan gedung sekolahnya & letaknya, serta alat-alat belajar yang juga ikut menentukan keberhasilan belajar siswa. menurut Sumadi Suryabrata (2006: 233) Letak gedung sekolah harus memenuhi syarat-syarat seperti tidak terlalu dekat dengan kebisingan/jalan ramai & memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan ilmu kesehatan sekolah. Lingkungan sekolah seperti para guru, staf administrasi & teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

38

Teman-teman yang rajin belajar dapat mendorong seorang siswa untuk lebih semangat dalam kegiatan belajarnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang melingkupi proses pendidikan, baik pendidikan yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.

b. Fungsi Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar bukan hanya tempat seseorang memperoleh pendidikan, namun masih ada beberapa fungsi lainnya. Menurut Hamalik (2003: 196) fungsi lingkungam pendidikan ada 3, yaitu:

1) Fungsi psikologis

Yaitu stimils bersumber pada lingkungan yang merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respons, yang menunjukkan tingkah laku tertentu.

2) Fungsi pedagogigs

Yaitu lingkungan yang memberikan pengaruh-pengaruh yang bersifat mendidik khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai suattu lembaga pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga pelatihan dan lembaga-lembaga sosial.

3) Fungsi instruksional

Yaitu merupakan suatu lingkungan pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru yanng mengajar, materi pelajaran, sarana dan prasarana pengajaran, media pengajaran, dan kondisi lingkungan

39

kelas, merupakan yang sengaja dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku siswa

c. Macam Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar dibagi menjadi 3 macam. Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Siswoyo, dkk (2011: 148) membedakan lingkungan pendidikan berdasar pada kelembagaannya, yaitu:

1) Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan pusat penddikan yang pertama dan utama. Karena dalam keluarga itulah kepribadian anak terbentuk. Keluarga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan kepribadian anak. Pengaruh semakin berkurang jika anak semakin dewasa. Keluarga ialah yang dikenal anak sebagai kesatuan hidup bersama yang dikenal oleh anak.

2) Lingkungan Perguruan/Sekolah

Perguruan/sekolah atau balai wiyata adalah lingkungan pendidikan yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi warga negara yang cerdas, trampil dan bertingkah laku baik. Sekolah merupakan lembaga sosial formal yang didirikan oleh negara maupun yayasan tertentu, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sekolah disatu pihak mewakili orangtua/ masyarakat dippihak lain mewakili negara.

40

Pusat pendidikan yang ketiga menurut Dewantara adalah organisasi pemuda. Organisasi pemuda ada yang bersifat informal (kelompok sebaya, elompok bermain) maupun bersifat formal yang diusahakan baik oleh pemerintah maupun yang diusahakan oleh yayasan tertentu/partai tertentu. Lingkungan pendidikan ini diharapkan mampu membina pemuda/ pemudi melalui pendidikan diri sendiri, memadukan perkembangan kecerdasan, budi pekerti dan perilaku sosial.

Berdasarkan definisi di atas, maka lingkungan yang akan diteliti adalah lingkungan pendidikan anak didik di sekolah. Karena sekolah juga memegang peranan penting dalam pedidikan, hal tersebut bisa dilihat dari pengaruh yang besar yang ditimbulkan pada diri anak didik yaitu kepribadiannya. Selain itu, sekolah disediakan atau dibangun untuk tempat pendidikan dan sekolah merupakan tempat atau lembaga pendidikan ke dua setelah keluarga. Selain itu, sekolah juga berfungsi untuk melanjutkan pendidikan yang didapat di keluarga dengan guru sebagai pengganti orang tua yang harus ditaatinya.

Menururt Nana Syaodih Sukmadinah (2004: 164) lingkungan sekolah meliputi:

1) Lingkungan fisik sekolah seperti sarana & prasarana belajar, sumber-sumber belajar & media belajar.

41

2) Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temanya, guru-gurunya, & staf sekolah yang lain.

3) Lingkungan Akademis yaitu suasana sekolah & pelaksanaan kegiatan belajar mengajar & berbagai kegiatan kurikuler.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah merupakan tempat bagi siswa untuk belajar bersama teman-temannya secara terarah guna menerima transfer pengetahuan dari guru yang didalamnya mencakup keadaan sekitar suasana sekolah, relasi siswa dengan dan teman-temannya, relasi siswa dengan guru dan dengan staf sekolah, kualitas guru dan metode mengajarnya, keadaan gedung, masyarakat sekolah, tata tertib, fasilitas-fasilitas sekolah, dan sarana prasarana sekolah.

1) Hubungan antara guru dengan siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. jika hubungan antara guru dengan siswa terjalin dengan baik, maka siswa akan meperhatikan materi yang diajarkan guru. Sehingga ia akan mempelajari dengan sebaik-baiknya, dan sebaliknya jika hubungan antara guru dengan siswa kurang baik maka anak menyebabkan prosesbelajar mengajar kurang lancar.

2) Hubungan anatara siswa dengan siswa lain

Hubungan baik antar siswa merupakan hal yang penting, karena dapat memberikan pengaruh belajar siswa. Siswa yang mempunyai

42

hubungan yang kurang baik dengan teman yang lainnya akan diasingkan dari kelompoknya akhirnya hal tersebut dapat menganggu belajarnya. Untuk itu hubungan antar teman perlu dijaga dengan baik.

3) Kondisi sekolah

Kedisiplinan erat kaitannya dengan ketertiban siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di kelas. Kedidiplinan di sekolah menyangkut kedisiplinan para guru dalam mengajar maupun disiplin siswa dalam sekolah terutama dalam proses belajar mengajar untuk mengembangkan motivasi yang kuat.

4) Kondisi gedung

Kondisi gedung yang dimaksud ditujukan pada ruang kelas. Ruang kelas harus memenuhi syarat-sarat kebersihan, cukup cahaya dan udara, keadaan gedung jauh dari keramaian dan lain-lain. Apabila syarat-syarat tersebut terpenuhi hal ini akan berpengaruh pada keberhasilan belajar siswa.

Menurut Baharuddin (2007: 27) yang termasuk dalam lingkungan nonsosial (lingkungan fisik) sekolah adalah:

1. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar matahari tidak terlalu silau/ kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.

43

2. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama hardware seperti geung sekolah, alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahragadan lain sebagainya. Kedua software seperti kurikulum sekolah, peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain sebagainya.

3. Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa). faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi usia perkembangan siswa.

Menurut Sukmadinata (2007: 5) lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antara pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnya yang terlibat dalam interaksi pendidikan. Interaksi pendidikan dipengaruhi karakteristik pribadi dan corak pergaulan antar orang-orang yang terlibat dalam interaksi tersebut, baik pihak pendidik (siswa) mupun para pendidik (guru) dan pihak lainnya. Tiap orang memiliki karakteristik pribadi masing-masing, sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok.

Menurut Kadir (2012: 159) pendidikan di sekolah biasanya disebut juga pendidikan formal karena sekolah adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan, isi, metode, alat-alatnya disusun secara ekplisit, sistematis dan distandarisasikan.

44

d. Faktor Lingkungan Sekolah

Menurut Tu’u (2004: 18) faktor lingkungan sekolah sebagai berikut: a. Guru

Guru adalah tenaga pendidik yang memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada anak didik. Dengan ilmu dan keterampilan yang dimiliki, guru dapat menjadikan siswa menjadi individu yang cerdas dan disiplin.

b. Sarana dan prasarana

Sarana dan Prasarana pembelajaran merupakan faktor yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Keadaan gedung sekolah dan ruang kelas yang tertata rapi, ruang perpustakaan sekolah yang teratur, tersedianya fasilitas kelas dan laboratorium, tersedianya buku-buku pelajaran, media/alat bantu belajar merupakan komponen yang penting untuk mendukung kegiatan-kegiatan belajar.

c. Kondisi gedung

Diantaranya ventilasi udara yang baik, sinar matahari dapat masuk, penerangan lampu yang cukup, ruang kelas yang luas, kondisi gedung yang kokoh. Apabila suasana ruang gelap, ruangan sempit, tidak ada ventilasi dan gedung rusak akan menjadikan proses belajar yang kurang baik sehingga memungkunkan proses belajar menjadi terhambat. Pengaturan tempat duduk meliputi pola

45

berderet atau berbaris belajar, pola susun berkelompok, pola formasi tapal kuda, damn pola lingkaran atau persegi. Ventilasi dan pengaturan cahaya dan pengaturan penyimpanan barang-barang.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang melingkupi proses pendidikan, baik pendidikan yang diperoleh secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan belajar sendiri terdiri dari 3 macam yaitu: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat, namun pada penelitian ini peneliti hanya meneliti mengenai lingkungan sekolah saja.

Lingkungan sekolah dapat dikatakan baik atau kondusif dan mendukung proses belajar mengajar apabila: guru memberikan sejumlah ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa sehingga siswa menjadi individu yang cerdas dan disiplin, sarana dan prasarana tersedia dengan baik dan sesuai kebutuhan siswa, misalnya seperti: keadaan gedung sekolah, ruang kelas, dan perpustakaan tertata rapi, tersedianya buku-buku pelajaran dan alat bantu/ media belajar karena merupakan komponen yang penting untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Selain itu kondisi gedung sekolah juga harus baik dan mendukung, misalnya seperti: memiliki ventilasi udara yang baik, penerangan lampu yang cukup, ruang kelas yang luas, dan kondisi

46

gedung yang kokoh. Sehingga siswa merasa nyaman dan aman saat mengikuti proses pembelajaran.

Dokumen terkait