• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa yang tinggi tanggung jawabnya

Dalam dokumen Tanggung jawab mahasiswa (Halaman 64-72)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

C. Pembahasan Hasil Penelitian

2. Mahasiswa yang tinggi tanggung jawabnya

Data penelitian ini menunjukan tanggung jawab yang tinggi (mencakup tinggi ada 17 mahasiswa dengan presentase 28,33%, dan sangat tinggi ada 11 mahasiswa dengan presentase 18,33%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 28 (46,67%) mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma yang tinggi tanggung jawabnya. Mahasiswa yang memiliki tingkat tanggung jawab sangat tinggi dan tinggi memperoleh pendidikan yang cukup baik dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan sosial sehingga mereka mampu memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam melakukan perannya sebagai seorang pelajar. Tanggung jawab yang tinggi tidak terbentuk begitu saja dalam diri mahasiswa, tetapi dapat terbentuk melalui intensitas dengan orang lain.

Dalam pembentukan tanggung jawab pihak-pihak yang terlibat adalah faktor internal, dan faktor (eksternal) seperti: keluarga, sekolah, lingkungan sosial. Tanggung jawab yang tinggi dapat dimiliki oleh mahasiswa apabila mereka mampu melakukan tugas perkembangannya dangan baik sesuai dengan perannya sebagai pelajar. Selain itu adanya dukungan dari pihak- pihak eksternal yang membuat mahasiswa menjadi pribadi yang bertanggungjawab, sesuai dengan perannya sebagai pelajar yang menjalankan kewajiban yang dimilikinya. Manfaat memiliki tanggung jawab yang tinggi, yaitu: 1) memiliki kesiapan untuk meghadapi hambatan, 2) dipercaya oleh orang lain, 3) bisa memanfaatkan waktu luang, 4) optimis ketika menghadapi kesulitan, dan 5) akan berhasil menjalankan tugas perkembangan selanjutnya. Berikut ini yang meyebabkan atau mempengarui mahasiswa dalam mencapai tingkat tanggung jawab yang baik (Raka, dkk, 2011: 43-47) yaitu: a. Keluarga

Pembentukan tanggung jawab berawal dari keluarga, kususnya orang tua yang membimbing dan membantu anak tembuh menjadi dewasa, melalui latihan-latihan seperti: memberi kepercayaan untuk melakukan sesuatu yang menurutnya baik, membuat pilihan-pilihan yang akan dilakukan untuk menyelsaikan masalah. Keluarga adalah tempat untuk belajar konsep baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah. Selain itu juga mengembangkan konsep awal mengenai keberhasilan dalam hidup.

b. Sekolah

Sekolah diharapkan menjadi salah satu tempat atau lingkungan yang dapat membantu anak mengembankan tanggung jawab. Sekolah berperan dalam proses pembentukan pribadi yang memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri dan masyarakat. Sekolah memiliki tata tertib yang harus ditaati oleh seluruh siswa dan memiliki konsekunsi bagi yang melanggar aturan untuk memperlancar proses belajar mengajar.

c. Lingkungan sosial

Teman sepergaulan adalah salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi pembentukan karakter seseorang. Adakalanya pengaruh teman tidak sejalan dengan keluarga, bahkan bertentangan. Seperti anaknya terlibat atau terlesat dalam kebiasaan yang tidak baik, penggunaan narkoba karena berkali-kali di bujuk temannya.

3. Usulan Topik-topik Peningkatkan Tanggung Jawab Mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

Pada tabel 7 dan grafik 2 disajikan item-item instrumen yang menunjukkan perolehan skor dan item kuesioner berdasarkan tingginya tanggung jawab mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma. Usulan topik-topik yang relevan guna meningkatkan tanggung jawab mahasiswa bertolak dari item-item kuesioner yang menunjukan bahwa tanggung jawab mahasiswa cukup atau kurang tinggi seperti yang disajikan dalam Tabel 8.

No Aspek Item yang menunjukkan kurang tinggi tanggung jawab mahasiswa

Usulan topik Tujuan Metode Sumber

1 Berani menanggung resiko

Saya kurang belajar dari kegagalan saya dalam melaksanakan tugas. - (No item 10)

Belajar Dari Kegagalan

Belajar dari semua kegagalan dan tidak mengulanginya. Ceramah, permainan, sharing, dan refleksi. Darmawan, Doni. 2010. 33 Permaian Tradisional yang Mendidik. Yogyakarta: Cakrawala. Saya mudah membela diri kalau

saya melakukan kesalahan. - (No item 12) Menghadapi Kesalahan Dengan Jujur Berani menghadapi kesalahan dengan kejujuran.

Saya tidak tanggap terhadap akibat yang mungkin akan timbul kalau saya meyepelekan tugas saya. - (No item 16) Menerima Resiko Berani menerima resiko melalaikan tugas. 2 Pengendalian diri

Saya kurang cermat dalam

meyelesaikan tugas yang telah diberikan dosen. -

(No item 2)

Ketelitian Memutuskan sesuatu secara matang atau

tidak tergesa-gesa. Ceramah, permainan, sharing, dan refleksi.

Handoyo, Martin & Riyanto, Theo. 2006. 100 Permainan Penyegar Pertemuan. Yogyakarta: Kanisius. Saya kurang mempertimbangkan

tindakan yang paling tepat untuk saya lakukan. - (No item 4) Berpikir Sebelum Bertindak Mempertim-bangkan tindakan yang tepat.

3 Merencanakan

langkah- langkah untuk mencapai tujuan

Saya mudah langsung melakukan suatu kegiatan tanpa persiapan yang matang. -

(No item 69) Mencapai Tujuan

Menyusun langkah-

langkah untuk

pencapaian rencana. Ceramah, permainan, sharing, dan refleksi. Bahari, Hamid. 2010. Ide-ide Super Permainan Outboud. Jakarta: Harmoni.

Saya membuat rencana harian yang realistis untuk saya tindak lanjuti. + (No item 17)

dicapai (No item 49) Jadwal Kegiatan janji. Ceramah, konseling kelompok, permainan, refleksi. 2010. Kumpulan Games Cerdas dan Kreatif. Yogyakarta: Pustaka Anggrek. Geldord, Kathryn & David. 2012. Konseling Anak. Yogyakarta: Pustaka belajar. Saya sering tidak menuruti jadwal

yang saya buat. - (No item 22)

Saya kurang dapat mengisi waktu luang saya dengan kegiatan yang bermanfaat. - (No item 24) Mengisi Waktu Luang Membuat kegiatan yang bermanfaat.

Saya banyak mengerjakan hal-hal yang mendesak tetapi tidak terkait dengan tujuan yang mau saya capai.- (No item 26)

Menentukan Prioritas

Menentukan

prioritas atau yang paling penting.

5 Melaksanakan

kewajiban

Saya mudah omong-omong pada teman sebelah di ruang kuliah kalau saya merasa bosan atau jenuh. - (No item 30) Kewajiban Mahasiswa Melakukan kewajiban sebagai mahasiswa. Ceramah, permainan, sharing, dan refleksi.

Supendi, Pepen & nurhidayat. 2014. Fun Game: 50 Permainan Menyenagkan di Indoor dan Outdoor. Jakarta: Penebar Swadaya. Saya mudah menuruti ajakan teman

yang sebenarnya tidak sesuai dengan rencana saya. -

(No item 36)

Berpendirian Teguh

Berpegang teguh pada pendirian atau komitmen.

Saya bersikap tegas dalam hal yang tidak perlu saya lakukan.+

(No item 37)

Saya kurang konsekuen mengikuti apa yang sudah saya pilih atau tentukan. -

Ceramah, permainan, sharing, dan refleksi. Imania. 2011. 55 Permainan Games Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Paramitra Publishing. Saya masih kurang mandiri dalam

memenuhi kebutuhan saya sendiri. - (No item 40)

Memenuhi Kebutuhan

Memenuhi

kebutuhan tanpa bantuan orang lain. Saya mudah ragu-ragu dan sukar

dalam mengambil keputusan

sendiri.- (No item 42) Mengambil Keputusan Mengambil keputusan tanpa bantuan dari orang lain.

Saya mudah merasa tidak mampu dalam menghadapi cobaan atau hambatan yang saya hadapi. -

(No item 48)

Daya Juang Memiliki daya juang yang tinggi.

7 Berusaha

mencapai hasil yang baik

Saya cenderung mengerjakan tugas dengan sistem kembut semalam. - (No item 50) Usahakan yang Terbaik Menunjukan usaha sebaik mungkin. Ceramah, permainan, sharing, dan refleksi. Batista, Yohanes. 2012. Games Indoor-Outdoor Paling Gress dan Trik Modifikasi. Yogyakarta: JB Publisher. Saya biasanya kurang antusias

dalam mengikuti perkuliahan. - (No item 52)

Berkemauan Keras

Memiliki kemauan yang keras untuk mencapai target.

Saya mudah melamun atau

mengobrol atau sibuk dengan HP di

saat perkuliahan sedang

berlangsung. -

(No item 54) Disiplin Diri

Bekerja keras dalam mengerjakan tugas.

Saya sering mengerjakan tugas pelajaran lain di saat dosen menjelaskan materi. -

(No item 60) Cepat Tanggap Permainan, sharing, dan refleksi. Husna. 2009. 100 + Permainan Tradisional Indonesia. Yogyakarta: CV Adi Offset. Saya mudah tanggap terhadap

perasaan negatif pada kelompok. + (No item 66)

Saya suka mengerjakan tugas kelompok secara sendirian, karena

tidak percaya pada teman

sekelompok. - (No item 68)

Kepercayaan Memiliki inisiatif dalam kerjasama kelompok. 9 Sikap positif dan negatif dalam mengerjakan tugas

Saya kurang terlibat dalam kegiatan- kegiatan yang direncanakan prodi. - (No item 58)

Berkegiatan Melakukan usaha

sebaik mungkin. Ceramah, permainan, sharing, dan refleksi. Patty. 1991. Permainan untuk Segala Usia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Saya mudah merasa bodoh kalau

saya mendapatkan nilai yang jelek. - (No item 62)

Berpikir Positif

Menerima kejadian sebenarnya.

55

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan hasil penelitian secara singkat, saran untuk pihak-pihak yang berkepentingan, dan keterbatasan penelitian.

A. Kesimpulan

Data penelitian menunjukkan bahwa: ada 11 (18,33%) mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma yang tergolong sangat tinggi tanggung jawabnya, ada 17 (28,33%) mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma memiliki tanggung jawab yang tergolong tinggi, ada 19 (31,67%) mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma memiliki tanggung jawab yang tergolong cukup tinggi, ada 13 (21,67%) mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma memiliki tanggung jawab yang tergolong kurang tinggi. Tidak ada mahasiswa yang tergolong sangat tidak tinggi tanggung jawabnya. Karena tanggung jawab yang cukup tinggi peneliti tafsirkan sebagai kurang tinggi (karena yang ideal adalah tinggi atau sangat tinggi) maka ada 32 (53,34%) mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma yang kurang tinggi tanggung jawabnya. Jadi kebanyakan mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2014 Universitas Sanata Dharma masih kurang tinggi tanggung jawabnya.

Bertolak dari item-item instrumen yang menunjukan bahwa tanggung jawab mahasiswa cukup dan kurang tinggi, peneliti mengusulkan topik-topik untuk meningkatkan tanggung jawab mahasiswa, yaitu: 1) belajar dari kegagalan, menghadapi kesalahan dengan jujur, menerima resiko, 2) ketelitian, berpikir sebelum bertindak, 3) mencapai tujuan, 4) jadwal kegiatan, mengisi waktu luang, menentukan prioritas, 5) kewajiban mahasiswa, berpendirian teguh, 6) mengatasi masalah, memenuhi kebutuhan, mengambil keputusan, daya juang, 7) usahakan yang terbaik, berkemauan keras, disiplin diri, 8) cepat tanggap, kepercayaan, 9) berkegiatan, dan berpikir positif.

Dalam dokumen Tanggung jawab mahasiswa (Halaman 64-72)

Dokumen terkait