• Tidak ada hasil yang ditemukan

LONG-TERM LOANS (continued) The Company (continued)

Dalam dokumen Krakatau Steel 30 September 2012 release (Halaman 109-112)

PT Indonesia Eximbank (“LPEI”) (continued) Perjanjian pinjaman mencakup

pembatasan-pembatasan tertentu antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari LPEI, tidak diperbolehkan menjaminkan kekayaan yang telah dijaminkan ke LPEI kepada pihak lain, melepaskan sebagian atau seluruh asetnya, mengubah anggaran dasar, mengubah bentuk usaha dan menurunkan atau menerbitkan modal saham.

The credit agreements include certain restrictions, among others, that without prior written consent from LPEI, the Company is not permitted to, among others, pledge its secured assets to other parties, dispose part of or all part of its assets, change the articles of association, change the business, and reduce or issue share capital.

Perusahaan juga diminta untuk memelihara rasio lancar lebih dari 120%, rasio pinjaman terhadap ekuitas kurang dari 250%, rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/Interest) lebih dari 1,7 kali serta rasio kecukupan arus kas untuk pembayaran pinjaman dan bunganya (debt service coverage ratio) lebih dari 1,1 kali.

The Company is also required to maintain current ratio of more than 120%, debt to equity ratio of less than 250%, EBITDA to interest expense (EBITDA/Interest) ratio of more than 1.7 times, and debt service coverage ratio of more than 1.1 times

Kreditanstalt fur Wiederaufbau (“KfW”) dan

UniCredit Bank AG (“UniCredit”) Kreditanstalt fur Wiederaufbau (“KfW”) and UniCredit Bank AG (“UniCredit”) Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal

26 Agustus 2009 dan amandemen perjanjian tanggal 10 Agustus 2010, 5 Mei 2011 dan 4 Juni 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari KfW dan UniCredit (“Pemberi Pinjaman”) dengan jumlah maksimum sebesar EUR38.741.100 (porsi pinjaman KfW sebesar EUR18.500.000 dan UniCredit sebesar EUR20.241.100). Pinjaman ini digunakan untuk membiayai proyek revitalisasi pabrik Hot Strip Mill (“HSM”) Main Line dan dilunasi dalam 16 kali angsuran setengah tahunan yang sama dimulai pada bulan Agustus 2011. Porsi pinjaman KfW dikenakan bunga sebesar CIRR atas pinjaman dalam Euro ditambah 0,75% per tahun sedangkan porsi pinjaman UniCredit dikenakan bunga sebesar EURIBOR 6-bulanan+1,50% per tahun.

Based on the loan agreement dated August 26, 2009 and the amendment agreement dated August 10, 2010, May 5, 2011, and June 4, 2012, the Company obtained an investment credit facility from KfW and UniCredit (the “Lenders”) with a maximum amount of EUR38,741,100 (KfW‟s portion is EUR18,500,000 and UniCredit‟s portion EUR20,241,100). This loan was granted to finance the revitalization project of Hot Strip Mill (“HSM”) plant Main Line and is repayable in 16 equal semi-annual installments starting from August 2011. The KfW‟s loan portion is subject to interest at the CIRR applicable for loans denominated in Euro plus 0.75% per annum and the UniCredit‟s loan portion is subject to interest at 6-mo EURIBOR+1.50% per annum.

Pinjaman ini dijamin secara pari passu dengan jaminan untuk fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Mandiri (Catatan 14) dan rekening cadangan pembayaran pinjaman (Debt Service Reserve Account) di Bank Mandiri dengan saldo minimum sebesar dua kali cicilan pokok pinjaman beserta bunganya serta Stand-by Letter of Credit Bank Negara Indonesia sebesar satu kali cicilan pokok pinjaman beserta bunganya.

The loan is secured on proportionate basis with the collateral pledged for the credit facilities obtained from Bank Mandiri (Note 14) and Debt Service Reserve Account in Bank Mandiri with the balance is not less than two times of principal installments with interest payable thereon and Stand-by Letter of Credit by Bank Negara Indonesia in amount of one principal instalment with interest payable thereon.

20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)

Kreditanstalt fur Wiederaufbau (“KfW”) dan UniCredit Bank AG (“UniCredit”) (lanjutan)

20. LONG-TERM LOANS (continued) The Company (continued)

Kreditanstalt fur Wiederaufbau (“KfW”) and UniCredit Bank AG (“UniCredit”) (continued) Perjanjian pinjaman mencakup

pembatasan-pembatasan antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari Pemberi Pinjaman, Perusahaan tidak diperbolehkan menjaminkan kekayaan dan bertindak sebagai penjamin kepada pihak lain, melepaskan sebagian atau seluruh asetnya, menerima pinjaman kecuali dalam kegiatan usaha normal, memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali terkait langsung dengan usaha, mengubah bentuk usaha, melakukan merger dan akuisisi dan menurunkan atau menerbitkan modal saham.

The loan agreements include restrictions, among others, that without prior written consent from the Lenders, the Company is not permitted to pledge its assets and give any guarantee or indemnity to other parties, dispose of all or any part ot its assets, incur any financial indebtedness except in the ordinary course of business, provide loan to other parties except trade credit in the ordinary course of business, change the business, enter into merger, make any acquisition and reduce or issue share capital.

Atas Pinjaman di atas, Perusahaan diwajibkan untuk memelihara rasio keuangan sebagai berikut: i. Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas tidak boleh

lebih dari 2,33 : 1

ii. Rasio kecukupan pembayaran bunga (EBITDA/ Interest) tidak boleh kurang dari 2,0 : 1

iii. Rasio kecukupan laba untuk pembayaran utang (Net Revenue Income to Total Debt Service Payments) tidak boleh kurang dari 1,30 : 1

iv. Rasio Lancar tidak boleh kurang dari 1,20 : 1 v. Rasio kecukupan pinjaman neto terhadap

EBITDA (Net Borrowings/EBITDA) tidak boleh melebihi rasio-rasio yang disebutkan di bawah ini berlaku efektif sejak 31 Desember 2011:

Relatedto Loan as stated above, The Company is also required to maintain the following financial ratios:

i. The ratio of Total Debt to Tangible Net Worth shall not exceed 2.33 : 1

ii. The ratio of EBITDA to Interest Expenses shall not be less than 2.0 : 1

iii. The ratio of Net Revenue Income to Total Debt Service Payments shall not be less than 1.30 : 1

iv. The Current Ratio shall not be less than 1.20 : 1

v. The ratio of Net Borrowings/EBITDA shall not exceed the ratios set out hereunder with effect from 31 December, 2011: Tahun Rasio 2011 4,5:1 2012 5,0:1 2013 6,0:1 2014 4,5:1 2015 4,5:1 2016 – seterusnya 3,5:1 tunduk pada syarat-syarat berikut:

(i)

diterbitkannya suatu penanggungan perusahaan oleh Perusahaan, atas permohonan dari kerjasama patungan PT Krakatau Steel-POSCO (”PTKP JV”) dalam kaitannya dengan pinjaman yang diberikan oleh para kreditor pihak ketiga kepada PTKP JV, hingga suatu jumlah dan sesuai dengan Jadwal Penarikan Pinjaman atau sesuai dengan perubahan-perubahan terhadap Jadwal Penarikan Pinjaman, yang diberitahukan oleh Perusahaan kepada Para Kreditor, dari waktu ke waktu; dan

Year Ratio 2011 4.5:1 2012 5.0:1 2013 6.0:1 2014 4.5:1 2015 4.5:1 2016 – onwards 3.5:1 subject to the following conditions:

(i) issuance of the corporate guarantee by the Company, at the request of PT Krakatau Steel-POSCO joint venture (”PTKP JV”) in relation to a loan granted by third party lenders to PTKP JV, up to the amount and in accordance with the Loan Drawdown Schedule or in accordance with any amendments to the Loan Drawdown Schedule, notified by the Company to the Lenders, from time to time; and

20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) Perusahaan (lanjutan)

Kreditanstalt fur Wiederaufbau (“KfW”) dan UniCredit Bank AG (“UniCredit”) (lanjutan)

(ii)

penerapan rasio-rasio yang sama (Pinjaman Bersih/EBITDA) sebagaimana disebutkan di atas pada semua perjanjian kredit lain yang ditandatangani oleh Perusahaan dengan para kreditor pihak ketiga, yakni rasio-rasio yang disetujui dengan para kreditor pihak ketiga tidak boleh lebih menguntungkan bagi para kreditor tersebut dibandingkan dengan rasio-rasio yang disetujui di atas.

20. LONG-TERM LOANS (continued) The Company (continued)

Kreditanstalt fur Wiederaufbau (“KfW”) and UniCredit Bank AG (“UniCredit”) (continued) (ii) application of the same ratios (Net Borrowings/EBITDA) as set out above in all other credit agreements entered into by the Company with third party lenders, i.e. ratios agreed with third party lenders shall not be more favourable to such lenders as the ratios above.

Entitas Anak - PT MJIS The Subsidiary - PT MJIS

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 6 Juli 2009,

PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 1 dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp501.347. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik besi spons di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5%, dan 10,5% masing-masing pada tahun 2012 dan 2044. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juli 2016 dan dibayar dalam 16 kali angsuran kuartalan dimulai tahun keempat triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit.

Based on credit agreements dated July 6, 2009, PT MJIS obtained investment credit facility 1 in Rupiah with a maximum amount of Rp501,347. This loan was granted to finance the construction of Ironmaking plant in Batulicin, South Kalimantan. This loan bears annual interest rate at 10.5% and 10.5% in 2012 and 2011, respectively. This loan will mature on July 6, 2016 and is payable in 16 quarterly installments starting from the first quarter in the fourth year start from signature of credit agreement.

Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, tanah, mesin dan bangunan serta piutang dagang dengan nilai pengikatan sebesar Rp718.482 (Catatan 6, 9 dan 12).

The loan is secured by inventories, lands, buildings and machineries and trade receivables with a committed value of Rp718,482 (Notes 6, 9 and 12).

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 30 Mei 2011, PT MJIS memperoleh fasilitas Kredit Investasi 2 dalam Rupiah dengan jumlah maksimum sebesar Rp275.236. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembangunan pembangkit listrik di Batulicin, Kalimantan Selatan. Pinjaman ini dikenakan tingkat bunga tahunan sebesar 10,5% pada tahun 2011. Pinjaman ini dibayar dalam 16 kali angsuran kuartalan dimulai tahun ketiga triwulan pertama sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Mei 2017.

Based on credit agreements dated May 30, 2011, PT MJIS obtained investment credit facility 2 in Rupiah with a maximum amount of Rp275,236. This loan was granted to finance the construction of power plant in Batulicin, South Kalimantan. The loan bears annual interest rate at 10.5% in 2011. This loan is payable in 16 quarterly installments starting from the first quarter in the third year start from signature of credit agreement and will mature on May 30, 2017.

20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

Dalam dokumen Krakatau Steel 30 September 2012 release (Halaman 109-112)