BAB II. LANDASAN TEORI
G. Macromedia Flash
Macromedia Flash adalah salah satu program pembangun animasi yang
paling fleksibel dalam membuat suatu hasil karya animasi. Macromedia
Flash sangat bermanfaat untuk membuat animasi interaktif maupun statis
yang dilengkapi dengan bahasa pemrograman ActionScript. Sintaks dan tata
bahasa dalam ActionScript mirip dengan bahasa pemrograman berorientasi
objek. Macromedia Flash biasanya digunakan untuk membuat animasi
untuk web, iklan, maupun pembuatan film-film animasi dua dimensi (2D).
Gambar 2.14 Jendela Utama Macromedia Flash MX 7.0
Sebagai acuan software, versi yang digunakan adalah Macromedia Flash
MX 7.0, yang memiliki jendela utama seperti terlihat pada Gambar 2.14.
Macromedia Flash MX 7.0 memiliki fitur-fitur yang lengkap dan memadai
Fitur-fitur tersebut (seperti Gambar 2.14) antara lain (A) Timeline, (B)
Stage, (C) Tools Box, (D) Color Window, (E) Actions-Frame, (F)
Properties, dan (G) Components.
a. Timeline. Digunakan untuk mengatur dan mengontrol isi keseluruhan
movie, yang berupa frame, layer, mask, dan guide lines (lihat Gambar
2.15).
Gambar 2.15 Jendela Timeline
b. Stage. Merupakan tempat kerja untuk meletakkan objek dan membuat animasi (lihat Gambar 2.16).
Gambar 2.16 Jendela Stage
c. Tools Box. Berisi alat-alat yang digunakan untuk membuat dan memanipulasi objek pada stage (lihat Gambar 2.17).
Gambar 2.17 Jendela Tools Box
Deskripsi komponen-komponen dalam Tools Box, antara lain :
1). Arrow Tool, digunakan untuk memilih suatu objek atau
memindahkannya.
2). Subselection Tool, digunakan untuk merubah edit points dari suatu
objek.
3). Line Tool, digunakan untuk membuat objek garis.
4). Lasso Tool, digunakan untuk memilih daerah dari objek yang akan
di-edit.
5). Pen Tool, digunakan untuk menggambar dan merubah bentuk
suatu objek dengan menggunakan edit points (lebih teliti dan
akurat.
6). Text Tool, digunakan untuk menuliskan kalimat atau kata-kata.
7). Oval Tool, digunakan untuk menggambar objek lingkaran atau
oval.
9). Pencil Tool, digunakan untuk menggambar objek garis bebas
menggunakan pensil.
10). Brush Tool, digunakan untuk menggambar objek bebas
menggunakan kuas.
11). Free Transform Tool, digunakan untuk mengubah ukuran atau
memutar objek.
12). Fill Transform Tool, digunakan untuk mengubah ukuran atau
memutar warna dari suatu objek.
13). Ink Bottle Tool, digunakan untuk mengisi warna pada objek yang
garis batas luarnya telah hilang atau menambahkannya jika tidak
ada.
14). Paint Bucket Tool, digunakan untuk mengisi warna suatu objek.
15). Eraser Tool, digunakan untuk menghapus objek yang sebelumnya
dibuat.
Deskripsi komponen-komponen dalam Color Box, antara lain :
1). Stroke Color, digunakan untuk memberi warna pada objek garis dan
pada garis batas pada objek.
2). Fill Color, digunakan untuk memberi warna pada objek.
3). Swap Color, digunakan untuk menukar warna objek dengan warna
garis batas pada objek.
4). Black & White Color, digunakan untuk mengganti warna antara
5). Transparent Color, digunakan untuk memberi warna transparan
pada objek.
Deskripsi komponen-komponen dalam View Box, antara lain :
1). Zoom Tool, digunakan untuk memperbesar atau memperkecil
ukuran objek.
2). Hand Tool, digunakan untuk menggerakkan tampilan stage dengan
bebas.
d. Color Window. Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur tehnik pewarnaan objek. Contoh komponen yang termasuk dalam Color
Window antara lain :
1). Color Mixer, digunakan untuk mengatur warna pada objek sesuai
dengan kebutuhan. Ada 5 pilihan tipe warna, yaitu none, solid,
radial, dan bitmap.
2). Color Swatches, menampilkan pilihan warna untuk objek.
e. Actions-Frame. Merupakan jendela yang digunakan untuk menuliskan
Action Script (lihat Gambar 2.18).
f. Properties Window. Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur objek (lihat Gambar 2.19).
Gambar 2.19 Jendela Properties
g. Components Window. Berisi tentang objek-objek yang siap pakai seperti tombol, scroll-bar, combo-box, dll (lihat Gambar 2.20).
Gambar 2.20 Jendela Components h. Utility Window.
1). Library Window. Digunakan untuk menampilkan objek-objek yang
di-import dari luar lingkungan Flash, maupun objek-objek bawaan
dari Flash (lihat Gambar 2.21).
2). Document Properties Window. Digunakan untuk merubah
pengaturan (baik itu ukuran, warna background, maupun frame rate)
pada dokumen yang sedang aktif pada stage (lihat Gambar 2.22).
Gambar 2.22 Jendela Document Properties
3). Layer Properties Window. Digunakan untuk mengatur pengaturan
dari layer (lihat Gambar 2.23).
Gambar 2.23 Jendela Layer Properties
4). Scene Window. Digunakan untuk pengaturan scene. Yaitu
menambah, menghapus, menduplikasi, dan mengganti nama scene
Gambar 2.24 Jendela Scene
i. Publish Settings Window. Digunakan untuk mengatur output dari
project yang dibuat, dalam format Flash (swf), halaman web (html),
gambar (gif, jpeg, png), aplikasi Windows (exe), aplikasi Macintosh
(hqx), atau film (mov). (lihat Gambar 2.25)
Gambar 2.25 Jendela Publish Settings 2. Action Script dalam Macromedia Flash
Pemrograman dengan ActionScript pada Macromedia Flash dapat digunakan
untuk pembuatan visualisasi di segala bidang, terutama aplikasi interaktif
berbasis web. ActionScript adalah pemrograman visual berorientasi objek.
Seperti halnya JavaScipt, ActionScript mempunyai sintaks, tata bahasa, dan
ActionScript merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam
Macromedia Flash, yang nantinya akan digunakan dalam pembuatan peta
digital ini. Salah satu fungsi dari ActionScript dalam Macromedia Flash
adalah untuk memberikan suatu tampilan tools yang sangat interaktif
dengan penggunanya. Sebagai acuan digunakan Action Script 2.0.
Dengan adanya Action Script, memungkinkan pemberian perintah pada
objek animasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan.
a. Tipe Data dan Variabel
Penulisan variabel dalam Photoshop memiliki aturan sebagai berikut :
1). Tidak diperbolehkan menggunakan variabel yang sama dengan
keyword atau literal dari Action Script yang sudah ada, seperti true,
false, null, dst.
2). Variabel harus unik, artinya nama suatu variabel harus dibedakan
dengan nama variabel yang lainnya, seperti objek_1, objek_2, dst.
Tabel 2.1 Tabel Tipe Data pada Macromedia Flash Tipe Data Keterangan
String Tipe data yang berupa kumpulan huruf, angka, atau
simbol.
Number Tipe data berupa angka. Nilai minimumnya adalah
5e-324 dan maksimumnya adalah 1.79E+308.
Boolean Tipe data yang bernilai true dan false.
Object Objek yang memiliki kumpulan properties.
Movie Clip Objek simbol untuk meng-handle animasi, yang
mengacu pada elemen berupa grafik.
Biasanya digunakan untuk mendefinisikan variabel yang belum terisi.
Undefined Tipe data yang hanya memiliki satu nilai yaitu
undifined. Setiap variabel yang belum
dideklarasikan, secara otomatis akan bertipe
undifined.
Void Tipe data yang hanya memiliki satu nilai yaitu void.
Tipe data ini mengindikasikan bahwa suatu prosedur (function) tidak mengembalikan nilai.
b. Operator
1). Operator Numerik
Tabel 2.2 Tabel Operator Numerik Operator Keterangan + Penambahan. * Perkalian. / Pembagian. % Modulo. - Pengurangan. ++ Penambahan (+1). -- Pengurangan (-1). 2). Operator Perbandingan
Tabel 2.3 Tabel Operator Perbandingan Operator Keterangan < Kurang dari.
> Lebih dari.
<= Kurang dari dan sama dengan. >= Lebih dari dan sama dengan. <>, != Tidak sama dengan.
=== Perbandingan dua variabel yang bersifat memaksa.
3). Operator Logika
Tabel 2.4 Tabel Operator Logika Operator Keterangan && Logika dan.
|| Logika atau.
!operand Logika tidak.
4). Operator Simbol
Tabel 2.5 Tabel Operator Simbol Operator Keterangan
& Simbol dan.
| Simbol atau.
^ Simbol XOR.
~ Simbol tidak.
<< Simbol geser ke kiri. >> Simbol geser ke kanan. >>> Simbol geser ke kiri.
5). Operator Perbandingan
Tabel 2.6 Tabel Operator Perbandingan Operator Keterangan == Perbandingan.
=== Perbandingan yang mengharuskan. != Tidak berbanding.
!== Tidak berbanding yang mengharuskan.
Tabel 2.7 Tabel Operator Pendeklarasian Operator Operation performed
= Pendeklarasian.
+= Penambahan dan pendeklarasian. -= Pengurangan dan pendeklarasian. *= Perkalian dan pendeklarasian. %= Modulo dan pendeklarasian. /= Pembagian dan pendeklarasian. <<= Geser ke kanan dan pendeklarasian. >>= Geser ke kiri dan pendeklaasian. >>>= Geser ke kanan dan pendeklarasian. ^= Simbol XOR dan pendeklarasian. |= Simbol tidak sama dengan dan
pendeklarasian.
&= Simbol dan dan pendeklarasian.
c. Basic Action Script
Berikut ini beberapa contoh ActionScript paling dasar yang ada dalam
Macromedia Flash.
1). Go To – untuk melompat ke frame atau scene tertentu.
Contoh : gotoAndPlay(7); // berpindah ke frame 7.
2). Play dan Stop – untuk menjalankan dan menghentikan animasi.
Contoh : play(1); // jalankan frame 1.
3). Toggle High Quality – untuk mengatur kualitas tampilan animasi.
Contoh : toogleHighQuality();
4). Stop All Sounds – untuk menghentikan suara.
5). Get URL – untuk berpindah ke URL lain, berupa situs.
Contoh : getURL(“http://www.macromedia.com”, ”_blank”); // membuka jendela internet explorer baru (_blank), dengan alamat http://www.macromedia.com.
6). FSCommand – untuk mengatur tampilan Flash Player, saat animasi
sedang dijalankan.
Contoh : fscommand(“fullscreen”, true); // mengatur jendela
Flash Player dengan tampilan fullscreen.
7). Load Movie, Unload Movie – menambah dan menghilangkan
animasi.
Contoh : loadMovie(“peta.swf”, my_movie); // menambah
movieClip peta ke dalam movieClip my_movie yang sudah
ada dalam stage.
8). Tell Target – untuk mengendalikan animasi dan movie clip lainnya.
Contoh : tellTarget(“my_movie”); gotoAndPlay(2);
// memberitahukan pada movieClip my_movie untuk menjalankan animasi pada frame ke- 2.
9). If Frame Is Loaded – untuk mengecek suatu frame sedang
dijalankan atau tidak.
Contoh : ifFrameLoaded(1) { gotoAndPlay(2); } // jika frame ke- 1 di-load, maka jalankan frame ke- 2.
Contoh : on(press) { startDrag(“my_movie”); } // saat
movieClip my_movie ditekan oleh mouse, my_movie
dapat di-drag.
(Lukmanul Hakim, dan Siti Mutmainah, 2003)