• Tidak ada hasil yang ditemukan

Location Quotient (SLQ dan DLQ)

ANALISA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis Data & Pembahasan 1.Kontribusi Ekonomi

3. Location Quotient (SLQ dan DLQ)

Metode Location Quotient (LQ) dibedakan menjadi dua, yaitu: Static Location Quotient (SLQ sering disebut LQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ). Menurut Kadariah (1985), dasar pemikiran dari

penggunaan teknik LQ yang dilandasi teori ekonomi basis mempunyai makna sebagai berikut: karena industri basis itu menghasilkan barang dan jasa baik untuk pasar di daerah maupun untuk pasar di luar daerah, maka penjualan hasil ke luar daerah akan mendatangkan pendapatan ke dalam daerah itu. Arus pendapatan itu menyebabkan kenaikan konsumsi maupun investasi, yang pada akhirnya menaikkan pendapatan daerah dan

kesempatan kerja.

3.1. Static Location Quotient (SLQ)

Analisis Location Quotient merupakan alat analisis yang dipakai untuk mengukur kosentrasi dari suatu kegiatan dalam suatu daerah dengan cara membandingkan peranannya perekonomian daerah itu dengan peranan kegiatan atau industri sejenis dalam

perekonomian regional atau nasional. Hasil dari analisis Static Location Quotient (SLQ) Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah tahun 2004-2008 dapat dilihat dalam tabel 3.2

Tabel 3.4 Nilai SLQ Sektor Perekonomian Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008

Sektor/Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 rata-rata

Pertanian 1,72 1,72 1,72 1,73 1,70 1,72

Pertambangan dan Penggalian 0,30 0,30 0,26 0,27 0,27 0,28

Industri Pengolahan 0,66 0,67 0,68 0,69 0,70 0,68

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,43 1,39 1,41 1,41 1,43 1,41

Bangunan/Konstruksi 0,79 0,78 0,79 0,78 0,78 0,79

Perdagangan 0,86 0,86 0,86 0,85 0,86 0,86

Pengangkutan dan Komunikasi 0,74 0,67 0,66 0,65 0,64 0,67 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 1,10 1,10 1,10 1,10 1,08 1,09

Jasa-Jasa 1,11 1,14 1,14 1,15 1,15 1,14

Sumber : lampiran

Berdasarkan hasil analisis Static Location Quotient (SLQ) terhadap sembilan sektor perekonomian di kabupaten sragen atas dasar harga konstan selama kurun waktu 2004-2008. Diketahui dari rata-rata Static Location Quotient (SLQ) bahwa lima dari sembilan sektor perekonomian tersebut merupakan sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Sragen yaitu: sektor pertanian; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa dengan nilai rata-rata LQ ≥ 1, artinya bahwa tingkat spesialisasi sektor-sektor perekonomian tersebut di tingkat Kabupaten Sragen di Propinsi Jawa Tengah lebih besar dari

sektor yang sama pada perekonomian tingkat Propinsi Jawa Tengah sehingga sektor-sektor perekonomian tersebut dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan wilayahnya dan mampu mengekspor keluar wilayah. Sedangkan untuk empat sektor perekonomian lainnya yaitu: sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor bangunan/konstruksi; sektor perdagangan dan sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor non basis dalam perekonomian Kabupaten Sragen dengan nilai rata-rata LQ < 1, artinya bahwa tingkat spesialisasi sektor-sektor perekonomian tersebut di Kabupaten Sragen di Propinsi Jawa Tengah lebih kecil dari sektor yang sama pada perekonomian tingkat Propinsi Jawa Tengah sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan wilayahnya dan belum mampu mengekspor produksinya keluar wilayah.

3.2. Dynamic Location Quotient (DLQ)

Metode DLQ adalah metode yang digunakan untuk mengetahui perubahan posisi sektor perekonomian dimasa yang akan datang. Hasil dari analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah tahun 2004-2008 dapat dilihat dalam tabel 3.3.

Tabel 3.5 Nilai DLQ Sektor Perekonomian Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008

Sektor/Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 rata-rata

Pertanian 0,95 1,19 1,09 1,63 0,91 1,03

Pertambangan dan Penggalian 3,01 1,33 0,28 1,69 1,91 1,42

Industri Pengolahan 0,73 0,95 1,11 0,98 1,18 1,02

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,04 0,59 1,09 0,91 1,27 1,06

Bangunan/Konstruksi 1,04 0,97 1,30 1,16 1,30 1,00

Perdagangan 1,84 0,87 0,97 0,90 1,17 1,09

Pengangkutan dan Komunikasi -62,15 0,38 1,07 0,98 1,15 -11,71 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 0,93 0,92 0,96 0,97 0,81 1,00

Jasa-Jasa 0,56 0,97 0,67 0,80 0,72 1,01

Sumber : lampiran

Berdasarkan hasil analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) terhadap sembilan sektor perekonomian di Kabupaten Sragen atas dasar harga konstan selama kurun waktu 2004-2008. Diketahui dari rata-rata Dynamic Location Quotient (DLQ) bahwa delapan sektor perekonomian Kabupaten Sragen yaitu: sektor pertanian; sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor bangunan/konstruksi; sektor perdagangan; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa mempunyai nilai rata-rata LQ>1, artinya bahwa potensi perkembangan sektor-sektor perekonmian tersebut di Kabupaten Sragen lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah Sehingga menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut masih bisa diharapkan untuk menjadi sektor unggulan di

masa yang akan datang bagi Kabupaten Sragen. Sedangkan satu sektor peekonomian Kabupaten Sagen yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi mempunyai nilai rata-rata LQ<1, artinya bahwa potensi perkembangan sektor-sektor perekonmian tersebut di Kabupaten Sragen lebih rendah dibandingkan sektor yang sama di Propinsi Jawa Tengah.

3.3. Analisis Gabungan SLQ dan DLQ

Gabungan antara nilai SLQ dan DLQ dijadikan kriteria dalam menentukan apakah sektor ekonomi tersebut tergolong unggulan, prospektif, andalan, dan kurang prospektif. Hasil dari analisis gabungan SLQ dan DLQ di Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat di tabel 3.4 dan gambar 2.3.

Tabel 3.6 Nilai Rata-Rata Gabungan SLQ dan DLQ Sektor Perekonomian Di Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008

Sektor/Lapangan Usaha Rata-rata SLQ Rata-rata DLQ

Pertanian 1,72 1,03

Pertambangan dan Penggalian 0,28 1,42

Industri Pengolahan 0,68 1,02

Listrik, Gas dan Air Bersih 1,41 1,06

Bangunan/Konstruksi 0,79 1,00

Perdagangan 0,86 1,09

Pengangkutan dan Komunikasi 0,67 -11,71

Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,09 1,00

Jasa-Jasa 1,14 1,01

Tabel 3.7 Identifikasi SLQ dan DLQ Sektor Perekonomian Di Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2008

Kriteria DLQ > 1 DLQ < 1

SLQ > 1 Unggulan :

 Pertanian

 Listrik, gas dan air bersih

 Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan

 Jasa-jasa Prospektif : SLQ < 1 Andalan :  Pertambangan dan penggalian  Industri pengolahan  Bangunan/konstruksi  Perdagangan Kurang Prospektif :  Pengangkutan dan komunikasi

Berdasarkan tabel 3.4 nilai rata-rata gabungan SLQ dan DLQ Kabupaten Sragen dijadikan kriteria dalam menentukan sektor ekonomi tersebut tergolong unggulan, prospektif, andalan, dan kurang prospektif, dapat diketahui pada gambar 2.3 identifikasi gabungan SLQ dan DLQ bahwa empat sektor perekonomian Kabupaten Sragen yaitu sektor pertanian; sektor listrik, gas dan air bersih; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; serta sektor jasa-jasa merupakan sektor yang unggulan di Kabupaten Sragen. Untuk empat sektor lainnya yaitu: sektor pertambangan dan penggalian; sektor industri pengolahan; sektor bangunan/konstruksi; serta sektor

satu sektor yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi merupakan sektor yang kurang prospektif di Kabupaten Sagen.

Dokumen terkait