• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkup Pengelolaan Air Limbah

Air Limbah yang dimaksud disini adalah air limbah permukiman(Municipal Wastewater) yang terdiri atas air limbah domestik (rumah tangga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air buangan yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dapat menimbulkanpengaruh yang merugikan terhadap kualitas lingkungan sehingga perlu dilakukan pengolahan.

Pengolahan air limbah permukiman di Indonesia ditangani melalui dua sistem yaitu sistem setempat (onsite) ataupun melalui sistem terpusat (offsite). Sanitasi sistem setempat (onsite) adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah berada dalam batas tanah yang dimiliki dan merupakan fasilitas sanitasi individual sedangkan sanitasi sistem terpusat (offsite) adalah sistem dimana fasilitas pengolahan air limbah dipisahkan dengan batas jarak dan mengalirkan air limbah dari rumah-rumah menggunakan perpipaan (sewerage) ke Instalasi Pengolahan AirLimbah (IPAL).

6.4.1.2 Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan danTantangan 6.4.1.2.1 Isu Strategis

Untuk melakukan rumusan isu strategis ini dilakukan dengan melakukan identifikasi data dan informasi dari dokumen-dokumen perencanaan pembangunan terkait dengan pengembangan permukiman tingkat nasional maupun daerah, seperti dokumen RPJMN, RPJMD, RTRW Kabupaten/Kota, Renstra Dinas, RP2KP, SSK dan dokumen lainnya yang selaras menyatakan isu strategis pengembangan air limbah sesuai dengan karakteristik di masing-masing Kabupaten/Kota.

Tujuan dari bagian ini adalah:

• Teridentifikasinya rumusan isu strategis pengelolaan air limbah di Kabupaten/Kota;

• tereviewnya isu strategis pengembangan air limbah dari dokumenterkait.

Berikut adalah isu-isu strategis dalam pengelolaan air limbah permukiman di Indonesia antara lain:

1. Rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan pengelolaan air limbah permukiman

Sampai saat ini walaupun akses masyarakat terhadap prasarana sanitasi dengan fasilitas pengolahan air limbah sangat rendah dan belum memenuhi standar teknis yang ditetapkan. Sedangkan akses layanan air limbah dengan sistem terpusat sangat kecil.

2. Peran Masyarakat

Peran masyarakat berupa rendahnya kesadaran masyarakat dan rendahnya minat masyarakat untuk memiliki prasarana sanitasi yang aman dan sehat. Selain itu belum diberdayakannya potensi masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan air limbah serta terbatasnya penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman berbasis masyarakat.

3. Peraturan perundang-undangan

4. Kelembagaan

Kelembagaan meliputi kapasitas SDM yang masih rendah dalam melakukan pembinaan terkait penyediaan air limbah, kurang koordinasi antar instansi dalam penetapan kebijakan di bidang air limbah dan belum adanya lembaga/organisasi khusus pengelola air limbah di daerah

5. Pendanaan

Pendanaan terutama berkaitan dengan terbatasnya sumber pendanaan pemerintah dan rendahnya alokasi pendanaan dari pemerintah yang merupakan akibat dari rendahnya skala prioritas penanganan pengelolaan air limbah. Hal ini disebabkan minimnya minat dan usulan masyarakat dalam pembangunan air limbah. Selain itu adalah rendahnya tarif pelayanan air limbah sehingga berakibat pihak swasta kurang tertarik untuk melakukan investasi di bidang air limbah.

6.4.1.2.2 Kondisi Eksisting

Gambaran umum penyediaan air limbah di Kabupaten Bangka Tengah dapat dilihat : a. Aspek teknis

Berisi hal-hal yang berkaitan dengan prasarana dan sarana air limbah yang mencakup: 1. Sistem prasarana dan sarana air limbah (sistem setempat/onsite,sistem terpusat/off-site); 2. jumlah, masalah, dan kondisi prasarana dan sarana airlimbah;

3. tingkat pelayanan prasarana dan sarana air limbah.

Kondisi eksisiting pengembangan air limbah secara teknis dapat ditampilkan sebagaimana dicontohkan pada tabel-tabel berikut: Tabel 6.17 Pelayanan Air Limbah Komunitas Berbasis Masyarakat

No Lokasi Sistem Dibangun Tahun Cakupan pelayanan Kondisi

1 Desa Cambai IPAL Komunal 2012 50 KK Baik

2 Desa Jelutung IPAL Komunal 2012 50 KK Baik

3 Kelurahan Arung Dalam MCK ++ 2013 50 KK Baik

4 Kelurahan Sungaiselan MCK ++ 2013 50 KK Baik

5 Desa Air Mesu MCK ++ 2013 50 KK Baik

6 Desa Air Mesu Timur MCK ++ 2013 50 KK Baik

-b. Pendanaan

Sumber pendanaan dalam penyediaan sarana dan prasarana air limbah bersumber dari APBD yang setiap tahun mengalami peningkatan dari alokasi Dana DAK (Dana Alokasi Khusus).

c. Kelembagaan

Saat ini belum ada lembaga pengelola khusus yang mengelola sarana dan prasarana air limbah yang telah terbangun, untuk pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air limbah dilakukan sepenuhnya oleh kelompok keswadayaan yang ada di desa selaku pelaksana pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat.

d. Peraturan Perundangan

Belum ada peraturan perundangan yang ada di daerah terkait penyelenggaraan sarana dan prasarana air limbah. Namun dalam setiap pemberian perijinan selalu dianjurkan agar pemohon izin selalu mengutamakan pembangunan dengan menggunakan Sistem IPAL Komunal

e. Peran Serta Swasta dan Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah telah melaksanakan program stimulasi untuk pembangunan fasilitas sanitasi setempat yaitu Sanitasi Berbasis Masyarakat yang dikenal dengan Sanimas. Kecuali untuk program tersebut, semua biaya investasi serta operasi dan pemeliharaan dalam penyediaan air limbah individual ditanggung oleh masing-masing keluarga dan swasta. Minat masyarakat dalam penyediaan air limbah yang aman dan sehat sangat rendah, hal ini dikarenakan sulitnya mengubah pola hidup masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah yang lebih senang melakukan kegiatan mandi, cuci dan buang air di aliran air, sungai, empang di alam terbuka.

6.4.1.2.3 Permasalahan dan Tantangan

a. Identifikasi Permasalahan Air Limbah

Tabel 6.18 Identifikasi Permasalahan Pengembangan Air Limbah

No Aspek Permasalahan Tantangan Solusi

A Teknis Terbatasnya usulan pembangunan prasarana dan

sarana air limbah dengan sistem komunal

Percepatan pencapaian target MDgs dan 100.0.100 di bidang sanitasi

Peningkatan penyediaan PS air limbah dengan sistem komunal

Kontur daerah yang relative datar dan renggangnya perumahan menyebabkan tingginya biaya operasional

Identifikasi daerah dan pembinaan teknologi penyediaan prasarana dan sarana air limbah

B Kelembagaan Belum adanya lembaga yang khusus menangani pengelolaan air limbah

Reformasi birokrasi dalam penyediaan pengelolaan air limbah bagi masyarakat

Peningkatan kapasitas kelelbagaan dalam pembinaan penyediaan air limbah bagi masyarakat Minimnya kuantitas dan kualitas SDM penyelenggara air

limbah

Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengelola air minum melalui diklat/bimtek

C Pembiayaan Terbatasnya pendanaan melalui APBD Potensi alternative pembiayaan di luar

APBD

Mengusulkan dan mencari pendanaan lain seperti APBN, APBD Prov, CSR, PHLN dan KPS

D

Peran Serta Masyarakat dan swasta

Rendahnya minat masyarakat dalam mengajukan, menggunakan dan mengelola prasarana dan sarana air limbah

Potensi sumber daya masyarakat dalam keterlibatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur.

Sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat secara berkesinambungan mengenai pentingnya air prasarana air limbah yang sehat dan aman

Masyarakat masih menggunakan septic tank individu yang belum terjamin dan masih melakukan aktivitas MCK di alam terbuka

Peningkatan peran serta masyarakat dengan pola pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan dan pengembangan air limbah

Belum adanya kerjasama dan koordinasi dengan swasta dalam mengembangkan prasarana dan sarana air limbah

Potensi swasta dalam pembangunan untuk mengembangkan prasarana dan sarana air limbah

Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan swasta dalam investasi perumahan dengan menggunakan prasarana dan sarana air limbah

E Aspek

Lingkungan

Penurunan kualitas lingkungan hidup akibat aktivitas mandi, cuci dan buang air besar sembarangan

Perubahan iklim akibat pemanasan global dan Agenda MDGs dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup

Pengelolaan infrastruktur dasar pengembangan kawasan permukiman yang berwawasan pelestarian lingkungan hidup dan ‘Sustainable Human Settlements Development’

b. Tantangan dan Peluang Pengembangan Sektor Air Limbah

Setiap Kab/Kota wajib menguraikan tantangan dan peluang sesuaikarakteristik Kab/Kota masing-masing terkait pembangunan sector air limbah.Tantangan Sektor Air Limbah meliputi tantanganinternal dan tantangan eksternal. Tantangan internal berhubungandengan cakupan pelayanan air limbah, kejadian penyakit karenaburuknya pengelolaan air limbah, perlindungan sumber air baku,kualitas kelembagaan, penggalian sumber dana serta pembagianporsi dana APBN dan APBD. Sedangkan tantangan eksternalberkaitan dengan target RPJMN bebas pembuangan tinja secaraterbuka di tahun 2014 dan Target MDGs 7c terlayaninya 50%masyarakat yang belum mendapatkan akses air limbah sampaitahun 2015.

Selain itu, Peraturan Menteri PU Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum menekankan tentang targetpelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawabpemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yangditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU an, khususnya untuksub bidang Cipta Karya yang dituangkan didalam dokumen RPI2JM yang merupakan tantangan tersendiri bagi pelayananpengelolaan Air Limbah.

Peluang dalam pengelolaan air limbah adalah telah diaturnyakewajiban penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan dan perlindungan sumber air baku dalam tataran undang-undangsampai dengan peraturan daerah. Peraturan perundangan jugatelah mengatur keterpaduan penanganan air limbah denganpengembangan sistem penyediaan air minum. Peluang yang lainadalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalampenyelenggaraan air limbah permukiman.

Peluang dalam pengelolaan air limbah adalah telah diaturnyakewajiban penanggulangan pencemaran terhadap lingkungan danperlindungan sumber air baku dalam tataran undang-undangsampai dengan peraturan daerah. Peraturan perundangan jugatelah mengatur keterpaduan penanganan air limbah denganpengembangan sistem penyediaan air minum. Peluang yang lainadalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat dalampenyelenggaraan air limbah permukiman.

6.4.1.3 Programdan Kriteria Kesiapan Pengembangan AirLimbah

Dokumen terkait