• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI LOKASI DAN HASIL PENELITIAN

D. Struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bagan IV

2. Lingkungan Internal

Lingkungan internal yang mempengaruhi Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar dalam mengembangkan pariwisata yaitu Struktur, Budaya Organisasi, Potensi dan Sumber Daya.

a. Struktur Organisasi

Penilaian terhadap struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dapat dilihat dari pengambilan keputusan dan rentang kendali atau pengawasan.

Pertama, Pengambilan Keputusan didasarkan pada hierarki yang ada yaitu Kepala Dinas, Kepala Bidang, Kepala seksi dan seterusnya. Sehingga keputusan tidak hanya mutlak oleh Kepala Dinas saja tetapi

commit to user

tetap mempertimbangkan masukan dari bawahannya. Sepeti yang disampaikan oleh Bapak Ir. Sukarno,MT:

“Walaupun Kepala Dinas memiliki wewenang tertinggi dalam pengambilan keputusan, tetapi setiap pengambilan keputusan tetap menerima masukan dari tiap-tiap bagian agar keputusan yang diambil tidak sentralistik”. (Wawancara 17 April 2010) Kedua, Rentang kendali/Pengawasan dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar menerapkan setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya dan jika terjadi kesalahan atau penyimpangan pemimpin dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku. Pimpinan satuan organisasi wajib bertanggung jawab dalam kepemimpinannya, mengkoordinasi bawahan dan memberikan bimbingan serta petunjuk teknis. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mematuhi petunjuk, mengadakan rapat berkala dan memberikan laporan berkala tepat waktu.

b. Budaya Organisasi

Untuk menilai budaya organisasi dapat dilihat dari etos kerja dan kerjasama pegawai yang ditanamkan dalam setiap mengerjakan

program-program yang telah disepakati. Misalnya untuk

mendisiplinkan pegawai setiap pagi diadakan apel pagi yang diikuti oleh seluruh pegawai, dan absesnsi harian yang setiap bulannya dilaporkan kepada Pemda.

Selain itu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar selalu menerapkan team work dalam melaksanakan

commit to user

tugasnya. Seluruh pegawai wajib menerapakan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik di lingkungan Dinas maupun dengan instansi lain diluar Dinas yang bersangkutan. Dengan team work akan membentuk kebersamaan, saling membantu dan merasa memiliki sehingga tujuan organisasi akan lebih mudah tercapai. Seperti yang diungkapakan oleh Ir. Sukarno,MT :

“Setiap kegiatan Dinas sudah dibagi sesuai tupoksi masing-masing bagian. Namun dalam melaksanakan kegiatan kita selalu menanamkan saling bekerjasama dan saling membantu”. (wawancara 17 April 2010)

c. Potensi Pariwisata di Karanganyar

Karanganyar terletak pada daerah pegunungan yang memiliki keindahan kondisi alam dan memiliki keragaman budaya yang dapat menjadi potensi untuk dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Konsep wisata alam saat ini telah mampu bersaing dengan wisata-wisata modern lainnya, semakin banyak wisatawan baik lokal maupun asing yang rela menempuh perjalanan jauh dan sulit untuk dapat menikmati wisata alam di suatu daerah. Kondisi tersebut menjadi kekuatan dalam mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Karanganyar. Seperti yang diungkapkan oleh Kassubag Perencanaan Ir. Sukarno,MT

“Karanganyar memiliki potensi pariwisata unggulan diantaranya

berupa wisata alam, wisata buatan dan wisata

Budaya.Wisatawan biasanya lebih suka berkunjung ke daerah yang lebih alami seperti Grojogan Sewu, Candi Sukuh, Candi

commit to user

Cetho. Selain hawanya yang sejuk pemandangan alam juga masih alami. “. (Wawancara 17 April 2010)

Menyesuaikan perkembangan minat wisatawan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar telah berupaya menarik

lebih banyak wisatawan dengan melaksanakan program

pengembangan obyek wisata yang ada. Misalnya Obyek wisata Sapta Tirta Pablengan dengan menambah permainan flying fox, ATV, arena bermain anak, tempat pertunjukan. Selain itu Karanganyar telah mampu membuat produk makanan unggulan yang terbuat dari sayur- sayuran organik dan dari bahan baku alami seperti organik wortel,syrup strawberry, selai strawberry, semprul (Kue Semprong Bekatul) dan Karanganyar mampu membuat produk unggulan dari alam seperti kayu batik, kain batik lawasan yang dibuat dengan pewarna alami dari getah, pace, mahoni. Kain batik ini dibuat oleh warga Girilayu yang sering dikenal sebagai “Kampung Batik Girilayu” hampir setiap rumah membuat batik tulis. Selain itu Karanganyar juga menawarkan wisata herbal karena Karanganyar memiliki Klinik Obat-obatan Herbal B2P2O2T (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisioanal) klinik obat ini merupakan UPT di Lingkungan Badan Litbangkes satu- satunya di Indonesia yang berfungsi sebagai Laboratorium Obat, studio obat-obat, Green House dan dapat juga digunakan untuk Studi Ilmiah atau wisata Ilmiah perpaduan antara rekreasi dan edukasi.

commit to user

Paket wisata yang ditawarkan mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, swasta dan masyarakat umum.

Seperti yang disampaikan oleh Bapak Suripto (Kasi Promosi) :

“Potensi Karanganayar itu sangat beragam mulai dari kondisi alam yang memukau, budaya setempat yang memiliki khas seperti di sekitar candi Sukuh dan Candi Cetho sering sekali wisatawan dari Bali datang untuk melaksanakan upacara keagamaan. Selain itu Karanganyar juga memiliki hasil UKM yang dapat dibanggakan seperti pengolahan wortel organik, kue semprong bekatul “Semprul”, kayu batik, pembuatan batik lawasan dari pewarna alami oleh masyarakat Girilayu. Saat kita promosikan dalam pameran di Bali antusias pembeli sangat tinggi walaupun harganya maha. Selain itu Karanganyar juga memiliki Balai Besar Penelitian Obat dan Obat Tradisional (B2P2O2T) yang telah berkembang menjadi tempat wisata ilmiah perpaduan antara rekreasi dan edukasi. Paket wisata yang ditawarkan mulai tingkat SD sampai Perguruan Tinggi, swasta dan masyarakat umum. Wisata ilmiah ini mulai dari pengenalan obat, penelitian sampai pada pembibitan”. (wawancara 20 April 2010)

Secara Administratif wilayah Potensi Pariwisata di Kabupaten Karanganyar dapat diklasifikasikan berdasar zonasi meliputi :

1. ZONA A : Kawasan wisata alam, konvensi dan rekreasi (Tawangmangu)

2. Zona B : Kawasan wisata Ziarah dan Meditasi

(Karangpandan, Matesih, Tawangmangu)

3. Zona C : Kawasan wisata budaya desa, kepurbakalaan dan

wisata Agro (Jenawi, Ngargoyoso, Karangpandan,

Mojogedang)

4. Zona D : Kawasan wisata konversi sumber daya alam (Puncak Gunung Lawu)

commit to user

5. Obyek Wisata Alternatif : obyek wisata yang berada di Kecamatan Karanganyar, Jumantono dan Gondangrejo.

commit to user

Tabel IV.1

Zonasi Potensi Wisata di Kabupaten Karanganyar N

o

Jenis Atraksi/ODTW Zona A Zona B Zona C

1. Wisata Alam

Iklim, keindahan alam, Flora dan fauna, bentuk alam khusus, daerah konservasi, resort kesehatan

1. Air Terjun Grojogan Sewu

2. Bumi Perkemahan Sekipan

3. Camping Lawu Resort 4. Agrowisata Strawberry 1. Sapta Tirta pablengan 2. Pemandian Cumpleng 3. Perkebunan Salak 1. Air ter 2. Tama Ngar 3. Perke 4. Gua T 5. Kebu 6. Telag 7. Air T 2. Wisata Budaya Peninggalan arkheologi, sejarah dan budaya, pola kebudayaan unik, seni dan kerajinan tangan, fasilitas kebudayaan

1. Tradisi Mondosiyo 2. Tradisi Dukutan 3. Situs Purbakala

Menggung 4. Tradisi Surya Jawi

4. Situs Purbakala Watukandang 8. Cand 9. Cand 10. Puri T Saras 11. Situs Palan 12. Festiv 3. Wisata Buatan

Taman rekreasi, taman bermain, pusat perbelanjaan, kegiatan konferensi, konvensi, eksibisi, event spesial, hiburan

1. Taman Rekreasi Balekambang

2. Festival Campur Sari 3. Festival Reog 4. Pusat perbelanjaan 5. Kios Suvenir, kios

bunga dan kios buah

5. Pusat perbelanjaan 6. Kios cinderamata

dan warung makan

Pusat Perbelan

4. Wisata Minat Khusus Etnik, keagamaan, nostalgia, pendalaman terhadap lingkungan alam, flora, fauna, bentukan fisik alam. Pendalam terhadap budaya daerah, kesenian, adat istiadat, pola kehidupan 7. Astana Mengadeg 8. Astana Girilayu 9. Astana Giribangun 10. Petilasan Syeh Maulana Magribi Jabalkanil 13. Pura 14. Prose Ceto 15. Seni lesun 16. Musi

commit to user

masyarakat lokal 11. Punden Jabalenka

12. Tradisi Pasar Kumandang 13. Umbul Donga Tri

Dharma

tradis 17. Prose Cand 18. Mond 5. Fassilitas Wisata dan

Pelayanan Hotel dan Resort, restoran, transportasi

a. Hotel : bintang II, Melati dan pondok wisata

b. Restoran dan Rumah makan

c. Transportasi

a. Rumah Retreat

b. Restoran dan Rumah makan

c. Transportasi

a. Cotta b. Hom c. Trans

commit to user

Potensi wisata di Karanganyar selain terdapat banyak obyek wisata yang menarik wisatawan juga terdapat budaya, tradisi dan realigi yang sangat kental, serta terdapat atraksi wisata sebagai daya dukung untuk lebih menarik wisatawan berkunjung ke Karanganyar. Atraksi yang lain melalui tari Kencar-Kencar yang dipelopori oleh Bupati Karanganyar, ada juga kesenian lesung yang pada tahun 2006 mendapatkan Rekor MURI. Kesenian Tradisional Kotekan Lesung merupakan salah satu atraksi unggulan Kabupaten Karanganyar karena jenis kesenian ini termasuk unik dan khas. Kesenian ini merupakan bagian dari tradisi kecil masyarakat petani yang sudah cukup dikenal luas penduduk pedesaan. Kesenian Kotekan Lesung saat ini dikembangkan di Dukuh Plesungan, Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso, yang memiliki situs purbakala Candi Sukuh. Struktur pertunjukkannya dimulai dari Panembrama, Permainan dengan tarin, Tari Loro Blonyo (sajian inti), dan Tayub Lesung. Atraksi Wisata yang terdapat di Karanganyar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Atraksi budaya dan atraksi wisata :

1. Atraksi budaya, tradisi dan realigi seperti festival Candi Cetho, peringatan Hari Saraswati, upacara adat Mondosiyo, upacara tradisi bersih desa dhukutan, Rasulan merupakan tradisi ungkapan syukur setelah pesta panen, Upacara tradisi Dhawuhan yaitu tradisi turun temurun untuk membersihkan tempat para leluhur dengan mengirim sesaji berupa hasil bumi, Prosesi Budaya menghadap Jagad dan Jaman yang dilaksanakan di Candi Cetho sebagai ungkapan syukur dan

commit to user

permohonan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Candi Cetho diyakini sebagai tempat tertinggi di Jawa dan merupakan peninggalan kebesaran Raja Majapahit terakhir. Upaca Wilujengan Ageng Bulan Syura, Tradisi Mubeng Gunung Lawu, Tradisi Wilujengan Purnomo Sidhi Sura, Upacara Adat Wahyu Kliyu, Upacara Tradisi pasar Kumandang.

2. Atraksi Wisata yang terdapat di Kabupaten Karanganyar seperti Sendratari Sudamala, Sendratari Sesuci Tirta Amerta, Tari Loro Blonyo, Tari Sesaji Pudya Dharmaning Siwi Saraswati. Selain itu juga terdapat festival seni candi baik seni tradisional maupun seni kontemporer, Festival Lesung yang menjadi seni tradisonal khas Karanganyar, Festival Reog, Festival tari Tradisonal dan garapan. Sumber : Majalah Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar 2008 Potensi wisata dan atraksi wisata yang beragam belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menarik wisatawan lebih banyak lagi. Penampilan atraksi wisata di Karanganyar masih belum dapat menarik minat wisatawan untuk bekunjung karena event-event yang diselenggarakan masih jarang. Kendala utama dalam penyajian atraksi wisata ini karena masalah dana yang terbatas sedangkan untuk membuat event atraksi membutuhkan dana yang besar. Paket wisata mungkin dapat ditawarkan untuk menarik lebih banyak wisatawan. Seperti yang disampaikan oleh Joko Budi Santoso, S.ST, Par (Staff Bidang Obyek dan Sarana Wisata)

“Atraksi wisata dan atraksi budaya di Karanganyar sebenarnya banyak tetapi atraksi-atraksi ini kurang dapat dikenalkan kepada

commit to user

wisatawan karena memang kurang sering dilaksanakan karena kendala yang kita hadapi lag-lagi masalah dana yang terbatas. Lebih baiknya lagi kalau Karanganyar menawarkan paket-paket wisata dengan memasukkan sajian atraksi wisata mungkin akan lebih banyak wisatawan yang akan tertarik tentunya juga dengan pelayanan yang berkualitas sampai pada pelayanan purna jual. Hal ini penting untuk mengimbangi daerah-daerah lain yang sudah gencar menarik wisatawan dengan paket-paket wisata yang dikemas secara menarik”. (wawancara 23 Juni 2010)

d. Sumber Daya

a) Sumber Daya Manusia

Peran Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting bagi kelangsungan organisasi. SDM tidak hanya sebagai pelaksana program tetapi juga sebagai Perencana dan mengevaluasi sehingga ada feedback atau umpan balik yang dapat memberikan masukan untuk perbaikan organisasi. Sehingga Dinas membutuhkan SDM yang cukup berdasar kualitas dan kuantitas.

(i) Dari Segi Kuantitas

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar memiliki 53 orang pegawai yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dan 8 orang pegawai yang berstatus sebagai pegawai kontrak. Jika ditinjau dari Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi) Dinas jumlah pegawai tersebut secara kuantitas belum mencukupi tetapi setiap tugas dapat diselesaikan dengan baik. Seperti yang

disampaikan oleh Yartini, SH (Kassubag Umum dan

Kepegawaian) :

“Jika dilihat dari Tupoksi jumlah pegawai yang ada masih belum mencukupi tetapi jika dilihat dari keseharian tugas-

commit to user

tugas sudah dapat diselesaikan, jadi ya dapat dikatakan pegawai sudah cukup sesuai kebutuhan. Untuk kegiatan dilapangan Dinas mempunyai tenaga fungsional dan biasanya dibantu oleh masyarakat sekitar. (wawancara 20 April 2010) Dilihat dari Kuantitas SDM di Dinas sudah cukup memadai sesuai kebutuhan, dengan jumlah pegawai yang ada dapat menyesuaikan dan bekerja secara profesional.

(ii)Dari Segi Kualitas

Kualitas Pegawai di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karanganyar sulit diukur karena belum ada Standar Penilaian yang baku yang digunakan. Untuk mengetahui kualitas pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar menggunakan penilain berdasar tingkat pendidikan pegawai, pengalaman kerja yang dapat dilihat dari lama kerja.

(a) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pegawai di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar sebagian besar lulusan Strata satu (S1) dengan prosentase 43,3% sehingga dapat dikatakan rata-rata pegawai memiliki tingkat pendidikan yang tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

commit to user

Tabel IV.2

Jumlah Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Karanganyar menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan Jumlah (orang) Prosentase

S2 S1 D IV D III Kejar paket C SMA SMP SD 6 23 1 5 1 15 1 1 11,3 43,4 1,9 9,4 1,9 28,3 1,9 1,9 Jumlah 53 100%

Sumber : Renstra Disparbud Kab. Karanganyar 2009

(b) Pengalaman kerja

Untuk meningkatkan pengalaman kerja dilakukan pergantian posisi dengan tujuan pegawai lebih trampil dan mampu menyelesaikan permasalahan yang ada sehingga pegawai tidak hanya ahli pada satu bidang saja. Berikut ini tabel jumlah pegawai di Dinas paraiwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar menurut lama kerja pegawai

Tabel IV.3

Jumlah Pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar menurut Lama Kerja Pegawai

Lama kerja pegawai (Th) Jumlah (orang) Prosentase (%)

≥5 7 13,2

≥5≥10 3 5,7

commit to user

≥15≥20 15 28,3

Diatas 20 tahun 20 37,7

Jumlah 53 100%

Sumber : Renstra Disparbud Kab. Karanganyar 2009

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata lama kerja pegawai diatas 20 tahun dengan prosentase 37,7% sedangkan prosentase pegawai dengan lama kerja kurang dari 5 tahun adalah 13,2% karena sebagian masih CPNS belum diangkat menjadi PNS. Kondisi ini menunjukkan bahwa pegawai di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar memiliki integritas tinggi dan pemahaman yang mendalam tentang kepariwisataan. Hal ini menjadi kekuatan dinas untuk dapat memajukan pariwisata di Karanganyar karena memilki modal SDM yang memahami bidang tugasnya.

Selain lama kerja dan tingkat pendidikan pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan pegawai melalui diklat-diklat Kepariwisataan maupun diklat-diklat tentang Teknologi Informasi. Hal ini penting sebagai kekuatan untuk mampu mengikuti perkembangan kepariwisataan yang ada. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar mengikuti dua jenis Diklat yaitu Diklat Struktural dan Diklat Teknis. Berikut tabel tentang diklat yang pernah diikuti oleh pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar.

commit to user

Tabel IV.4

Daftar Diklat yang pernal diikuti pegawai Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar

Diklat Struktural :

1. Diklat Pim II untuk Kepala Dinas

2. Diklat Pim III untuk Kepala bidang dan Sekertaris

3. Diklat Pim IV untuk Kasi dan Kassubag

Diklat Teknis :

1. Diklat Manajemen Desa Wisata

2. Diklat Perfilman, dan penyutradaraan 3. Diklat Kurator

4. Diklat Manajemen Seni

5. Diklat Penataan Usaha Keuangan

6. Diklat Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sesuai Kepres No.80

Th 2003 dan Peraturan Pemerintah 7. Diklat pemasaran Pariwisata

8. Diklat Bintek Pejabat Penyimpan Barang dan Pengurusan Milik

Daerah

9. Diklat Sistem Kompetensi Analisis Jabatan 10.Diklat Tata Naskah Dinas

11.Diklat IT untuk pengelolaan keuangan daerah 12.Diklat pengembangan Destinasi

13.Diklat Agrowisata 14.Diklat Web

15.Diklat Bahasa Inggris

Sumber : Subbag Kepegawaian Disparbud Kab. Karanganyar Kondisi pegawai secara kualitas dapat dikatakan memadai untuk bekerja mengembagkan pariwisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar memiliki pegawai dengan sebagian besar lulusan

commit to user

Strata satu (S1) dengan prosentase 43,3% dengan rata-rata lama kerja pegawai diatas 20 tahun dengan prosentase 37,7%. Untuk meningkatkan kompetensi pegawai, Dinas juga berupaya mengikutkan pegawainya dalam Diklat-Diklat kepariwisataan dan teknologi. Kondisi ini menjadi

kekuatan internal untuk dalam mengembangkan pariwisata di

Karanganyar.

b) Sumber Dana

Sumber dana juga merupakan faktor penting bagi kelangsungan organisasi. Faktor keuangan terkait sejauh mana suatu organisasi dapat memenuhi kebutuhannya dalam pelaksanaan tugas. Sumber Dana yang digunakan berasal dari APBN, APBD yang digunakan untuk pembiayaan aktivitas operasional di dalam Dinas dan untuk pembiayaan teknis di lapangan yaitu pembiayaan belanja langsung sejumlah obyek-obyek wisata dan kegiatan penunjang lainnya yang pengelolaannya menjadi tanggungjawab Dinas. Hal tersebut diungkapakan oleh Drs. Agus Sujianto (Staf Keuangan) :

“Selama ini dalam pembiayaan program berasal dari APBD dan dapat pula mengajukan dari APBN. Semua pendapatan dari dinas- dinas di Kabuapten Karanganyar disetor ke Dinas Pendapatan Daerah, kemudian setiap tahunnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar mengajukan usulan dalam Rencana Anggaran Kerja yang nantinya dibahas oleh panitia anggaran kemudian dibahas di DPRD dan dilanjutkan ke Propinsi. Anggaran yang diusulkan tentunya tidak boleh melebihi dari perolehan pendapatan yang disetor. Sehingga untuk pembiayaan kegiatan operasional maupun teknis masih sangat kurang. Apalagi target yang ditentukan dari DPRD sangat tinggi, seharusnya hanya naik 10% dari target tahun sebelumnya”. (wawancara 28 April 2010).

commit to user

Kondisi keuangan yang terbatas menjadikan adanya pengurangan beberapa program misalnya program untuk promosi dan pemasaran pariwisata tahun 2010 hanya 4 program sedangkan tahun lalu 9 program. Anggaran yang terbatas menuntut Dinas untuk pandai-pandai memilih program yang efektif dan efisien untuk mengenalkan wisata di Karanagnayar dan menarik wisatawan untuk berkunjung. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Suripto SE (Kasi Promosi) :

“Anggaran kita terbatas jadi harus pinter-pinter milih mana cara promosi yang bisa menekan biaya tetapi mampu memaksimalkan wisatawan untuk berkunjung ke Karanganyar. Misalnya dengan

travel dialog (kita melakukan penawaran langsung ke sejumlah daerah dengan mempresentasikan potensi pariwisata Karanganyar dan sarana pendukungnya kepada Kepala Sekolah) biasanya sasaran kita ke anak sekolah dengan mengambil waktu libur, atau dengan memadukan wisata dengan kuliner yang tentunya kita harus mengikuti selera pasar”. (wawancara 20 April 2010)

c) Fasilitas

Kelengkapan sarana wisata dan fasilitas yang ada dalam organisasi sangat mempengaruhi kelancaran kegiatan organisasi. Peningkatan fasilitas pendukung secara optimal dalam memberikan mutu pelayanan bagi wisatawan. Karanganyar telah menyediaan fasilitas pariwisata antara lain :

1. Fasilitas Pelayanan Informasi Pariwisata (TIC)

2. Fasilitas wisata Konvensi (Mice tourism – Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition)

3. Fasilitas wisata keagamaan (Ritual tourism) 4. Fasilitas wisata ziarah (Pilgrimage tourism) 5. Fasilitas wisata Olah Raga (Sprort tourism ) 6. Fasilitas wisata belanja (Shopping tourism) 7. Fasilitas wisata petualangan (Adventure tourism) 8. Fasilitas wisata pendidikan Ilmiah (Education tourism)

commit to user

Selain fasilitas yang tersedia diatas, Dinas Pariwisata dan

Kebudayaan Kabupaten Karanganyar memiliki fasilitas yang digunakan untuk membantu memperlancar pekerjaan operasional setiap hari. Fasilitas yang dimiliki sebagai berikut

Tabel IV.5

Daftar Inventaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar

Fasilitas Jumlah (unit)

-Faxsimil -Laptop -Printer -Mesin ketik -scanner -Komputer -Notebook -Camera -LCD Proyektor -Handycam -Mobil -Sepeda motor 2 3 3 4 2 9 2 3 2 2 2 6

Sumber : Data Inventarisasi Disparbud Kab. Karanganyar Berdasarkan kondisi fasilitas yang dimiliki Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar dapat dikategorikan cukup dan dapat digunakan sebagai sarana pendukung dalam memperlancar pencapaian visi, misi dan tujuan yang disepakati.

Dokumen terkait