• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LINGKUNGAN

B. Lingkungan Eksternal

1. Peluang

a. Kepuasan pemanfaatan lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan. Dari data yang ada, jumlah Alumni UNG yang lebih dari 20.000 orang sudah tersebar dan terserap di hampir semua sektor pemerintahan dan swasta. Alumni yang tersebar ini mampu bersaing sesuai kompetensi dan atau keahlian.

b. Kerjasama dan kemitraan lembaga lain dalam mendukung program unggulan pembangunan baik tingkat Kabupaten/kota maupun di tingkat Provinsi Gorontalo, dimana salah satu pilarnya adalah peningkatan SDM. UNG sebagai perguruan tinggi terbesar di Gorontalo akan mendukung penuh program tersebut dengan menyiapkan sumberdaya manusia yang siap digunakan sesuai keahlian.

c. Membangun kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu. Undang-undang guru dan dosen yang mengharuskan guru minimal berpendidikan S1 menjadi peluang bagi UNG untuk melakukan kerjasama dan kemitraan. Mendorong dan menfasilitasi fakultas dan jurusan yang konsen dalam kependidikan.

d. Calon mahasiswa UNG lebih banyak berasal dari luar wilayah Gorontalo. Daerah-daerah terdekat dengan Gorontalo seperti Provinsi Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Maluku Utara memiliki kesamaan Budaya, Religi dan Kekerabatan.

Perkembangan UNG menjadi salah satu daya tarik calon mahasiswa memilih UNG karena telah mendapat info tentang kualitas dan fasilitas yang terdapat di UNG. Kecenderungan masyarakat memilih Perguruan Tinggi Negeri yang mapan, diakui dan terakreditasi.

e. Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders dalam rangka pembangunan daerah. Kebutuhan stakeholder dengan melihat angka pertumbuhan penduduk di Provinsi Gorontalo yang semakin meningkat, hal ini berpengaruh pada ketersediaan lapangan pekerjaan dan potensi sumberdaya manusia di Gorontalo, efek bagi perkembangan UNG untuk lebih meningkatkan kualitas output SDM.

f. Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri : melanjutkan studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya, mengembangkan keterampilan yang dapat dialihkan (transferable

skills), terorientasikan ke arah karir, dan pemerolehan pekerjaan.

Ketersediaan dan pembukaan program studi S1, S2 dan S3 di UNG merupakan peluang bagi potensi SDM local dan bahkan potensi SDM daerah-daerah sekitar Provinsi Gorontalo untuk melanjutkan studi dalam rangka pengembangan keilmuan dan keahlian. Kecenderungan masyarakat pada terwujudnya masyarakat madani, sehingga mendukung suasana belajar yang nyaman dan aman. g. Program, agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan

pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pendidikan yang semakin meningkat di gorontalo dapat dirasakan melalui berbagai program, hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan UNG. Informasi tentang UNG melalui pelaksanaan KKS oleh mahasiswa yang ditempatkan di daerah-daerah terpencil.

h. Motto yang dicanangkan oleh pemerintah daerah bahwa Gorontalo sebagai serambi madina mampu memberikan garansi Keamanan dan kenyamanan di Gorontalo untuk melanjutkan studi. Garansi dan jaminan keamanan ini memberikan rasa nyaman bagi mahasiswa untuk belajar.

i. Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama membangun kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu. Perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung pengembangan SIM dan komunikasi melalui internet.

j. Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet) sudah merupakan salah satu kebutuhan civitas akademik dalam rangka menunjang sistema akademik. Perkembangan teknologi informasi ini dapat mendukung sistem pembelajaran berbasis e-learning, tetapi keberadaan IT di UNG dapat membuka peluang bagi masyarakat untuk mengakses segala bentuk informasi yang berkaitan dengan UNG. Perluasan tentang pengembangan IT dapat dimanfaatkan untuk jejaring atau kerjasama dengan pemerintah daerah.

k. Perkembangan teknologi informasi yang dapat mendukung Sistem Informasi Perpustakaan yang berbasis Book dan atau

E-Learning. Akses terhadap Publikasi hasil penelitian, karya inovatif,

hasil kegiatan pengabdian, rangkuman skripsi, dan rangkuman tesis dapat di gunakan sebagai referensi bagi perpustakaan dan bahkan masyarakat umum utamanya pemerintah daerah sebagai potret dari Tri Darma Perguruan Tinggi.

l. Perkembangan teknologi dapat mendukung hasil riset agar masyarakat dan pemerintah daerah dapat memperoleh informasi tentang hasil penelitian dan dimanfaatkan sesuai kebutuhan daerah. Desiminasi penelitian dapat melibatkan pemerintah daerah untuk memberi penguatan dan peluang terhadap pencitraan UNG sebagai kampus tempat informasi berbagai bidang keahlian.

m. Undang-Undang Sisdiknas sangat kondusif untuk pengembangan perguruan tinggi. Penerapan 15 standar mutu pendidikan yang menjadi acuan perguruan tinggi khususnya UNG menambah animo dan kepercayaan masyarakat. Standar mutu ini sebagai nilai jual perguruan tinggi bagi pemerintah daerah dimana UNG tetap komitmen terhadap kualitas pengembangan SDM.

n. Membangun Kerjasama dengan instansi yang relevan terutama dalam rangka peningkatan Sumberdaya manusia. Kebijakan pemerintah dalam peningkatan APK perguruan tinggi merupakan wujud dan komitmen pemerintah untuk tetap menjaga kualitas Perguruan Tinggi agar mampu menciptakan output atau bahkan outcame yang mampu bersaing dan di gunakan oleh pemerintah daerah sesuai bidang keahlian.

o. Komitmen dalam bentuk Kebijakan pemerintah dalam pemberian beasiswa bagi dosen yang melanjutkan studi sesuai jenjang pendidikan akan memberikan penguatan terhadap perguruan tinggi dalam rangka tuntutan akreditasi. Kebijakan lain yang dapat di dorong kepada pemerintah yakni perekrutan dosen baru, bagi jurusan-jurusan yang kurang memiliki tenaga pendidik sesuai bidang keahlian. Hal ini untuk mengimbangi adanya jurusan yang memiliki rasio perbandingan yang kurang antara mahasiswa dan dosen.

p. Membangun Hubungan kerjasama dan kemitraan dalam bidang penelitian dengan lembaga dalam dan luar negeri dapat dilakukan karena tidak sedikit jumlah dosen di UNG yang melanjutkan studi di dalam dan luar negeri. Beberapa kerjasama yang telah dilakukan UNG dengan perguruan tinggi luar negeri dalam penelitian telah memberikan efek terhadap peningkatan kualitas hasil penelitian. Kerjasama dan kemitraan dalam bentuk penelitian dan atau tenaga peneliti dapat dilakukan untuk membangun opini tentang mutu dan

kualitas SDM. Kerjasama dan kemitraan yang dibangun harus saling menguntungkan untuk keberlanjutan kegiatan.

2. Ancaman

a. Tingkat inflasi dan kondisi perekonomian nasional yang belum membaik akibat atau dampak dari kebijakan politik. Keadaan ini membuat perekonomian masyarakat di daerah termasuk daya beli masyarakat turun. Masyarakat lebih berpikir pragmatis tentang pendidikan sehingga kemampuan untuk menempuh pendidikan tinggi menurun. Sistem pembayaran SPP tunggal yang diberlakukan secara langsung menyebabkan jumlah masyarakat untuk kuliah menurun.

b. Pemberlakuan otonomi daerah di Indonesia, membuka peluang dan mendorong banyak kabupaten/kota di Indonesia untuk mendirikan perguruan tinggi. Setidaknya memberikan peluang besar pagi yayasan atau pengusaha untuk mendirikan perguruan tinggi swasta di daerah. Jaminan fasilitas, akses kemudahan dan tawaran mutu yang terjamin dari perguruan tinggi swasta untuk menggaet peminat di kalangan masyarakat atau pemerintah. Banyaknya tawaran perguruan tinggi lain, menyebabkan alternatif pilihan perguruan tinggi lebih banyak, sehingga minat masyarakat untuk studi pada perguruan tinggi termasuk UNG menjadi berkurang.

c. Universitas Negeri Gorontalo termasuk Perguruan tinggi yang memiliki tingkat kemajuan yang pesat dan sudah mampu bersaing dengan perguruan tinggi lain dilkawasan timur Indonesia, tetapi banyak juga perguruan tinggi lain yang lebih unggul terutama diwilayah terdekat seperti Sulawesi Utara (Universitas Samratulangi), Sulawesi Tengah (Universitas Tadulako) dan Sulawesi Selatan (Universitas Hasanudin).

d. Jumlah mahasiswa UNG kurang lebih 17.000 orang, kondisi ini perlu pengawasan dan atau kontrol bersama antara pemerintah daerah dan UNG agar tidak menimbulkan problem sosial semakin kompleks dan kearah multidimensional. Perlu pendekatan yang multi-dimensional untuk menampung aspirasi dan menghindari gejolak dikalangan mahasiswa. Penguatan karakter bagi mahasiswa secara internal dan dilingkungan masyarakat.

e. Jumlah lapangan pekerjaan yang kurang menyebabkan pengangguran di daerah kondisi ini sering dialamatkan pada kegagalan pendidikan di Perguruan Tinggi. Masih banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Rendahnya angka daya serap pasar kerja sesuai keahlian terhadap lulusan perguruan tinggi, menyebabkan sebagian masyarakat berpikir bahwa kuliah bukan jaminan untuk mendapat pekerjaan. Akibatnya, minat masyarakat untuk belajar di perguruan tinggi juga semakin rendah. f. Perkembangan dan penggunaan ICT memungkinkan kemudahan

perekrutan mahasiswa baru dan pencitraan terhadap perguruan tinggi. Penggunaan ICT akan dijadikan sebagai virus dikalangan mahasiswa dan dosen apabila tidak di monitor. Penguatan internal pada ITC dapat digunakan untuk aktivitas atmosfer akademik. g. Ketersediaan sarana dan pra sarana perguruan tinggi lain (pesaing

utama) yang baik, sering menguntungkan nilai jual perguruan tinggi tersebut. Perguruan tinggi (pesaing utama) lain mendominasi input (calon mahasiswa) pada prodi tertentu yang tidak terdapat di UNG. Sasaran dari perguruan tinggi lain terkait dengan input adalah pegawai pemerintah daerah dan swasta.

h. Kekawatiran masyarakat pada mutu perguruan tinggi ditentukan oleh akreditasi prodi dan institusi. Informasi yang berkembang terhadap nilai akreditasi C suatu Program Studi di masyarakat sering menjadi beban dan membuat dilema. Akreditasi C bagi sebagian masyarakat Gorontalo tidak dapat direkrut sebagai PNS, padahal animo masyarakat terhadap PNS sangat besar.

i. Pengangguran yang terjadi pada sebagian lulusan perguruan tinggi harus di evaluasi. Masalah pengangguran akan menimbulkan dampak sosial. Olehnya perlu penanganan yang cepat, arif dan sesuai dengan budaya lokal.

j. Banyaknya jumlah mahasiswa membangun opini dan persepsi di kalangan akademik dan masyarakat bahwa UNG memiliki pendapatan atau dana yang cukup besar sehingga tuntutan transparansi terhadap penggunaan dana lebih kuat.

k. Kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah sebagian besar berasal dari sektor primer. Jumlah mahasiswa UNG yang dari tahun ketahun semakin meningkat dapat memberikan konstribusi pada sektor pertumbuhan ekonomi. Bias dari jumlah mahasiswa ini telah memberi peluang pada pengusaha untuk membangun asrama (kost) disekitar kawasan kampus. Tetapi pertumbuhan pembangunan asrama (kost) mahasiswa ini perlu di monitor dan perlunya kerjasama dengan pemerintah daerah.

Dokumen terkait