• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA TRIWULAN I (Halaman 51-59)

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

IKU 5. Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut

No. IKU Nama IKU

IKU 5. Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi) Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Nomor 5 Direktorat Perencanaan Ruang Laut periode triwulan I tahun 2021 sebagai berikut:

IKU 5. Lokasi Yang Dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut Di Ruang

Laut (Lokasi)

Indikator Kinerja Utama (IKU) Nomor 5 "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" ini merupakan salah satu upaya untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang laut melalui pemberian perizinan lokasi yang setelah diterbitkan Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja menjadi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR).

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Direktorat Perencanaan Ruang Laut Tahun 2021 43 Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja Pasal 18 menyebutkan bahwa pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui: (a) ketentuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang; (b) pemberian insentif dan disinsentif; dan (c) pengenaan sanksi. Pasal 15, menyebutkan bahwa Pemerintah Pusat memberikan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang.

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang melalui: 1) Konfirmasi KKPR, dan 2) Persetujuan KKPR.

Kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang laut merupakan upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang laut, antara lain dapat mengetahui:

1. Menemukan penggunaan, pemanfaatan serta riwayat perizinan lokasi, dimana pada implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang menjadi KKPR Laut.

2. Mengetahui informasi/perkembangan mengenai proses penyelenggaraan KKPR Laut yang sedang berlangsung.

3. Mengetahui kekayaan aset negara dan pendapatan dari PNBP. a. Keperluan perencanaan dan pengembangan tata ruang wilayah laut.

Teknik menghitung capaian IKU "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" adalah menginventarisasi dan menjumlahkan: (1). Lokasi yang diberikan rekomendasi pemanfaatan ruang laut; (2). Lokasi yang diberikan Kesesuaian Tata Ruang Perairan yang menjadi kewenangan Gubernur; (3). Lokasi yang diberikan Konfirmasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKKPR) Laut; (4). Lokasi yang diberikan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) Laut; (5). Lokasi yang dilakukan sosialisasi, pendampingan, identifikasi, koordinasi, monitoring dan/atau monitoring pemanfaatan ruang.

Capaian IKU "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" periode triwulan I tahun 2021 sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 15. Capaian Indikator Kinerja Utama "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" Triwulan I Tahun 2021

Sasaran

Kegiatan- 2 Terkendalinya Pemanfaatan Ruang Laut

IKU – 05 Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)

Realisasi

Tahun 2020 Tahun 2021* Tahun 2021 Renstra KKP 2020-2024

TW I 2020 Realisasi TW Sebelumnya Target TW I Realisasi TW I % Capaian Kenaikan terhadap TW I 2020 Target PK 2021 % Realisasi Terhadap Target PK 2021 Target 2024 % Capaian Terhadap Target Renstra - 7 7 7 - - - 7 - - -

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Direktorat Perencanaan Ruang Laut Tahun 2021 44 Rencana target IKU "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" pada tahun 2021, yaitu: (1). Jawa Timur, (2). Kalimantan Timur, (3). Nusa Tenggara Barat, (4). Jawa Barat, (5). Nusa Tenggara Timur, (6). Kepulauan Riau, dan (7). Sulawesi Tengah. Berdasarkan Renstra KKP tahun 2020-2024, nomenklatur IKU yang digunakan sebagai berikut:

a. Jumlah perizinan lokasi di wilayah perairan pesisir dan laut (lokasi) dengan target tahun 2020-2024 sebagai berikut: 10 (tahun 2020), 12 (tahun 2021), 14 (tahun 2022), 16 (tahun 2023), dan 18 (tahun 2024).

b. Jumlah lokasi yang dilakukan pengendalian pemanfaatan ruang laut di pusat dan daerah (lokasi) dengan target tahun 2020-2024 sebagai berikut: 12 (tahun 2020), 27 (tahun 2021), 26 (tahun 2022), 40 (tahun 2023), dan 46 (tahun 2024).

Target di Renstra KKP cenderung lebih banyak dibandingkan dengan target di Direktorat Perencanaan Ruang Laut. Untuk itu, perlu adanya penyesuaian target tersebut. Salah satu faktor yang menyebabkan ketidaksesuaian target antara PK Direktorat Perencanaan Ruang Laut tahun 2021 dengan target Renstra KKP tahun 2020-2024 adalah jumlah alokasi anggaran yang relatif sedikit dan adanya faktor kebijakan lainnya (seperti adanya UU Cipta Kerja) sehingga akan sulit untuk mencapai target Renstra KKP Tahun 2020-2024.

Analisis capaian IKU "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" periode triwulan I tahun 2021 sebagai berikut:

1. Perbandingan antara target dan capaian tahun 2021

Target IKU "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" tahun 2021 adalah 7 lokasi. Sedangkan capaian IKU "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" pada triwulan I tahun 2021 belum dapat diukur karena periode penghitungan IKU ini bersifat tahunan.

Beberapa kegiatan pendukung IKU ini pada periode triwulan I tahun 2021, antara lain: a. Pada bulan Januari 2021, Koordinator Perizinan Pemanfaatan Ruang Laut memproses rekomendasi untuk penerbitan Perizinan Lokasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP):

1. Penetapan Lokasi kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Offshore Northwest Java di Laut Jawa, DKI Jakarta-Jawa Barat.

2. Penetapan Lokasi kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi East Kalimantan di Selat Makassar, Kalimantan Timur.

3. Penetapan Lokasi kegiatan Pemasangan Alat Deteksi Dini Tsunami (CBT) di Selat Flores, Nusa Tenggara Timur.

4. Fasilitasi Izin Lokasi Masyarakat Lokal Desa Bohesilian kegiatan permukiman di atas air di Pulau Maratua, Kalimantan Timur.

5. Fasilitasi Izin Lokasi Masyarakat Lokal Desa Teluk Alulu kegiatan permukiman di atas air di Pulau Maratua, Kalimantan Timur

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Direktorat Perencanaan Ruang Laut Tahun 2021 45 6. Izin Lokasi Perairan kegiatan Penempatan Hasil Keruk (Dumping Area) Terminal LPG Refrigerated Dalam Rangka Kegiatan Energi di Laut Jawa, Jawa Timur dengan PNBP Rp. 148.595.000.

7. Izin Lokasi Perairan kegiatan Wisata Bahari di Pulau Maratua, Kalimantan Timur dengan PNBP Rp. 14.700.000.

8. Izin Lokasi Perairan kegiatan Pemasangan Kabel Bawah Laut di perairan Gresik-Bawean, Jawa Timur dengan PNBP Rp 128.595.000.

9. Izin Lokasi Perairan kegiatan Single Point Mooring (SPM) Soekarno-Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Installation Dalam Rangka Kegiatan Energi di Laut Jawa, Banten, DKI Jakarta dengan PNBP Rp. 148.595.000.

10. Izin Lokasi Perairan kegiatan Wisata Bahari di Pulau Maratua, Kalimantan Timur PNBP Rp. 2.400.000.

11. Izin Lokasi di Laut kegiatan Pemasangan Kabel Bawah Laut di Selat Malaka, Riau-Kep. Riau dengan PNBP Rp. 128.595.000.

12. Izin Lokasi Perairan kegiatan Pemasangan Kabel Bawah Laut di Laut Flores, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dengan PNBP Rp. 128.595.000.

13. kegiatan Pemasangan Kabel Bawah Laut di perairan Bali-Lombok, Bali-Nusa Tenggara Barat dengan PNBP Rp. 128.595.000.

14. Izin Lokasi Perairan kegiatan capital dredging terminal lpg refrigerated dalam rangka kegiatan energi di Laut Jawa, Jawa Timur dengan PNBP Rp. 148.595.000.

15. Izin Lokasi Perairan kegiatan trestle, causeway, jetty, dan seawater intaketerminal lpg refrigerated dalam rangka kegiatan energi di Laut Jawa, Jawa Timur dengan PNBP Rp. 148.595.000.

16. Izin Lokasi Perairan kegiatan breakwater terminal LPG refrigerated dalam rangka kegiatan energidi Laut Jawa, Jawa Timur dengan PNBP Rp. 148.595.000.

b. Sedangkan pada bulan Februari 2021, Koordinator Perizinan Pemanfaatan Ruang Laut memproses rekomendasi untuk penerbitan Perizinan Lokasi oleh MKP :

1. Penetapan Lokasi kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi Southeast Sumatera di Laut Jawa, sekitar DKI Jakarta, Banten,Lampung.

2. Izin Lokasi Perairan kegiatan Wisata Bahari di Pulau Maratua, Laut Sulawesi, Kalimantan Timur dengan PNBP Rp. 6.300.000.

3. Izin Lokasi Perairan kegiatan Wisata Bahari di Pulau Maratua, Laut Sulawesi, Kalimantan Timur dengan PNBP Rp. 60.900.000.

4. Izin Lokasi di Laut kegiatan Pemasangan Kabel Bawah Laut Laut di Natuna-Natuna Utara, Laut Jawa, Laut Banda, Laut Seram, Laut Halmahera (Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara) dengan PNBP Rp. 128.595.000.

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Direktorat Perencanaan Ruang Laut Tahun 2021 46 5. Izin Lokasi Perairan kegiatan Perikanan seluas 0,42 Ha di KPN TWP Kep. Anambas, Kep.

Riau dengan PNBP Rp 20.000.000.

6. Izin Lokasi Perairan kegiatan Perikanan seluas 1,46 Ha di KPN TWP Kep. Anambas, Kep. Riau dengan PNBP Rp 20.000.000.

7. Penetapan Lokasi kegiatan Penataan Kawasan Gili Air Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Lombok di Perairan Gili Air, Nusa Tenggara Barat.

8. Izin Lokasi Perairan kegiatan Pemanfaatan Air Laut Selain Energi KKPN TWP Gili Anyer, Gili Meno, dan Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat dengan PNBP Rp. 123.595.000. 9. Izin Lokasi Perairan kegiatan Wisata Bahari di Pulau Maratua, Laut Sulawesi, Kalimantan

Timur dengan PNBP Rp. 9.300.000.

10. Izin Lokasi Perairan kegiatan Perikanan seluas 0,23 Ha di KPN TWP Kep. Anambas, Kep. Riau dengan PNBP Rp 20.000.000.

11. Izin Lokasi Perairan kegiatan Penempatan Hasil Keruk (Dumping Area) Dalam Rangka Kegiatan Energi di Laut Jawa, Jawa Timur dengan PNBP Rp. 148.595.000.

12. Penetapan Lokasi kegiatan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi East Sepinggan Selat Makassar, Kalimantan Timur.

2. Perbandingan antara capaian kinerja periode triwulan I tahun 2021 dengan periode triwulan I tahun 2020

Capaian kinerja triwulan I tahun 2021 tidak dapat dibandingkan dengan capaian triwulan I tahun 2020, karena IKU ini tidak memiliki target triwulan, namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.

Kemajuan pengendalian pemanfaatan ruang laut periode triwulan IV tahun 2020 sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini.

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Direktorat Perencanaan Ruang Laut Tahun 2021 47

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Direktorat Perencanaan Ruang Laut Tahun 2021 49 3. Perbandingan antara capaian kinerja dengan target jangka menengah yang terdapat dalam

rencana strategis (Renstra)

Capaian kinerja triwulan I tahun 2021 belum dapat dibandingkan dengan target jangka menengah karena IKU ini tidak memiliki target triwulan, namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.

4. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya

Upaya efisiensi penggunaan sumber daya manusia (SDM) telah dilaksanakan melalui pelibatan para pemangku kepentingan terkait (stakeholders) dalam pelaksanaan rapat-rapat koordinasi maupun pelaksanaan kegiatan.

5. Analisis keberhasilan/kegagalan serta alternatif solusi yang diberikan A. Faktor Pendorong Keberhasilan Capaian Target Indikator Kinerja Utama

Faktor internal dan eksternal yang mendorong Direktorat Perencanaan Ruang Laut dapat mewujudkan capaian IKU ini, yaitu:

1. Penyebab keberhasilan dari faktor internal, yaitu: (1). Adanya komitmen dan kepedulian yang tinggi dari masing-masing penanggungjawab kegiatan untuk merealisasikan apa yang telah ditargetkan, dan (2). Optimalnya penyebaran informasi antara lain melalui

website dan media sosial terkait pelaksanaan rapat-rapat koordinasi yang melibatkan

para pemangku kepentingan terkait (stakeholders).

2. Penyebab keberhasilan dari faktor eksternal, yaitu: adanya peran serta atau partisipasi aktif dari para pemangku kepentingan terkait (stakeholders) dalam pelaksanaan rapat-rapat koordinasi maupun pelaksanaan kegiatan.

B. Faktor Hambatan atau Masalah

Selain faktor internal dan eksternal yang mendukung keberhasilan kinerja, juga dimungkinkan terdapat beberapa faktor hambatan atau masalah pencapaian target atau kinerja, yaitu: (1). Belum optimalnya ketersediaan data yang ada untuk menunjang proses pengendalian pemanfaatan ruang laut, (2). Perbedaan sudut pandang (point of view) mengenai substansi tertentu dari para pemangku kepentingan terkait (stakeholders) sehingga berdampak kepada lamanya pencapaian target yang ditetapkan, (3). Anggaran kegiatan relatif sedikit sehingga berpengaruh pada output dan capaian IKU., (4). Untuk masa transisi dalam pelaksanaan UU Cipta Kerja UU CK), dimana peraturan dan sistem terkait penyelenggaraan perizinan masih dalam proses, dan (5). Masih adanya wabah (pandemic)

Covid-19 yang mengakibatkan kegiatan yang bersifat communal dan on site belum bisa

dilaksanakan dengan baik.

C. Alternatif solusi yang diberikan

Mengantisipasi kemungkinan munculnya faktor hambatan atau masalah, maka alternatif solusi yang diberikan dalam rangka mencapai target yang ditetapkan, antara lain: (1). Mengupayakan ketersediaan data dan informasi untuk menunjang proses pengendalian pemanfaatan ruang laut, (2). Menyamakan sudut pandang (point of view) mengenai substansi tertentu dari para pemangku kepentingan terkait (stakeholders) sehingga berdampak kepada pencapaian target sesuai dengan waktu yang ditetapkan, (3). Mengimplementasikan

Laporan Kinerja (LKj) Triwulan I Direktorat Perencanaan Ruang Laut Tahun 2021 50 penganggaran berbasis kinerja, (4). Melakukan upaya untuk penyesuaian dan penyelesaian peraturan dan sistem terkait penyelenggaraan perizinan, dan (5). Mengikuti protokol kesehatan dalam rangka pencegahan wabah (pandemic) Covid-19.

Jumlah anggaran APBN untuk mendukung IKU "Lokasi yang dilakukan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Laut di Ruang Laut (Lokasi)" pada tahun 2021 sebesar Rp 2.300.000.000, sedangkan realisasi anggaran sampai dengan triwulan I tahun 2021 sebesar Rp 125.000.000 atau sebesar 5,43%.

Rencana aksi triwulan II tahun 2021, antara lain: (1). Memproses rekomendasi untuk penerbitan Perizinan Lokasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP), dan (2). Memantau perkembangan proses rekomendasi untuk penerbitan Perizinan Lokasi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP).

3.4 Sasaran Kegiatan 3. Terkelolanya Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu

(SKPT) Kabupaten Maluku Barat Daya (Moa) Yang Mandiri

Sasaran Kegiatan 3 "Terkelolanya Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Maluku Barat Daya (Moa) Yang Mandiri" terdiri dari 1 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut:

No. IKU Nama IKU

IKU 6. Tingkat Kemandirian Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA TRIWULAN I (Halaman 51-59)

Dokumen terkait