Peluang.
Dukungan PPPG Kejuruan dalam pengembangan sekolah
Kebijakan otonomi daerah
Kerjasama dengan DU/DI
Perkembangan IPTEK dalam dunia pendidikan
Peluang bursa kerja
Bantuan Block Grand APBN
Penerapan ISO dalam manajemen mutu
Hubungan vertical dangan SUDIN dan DINAS baik
Ancaman.
Kemampuan ekonomi orang tua siswa
Minat siswa masih rendah
Dukungan perusahaan praktek dalam Prakerin rendah
Pemilihan program keahlian siswa belum tepat
Sertifikasi kompetensi siswa belum seragam
Keadaan ekonomi dan politik negara
Kekuatan.
Profesionalisme Kepala Sekolah
Komitmen guru dalam bekerja secara team work.
Sertifikasi Guru
Kerjasama Dunia
Usaha/Dunia Industri baik
PRAKERIN di dalam dan Luar negeri
Lokasi Strategis
Hasil Ujian Nasional pernah peringkat 1 DKI Jakarta
Ruang belajar kondusif
Strategi SO 1.Pengembangan kerjasama sekolah dengan
DU / DI
2.Pengembangan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah
3.Pengembangan PRAKERIN dengan memanfaatkan kerjasama DU /DI
Strategi WO 1. Peningkatan Jaringan
internetisasi menerapkan area Hot Spot.
2. Peningkatan Semangat belajar siswa
3. Peningkatan sarana
laboratorium praktek kejuruan siswa
4. Peningkatan daya dukung orang tua
Laboratorium Komputer dan Internet lengkap
Kompetensi Staf administrasi baik
Komunikasi internal baik
Kerjasama Unit Produksi dan Koperasi baik
Potensi kegiatan
ekstrakurikuler siswa baik
Kelemahan.
Masih ada guru yang kompetensinya rendah
Minat siswa kurang
Keterbatasan dana penunjang praktek
DU/DI belum maksimal
Peran serta orang tua
Modul pembelajaran kurang
Strategi ST 1. Pembentukan Tim sosialisasi program
ketrampilan atau kompetisi SMK
2. Penyelenggaraan PRAKERIN SMK N 58 Jakarta dengan DU / DI di dalam maupun luar negeri
3. Penguatan komitmen warga sekolah dalam membangun SMK N 58 Jakarta
Strategi WT 1. Pembentukan budaya kerja
siswa dan guru dalam berkompetisi.
2. Mengoptimalisasi pemanfaatan fasilitas.
3. Penyusunan skala prioritas setiap kegiatan.
1. Area Competitive Advantage ( S – O )
( S1 – O1 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta dengan kemampuan Kepala Sekolah mengembangkan kerjasama dengan DU/DI untuk melaksanakan program pendidikan dengan standart kompetensi nasional ?
Hal yang perlu didahulukan adalah meningkatkan dan membina efektivitas hubungan kerjasama antara sekolah dengan DUDI melalui koordinator hubungan masyarakat dan industri.
( S3 – O2 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta mengembangkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah dengan memanfaatkan dana APBN
Hal yang perlu didahulukan adalah mengajukan proposal kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud untuk membantu proses implementasi Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah.
( S5 – O1 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta mengembangkan Praktek Kerja Industri dengan memanfaatkan kerjasama DUDI ?
Hal yang perlu dilakukan adalah selalu mengadakan kerjasama antara sekolah dengan DUDI disertai Memorandum of Understanding.
2. Area Mobilization ( W – O )
( W1 – O4 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta meningkatkan semangat belajar siswa melalui dukungan dan kepercayaan orang tua/masyarakat ?
Hal yang perlu dilakukan adalah mengajak orang tua untuk terus mengontrol, memperhatikan dan mengawasi kegiatan belajar siswa dirumah melalui pertemuan rutin dan buku penghubung antara orang tua dengan wali kelas.
( W2 – O4 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta mengatasi keterbatasan dana melalui dukungan dan kepercayaan orang tua/masyarakat ?. Hal yang perlu dilakukan adalah mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi program sekolah dan mengajak orang tua untuk meningkatkan kepercayaan orang tua / masyarakat dalam memberi dukungan dalam mengatasi keterbatasan dana.
( W3 – O2 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta mengatasi kekurangan sarana peralatan praktikum melalui Block Grand / APBN ?
Hal yang perlu dilakukan adalah mengajukan proposal kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kemendikbud untuk membantu kekurangan sarana peralatan praktikum.
3. Area Investment / Divesment ( S – T )
( S1 – T2 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta dengan kemampuan Kepala Sekolah mengantisipasi diselenggarakannya program keterampilan di SMU atau kompetisi SMK sejenis ?
Hal yang perlu dilakukan adalah membangun kesadaran para guru tentang kemungkinan terjadinya kompetisi antara tamatan
tamatan SMK dengan tamatan SMU dalam memasuki dunia kerja, sehingga diharapkan dapat menumbuh kembangkan komitmen para guru untuk peningkatan mutu lembaga serta pelayanan terhadap siswa ( masyarakat ).
( S2 – T2 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta dengan komitmen seluruh guru mengantisipasi persaingan yang di lakukan kompetitor/ SMK sejenis ?
Hal yang perlu dilakukan adalah menyadarkan seluruh guru untuk tetap komitmen dan optimis dalam membangun lembaga yang bermutu sesuai dengan nilai-nilai manajemen berbasis sekolah, sehingga visi, misi dan tujuan lembaga dapat tercapai untuk memenangkan persaingan dengan SMK sejenis.
( S5 – T2 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta menyelenggarakan Praktek Kerja Industri, mengantisipasi persaingan dengan SMK sejenis ? Hal yang perlu dilakukan adalah meningkatkan kembali peran dan tugas kelompok kerja PRAKERIN secara maksimal serta mengembangkan jaringan kerja guru dengan DUDI.
4. Area Damage Control ( W - T )
( W1 – T2 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta menanggulangi rendahnya semangat belajar siswa untuk menghadapi kompetitor SMK sejenis ?
Hal yang perlu dilakukan adalah upaya perbaikan metode pembelajaran para guru dengan pemberian tugas yang dapat
meningkatkan semangat belajar siswa dalam berkompetisi dan mengejar ketertinggalan.
( W3 – T2 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta menanggulangi kekurangan peralatan praktikum, dalam menghadapi persaingan SMK sejenis ?
Hal yang perlu dilakukan adalah mengajukan proposal kepada Pemerintah Pusat, Daerah atau Masyarakat (Komite Sekolah) sehingga peralatan praktikum bagi siswa dapat terpenuhi.
( W2 – T5 )
Bagaimanakah SMK Negeri 58 Jakarta menaggulangi keterbatasan dana untuk mengantisipasi kekurangan dana dimasa krisis ekonomi ?
Hal yang perlu dilakukan adalah berkoordinasi dengan Komite Sekolah untuk mencari alternatif sumber dana yang dapat diperoleh bagi kelangsungan kegiatan pelayanan peningkatan mutu pendidikan disekolah.
J. Isu Strategi
1. Bagaimanakah meningkatkan kualitas kompetensi guru dan siswa dalam menguasi bahasa inggris maupun bidang keahlian produktif terutama kejuruannya melalui pengembangan kerjasama antar lembaga dengan masyarakat, Dunia Industri maupun Pemerintah ?
2. Bagaimana meningkatkan semangat belajar siswa melalui pengembangan proses pembelajaran produktif dengan pendekatan pembelajaran berbasis kompetensi (production based training) sebagai pemantapan untuk mencapai visi dan misi ? dan relevansinya dengan perkembangan teknologi ?
3. Bagaimana menanggulangi kekurangan peralatan praktek dan dana dengan memanfaatkan peluang kerjasama Dunia Industri, masyarakat dan Pemerintah, seiring dengan kebijakan otonomi daerah agar standard kebutuhan peralatan sesuai tuntutan kurikulum dan pelayanan siswa dapat terpenuhi sehingga teknologi dapat dicapai ?
4. Bagaimanakah meningkatkan pencapaian hasil ujian nasional dan ujian sekolah memperoleh rerata nilai diatas 8,00 dan kelulusan 100 % ?
K. Formula Strategi Yang Dapat Dilakukan
Mengantisipasi isu-isu strategis sebagaimana rumusan di atas, maka disusunlah formula strategi penanggulangan sebagai berikut :
1. Meningkatkan hubungan kerjasama sekolah dengan DU / DI, Pemerintah, maupun masyarakat melalui pemberdayaan Komite Sekolah sebagai wahana koordinasi, konsultasi, dan kerjasama.
2. Mengembangkan program peningkatan kompetensi guru bekerjasama dengan DU / DI, mengacu pada tuntutan standard kompetensi nasional dan internasional.
3. Mengembangkan kursus bahasa inggris dan komputer diperuntukan bagi siswa maupun guru, dengan mengaplikasikan pada proses pembelajaran yang berstandar Nasional maupun Internasional.
4. Menyiapkan para guru untuk mampu melaksanakan pembelajaran berbasis produksi sebagai pemantapan dari proses pembelajaran berbasis kompetensi, bekerjasama dengan DU / DI yang relevan.
5. Menyusun rencana induk pengembangan sarana prakek sebagai bahan usulan pengadaan peralatan praktek siswa
kepada Dinas Dikmenti Propinsi DKI Jakarta dan juga menggali sumber-sumber lain.
6. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan susana menyenangkan dan berorientasi pada pencapaian kualitas hasil belajar siswa melalui layanan prima.