• Tidak ada hasil yang ditemukan

REGISTRASI DOKTER DAN DOKTER GIGI

2.10 Kontrol Infeksi Pada Tempat Praktek Dokter Gigi

2.11.1 Lingkungan Fisik

Faktor fisik meliputi warna, cahaya, suara, kelembaban udara, ruangan, perabotan dan peralatan. Warna berperan penting dalam memunculkan persepsi bagaimana praktik terhadap pasien dan kesehatan, produktivitas dan moral staf. Desain ruang kerja yang atraktif, ceria dan efisien mencerminkan keprcayaan diri staf dan kenyamanan pasien. Ruangan kerja yang membosankan, tidak rapi dan kotor akan membuat pasien ragu-ragu

41 untuk datang. Sebaiknya dipilih warna terang daripada warna gelap. Warna terang membuat lingkungan lebih ceria sedangkan warna lembut seperti hijau dan biru membuat atmosfer lingkungan lebih tenang. Namun, warna gelap juga bisa dikombinasikan dengan warna terang seperti abu-abu dikombinasikan dengan warna merah jambu.

Klinik gigi tidak harus selalu mencerminkan sebuah kantor yang steril dan terlihat kaku. Desainer saat ini berusaha membuat ruangan dengan menambahkan unsur kehangatan dan kenyamanan bagi para staf dan pasien. Dengan ruangan yang nyaman, akan meningkatkan kenyamanan juga bagi pasien dan produktivitas staf.

Lingkungan fisik yang ergonomik meliputi:

1. Desain Ruang Kerja menurut Americans with Disabilities Act : a. Buat ruang parkir khusus untuk orang cacat.

b. Sediakan tempat berjalan untuk mengakomodasi kursi roda.

c. Sediakan jalur yang landai untuk akses ke gedung dan kantor.

d. Perluas pintu masuk untuk mengakomodasi kursi roda.

e. Gunakan huruf timbul dan huruf Braille di pengontrol lift.

f. Sediakan alarm visual dan pendengaran.

g. Sediakan tempat untuk berpegangan.

h. Tinggikan dudukan toilet dan perluas kamar mandi.

i. empatkan tisu dan handuk toilet mudah dijangkau.

42 k. Hindari karpet berbulu.

2. Pengaruh Lingkungan terhadap Pasien

Di negara dengan sinar matahari ekstrim beberapa pasien mungkin akan mengalami Seasonal Affective Disorder (SAD). Sinar matahari membuat jam tubuh kita bangun pada siang hari dan tidur pada malam hari. Kesehatan, mood dan kebiasaan seseorang dipengaruhi kualitas dan kuantitas sinar matahari. SAD dapat menyebabkan winter depression atau gangguan tidur. Oleh karena itu, beberapa perusahaan menggunakan pancahayaan yang terangnya dapat disesuaikan untuk terapi.

3. Desain Ruang Resepsi

Ruang resepsi (tidak dikatakan “ruang tunggu” sebab berkonotasi negatif) adalah jalan masuk ke ruang pemeriksaan gigi dan memberikan kesan pertama pada pasien tentang dokter gigi. Atmosfer yang hangat dapat menciptakan ruang tunggu yang nyaman. Suatu kantor direfleksikan dari ruang resepsinya.

Pasien dapat mengurus administrasi di meja asisten. Untuk privasi, pasien harus mendapat akses yang mudah ke toilet.

Tempat duduk di ruang resepsi dapat bermacam-macam sesuai dengan gaya masing orang. Umumnya, harus menyediakan dua kursi untuk masing-masing ruang periksa gigi. Di tempat yang banyak praktik seperti orthodontics dan pediatrics, biasanya memerlukan tiga atau empat kursi.

Jarak antar tempat duduk penting untuk menjaga privasi pasien ketika mengisi data pribadi pada formulir. Kenyamanan merupakan perhatian utama dalam memilih perabotan di ruang resepsi, tidak terlalu formal dan tidak terlalu santai. Dipan dengan

43 bantal atau kursi tanpa lengan terkadang menyulitkan bagi pasien muda yang masih tangkas apalagi pada pasien tua atau pasien artritis.

Fasilitas dengan gestur cerdas seperti meja tinggi dengan peralatan elektronik cocok untuk pebisnis atau siswa untuk menggunakan laptop selama menunggu. Juice bar atau membuat kopi sendiri merupakan pertimbangan khusus bagi pasien yang sibuk. Fasilitas ini menandakan bahwa dokter gigi peduli dengan waktu pasien dan ingin membuat klinik gigi merupakan tempat yang nyaman untuk dikunjungi.

Kunci untuk menciptakan ruang resepsi yang nyaman :

a. Sediakan bel kecil di meja resepsionis sebagai pertanda pasien datang.

b. Kedatangan pasien harus segera diketahui. Jendela kaca membuat resepsionis mengetahui aktivitas pasien.

c. Rak untuk meletakkan jas hujan harus dapat dijangkau dengan mudah oleh anak-anak maupun orang dewasa.

d. Rak majalah diletakkan di dinding atau dekat meja sehingga mudah dijangkau oleh anak-anak ataupun orang dewasa.

e. Kalau perlu sediakan ruang khusus anak-anak misalnya di klinik pediatric. f. Jumlah kursi dan meja disediakan tergantung jumlah pasien. Kombinasi kursi

dengan sofa disusun sedemikian rupa untuk membuat nyaman pasien.

g. Adanya pengharum ruangan akan mengusir “hawa gigi” dan tulisan “dilarang merokok” bisa ditempatkan di pintu masuk.

h. Pisahkan kamar kecil dari ruang resepsi.

i. Tulisan di tiap ruangan harus cukup besar agar bisa dibaca oleh semua pasien. j. Intensitas cahaya dan warna harus cukup untuk membaca.

44 4. Desain Kantor

Ruangan kerja harus sehat, santai dan meminimalisasi gangguan. Ruang kantor terletak di tengah, antara ruang resepsi dan ruang pemeriksaan gigi untuk memudahkan akses pasien dan memudahkan bagi resepsionis mengawasi aktivitas pasien di ruang resepsi. Faktor yang harus diperhatikan dalam desain ruang kantor adalah akses yang mudah, perencanaan ruang, kesehatan, keamanan dan keselamatan.

Saran yang bisa dipertimbangkan :

a. Asisten administrasi harus berada di depan ruang resepsi. b. Sediakan dua meja tinggi yang nyaman dan efisien. c. Sediakan ruanagan bagi pasien untuk mengisi formulir.

d. Ruang kantor harus bisa melihat aktivitas pasien di ruang resepsi.

e. Sistem interkom harus dilengkapi dengan telepon yang mudah dijangkau asisten. f. Kontrol pusat sistem musik, pemanasan, pendinginan dan pencahayaan harus

berada di ruang kantor.

g. Sediakan lemari untuk menyimpan arsip.

h. Tempat kecil di bawah meja memudahkan untuk menyimpan benda penting seperti buku telepon.

i. Laci untuk menyimpan dokumen disesuaikan dengan penggunaannya. j. Tempatkan laci sesuai kebutuhan.

k. Ruangan kecil tambahan untuk menjawab panggilan pribadi dan melakukan percakapan pribadi dengan pasien.

45 2.11.2 Prinsip Waktu dan Pergerakan

Ketika memilih penempatan alat dan perabotan, waktu dan pergerakan menjadi pertimbangan penting. Waktu dan pergerakan berarti jumlah waktu yang dibutuhkan dan derajat pergerakan dalam melakukan tugas. Dokter gigi kadang menghabiskan waktunya di ruang kerja. Oleh karena itu, sebelum mendesain letak peralatan dan perabotan, staf harus menentukan pekerjaan yang paling sering dilakukan dan material yang sering digunakan. Kemudian mengklasifikasikannya berdasarkan tingkatannya.

Untuk menciptakan pergerakan ekonomis harus mengeliminasi langkah yang tidak dibutuhkan, menyusun kembali peralatan, menata prosedur, menyederhanakan tugas dan mengevaluasi hasilnya.

Dengan menjalankan prinsip waktu dan pergerakan ekonomis akan mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas.

Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien, maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone,arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut TransferZone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11 disebut Operator’s Zone sebagai tempatpergerakan Dokter Gigi

.

46 Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona ini untuk menempatkan Meja Instrumen Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi Instrumen Tangan serta peralatan yang dapat membuat takut pasien.Assistant’s Zone adalah zona tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi inidilengkapi dengan Semprotan Air/Angin dan Penghisap Ludah, serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap. Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi Selain pergerakan yang terjadi di seputar Dental chair.

Dokumen terkait