• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.1 Lingkup Wilayah Studi

Studi dari penelitian ini akan dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kota Surabaya, Surabaya Timur, khususnya di Kecamatan Sukolilo. Lokasi kedua adalah di Kota Denpasar, Kecamatan Denpasar Utara yang merupakan daerah yang padat penduduk dan menghasilkan banyak sampah. Kedua wilayah ini dipilih untuk membandingkan pengelolaan sampah plastik di kota metropolitan seperti Surabaya dan kota besar seperti Denpasar.

Mengacu kepada data Badan Pusat Statistik mengenai Kecamatan Sukolilo di Surabaya Timur, jumlah penduduk adalah 114.309 jiwa dengan kepadatan rata rata adalah 9.151 Tabel 4.1 menunjukkan jumlah penduduk dan kepadatan di Sukolilo.

Menurut Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau total timbulan sampah Kota

18 Surabaya jiwa/km2(BPS, 2019). sebesar 2.164,4 ton/hari dengan timbulan tiap orang adalah 0,48 kg/orang.hari. Karakterisasi sampah yang mendominasi adalah sampah organik sebesar 54,31% dan sisanya merupakan sampah anorganik seperti plastik, logam, gelas/kaca, dan kertas. Jumlah yang masuk ke TPA rata-rata ± 1400 ton/hari (IKPLHD, 2018). Khusus untuk wilayah Kecamatan Sukolilo total timbulan sampah mencapai 54868 kg/hari (Tabel 4.1) Salah satu kelurahan di Kecamatan Sukolilo ini adalah sebagai tempat dari TPA untuk Kota Surabaya sejak tahun 1982-1998, yaitu di Kelurahan Keputih. Banyak pengepul dan pemulung sampah yang masin berkegiatan di lingkungan tersebut.

Kota Denpasar, mempunyai empat wilayah Kecamatan dengan jumlah penduduk mencapai 930.600 jiwa, kepadatan rata-rata adalah 7.282,82 jiwa/km2(BPS, 2019).

Kecamatan Denpasar Utara merupakan daerah pengembangan di wilayah Kota Denpasar, karena pusat pemerintahan dan pusat perdagangan ada di daerah ini. Jumlah penduduk di Kecamatan Denpasar Utara mencapai 204.360 jiwa dengan kepadatan mencapai 6.193,5/km2. Jumlah sampah yang dihasilkan dikawasan ini mencapai 791 m3/hari (IKPLHD, 2018) dan komposisi sampah sebagian besar adalah sampah organik.

Daerah Kecamatan Denpasar Utara terdiri atas 8 desa dan 3 kelurahan yang aktif mengelola bank sampah. Jumlah bank sampah di lokasi ini mecapai 17 buah dengan anggota aktif adalah 1.812 (Prayatni dan Kartika, 2018). Masyarakat antusias untuk mengelola sampah terutama sampah yang mempunyai nilai jual tinggi seperti plastik dan kertas.

Tabel 4.1 Penduduk dan Timbulan Sampah di Kecamatan Sukolilo

No Kelurahan Luas

1 Nginden Jangkungan 1,14 15.907 13.953,50 7.635,40

2 Semolowaru 1,67 19.683 11.786,20 9.447,80

19 Gambar 3.1 dan 3.2 menujukkan peta Kota Surabaya dan Kota Denpasar.

Gambar 4.1 Peta Kota Surabaya

U

20 Gambar 4.2 Peta Wilyah Kota Denpasar

21 4.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 tahun dengan penelitian secara simultan dilaksanakan di dua tempat yaitu di Kecamatan Sukolilo Surabaya dan Kecamatan Denpasar Utara. Langkah pelaksanaan penelitian setiap tahun dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Penelitian Dasar :

Penelitian Jumlah sampah dan Komposisi di berbagai lokasi sumber dan collector sampah plastik seperti di TPS, TPS3R, Bank Sampah dan

Pemulung

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara

Penelitian Survei:

Penelitian aktor yang terlibat dalam pengelolan sampah plastik. Survey alkan dilaksanakan di masyarakat nasab bank sampah, bank sampah,

TPS3R, dan Pemulung

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara Pengumpulan Data Sekunder

Peta Wilayah

Data pertumbuhan Bank Sampah

• Data TPS, TPS3R

Data timbulan sampah

• Data kependudukan

Pengumpulan Data Primer : semua data mengenai aktor informal dalam pengumpulan dan pengolahan sampah plastik

Lokasi pemulung sampah

• Lokasi pengepul sampah sektor informal

• Lokasi industry pengolah

Pembuatan Peta dan Mapping serta Mass Balance

Lokasi dan perjalanan sampah dari sumber sampah menuju ke collector sampah plastik seperti di TPS, TPS3R, Bank Sampah dan Pemulung Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara

Ta h a p 1

Penelitian Dasar :

Penelitian aliran sampah dari collector seperti bank sampah, TPS3R dan pemulung ke pengepul dan ke industry pengolah

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara

22 Gambar 4.3 Langkah langkah Pelaksanaan Penelitian

Untuk wilayah Surabaya terutama di Kecamatan Sukolilo dan Wilayah Surabaya bagian Timur sudah dilaksanakan pemetaan jumlah bank sampah yang aktif dan juga sudah ditentukan jumlah pengambilan sampel di masyarakat dan di masing-masing

A

Penelitian Dasar :

Penelitian aliran sampah dari collector seperti bank sampah, TPS3R dan pemulung ke pengepul dan ke industry pengolah

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukolilo dan Denpasar Utara

Penelitian Survei :

Penelitian kegiatan dan aktivitas di industry pengolahan samapah plastik dan melakukan pengukuran emisi serta dampak lingkungan di lokasi pengolahan. Penelitian dilaksanakan diluar lokasi studi karena industry

pengolahan tidak terletak di dalam kota

Pembuatan Peta dan Mapping serta Mass Balance

Lokasi dan perjalanan sampah dari collector ke industry pengolah Penelitian dilaksanakan bisa diluar wilayah studi karena lokasi industry

bisa di luar Kota.

Membuat model Material Flow Analysis Sampah Plastik dari data-data yang sudah terkumpul secara komperhensive dan menggunakan software

STAN

Overlay seluruh peta yang didapatkan mulai dari lokasi sumber sampah sampai dengan lokasi industry. MFA dan peta sebagai produk yang akan

digunakan oleh pemerintah dalam mengambil keputusan dalam menentukan prioritas penanganan sampah plastik

Ta h a p 2 Ta h a p 3

23 bank sampah serta TPS dan TPS3R diwilayah tersebut. Gambar 4.4 menunjukkan jumlah bank sampah yang aktif dan tidak aktif di masing masing kecamatan di Wilayah Surabaya Timur.

Gambar 4.4 Lokasi Bank Sampah di Wilayah Surabaya Timur

Kecamatan Sukolilo mempunyai 19 bank sampah, namun ada 6 bank sampah yang sudah vakum (Tabel 4.2). Jumlah total nasabah dari hasil penelitian survei pendahuluan adalah 277 orang. Semua bank sampah di Kecamatan Sukolilo menjual hasil pengumpulan sampah di Bank Sampah Induk yang juga terletak di Surabaya Timur yaitu Bank Sampah Bina Mandiri. Tetapi di wilayah ini terdapat perkampungan pemulung di Kelurahan Keputih Tegal, yang juga mengumpulkan sampah plastik dari sumber sampah. Survei juga akan dilaksanakan di lokasi ini untuk mengetahui aliran sampah yang masuk ke lingkungan pemulung sampah. Survei yang dilaksanakan juga meliputi survei ke masyarakat sekitar yang mungkin juga menjadi nasabah dari bank sampah, karena pemulung bisa merupakan aktor sumber sampah dan mengumpulkan

24 sampahnya ke bank sampah. Interaksi seperti ini akan dianalisa selama pelaksanan penelitian.

Tabel 4.2 Jumlah Bank Sampah di Kecamatan Sukolilo

No Nama Bank Sampah

2 Bank Sampah Samberia 3 124,72 bank sampah induk

3 Bank Sampah Samberia 4 25,08 bank sampah induk

4 Bank Sampah Srikandi Keputih Vakum 5 Bank Sampah Berkah Karya

Jaya Vakum

6 Bank Sampah Karya Guna Vakum

7 Bank Sampah Bina Karya

Kejawan Vakum

8 Bank Sampah Mleto Maju

Bersama 211 bank sampah induk

9 Bank Sampah Conserve Aspay Vakum

10 Bank Sampah 95 65 bank sampah induk

11 Bank Sampah Menur Nadhif 100 bank sampah induk

12 Bank Sampah Tunas Muda 200 bank sampah induk

13 Bank Sampah Semar Mesem 46,39 bank sampah induk

14 Bank Sampah AWS Mesem Vakum bank sampah induk

15 Bank Sampah Masidosi 6 240 bank sampah induk

16 Bank Sampah Masidosi 4 167,7 bank sampah induk

17 Bank Sampah Masidosi 3 328, 39 bank sampah induk

18 Bank Sampah Masidosi 2 279,64 bank sampah induk

19 Bank Sampah Masidosi 1 155 bank sampah induk

25 Kecamatan Denpasar Utara juga mempunyai karakteristik yang unik dimana terdapat cukup banyak bank sampah dan juga cukup banyak pemulung yang berdomisili di daerah tersebut. bank sampah terbanyak terdapat pada Kecamatan Denpasar Utara yaitu sebesar 17 bank sampah dan jumlah anggota nasabah yaitu 1.812 anggota nasabah. Jumlah ini terbanyak dibandingkan dengan kecamatan lain di Kota Denpasar.

Pemetaan akan dilaksanakan sama dengan pemetaan lokasi di Surabaya dan akan dibuatkan dalam bentuk peta daerah yang merupakan lokasi bank sampah. Penentuan jumlah survey ke sumber sampah di nasabah bank sampah akan dilaksanakan di dua lokasi ini dengan penentuan jumlah nasabah yang disurvei berdasarkan Slovin maka dapat dihitung jumlah sampel yang akan dilakukan. Berikut rumus yang digunakan pada Persamaan 4.1.

n= N/(1+Ne^2 ) ………(4.1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel adalah jumlah nasabah N = Jumlah populasi

e = batas toleransi kesalahan (error tolerance), digunakan 10% (Budihardjo et al., 2019)

Penentuan timbulan, komposisi sampah dan lain lain akan menggunakan metode aeperti dibawah ini :

Timbulan dan komposis sampah di sumber nasabah bank sampah

Pengukuran timbulan dilakukan selama 8 hari di nasabah Bank Sampah. Selama 8 hari akan dilakukan pemilahan untuk mengetahui komposisi sampah rumah tangga dan laju timbulan sampah yang dihasilkan setiap orang. Persamaan yang digunakan untuk menghitung timbulan sampah adalah sebagai berikut:

Timbulan sampah (kg/orang.hari)=

(Berat sampah (kg/hari))/(jumlah orang (orang))……… (4.2)

Timbulan total (kg/hari)= timbulan (kg/orang.hari)x jumlah penduduk (orang) (4.3)

26 Sedangkan dalam pemilahan komposisi sampah dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:

%Komponen sampah

=(Berat sampah tiap jenis (kg))/(Berat total sampah (kg)) x 100%...(4.4)

Hasil analisis timbulan dan komposisi sampah akan digunakan untuk mengetahui potensi reduksi sampah di sumber melalui Bank Sampah.

Timbulan dan Komposisi Sampah Plastik di Pemukiman Pemulung

Survei juga dilakukan untuk mengetahui apakah nasabah bank sampah juga menjual sampah ke pemulung. Total jumlah yang dijual dan berapa harga jual juga akan dicatat.

Komposisi dan jumlah sampah yang masuk ke lingkungan pemukiman pemulung juga di catat di wilayah studi. Akan dicari berpa jumlah KK pemulung yang akan di survei, dengan penentuan jumlah adalah berdasarkan rumus Slovin (persamaan 4.1).

Pemetaan Bank Sampah dan Pengepul di wilayah studi

Pemetaan ini berisi tentang pemetaan Bank Sampah dan cakupan pelayanan setiap Bank Sampah. Selain itu, juga didapatkan informasi mengenai waktu pengosongan Bank Sampah dibandingkan dengan sampah yang masuk setiap bulannya, yang kemudian dibuat grafik hubungan antara keduanya untuk mengetahui berapa lama waktu pengosongan dibandingkan waktu pemasukan sampah ke Bank Sampah.

Pemetaan pengumpulan sampah menuju Bank Sampah dan Pengepul

Pada survei nasabah Bank Sampah dilakukan wawancara tata cara pengumpulan sampah ke Bank Sampah, dengan cara pengumpulan langsung oleh nasabah ke Bank Sampah atau dengan pengambilan pengelola Bank Sampah ke rumah-rumah nasabah.

Pemetaan pengangkutan dari Bank Sampah ke Bank Sampah induk atau pengepul Pada interview ke pengelola Bank Sampah dan pengepul akan diketahui alur sampah dari Bank Sampah ke pengelola selanjutnya, kemudian dilakukan pemetaan untuk mengetahui seberapa jauh jarak pengambilan dari Bank Sampah ke area Bank Sampah Induk atau pengepul dan untuk mengetahui seberapa banyak jenis pengelola yang menangani Bank Sampah dan Pengepul

27 Pengolahan yang terjadi di Bank Sampah dan Pengepul

Pada survei langsung dan wawancara akan diketahui pengolahan yang terjadi di Bank Sampah, dan Pengepul apakah terdapat pengolahan atau hanya sebagai area penampungan sebelum dilakukan pengambilan oleh pengepul/industri daur ulang.

Pemetaan finansial Bank Sampah dan Pengepul

Pada wawancara akan didapatkan biaya operasional dan omset yang dihasilkan oleh setiap Bank Sampah dan Pengepul. Keuntungan ini akan dilakukan pemetaan pada Bank Sampah dan Pengepul di Wilayah Studi.

Pemetaan dari Pengepul dan Bank Sampah menuju ke Industri Pengolah

Dengan survei langsung ke lokasi industry pengolah sampah plastik. Sampai saat ini sudah ada dua industry yang akan dijadikan lokasi penelitian, terutama untuk industry yang menerima sampah dari Kecamatan Sukolilo. Pengepulan Botol Plastik Hj. Badri di Kecamatan Mulorejo dan juga berfungsi mengolah plastik serta Penggilingan Plastik Jamqurdi wilayah Gunung Anyar Surabaya. Di setiap industry pengolah akan di Analisa aspek lingkungan untuk mengetahui seberapa besar limbah yang dihasilkan dari pengolahan sampah plastik di lokasi tersebut.

Pemodelan dengan MFA

Dari data MFA akan didapatkan besarnya limbah yang akan dihasilkan dari setiap unit pengolahan. MFA / SFA adalah penilaian sistematis input-output dalam sistem pemetaan sampah plastik ini dan berdasarkan hukum konservasi massal di mana total input sama dengan jumlah total output dan stok yang terakumulasi dalam sistem (Persamaan 4.5)

Σ inputs = Σ outputs + Σ change in stock………..(4.5)

Analisis aliran material didefinisikan berdasarkan hukum keseimbangan massa (Hongyeng dan Agamuthu, 2014). Adapun langkah-langkah dalam input data di software ini meliputi :

28 Penentuan Objective

Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan aliran sampah dari sumber sampah menuju ke industry pengolahan plastik. Input adalah jumlah sampah plastik, sedangkan output adalah berapa produk baru yang dihasilkan atau disimpan. Selain itu juga berapa plastik yang menjadi residu.

Penentuan boundaries dan time frame

Batas penelitian dilaksanakan di wilayah Sukolilo dan wilayah Denpasr Utara. Dalam waktu penelitian untuk skala waktu 6 bulan dan selama 2 tahun.

Key stock, process, dan flow identification

Data dikumpulkan dalam skala waktu 6 bulan dan selama 2 tahun. Input dan output sampah plastik serta produk dan residu yang dihasilkan akan diperoleh dari

pengumpulan data komperhensif yang sudah dijelaskan sebelumnya. Data survei primer timbulan, komposis sampah di masing masing aktor dan data wawancara akan menjadi data input bagi MFA.

Mass balance dan MFA

Perhitungan secara kuantifikasi menggunakan model STAN 2.5

Data kuantitas air limbah, pemakaian listrik, dan kuantitas sampah (residu) yang dihasilkan menjadi bahan utama untuk melakukan analisis limbah yang dibuang ke lingkungan. Data kuantitas yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan data sekunder dari jurnal sehingga didapatkan kemungkinan limbah/polutan yang akan dibuang ke lingkungan.

Dokumen terkait