B. Dzikir
3. Macam Dan Bentuk Dzikir
tanggung jawab kita sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi, sehingga jadilah kita makhluk yang renfah di muka bumi. Disini kita dapat mengetahui betapa tinggi dan luhurnya nilai dzikir kepada Allah, oleh sebab itu Rasulullah berwasiat kepada kita agar banyak-banyak mengingat Allah dalam segala situasi
dan kondisi, baik dalam keadaan sulit maupun bahagia.41
3. Macam Dan Bentuk Dzikir
a. Dzikir Pikir
Al-Quran menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling unggul, paling mulia derajat dan kedudukannya, yang telah diciptakan dengan bentuk dan susunan tubuh yang sangat baik dan sempurna (sebaik-baik bentuk). Allah berfirmandalam surat At-Tin ayat 4:
ٍﱘِﻮْﻘَـﺗ ِﻦَﺴْﺣَأ ِﰲ َنﺎَﺴﻧِْﻹا ﺎَﻨْﻘَﻠَﺧ ْﺪَﻘَﻟ
Artinya:
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya”42
Sebagai makhluk yang paling unggul maka Allah menganugerahi berbagai potensi yang luar biasa, salah satu dari sekian banyak potensi manusia adalah kecerdasan yaitu kemampuan untuk berpikir. Sesungguhnya kecerdasan merupakan potensi yang hanya dimiliki oleh manusia, sebagai karunia Allah kepada manusia. Oleh karena itu, melalui Al-Qur’an Allah memerintahkan gar manusia memelihara dan memanfaatkan potensi tersebut dengan sebaik-baiknya, untuk memahami, berpikir dan memikirkan tentang
41Samsul Munir Amin & Haryanto Al-Fandi, Energi Dzikir. (Jakarta:Amzah, 2014), hlm 20
42Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: Gema Risalah Press, 1989), hlm 1076
35
segala sesuatu, termasuk untuk berpikir fenomena alam, merenungkan, dan menelaah Al-Qur’an dan diri manusia. Melalui dzikir akan membentuk pola pikir (mind set) yang baik, menambah keyakinan kepada Allah, terhindar dari sifat-sifat buruk seperti berbohong, menipu, dan bisa mengendalikan diri dri
hawa nafsu.43
Betapa penting dan berharganya Al-Qur’an bagi manusia, oleh karena itu sudah seharusnya jika kita menjadikannya sebagai pegangan dan landasan dalam menjalani kehidupan didunia ini. Serta menjadikannya sebagai bacaan dan perenungan dalam keseharian kita. Karena membaca, merenungi, men-tadabburi makna serta isi dan kandungan Al-Qur’an adalah perintah Allah, yang memiliki pahala yang besar di sisi Allah. Memanfaatkan akal dan pikiran untuk berpikir dan memikirkan tentang tanda-tanda keagungan dan kemaha besaran Allah yang ada di alam semesta, memikirkan tentang diri kita sendiri, membaca Al-qur’an dan meresapin dalam hati, adalah salah satu bentuk dari dzikir kepada Allah yakni “Dzikir pikir”
b. Dzikir Dengan Lisan dan Ucapan
Dzikir yang diucapkan dengan lisan dengan mengucapkan sanjungan pujian kepada Allah dan dapat didengarkan oleh telinga. Baik oleh orang yang
43Syafrudin, “Pendidikan Karakter Melalui Aktivitas Dzikir”, Jurnal SAP, Vol.2 No.2, (Desember 2007) hlm 179
36
bersangkutan maupun orang lain.44
Dengan hal ini Allah berfirman dalam QS. Al-Muzammil ayat 8
ًﻼﻴِﺘْﺒَـﺗ ِﻪْﻴَﻟِإ ْﻞﱠﺘَـﺒَـﺗَو َﻚِّﺑَر َﻢْﺳا ِﺮُﻛْذاَو
Artinya:
“Sebutlah nama tuhanmu, dan beribadalah kepada-Nya dengan penuh ketekunan”45
Menyebut dan mengingat Allah dengan lisan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu dzikir dengan suara pelan atau berbisik dan dzikir yang dilakukan dengan suara keras dan bersama-sama, seperti istighasah atau doa bersama yang dewasa ini sering dilakukan kelompok organisasi keislaman. Dzikir dengan cara ini sangat baik bagi pemula sebab dengan menyebut dan mengingat nama Allah dengan lisan dapat didengar telinga orang yang
bersangkutan dapat membantunya untuk menghilangkan dan
menghapuskanhal-hal lain yang melintas dalam pikiran selain Allah. Namun disisi yang berbeda, dzikir dengan lisan apalagi dengan suara yang cukup, dzikir dengan lisan apalagi dengan suara yang cukup keras atau bahkan terlalu keras juga memiliki sisi negatif, dzikir ini kurang mengantarkan pada
kekhusyukan, mengandung riya’ bagi orang yang tidak mampu menjaga hati
dan niatnya dengan baik dan dapat mengganggu aktivitas orang lain. c. Dzikir Dengan Hati atau Qalbu
44Muh. Mu’inudinillah, 24 Jam Dzikir dan Doa Rasulullah, (Surakarta:Biladi, 2014 )hlm 39
45Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: Gema Risalah Press, 1989), hlm 988
37
Aktivitas dzikir yang mengingat Allah yang dilakukan dengan hati atau qalbu saja, artinya sebutan itu dilakukan dengan ingatan hati. Dzikir qalbu juga dapat dimaknai dengan melaksanakan dzikir dengan lidah dan hati, maksudnya lidah menyebut lafadz dzikir dengan suara yang pelan dan hati mengingat dengan meresapi maknanya. Dzikir dengan hati adalah dzikir yang baik dan utama, karena dzikir dengan cara ini dapat mengantarkan kita untuk
lebih khusyuk, terhindar dari bahaya riya’ dan memberikan kesan yang
mendalam. Dengan istilah qalbu merupakan bagian paling penting dalam tubuh kita, sebab hatilah yang menjadi barometer baik dan tidaknya seseorang, dengan kata lain kita menjadi baik jika hati kita baik, sebaliknya kita akan menjadi buruk dalam pandangan Allah jika hati kita buruk.
Rasulullah bersabda: Sesungguhnya didalam tubuh manusia itu ada
segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya, tidak lain dan tidak bukan itulah yang dikatakan hati (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Hati adalah komponen psikis manusia yang harus senantiasa dijaga agar tidak mudah sakit bahkan mati, karena sesungguhnya hati kita ini mudah terserang penyakit dan mati. Hati atau qalbu akan rusak manakala hati tidak diisi dengan energi dan makanan, dan sumber energi yang dibutuhkan hati tiada lain adalah dzikrullah. Allah berfirman dalam QS. Surat Al-A’raf (7) ayat 205
َﻦ ِّﻣ ﻦُﻜَﺗ َﻻَو ِلﺎَﺻ ْﻵاَو ِّوُﺪُﻐْﻟِ ِلْﻮَﻘْﻟا َﻦِﻣ ِﺮْﻬَْﳉا َنوُدَو ًﺔَﻔﻴ ِﺧَو ﺎًﻋﱡﺮَﻀَﺗ َﻚ ِﺴْﻔَـﻧ ِﰲ َﻚﱠﺑﱠر ﺮُﻛْذاَو
َﲔِﻠِﻓﺎَﻐْﻟا
38
“Dansebutlah nama tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, diwaktu pagi dan petang,
dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai”46
Dzikrullah juga dapat menjadi benteng untuk melindungi hati kita dari
bujuk rayuan syetan la’natullah yang tiada bosan mengajak dan merayu kita
pada kesesatan. Dalam hadis qudsi dikatakan bahwa orang yang berdsedia mengingat Allah dan menghadirkan-Nya kedalam qalbunya maka Allahpun akan mengingatnya dalam jiwa-Nya, begitu pula jika kita bersedia menyebut dan mengingat Allah dalam suatu kelompok atau jamaah atau sendiran, maka Allah pun akan mengingat dan menyebut nama kita dalam kelompok-Nya. Ingatlah Allah, dan bersyukurlah kepada-Nya atas segala nikmat yang telah diberikan, karena sesungguhnya Allah akan cinta kepada hamba-Nya yang mau mengingat dan bersyukur. Dia akan mengangkat derajatnya yang sangat mulia dan tinggi yakni sebagai golongan orang yang menjadi kekasih-Nya (waliyullah).
d. Dzikir dengan Amal
Yang dimaksud dzikir amal adalah setiap perbuatan atau aktivitas seseorang yang baik dan dapat mengantarkannya untuk teringat kepada Allah atau sebagai tindakan yang didasarkan pada aturan dan ketentuan Allah. Dzikir secara amaliah ini terwujud dalam bentuk kesediaan kita untuk
46Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: Gema Risalah Press, 1989), hlm 256
39
menjadikan Allah sebagai sumber utama dan motivasi dari setiap aktivitas dan tindakan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula dengan tujuan akhir yang hendak dicapai tidak lain adalah Ridha Allah semata. Pendeknya dzikir amal ini terwujud dengan menempatkan Allah yang maha tunggal sebagai awal dan akhir serta tujuan dari setiap perbuatan dan tindakan yang kita lakukan. Demikian inilah yang paling baik disisi Allah. Allah berfirman dalam QS. An-Nisa (4):125
ُﱠ اَﺬَﱠﲣا َو ﺎًﻔﻴِﻨَﺣ َﻢﻴِﻫاَﺮْـﺑِإ َﺔﱠﻠِﻣ َﻊَﺒﱠـﺗاَو ٌﻦِﺴُْﳏ َﻮُﻫَو ِﱠِ ُﻪَﻬْﺟَو َﻢَﻠْﺳَأ ْﻦﱠِّﳑ ﺎًﻨﻳِد ُﻦَﺴْﺣَأ ْﻦَﻣَو
ًﻼﻴِﻠَﺧ َﻢﻴِﻫاَﺮْـﺑِإ
Artinya:
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedabg diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama ibrahim yang lurus dan Allah mengambil ibrahim
menjadi kesayangan-Nya.47
Mengutamakan perintah Allah dan Rasul-Nya diatas segala sesuatu adalah perbuatan yang sangat baik dan terpuji, yang sekaligus sebagai bukti nyata cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta kita terhadap segala sesuatu. Dzikir amal ketika kita membicarakan seputar masalah agama, membaca buku-buku yang baik dan bermutu, belajar dan mengajar Al-quran dan Hadis, berbuat kebaikan terhadap sesama, beramal saleh, saling menasehati tentang kebenaran, saling tolong menolong, dan menyambung tali silaturrahmi. Kesimpulannya dzikir amaliah adalah segala perbuatan yang
47Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya, (Bandung: Gema Risalah Press, 1989), hlm 142
40
sesuai dengan aturan dan hukum yang telah ditetapkan Allah dalam Al-quran
dan Rasul-Nya dalam hadis.48
4. Bacaan-bacaan Dzikir dan Teknik Pembacaannya