• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBA 5$180808373(53867$.$$1831³9(7(5$1´

3.10 Lokasi

8373HUSXVWDNDDQ831³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWDWHSDWnya berada di Jl.

SWK 104 (Lingkar Utara) Condongcatur Yogyakarta 55283, telp (0274) 486733, 486402, 486188 Pes. 364 Fax. 486400.

(perpus.upnyk.ac.id e-mail: perpus@upnyk.ac.id)

3.11 Kerjasama

1. Pusat Dokumentasi & Informasi Ilmiah - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (PDII ± LIPI) Jakarta

3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWD WHODK PHQMDOLQ kerjasama dengan PDII-LIPI Jakarta sejak tahun 2000, yaitu dengan menyediakan database dalam bentuk CD-ROM yang berisi seluruh koleksi yang tersedia di PDII-LIPI Jakarta. Pemakai dapat mengakses database ini

commit to user

42

dan memesan artikel yang dibutuhkan melalui petugas yang ada di ruang Penelusuran atau mengunjungi web site PDII-LIPI : www.pdii.lipi.go.id

2. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) Jakarta

Dalam rangka memenuhi kebutuhan Peta Rupabumi Indonesia bagi seluruh sivitas akdemika, khususnya di lingkungan Fakultas Teknologi Mineral & Fakultas Pertanian maupun masyarakat umum,

PDND 3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWD EHNHUjasama dengan

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) PHPEXND2XWOHW%DNRVXUWDQDOGL831³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWDSDGDWDKXQ 2003 . Outlet ini menyediakan Peta Rupabumi Indonesia dari skala 1 : 250, 1: 50.000 dan lain-lain. Keberadaan Outlet ini dimaksudkan untuk mempermudah pemakai mendapatkan Peta RBI tanpa perlu pergi ke Jakarta, sehingga dapat menghemat waktu dan biaya. Outlet ini berada di ruang Penelusuran. Pemakai yang ingin mengenal lebih dalam tentang Bakosurtanal dapat mengunjungi web site : www.bakosurtanal.go.id 3. Pusat Survei Geologi (PSG) Bandung

.HUMDVDPD DQWDUD 3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD dengan Pusat Survei Geologi (PSG) yang berlokasi di Bandung dirintis pada tahun 2004. Kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk pembukaan Outlet Peta Geologi, yang merupakan Outlet pertama di Indonesia. Outlet ini menyediakan Peta Geologi dan produk-produk lain dari PSG seperti

commit to user

43

jurnal, bulletin, laporan tahunan dan publikasi khusus. Keberadaan Outlet ini semakin melengkapi kebutuhan para pemakai yang banyak memanfaatkan Peta Geologi dalam aktivitasnya. Bagi pemakai yang ingin memperoleh informasi lebih banyak tentang PSG, dapat membuka website sbb.: www.grdc.esdm.go.id

4. Jogja Library For All (Jogjalib)

Jogja Library for All (Jogjalib) merupakan layanan perpustakaan bersama dalam bentuk kerjasama antar perpustakaan di DIY dan merupakan sebuah integrasi berbagai sistem perpustakaan yang memberikan kemudahan akses informasi koleksi perpustakaan melalui media yang seragam serta berbasis teknologi informasi sehingga akan memperluas cakupan pengguna layanannya. Kerjasama ini sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 2007 melalui akses katalog online, tetapi secara OHJDO IRUPDO 1RWD .HVHSDKDPDQ DQWDUD 5HNWRU 831 ³9HWHUDQ´ Yogyakarta dengan Kepala Baperpusda DIY yang mewakili Gubernur DIY baru ditanda tangani pada tanggal 31 Desember 2008. Pada tahapan ini, kerjasama yang terjalin baru dalam bentuk katalog online. Pada tahapan berikutnya akan ditingkatkan dalam bentuk kerjasama silang layan & pembuatan Smart Card. Jogjalib dapat diakses melalui:

commit to user

44

5. Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Daerah Istimewa Yogyakarta

Forum Perpustakaan Peguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) merupakan Forum komunikasi antar perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia. FPPTI secara resmi dibentuk pada tahun 2000 di Wisma Kilang, Bogor. Untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kepengurusan FPPTI baru terbentuk pada tahun 2003. Terwujudnya FPPTI diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di perpustakaan, kerjasama antar perpustakaan perguruan tinggi, dan meningkatkan peran perpustakaan perguruan tinggi dalam menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

6. Paguyuban Pengguna Jurnal Ilmiah CD-ROM & Online Kopertis Wil V. DIY

Paguyuban Pengguna Jurnal ilmiah CD-ROM & Online Kopertis Wil V. DIY terbentuk sejak tahun 2003. Pembentukan paguyuban bertujuan sebagai tempat berbagi informasi, khususnya tentang penggunaan jurnal ilmiah CD-ROM & online di perpustakaan perguruan tinggi swasta (PTS) yang ada di Kopertis Wilayah V DIY. Melalui kerjasama ini, diharapkan terjalin komunikasi yang lebih intens antar perpustakaan PTS di lingkungan DIY.

commit to user

45

BAB IV PEMBAHASAN

Pemeliharaan bahan pustaka bukanlah hal baru bagi pustakawan, namun tugas pelestarian bukanlah tugas yang mudah. Para pustakawan, terutama di negara tropis seperti Indonesia ini dihadapkan pada berbagai musuh dalam menjaga kelestarian bahan pustaka. Musuh bahan pustaka antara lain manusia, tikus, serangga, mikroorganisme, serta berbagai bencana alam.

Bahan pustaka berupa buku atau terutama yang terbuat dari kertas merupakan bahan yang mudah terbakar, mudah sobek, mudah terkena noda dan sebagainya. Cepat atau lambatnya proses kerusakan kertas tergantung pada mutu kertas dan iklim daerah, serta perawatannya.

3HPHOLKDUDDQ EDKDQ SXVWDND EXNX GL SHUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´

Yogyakarta

Sebagai pustakawan profesional hendaknya kita juga bisa memperbaiki bahan pustaka yang mengalami kerusakan baik kerusakan besar maupun kerusakan kecil. Ini penting sekali bagi kelancaran dan keberhasilan dalam memberikan layanan perpustakaan.

Bahan pustaka merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah sistem perpustakaan selain ruangan atau gedung, peralatan atau perabot, tenaga dan anggaran. Unsur-unsur tersebut satu sama lain saling berkaitan dan saling mendukung untuk terselenggaranya layanan perpustakaan yang baik.

commit to user

46

Bahan pustaka yang antara lain berupa buku, terbitan berkala (surat kabar dan majalah), serta bahan audiovisual seperti audio kaset, video, dan sebagainya harus dilestarikan mengingat nilainya yang mahal. Dalam usaha perawatan atau pemeliharaan bahan pustaka, ada istilah-istilah baku yang biasa digunakan pada lingkungan perpustakaan, yaitu pelestarian, pengawetan, dan SHUEDLNDQ 'L SHUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD NHJLDWDQ GDODP melakukan pemeliharaan bahan pustaka buku antara lain :

1. Pemeliharaan kondisi lingkungan bahan pustaka, yang meliputi : a. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh cahaya.

Koleksi harus dihindarkan dari sinar ultraviolet (sinar matahari) yang masuk langsung ke perpustakaan dan yang berasal dari lampu neon dengan cara memberikan filter (UV fluorescent light) atau seng oksida dan titanium oksida.

b. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara dan kelembaban udara.

1. Memasang AC/ filter penyaring udara dengan mengatur suhu udara dalam ruangan menjadi 20 ± 24 C

2. Melakukan penyedotan debu. 3. Menyediakan almari kaca.

c. Mencegah kerusakan dari faktor biota dan jamur. 1. Memeriksa buku secara berkala.

commit to user

47

2. Membersihkan rak buku/tempat penyimpanan.

3. Susunan koleksi tidak terlalu rapat, supaya ada sirkulasi udara. d. Mencegah kerusakan dari faktor kebakaran.

1. Memberikan larangan merokok di dalam ruangan. 2. Memeriksa kabel listrik secara berkala.

e. Melakukan fumigasi

Tindakan pengasapan yang bertujuan mencegah, mengobati dan mensterilkan bahan pustaka dilakukan perpustakaan terakhir sekitar 3-4 tahun kemarin.

2. Pemeliharan kondisi fisik bahan pustaka meliputi : a. Menambal dan menyambung :

3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD PHODNXNDQ pembenahan buku seperti sampul yang rusak atau hilang dilakukan dengan :

1. Memilah satu persatu buku yang rusak untuk siap dibenahi.

2. Menyiapkan potongan kertas yang sudah disesuaikan ukurannya dengan sampul buku yang akan disambung atau ditambal.

3. Proses pengeleman atau lakban sesuai kebutuhan kemudian memasang lembar pelindung.

commit to user

48

b. Laminasi dan Enkapsulasi

Untuk memperpanjang umur bahan pustaka perlu diadakan pelapisan atau laminasi, terutama bahan pustaka yang lapuk atau robek sehingga menjadi tampak kuat atau utuh kembali. Laminasi di perpustakaan dilakukan dengan cara manual, yaitu :

1. Meletakkan kertas diatas meja dan diberi alas. 2. Meletakkan bahan pustaka diatasnya.

3. Menutupnya dengan kertas laminasi lagi 4. Kemudian oleskan perekat (lem) dengan kuas. 5. Dikeringkan dan menggunting tepinya dengan rapi.

Cara lain selain laminasi adalah enkapsulasi. Enkapsulasi dilakukan perpustakaan dengan cara melindungi kertas dari kerusakan fisik misalnya rapuh karena umur. Yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan enkapsulasi adalah kertas harus bersih, kering dan bebas asam.

Enkapsulasi di perpustakaan dilakukan dengan :

1. Setiap lembar kertas buku diapit dengan cara menempatkannya diantara dua lembar plastik yang transparan (tulisannya tetap bisa dibaca dari luar)

2. Proses pengeleman pinggiran palstik tersebut ditempeli lem dari double slide tape, sehingga kertas tidak terlepas.

commit to user

49

3. Kemudian buku siap untuk dilayankan kembali.

'L SHUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD SDGD EDJLDQ pengolahan koleksi sering atau hampir setiap hari melakukan laminasi dan enkapsulasi tetapi hanya dengan menggunakan cara manual.

c. Penjilidan

$JDU VWUXNWXU NROHNVL EXNX GL SHUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ Yogyakarta tidak lepas satu sama lainnya, maka perlu dilakukan penjilidan.

Pada dasarnya penjilidan merupakan pekerjaan menghimpun atau menggabungkan lembaran-lembaran kertas menjadi satu, yang dilindungi oleh ban atau sampul. Penjilidan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam perpustakaan. Karena usia, kondisi ruang penyimpanan yang tidak sesuai, pemakaian yang relatif sering dan salah, dimakan serangga atau jamur, dapat mengakibatkan bahan pustaka menjadi rusak. Bahan pustaka yang rusak itu perlu diperbaiki. Setelah bahan pustaka mengalami perbaikan-perbaikan maka penjilidan kembali merupakan proses akhir dalam mempertahankan bentuk fisik bahan pustaka tersebut.

Buku rusak diambil waktu penyusunan buku ke rak, pengaturan buku di rak, dan vertifikasi koleksi. Juga buku yang akan dipinjam dapat ditahan bilamana rusak. Demikian pula berbagai buku yang sudah lepas halamannya

commit to user

50

walaupun belum pernah dipinjam, terutama buku berkulit tipis (paper back book).

Bagian pengolahan koleksi dalam melakukan penjilidan yaitu dengan memilih buku yang rusak kemudian pengeleman untuk menempel kain kasa selanjutnya agar terlihat rapi memotong tepi buku lalu memasang pita capital pada punggung buku, proses pembuatan sampul buku dan dipasang kemudian proses akhir dengan pengeleman sampul buku dengan lembar pelindung.

Berikut beberapa contoh gambar cara kerjanya : Cara Kerja

Gambar 1 Buku rusak

commit to user

51

Gambar 2

Buku rusak yang sudah di satukan

Gambar 3 Proses Pengeleman

commit to user

52

Gambar 4

Proses penempelan kain kassa

Gambar 5

commit to user

53

Gambar 6

Pemasangan pita capital

Gambar 7

commit to user

54

Gambar 8

Pengeleman dan pemasangan lembar pelindung

Gambar 9

commit to user

55

Gambar 10 Sampul buku

Gambar 11 Print cover judul buku

commit to user

56

Gambar 12

Laminating cover judul buku

Gambar 13

commit to user

57

Gambar 14

Proses pemasangan sampul buku

Gambar 15

commit to user

58

Gambar 16 Hasil penjilidan

Gambar 17

commit to user

59

4.2 Kendala yang dihadapi dalam kegiatan pemeliharaan bahan pustaka di perpuVWDNDDQ831³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWD

$GD EHEHUDSD NHQGDOD \DQJ GLKDGDSL 3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ Yogyakarta dalam melakukan pemeliharaan bahan pustaka buku. Memang dalam PHODNXNDQ SHPHOLKDUDDQ EDKDQ SXVWDND 3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ Yogyakarta terbilang kurang maksimal. Beberapa kendala tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Kendala dalam pemeliharaan kondisi lingkungan bahan pustaka :

a. Dalam mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara : Pemasangan AC kurang begitu efektif, karena suhu udaranya sudah tidak teratur dan adanya mesin penyedot debu tetapi kurang digunakan secara maksimal.

b. Dalam mencegah kerusakan bahan pustaka dari faktor biota dan jamur: Dalam menata susunan koleksi tidak terlalu rapat, tetapi keadaan di lapangan juga kurang begitu efektif, dikarenakan keterbatasannya rak buku yang ada.

c. Kegiatan Fumigasi :

Kurang teraturnya pemeliharaan fumigasi atau pengasapan, karena di SHUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD IXPLJDVL GLODNXNDQ GHQJDQ tidak efektif, misal beberapa tahun sekali harus dilakukan.

commit to user

60

Dalam proses penjilidan peralatan yang digunakan kurang memadahi, seperti mesin press sehingga dalam proses penjilidan bahan

SXVWDNDEXNX\DQJEHUEHQWXN³KDUGFRYHU´NXUDQJPDNVLPDOGDQ hanya dapat

menjilid satu persatu saja.

4.3 Cara menghadapi kendala yang terjadi dalam proses kegiatan pemeliharaan

EDKDQSXVWDNDEXNXGL8373HUSXVWDNDDQ831³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWD

Setiap masalah pasti ada jalan keluar untuk menyelesaikannya dan dari berbagai masalah-masalah di atas mungkin banyak cara untuk mengatasinya. Di bawah akan ada beberapa pemecahan masalah di atas, antara lain :

1. Pemeliharaan dalam kondisi lingkungan bahan pustaka :

a. Untuk mengatasi kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara : Memperbaiki AC agar suhu udara dalam ruangan dapat teratur dan penggunaan mesin penyedot debu agar pengaruh debu di dalam ruangan dapat dikurangi, paling tidak terjadwal satu minggu sekali. Memperbaiki sirkulasi udara dengan membuka fentilasi udara di ruangan koleksi apabila AC rusak .

b. Untuk mengatasi kerusakan bahan pustaka dari faktor biota dan jamur : Menata susunan koleksi tidak terlalu rapat supaya ada sirkulasi udara dan adanya keterbatasan rak buku yang ada dapat diatasi dengan pengadaan atau pembeliaan rak buku, supaya susunan koleksi tertata rapi dan tidak

commit to user

61

terlalu rapat. Melakukan penyiangan koleksi yang sudah rusak atau yang sudah jarang sekali digunakan diihat dari manfaat koleksi tersebut

c. Pengupayaan Fumigasi :

Fumigasi ialah salah satu cara melestarikan bahan pustaka dengan cara mengasapi bahan pustaka agar jamur tidak tumbuh, binatang mati, perusak bahan pustaka lainnya terbunuh. Dengan demikian dapat dilakukan fumigasi terjadwal, misalkan diadakan setiap satu atau dua tahun sekali. 2. Pemeliharaan dalam kondisi fisik bahan pustaka :

Keterbatasan alat dalam melakukan pemeliharaan bahan pustaka buku GDODP EHQWXN ³KDUG FRYHU´ WHUXWDPD PHQJJXQDNDQ PHVLQ SUHVV GDSDW dialihkan dengan penjilidan lem punggung atau jilid lakban yang sering dilakukan di perpustakaan.

commit to user

62

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di UPT Perpustakaan UPN ³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWDSHQXOLVPHQJNKXVXVNDQSHQHOLWLDQWHUKDGDSSHPHOLKDUDDQ bahan pustaka buku dari kondisi lingkungan dan kondisi fisik bahan pustaka. Penyebab kerusakan bahan pustaka terutama disebabkan karena dalam penyusunan koleksi buku terlalu rapat sehingga tidak ada sirkulasi udara dan dalam proses pemeliharaan bahan pustaka terdapat kendala perlatan yang kurang memadahi sehingga pemeliharaan koleksi buku di perpustakaan kurang begitu maksimal. Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. 3HPHOLKDUDDQ EDKDQ SXVWDND EXNX GL 837 3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´

Yogyakarta ialah :

a) 3HPHOLKDUDDQ EDKDQ SXVWDND EXNX GL SHUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´

Yogyakarta dilihat dari segi kondisi lingkungan bahan pustaka sudah memenuhi syarat seperti mencegah kerusakan bahan pustaka dari pengaruh suhu udara dengan memasang AC pada suhu 20-24 C. Mencegah kerusakan bahan pustaka dari factor jamur dengan menata susunan koleksi tidak terlalu rapat supaya ada sirkulasi udara dan membersihkan rak buku secara berkala. Mencegah kerusakan dari factor kebakaran dengan memberikan larangan merokok di dalam ruangan

commit to user

63

perpustakaan dan memeriksa kabel listrik secara berkala, kemudian melakukan fumigasi untuk mencegah, mengobati, dan mensterilkan bahan pustaka yang dilakukan perpustakaan sekitar 2-3 tahun terakhir.

b) Dari segi pemeliharaan kondisi fisik bahan pustaka, perpustakaan sering melakukan kegiatan seperti menambal dan menyambung, laminasi dan enkapsulasi, serta penjilidan. Agar struktur koleksi buku di perpustakaan 831 ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD WLGDN PXGDK OHSDV VDWX VDPD ODLQQ\D GDQ lebih awet.

2. .HQGDOD \DQJ GLKDGDSL 837 3HUSXVWDNDDQ ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD GDODP

proses kegiatan pemeliharaan bahan pustaka ialah :

a) Kendala perpustakaan dalam proses kegiatan pemeliharaan bahan pustaka buku antara lain dapat dilihat dari kondisi lingkungan bahan pustaka diantaranya dari pengaruh suhu udara dengan ditemukannya AC yang kurang aktif pemanfaatannya karena suhu udaranya sudah tidak teratur sehingga kelembapan buku menjadi naik kadang turun sehingga suhu ruangan tidak stabil yang mengakibatkan kerusakan bahan pustaka buku tersebut. Kurangnya atau keterbatasan adanya rak buku mengakibatkan susunan buku terlalu rapat sehingga timbulnya kerusakan bahan pustaka dari pengaruh jamur.

b) Kendala dalam proses pemeliharaan kondisi fisik bahan pustaka kurang memadahi, seperti tidak adanya mesin press sehingga dalam menjilid buku hanya dapat satu persatu saja.

commit to user

64

3. Berbagai cara yang dilakukan UPT PHUSXVWDNDDQ831³9HWHUDQ´<RJ\DNDUWD dalam menghadapi kendala yang terjadi dalam proses kegiatan pemeliharaan bahan pustaka buku antar lain :

a) Dari kondisi lingkungan bahan pustaka, dilihat dari pengaruh suhu udara perpustakaan mengatasi kendala dengan memperbaiki AC secara berkala agar suhu udara dalam ruangan dapat teratur. Kerusakan dari pengaruh jamur dapat diatasi atau dikurangi dengan mengadakan pengadaan dan pembelian rak buku, supaya penyusunan koleksi tidak terlalu rapat sehingga ada sirkulasi udara. Kemudian agar jamur tidak tumbuh, binatang mati, perusak bahan pustaka lainnya terbunuh dapat dilakukan perpustakaan dengan melakukan pengupayaan fumigasi atau pengasapan terjadwal seperti satu/dua tahun sekali.

b) Dilihat dari segi pemeliharaan kondisi fisik bahan pustaka, kendala kegiatan penjilidan yang kurang efektif dikarenakan keterbatasan alat atau tidak adanya mesin press sehingga hanya dapat menjilid satu persatu saja, Dapat diganti perpustakaan, yang sering dilakukan sehari-hari dengan penjilidan lem punggung atau jilid lakban.

Dengan kegiatan di atas dimana tujuan pemeliharaan bahan pustaka itu sendiri sebenarnya sudah terlihat dan diterapkan perpustakaan UPN ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD \DLWX VHSHUWL PHQ\HODPDWNDQPHOLQGXQJL QLODL informasi dokumen dari beberapa faktor yang mengakibatkan kerusakan dengan pemasangan AC pada suhu 20-24 C, menyusun koleksi tidak

commit to user

65

terlalu rapat supaya ada sirkulasi udara, kemudian dilakukan fumigasi, dan rutin melakukan penyelamatan bentuk fisik buku rusak dengan pemeliharaan penjilidan. Hanya saja semua itu belum terlaksana secara maksimal, hal ini dikarenakan seperti perawatan AC yang kurang diperhatikan sehingga terdapat kebanyakan AC yang suhunya sudah tidak teratur, adanya keterbatasan rak buku mengakibatkan susunan buku terlalu rapat sehingga dapat menimbulkan jamur, dan sebaiknya melakukan pengupayaan fumigasi atau pengasapan terjadwal agar jamur tidak tumbuh, binatang mati, perusak bahan pustaka lainnya terbunuh.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan masalah dan berdasarkan hasil praktek kerja lapangan (PKL) yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari s/d 18 Maret 2011 di 837 3HUSXVWDNDDQ 831 ³9HWHUDQ´ <RJ\DNDUWD PDND DGD EHEHUDSD VDUDQ \DQJ dapat penulis sampaikan antara lain sebagai berikut :

1. Melihat dari segi kondisi lingkungan sebaiknya petugas perpustakaan lebih memperhatikan sistem penataan koleksi buku dan kebersihannya dengan rutin membersihkan koleksi dengan memanfaatkan mesin penyedot debu secara maksimal, supaya buku tertata lebih rapi, awet, dan lebih berguna kemanfaatannya.

2. Melihat dari segi kondisi fisik bahan pustaka cukup banyak yang rusak sebaiknya perpustakaan melakukan pengadaan alat pemeliharaan bahan

commit to user

66

pustaka seperti mesin press, supaya dapat dengan cepat memperbaiki buku-buku rusak tetapi yang terutama masih mempunyai manfaat dan nilai informasi yang tinggi.

3. Pelestarian tidak bisa dikerjakan oleh seorang diri, petugas (pustakawan) harus mensosialisasikan atau mengikut sertakan pengguna perpustakaan untuk tetap merawat bahan pustaka dan perpustakaan demi kepentingan dan keawetan bahan pustaka.

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gulo, W. 2002. \Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.

Lasa. H. S. 2009. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher.

Noerhayati. 1989. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung : IKAPI.

Martoatmodjo, Karmidi. 1994. Pelestarian Bahan Pustaka Jakarta : Universitas Terbuka.

Sukandarrumidi. 2002. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : UGM Press. Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta : Yayasan Obor

Indonesia.

http://perpustakaanilmu.blogspot.com/2009/10/pengertian-perpustakaan.html

Diakses pada tanggal 5 April 2011

http://daryono.staff.uns.ac.id/2009/03/23/pemeliharaan-bahan-pustaka-di-perpustakaan/

Diakses pada tanggal 8 April 2011

http://massofa.wordpress.com/2008/02/03/pelestarian-macam-sifat-bahan-pustaka-dan-latar-belakang-sejarahnya/

Diakses pada tanggal 20 April 2011

commit to user Lampiran 1 Surat Tugas

Dokumen terkait