• Tidak ada hasil yang ditemukan

12

2. Lingkungan Pemasaran

a. Pengertian Lingkungan Pemasaran

Lingkungan merupakan unsur penting dalam sebuah proses pemasaran, karena lingkungan menjadi faktor yang berpengaruh dalam memaksimalkan suatu aktivitas pemasaran. Keadaan suatu lingkungan juga menjadi tolak ukur dan pembanding dalam suatu keadaan untuk disesuaikan dengan keadaan yang diharapkan, sehingga potensi yang ada dapat diserap dan dimaksimalkan dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Selanjutnya adalah pemasaran. Pada hakikatnya pemasaran merupakan kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.5 Berikut ini pengertian pemasaran menurut para ahli:

1. Pemasaran menurut H. Nystrom6

Pemasaran adalah suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke konsumen.

2. Pemasaran menurut Kotler7

Pemasaran yaitu suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

5 Laksana, Fajar, MANAJEMEN PEMASARAN : Pendekatan Praktis, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 4.

6 Oentoro, Deliy ant i, MANAJEMEN PEMASARAN MODERN, (Yogyakarta: LaksBang PRESSindo, 2012), 1.

13

Lingkungan dan pemasaran merupakan hal yang berkaitan antara satu dengan lainnya, keduanya terintegrasi melalui tujuan yang ditetapkan oleh suatu individu atau kelompok. Sedangkan lingkungan pemasaran itu sendiri adalah pelaku-pelaku dan kekuatan-kekuatan di luar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan suatu usaha (perusahaan) dalam mencapai tujuannya, yaitu mengembangkan dan menjaga pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran.8

Lingkungan pemasaran adalah para perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan di luar kekuatan pemasaran yang mempengaruhi kekuatan manajemen pemasaran untuk membangun dan mempertahankan hubungan yang berhasil dengan pelanggan sasaran.9

Lingkungan pemasaran adalah lingkungan perusahaan yang terdiri dari pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manjemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun, mengembangkan, dan mempertahankan hubungan atau transaksi yang berhasil dengan pelanggan sasaran.10

Lingkungan Pemasaran juga diartikan sebagai kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan produk-produk yang ada. Perusahaan harus terus melakukan

8 Ibid., 42.

9 Kotler, P dan G. Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

10 Abdullah, Thamrin, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT. BAJAGRAFINDO PERSADA, 2016), 81.

14

pengamatan secara terus menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan, perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi tantangan dan peluang pasar yang baru. 11

b. Indikator Lingkungan Pemasaran

Menurut Birn, indikator Lingkungan Pemasaran ada 2, yaitu Lingkungan Mikro dan Lingkungan Makro.12

1. Lingkungan Mikro Perusahaan13

Lingkungan Mikro adalah para pelaku dalam lingkungan yang secara langsung berkaitan dengan perusahaan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pasar, yaitu perusahaan, para pensuplai bahan baku, perantara pemasaran, para pelanggan, para pesaing, dan para anggota masyarakat.14 Lingkungan mikro terdiri atas beberapa aspek pendorong suatu usaha antara lain, yaitu: a. Aspek Penyedia

Aspek penyedia bisa juga disebut dengan suplier itu merupakan suatu penghubung penting dalam keseluruhan suatu sistem pemberian nilai terhadap konsumen dan mampu

11 Kasmir, PEMASARAN BANK, (Jakarta: Kencana, 2010), 79.

12 Birn, Robirn J, The International Hand Book of Market Research Techniques, 2000, 143.

13 Khotler, Philip dan Gary Armstrong, Principles of Marketing, edisi 15, Pearson Education, 2014, t.tp.,

14 Diunduh pada 21 September 2017, 19.00 WIB, melalui

15

menyumbangkan sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan guna memproduksi suatu barang dan jasa.

Dalam hal ini manajemen pemasaran harus, pertama mengamati keadaan pemasok dalam hal ini suplier, kedua memonitor perkembangan harga dari input-input penyedia. Apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua hal tersebut, maka sudah dipastikan bahwa akan ada biaya tambahan dan berakibat pada kenaikan harga yang berakibat pada penyampaian suatu tujuan perusahaan.

b. Aspek Perantara Pemasaran

Perantara pemasaran adalah mereka yang membantu perusahaan dalam mempromosikan, mendistribusikan, dan menjual barang kepada pembeli akhir. Para perantara ini terdiri dari:

a) Middlemen, adalah perusahaan yang membantu mendapatkan pelanggan atau mendekatkan penjual dengan pelanggan. Terdiri dari dua jenis: agen middlemen, misalnya pialang (broker) dan wakil pabrikan yang merundingkan

kontrak, dan perusahaan tinggal mengirim barang kepada konsumen yang di dapat oleh agen middlemen ini. Jenis

kedua, Merchant middlemen, seperti grosir dan pengecer, mereka membeli barang dari perusahaan dan menjual kembali (reseller). Kegunaan middlemen adalah membantu

16

menghasilkan kegunaan tempat, waktu, dan kepemilikan. Dengan demikian, barang perusahaan berada lebih dekat dengan tempat konsumen berada, sewaktu-waktu dapat dibeli oleh konsumen yang jauh sekalipun, dan penjaminan kepemilikan oleh middlemen sebelum dibeli oleh konsumen.

Dengan demikian pihak perusahaan tidak perlu menyelenggarakan semua itu yang tentu memakan biaya dan tenaga tersendiri.

b) Perusahaan Distribusi Fisik, membantu perusahaan dalam menyediakan dan memindahkan barang dari tempat asal ke tempat tujuan. Pergudangan adalah perusahaan yang menyimpan dan melindungi barang sebelum berpindah ke tempat tujuan berikutnya. Perusahaan perlu menghitung berapa ruangan yang harus dibangunnya sendiri atau yang disewa dari perusahaan pergudangan. Perusahaan angkutan terdiri dari perusahaan kereta api, pengangkutan darat dengan truk, pengangkutan udara, laut, dan perusahaan lain yang akan lebih efisien dalam memindahkan barang dibanding kalau perusahaan harus memindahkannya sendiri. Suatu perusahaan harus memutuskan cara pengiriman yang

paling efisien biayanya, penyerahan tepat waktu, kecepatan, dan keamanannya.\

17

c) Biro Jasa, adalah perusahaan riset pemasaran, biro iklan, perusahaan media, dan konsultan pemasaran. Biro jasa ini membantu perusahaan dalam menargetkan dan mempromosikan produk pada pasar yang tepat.

d) Perantara Keuangan, meliputi bank, perusahaan kredit, asuransi dan perusahaan lainnya yang membantu transaksi keuangan atau menanggung risiko sehubungan dengan pembelian dan penjualan barang. Sebagian besar pelanggan atau perusahaan bergantung kepada perantara keuangan ini untuk membiayai transaksinya. Penyelenggara pemasaran perusahaan bisa efek serius karena naiknya biaya kredit atau terbatasnya kredit. Karena itu perusahaan juga perlu membina hubungan yang baik dengan pihak lain.

c. Aspek Pesaing

Setiap perusahaan menghadapi sejumlah besar pesaing. Perusahaan harus bisa mengidentifikasi para pesaingnya in agar dapat mengambil langkah secara tepat. Ada beberapa tipe pesaing:

(1) Pesaing selera (desire competitor), yakni keinginan lain terdekat yang mungkin konsumen mau memenuhinya.

(2) Pesaing generic, yakni cara-cara pokok lainnya dimana konsumen dapat memuaskan keinginan khusus.

18

(3) Pesaing bentuk produk (product form competitor), yaitu

bentuk produk lainnya yang dapat memuaskan keinginan khusus konsumen.

(4) Pesaing merek (brand competitor), yaitu merek lainnya yang

dapat memuaskan keinginan yang sama. d. Aspek Pelanggan

Perusahaan perlu mengenali pelanggannya dengan teliti. Terdapat lima jenis pelanggan, yaitu:

(1) Pasar konsumen : perseorangan atau rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.

(2) Pasar industri : organisasi yang membeli barang dan jasa untuk proses produksi mereka guna mendapatkan keuntungan ataupun guna mencapai sasaran lainnya.

(3) Pasar reseller : organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijualnya kembali dengan mendapatkan laba.

(4) Pasar pemerintah : badan-badan pemerintah yang membeli barang atau jasa.

(5) Pasar internasional : pembeli yang berasal dari luar negeri termasuk konsumen, produsen, reseller, dan pemerintah asing.

e. Aspek Publik

Publik adalah setiap kelompok yang mempunyai minat

19

suatu organisasi untuk mencapai sasarannya. Perusahaan dapat menyusun rencana pemasarannya untuk publik utamanya dan juga bagi pasar pelanggannya. Misalnya perusahaan menginginkan mendapat tanggapan atau kesan yang baik, dukungan moral dari publik tertentu, perusahaan dapat merancang suatu tawaran yang menarik untuk mendapat tanggapan yang diinginkan. Terdapat tujuh jenis publik yaitu: Publik keuangan, Publik media, Publik pemerintah, Publik kekuatan warga, Publik lokal, Publik umum, dan Publik interen.15

2. Lingkungan Makro Perusahaan16

Lingkungan Makro adalah kekuatan-kekuatan kemasyarakatan yang bersifat lebih besar dan yang mempengaruhi semua pelaku dalam lingkungan perusahaan, yaitu faktor kependudukan ekonomi, alam, fisik, teknologi, politik, hukum, dan kekuatan sosial/budaya. Komponen-komponen lingkungan makro adalah sebagai berikut: a. Lingkungan Demografis

Demografi adalah studi tentang populasi manusia yang dilihat dari segi umur, lokasi, kepadatan, pekerjaan, jenis

15 Simamora, Bilson, MEMENANGKAN PASAR : Dengan Pemasaran Efektif dan Profitable, (Jakarta: PT. Gramedia Utama, 2001), 48.

16 Samsul, Anam, dkk, MANAJEMEN PEMASARAN, (Surabaya : CV. Mitra Media Nusantara, 2013), 48-52.

20

kelamin/gender, dan statistik lainnya. Lingkungan demografis harus mendapat perhatian yang besar karena oranglah yang menciptakan kebutuhan dan pasar. Kecenderungan geografis yang paling penting dijelaskan berikut ini:

a) Perubahan struktur usia penduduk. Ini perlu diperhatikan mengingat setiap usia penduduk menciptakan kebutuhan terhadap barang konsumsi yang berbeda-beda, sehingga berubahnya struktur usia penduduk akan sangat berpengaruh terhadap keputusan-keputusan pemasaran di masa kini dan yang akan datang.

b) Berubahnya bentuk keluarga. Keluarga baru dengan sedikit anak, atau sebaliknya banyak anak, atau keluarga besar, jumlah wanita bekerja dan mandiri, sangat berpengaruh terhadap penyusunan rencana pemasaran, karena perubahan itu juga akan berpengaruh pada kebutuhan dan pengambilan keputusan untuk membeli barang atau jasa. c) Pergeseran Geografis dalam penduduk. Kepadatan penduduk, mobilitas penduduk antar provinsi, urbanisasi, munculnya beberapa kota yang mengalami perkembangan pesat, akan sangat berpengaruh terhadap angka permintaan.

d) Pergeseran Okupasi penduduk. Meningkatnya jumlah pekerja, industrialisasi, munculnya kantor-kantor baru,

21

terhadap pola konsumsi, gaya hidup, dan pembelian mereka, sehingga akan menciptakan peluang-peluang kebutuhan baru.

e) Tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan konsumen juga berpengaruh terhadap gaya hidup dan pilihan konsumsinya. b. Lingkungan Ekonomi

Pasar membutuhkan daya beli dan juga manusia. Daya beli merupakan perpaduan dari pendapatan sekarang, harga, tabungan, dan tersedianya kredit. Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini yaitu:

a) Perubahan pendapatan nyata, pendapatan nyata menurun bisa disebabkan adanya tingkat inflasi yang melampaui tingkat pertumbuhan pendapatan uang, tingkat pengangguran, dan meningkatnya beban pajak. Meskipun bisa saja pendapatan uang perkapita naik, namun dengan gabungan tiga hal itu, pendapatan riil-nya berkurang. Berkurangnya pendapatan ini tentu saja merugikan penjual barang dan jasa diskresioner seperti liburan, automobile, dan peralatan besar. Sehubungan dengan menurunnya pendapatan nyata ini, maka konsumen semakin berhati-hati

dalam membelanjakan uangnya. Pemasar juga harus memperhatikan distribusi pendapatan dan pendapatan

22

b) Tabungan yang rendah dan hutang yang tinggi, pengeluaran konsumen juga dipengaruhi oleh pola tabungan dan hutang konsumen. Tabungan yang direncankan diperuntukkan bagi pengeluaran yang cukup besar. Sedangkan kemudahan kredit pinjaman akan memicu peningkatan daya belinya.

c. Lingkungan Alam

Perhatian masyarakat terhadap pentingnya pemeliharaan alam dan isu-isu kelestarian alam makin tinggi. Hal ini memunculkan pandangan bahwa pembangunan ekonomi, juga tidak boleh mengorbankan alam. Masyarakat makin sadar bahwa pada saat ini alam makin cepat mengalami kerusakan akibat proses industri yang tidak memperhatikan kepentingan pemeliharaan alam. Perubahan pandangan ini juga harus direspon oleh perusahaan pemasar dan mempengaruhi produk yang dibuat dan dipasarkan oleh perusahaan.

a) Kelangkaan bahan mentah tertentu: Sumber daya alam yang sebagian mungkin bisa diperbarui melalui program-program tertentu seperti reboisasi, dan ketentuan reklamasi. Namun untuk sumber daya alam yang sulit diperbarui seperi,

minyak, batubara, dan berbagai bahan mineral telah mengalami masalah kelangkaan yang serius.

23

sulit diperbarui ini akan mengalami kesulitan dan masalah kelangkaan dan mengalami makin mahalnya biaya operasi. b) Naiknya biaya bahan bakar. Minyak, sebagai salah satu

sumber daya alam yang sulit diperbarui, telah menciptakan masalah yang serius bagi perkembangan ekonomi di masa depan. Maka diperlukan teknologi yang bisa menggantikan sumber daya alam yang makin langka ini. Batu bara mungkin bisa mengatasinya namun tidak akan berlangsung lama. Pengembangan sumber daya alternatif seperti matahari, listrik, bahkan tenaga nuklir mulai dijajagi untuk mengatasi kelangkaan itu.

c) Meningkatnya tingkat polusi. Industri hampir selalu merusak kualitas lingkungan alam. Keprihatinan publik menciptakan kesempatan pemasar yang jeli. Misalnya munculnya pusat-pusat daur ulang, water treatment, dan mengkampanyekan produknya yang ramah lingkungan. d) Campur tangan pemerintah yang ketat terhadap

manajemen sumber daya alam. Pemerintah berkepentingan untuk mengawasi kualitas alam dan menekankan peran dunia industri untuk ikut memperhatikan proses

24

d. Lingkungan Teknologi

Teknologi saat ini sudah pada taraf yang sangat menentukan nasib manusia. Teknologi telah mengahsilkan hal-hal yang menakjubkan dalam bidnag kesehatan, komputer, dan industri. Namun juga ikut menambah kengerian dengan kecanggihan teknologi persenjataan perang, nuklir gas saraf, dan bom hidrogen. Pemasar harus mengamati kecenderungan teknologi :

a) Laju perkembangan teknologi telah menciptakan banyak produk baru, sesuatu yang mungkin tidak dibayangkan sebelumnya.

b) Teknologi juga memunculkan banyak kesempatan yang tak terbatas dalam gagasan-gagasan baru mengenai pemenuhan kebutuhan manusia.

c) Teknologi menjadi semakin mahal dalam hal riset dan pengembangan.

d) Karena mahal, banyak perusahaan lebih suka memilih melakukan modifikasi-modifikasi kecil pada produk mereka daripada pengembangan yang menghabiskan biaya besar. e. Lingkungan Politik

Keputusan perusahaan banyak dipengaruhi oleh

perkembangan politik. Keputusan ini dibentuk oleh hukum yang berlaku, lembaga pemerintahan dan kelompok-kelompok

25

mungkin membatasi dunia usaha. Misalnya undang-undang anti monopoli, mengatur persaingan usaha, peraturan mengenai upah, penggunaan tenaga outsourching, sangat berpengaruh terhadap keputusan perusahaan. Kondisi politik juga menyebabkan keputusan-keputusan pemerintah berubah-ubah, yang sangat menyulitkan dunia usaha yang membutuhkan kepastian peraturan dalam berusaha.

f. Lingkungan Kultural

Perkembangan masyarakat juga berujud perubahan aspek budaya tertentu, yang akan sangat berpengaruh terhadap kebiasaan untuk ememnuhi kebutuhan, perubahan perilaku membeli, perubahan pandangan terhadap kualitas produk, dan perubahan sikap. Pemasar harus memperhatikan pola-pola perilaku yang berubah itu untuk memastikan nahwa produk yang dipasarkannya selalu sesuai dengan perubahan itu dan selalu sesuai dengan kebutuhan pasarnya.

26

c. Lingkungan Pemasaran dalam Perspektif Islam

Lingkungan pemasaran dalam perspektif islam dijelaskan pada Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 29 yang berbunyi:

ُْم كَنْ يَ بُْم كَلاَوْمَأُاو ل كَْتَُلُاو نَمآَُنيِذَّلاُاَهُّ يَأَُيَّ

ًُةَراَِتَُِنو كَتُْنَأُلِإُِلِطاَبْلِبِ

ُ

ُْم كْنِمُ ضاَرَ تُْنَع

17

﴾۲٩﴿اًميِحَرُْم كِبَُناَكََُّللّاَُّنِإُْم كَس فْ نَأُاو ل تْقَ تُلَو

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian memakan harta-harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.18

Dalam ayat diatas dijelaskan bahwa apabila suatu perusahaan mengalami masalah pada saat melakukan proses pemasaran mengenai produk yang dimiliki, perusahaan tersebut harus dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang halal dan sesuai dengan prinsip syariah yang telah diatur karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat apa saja yang kita perbuat di dunia dan Allah akan meinta pertangungjawaban di akhirat kelak atas apa yang kita perbuat di dunia ini.

17 Al-Qur’an 5:29

18 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid, (Semarang: PT. KARYA TOHA PUTRA, 2006), 65.

27