• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Gaya Kognitif

2. Macam-macam gaya kognitif

Masing-masing peneliti menciptakan penggolongan gaya belajar ini menurut pokok-pokok pengertian yang mendasarinya. Menurut Nasution membedakan gaya kognitif menjadi:

a. Field dependent – field independent

Peserta didik yang field dependent sangat dipengaruhi oleh lingkungan atau bergantung pada lingkungan daan pendidikan sewaktu kecil, Sedangkan field independent tidak atau kurang dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan masa lampau.55

b. Impulsif – Reflektif

53 Saptari Mimut, “Gaya Kognitif” dalam http://saptarigeg.blogspot.com/2010/04/gaya-kognitif.html, diakses 20 april 2015

54 Hamzah B.Uno, Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran., hal. 186 55 Nasution, Berbagai Pendekataan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal.95

Orang yang impulsive mengambil keputusan dengan cepat tanpa memikirkanya secara mendalam. Sebaliknya orang yang reflektif mempertimbangkan segala alternative sebelum mengambil keputusan dalam situasi yang tidak mempunyai penyelesaian yang mudah. Jadi seorang yang impulsif atau reflektif bergantung pada kecenderungan untuk merefleksi atau memikirkan alternative-alternatif kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah yang bertentangan dengan kecenderungan untuk mengambil keputusan yang impulsif dalam menghadapi masalah-masalah yang sangat tidak pasti jawabanya.56

c. Perseptif-Reseptif

Orang yang perseptif dalam mengumpulkan informasi mencoba mengadakan organisasi dalam hal-hal yang diterimanya, ia menyaring informasi yang masuk dan memperhatikan hubungan-hubungan di antaranya. Orang yang reseptif lebih memperhatikan detail atau perincian informasi dan tidak berusaha untuk membulatkan informasi yang satu dengan yang lain. 57

d. Sistematis-Intuitif

Orang yang sistematis mencoba melihat struktur suatu masalah dan bekerja sistematis dengan data atau informasi untuk memecahkan suatu persoalan. Orang yang intuitif langsung mengemukakan jawaban tertentu tanpa menggunakan informasi sistematis.58

56Ibid., hal 97

57Ibid., hal 98 58Ibid., hal 98

Menurut James W. Keefe dalam hamzah B. Uno, bahwa dimensi gaya kognitif dalam menerima informasi meliputi: 59

a. Gaya dalam menerima informasi (reception style) yang berkaitan dengan persepsi analisis data

1) Perceptual modality preference, yaitu gaya kognitif yang berkaitan dengan kebiasaan dan kesukaan seseorang dalam menggunakan alat indranya. Khususnya kemampuan melihat gerakan secara visual atau spasial, pemahaman auditory atau verbal.

2) Field dependent-field independent, yaitu gaya kognitif yang mencerminkan cara analisis seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungan.

3) Scanning yaitu yang menggambarkan kecenderungan seseorang dalam menitikberatkan perhatianya pada suatu informasi.

4) Strong and weakness automatization yang merupakan gambaran kapasitas seseorang dalam mengumpulkan tugas (task) secara berulang-ulang.

b. Gaya dalam pembentukan konsep (concept formation and retention style) yang mengacu pada perumusan hipotesis, pemecahan masalah dan proses ingatan.

1) Breath of categorization yaitu berkaitan dengan kesukaan seseorang dalam menyusun kategori konsep secara luas atau sempit.

2) Leveling Sharpening yaitu berkaitan dengan perbedaan seseorang dalam pemrosesan ingatan yakni antara kesukaan mengingat sesuatu dengan

menyamakan pada hal-hal yang telah diingatkanya atau kesukaan mengingat sesuatu dengan membuat ciri yang baru serta mengingatnya dalam ciri baru. Berdasarkan berbagai macam tipe dari gaya kognitif yang telah diuraikan secara singkat di atas, peneliti akan menguraikan lebih lanjut mengenai pembagian gaya kognitif berdasarkan aspek psikologis yaitu field dependent dan field independent. Hal ini karena peneliti membatasi penelitian ini pada bidang gaya kogintif tersebut. 3. Gaya kognitif field dependent dan field independent

Salah satu dimensi gaya kognitif yang secara khusus perlu dipertimbangkan dalam pendidikan, adalah gaya kognitif yang dibedakan berdasarkan perbedaan psikologis yaitu gaya kognitif field-independent dan field-dependent.

Individu yang memiliki gaya kognitif field independent memiliki karakteristik antara lain: 1) memiliki kemampuan menganalisis untuk memisahkan obyek dari lingkungannya, 2) memiliki kemampuan mengorganisasi-kan obyek-obyek, 3) memiliki orientasi impersonal, 4) memilih profesi yang bersifat individual, 5) mendefinisikan tujuan sendiri, 6) mengutamakan motivasi intrinsik dan penguatan internal. Sedangkan Beberapa karaktersitik individu yang memiliki gaya kognitf field dependent sudah diidentifikasikan oleh Witkin dan kawan-kawannya, antara lain: 1) cenderung untuk berpikir global; 2) cenderung menerima struktur yang sudah ada, 3) memiliki orientasi sosial, 4) cenderung memilih profesi yang menekankan pada ketrampilan sosial, 5) cenderung

mengikuti tujuan yang yangsudah ada, dan 6) cenderung bekerja dengan motivasi eksternal serta lebihtertarik pada penguatan eksternal. 60

Gregory A. Davis, B.A., M.P.A. dalam desertasinya memaparkan karakteristik peserta didik yang memiliki gaya kognitif field dependent dan field independent sebagai berikut.61

60 I Made Candiasa, Pengaruh Startegi Pembelajaran Dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Memprogram Komputer., hal. 12-13

61 Greogory A. Davis, The Relationship Between Learning Style and Personality Type of Extension Community Development Progam Profesional at the Ohio State University, (Amerika Serikat: Disertasi, 2004), hal 40

Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Skor 0,0-11,4 dikatakan bahwa seseorang dalam ranah gaya kognitif Field dependent sedangkan skor 11,5-18,00 seseorang dalam ranah field independent.

b. Orientasi keseluruhan terhadap lingkungan:

Field dependent: mampu melihat perbedaan yang umum diantara beberapa konsep, lebih berorientasi pada suasana sosial.

Field independent: mampu melihat bagian-bagian terpisah dari komponen, lebih pada yang bersifat abstrak, berpikir analitis dalam menyelesaikan masalah.

c. Orientasi sosial:

Field dependent: merasa perlu berinteraksi dengan orang lain, efektif dalam kemampuan sosial, sensitive dan sesuai dengan lingkungan sosial.

Field independent: Lebih idividualis dan kurang mampu merasakan emosi orang lain, kurang efektif dalam kemampuan sosial, tidak peduli terhadap lingkungan sosial.

d. Orientasi motivasi:

Field dependent: membutuhkan motivasi dari luar dirinya, lebih pada penguatan sosial, mencari petunjuk dan penghargaan dari orang lain.

Field independent: membutuhkan motivasi dari dalam diri sendiri, lebih memilih persaingan, memilih kegiatan dan kemampuan mendesain belajar dan struktur kerja.

Field dependent: belajar dalam konteks sosial, lebih menyukai belajar, tugas dan bekerja dalam grup, menempatkan prioritas tinggi pada lingkungan sosial

daripada lingkungan belajar, lebih menyukai “pendekatatan penonton” 0dalam

belajar, duduk di kelas bagian belakang, membutuhkan motivasi dari luar seperti guru, teman, dan sebagainya. Dan lebih menyukai pembelajaran yang terstruktur dan terorganisasi juga lebih menyukai guru (instruktur) yang mendefinisikan perintah, tujuan, dan hasil yang spesifik.

Field Independent: Belajar dalam konteks bebas (berdiri sendiri), lebih menyukai belajar, tugas dan bekerja secara individu, menempatkan prioritas tinggi pada lingkungan sosial, lebih menyukai “pendekatan penyelidikan” dalam belajar, duduk di kelas bagian depan, jarang mencoba interaksi dengan guru dan yang lainya untuk motivasi pribadi. Lebih suka menyusun tugas belajar secara individu dan dengan sedikit petunjuk dari guru (instruktur) suka mendesain sendiri tujuan dan petunjuk belajar.

Sedangkan Nasution menyebutkan beberapa karakteristik individu field dependent sebagai berikut:62

a) Sangat dipengaruhi oleh lingkungan, banyak bergantung pada pendidikan sewaktu kecil

b) Mengingat hal-hal dalam konteks sosial

c) berbicara lambat agar dapat dipahami orang lain d) Mempunyai hubungan sosial yang luas

62 Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006). Hal. 95

e) Memerlukan petunjuk yang lebih banyak untuk memahami sesuatu, bahan hendaknya tersusun langkah demi langkah

f) Lebih cocok untuk memilih psikologi klinis

g) Lebih sukar memastikan bidang mayornya dan sering pindah jurusan

h) Tidak senang pelajaran matematika, lebih menyukai bidang humanistis dan ilmu-ilmu sosial

i) Guru yang field dependent cenderung diskusi dan demokratis

j) Lebih banyak terdapat dikalangan wanita.

k) lebih peka akan kritik dan perlu mendapat dorongan.

Sedangkan beberapa karakteristik individu field independent sebagai berikut:63

a) Kurang dipengaruhi oleh lingkungan dan oleh pendidikan di masa lampau b) Tidak peduli akan norma-norma orang lain

c) Berbicara cepat tanpa menghiraukan daya tangkap orang lain

d) Kurang mementingkan hubungan sosial, sesuai untuk jabatan matematika, science dan insinyur

e) Lebih sesuai memilih psikologi eksperimental

f) Lebih banyak terdapat pada pria, namun banyak yang overlapping g) Lebih cepat memilih bidang mayornya

h) Dapat juga menghargai humanitas dan ilmu-ilmu sosial, walaupun lebih cenderung kepada matematika dan ilmu pengetahuan alam

i) Guru yang field independent cenderung untuk memberikan kuliah, menyampaikan pelajaran dengan memberitahukanya.

63Ibid., hal 96

j) Tidak memerlukan petunjuk yang terperinci. k) Dapat menerima kritik demi perbaikan

Dalam proses belajar individu field independent cenderung berinteraksi dengan guru seperlunya saja. Mengikuti tujuan pembelajaran yang sudah ada dan dinyatakan secara eksternal kurang menarik bagi mereka karena cenderung merumuskan sendiri tujuan pembelajaran yang dinyatakan secara internal. Selain itu proses pembelajaran yang berlangsung secara paralel lebih menguntungkan bagi individu field independent. Pembelajaran secara paralel memberi peluang beberapa kegiatan pembelajaran dilakukan sekaligus dalam satu waktu. Sedangkan Bimbingan tambahan dari guru dalam belajar menjadikan individu field dependent berhasil lebih baik. Bimbingan tambahan berupa penjelasan lebih rinci disertai ilustrasi selama penyajian, dilengkapi pemberian contoh yang bervariasi akan meningkatkan pemahaman materi. Dalam pemberian latihan bimbingan bisa dilakukan secara langsung selama pengerjaan atau secara tidak langsung dengan cara memberikan petunjuk penting berupa catatan.64

Berdasarkan karakteristik dua gaya kognitif field dependent dan field independent yang sudah disebutkan diatas tidak dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kognitif yang satu lebih unggul atau lebih rendah dari siswa dengan gaya kognitif yang lain. Karena dari karakteristik kedua gaya kognitif ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.

E.Barisan dan Deret 1. Barisan

64Ibid., hal 12-13

Dalam bahasa sehari-hari, istilah ’barisan’ digunakan untuk menjelaskan suatu obyek berurut atau kejadian yang diberikan dalam urutan tertentu. Secara informal, istilah barisan dalam matematika digunakan untuk menggambarkan suatu keterurutan/pola yang tak berhingga dari bilangan. Perhatikan bilangan - bilangan berikut ini:

 1, -1, 1, -1, 1  2, 4, 6, 8, 10

Dari bilangan – bilangan diatas kita dapat melihat pola bilangan dari barisan

tersebut sehingga dapat meneruskan bilangan selanjutnya yaitu:  -1, 1, -1, 1,-1,…

 12, 14, 16, 18, …

Sehingga dapat disimpulkan Barisan bilangan adalah Untaian suatu bilangan yang mempunyai suatu pola atau urutan tertentu.65

2. Deret

Misalkan U1, U2, U3, U4, U5, U6,…merupakan barisan bilangan maka deret adalah jumlahan berurut dari suku-suku barisan.

Deret tak hingga adalah jumlahan berurut tak hingga dari suku – suku barisan dan dapat dinyatakan sebagai berikut :

∑ � = � + � + � + � + ⋯

�−

Sedangkan Deret berhingga adalah jumlahan berurut berhingga dari suku – suku barisan.

65 Bandung Arry S., dkk, Matematika SMK Bisnis dan Manajemen, (Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, 2008). Hal. 368

Misal jumlah n suku pertama dari suku-suku barisan biasa dinotasikan Sn yaitu:

= � + � + � + � + ⋯ + �

Atau � = ∑ �−

a. Barisan dan deret aritmatika

 Barisan aritmatika

Barisan bilangan disebut arisan aritmatika jika selisih dua suku berurutan nilainya selalu tetap.

Contoh:

1,4,7,10,13,...

Selisih dua suku berurutan: 4 - 1 = 7 - 4 = 10 - 7 = 13 – 10 = 3 ...

disebut dengan “beda”.

Jika suku pertama ditulis ”a”, banyaknya suku yang di tulis “n”, dansuku

ke-n ditulis ”un”, dan bedanya ditulis dengan “b” maka diperoleh rumus suku ke

-n:

Un=a+(n-1)b

Contoh:

Suatu barisan aritmatika diketahui suku ke -9 sama dengan 35 dan suku ke -13 sama dengan 45, carilah suku pertama, beda dan suku ke -25?

Jawab:

 Suku pertama dan beda  Un = a + ( n - 1) b U9 = a + ( 9 – 1 ) b 35 = a + 8b ...(1)  U13 = a + ( 13 – 1 ) b 45 = a + 12b ...(2)

Dari 1 dan 2 dieliminasi 35 = a + 8b 45 = a + 12b _ -10 = - 4b -10/-4 = b b = 2,5  35 = a + 8b 35 = a + 8 x 2.5 35 = a + 20 35 – 20 = a a = 15  Suku ke – 25 a = 15 b = 2.5 Un = a + ( n - 1) b U25= 15 + (25 – 1 ) 2.5 = 15 + 60 = 75

Jadi, suku ke – 25 adalah 75  Deret Aritmatika

Deret aritmatika adalah jumlah dari suku-suku barisan aritmatika. Jika Sn adalah jumlah n suku pertama dari suku-suku barisan aritmatika,

Maka: � = � = � = � + � = + + � = � + � + � = + + + + . . . = � + � + � + � + ⋯ + � = + + + + + + + ⋯ + + � −

Jadi, jumlah n suku pertama dari suku-suku barisan aritmatika dapat ditentukan dengan rumus: � = � + � −

= � � + �

b. Barisan dan deret Geometri

 Barisan geometri

Barisan disebut barisan geometri, apabila hasil bagi dua suku yang berurutan nilainya selalu tetap, atau dengan kata lain barisan geometri adalah suatu barisan yang suku selanjutnya diperoleh dengan mengalikan suatu bilangan tetap pada suku selanjutnya.

Contoh:

1, 2, 4, 8, 16, ...

Hasil bagi dua suku berurutan: 2 : 1 = 4 : 2 = 8 : 4 = 16 : 8 = 2 Hasil bagi dua suku yang tetap nilainya dinamai “rasio (r)”

Jika suku pertama ditulis “a”, suku ke-nditulis “un” dan rasionya ditulis “r”.

Un = a .r n-i  Deret Geometri

Deret geometri adalah jumlah dari suku-suku barisan geometri. Jika Sn adalah jumlah n suku pertama dari suku-suku barisan geometri, maka:

� = � =

� = � + � = + �

� = � + � + � = + � + �

. .

= � + � + � + � + ⋯ + � = + � + � + � + ⋯ + ��− Jadi, jumlah n suku pertama dari suku-suku barisan geometri dapat dinyatakan dalam rumus: � =� ��− =� −�−�

Dokumen terkait