• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 21 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

tidak sah dan harus dibatalkan karena bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku;

Keberatan Keenam:

Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 1243/Arbitrase/BPSK-BB/VII/2016 tanggal 07 Desember 2016 tidak didasarkan pada pertimbangan yang berlandaskan hukum dan fakta yang sebenarnya;

Alasan Hukumnya:

Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 1243/Arbitrase/BPSK-BB/VII/2016 tanggal 07 Desember 2016 tidak didasarkan pada pertimbangan yang berlandaskan hukum dan fakta yang sebenarnya, antara lain karena:

1. Alat bukti yang dihadirkan Tergugat/Termohon Keberatan (semula Pengadu/

Konsumen) pada Persidangan BPSK Kabupaten Batu Bara a quo, sama sekali tidak membuktikan unsur dalam posita dan/atau petitum permohonannya;

2. Bahwa dalam pertimbangan hukumnya halaman 28 alinea ke-2, Majelis BPSK Kabupaten Batu Bara telah menetapkan asumsi sepihak secara berlebihan dan tidak sesuai ketentuan hukum yang berlaku dengan menyatakan:

“...bahwa Pelaku Usaha telah melepaskan haknya untuk bersidang di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dan bersesuaian dengan yang diperintahkan dan diamanatkan oleh Pasal 54 ayat (4) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999....”;

Bahwa BPSK telah berlebihan berasumsi dan salah memahami dan mengartikan ketentuan hukum dalam Pasal 54 ayat (4) Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 juncto Pasal 36 ayat (3) Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 350/MPP/Kep/

12/2001, karena dalam ketentuan hukum pasal-pasal tersebut tidak ada satu kata atau kalimat pun yang menyatakan “apabila Pelaku Usaha tidak hadir memenuhi panggilan BPSK, kemudian berimplikasi seluruh gugatan Konsumen wajib dikabulkan seluruhnya, tanpa memeriksa dan meneliti berkas perkara ataupun dalil-dalil dan fakta-fakta yang diajukan Pengadu/

Konsumen secara teliti, tepat dan benar;

Bahwa Majelis BPSK terlalu prematur mengatakan Pelaku Usaha tidak menghiraukan dan menanggapi atas itikad baik Konsumen tersebut akan tetapi Pelaku Usaha telah melakukan Lelang Eksekusi Hak Tanggungan di muka umum atas agunan yang menjadi jaminan pembayaran, karena

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 22 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

faktanya hal tersebut tidak benar. Mengingat bahwa sampai saat ini agunan milik Tergugat/Termohon Keberatan (semula Pengadu/Konsumen) belum pernah dilelang;

3. Bahwa Majelis BPSK Batu Bara dalam putusannya a quo telah memutus gugatan Konsumen/Pengadu (sekarang Tergugat/Termohon Keberatan) dengan pertimbangan yang dangkal dan prematur, hanya dengan mendasarkan kepada keterangan Konsumen/Pengadu (sekarang Tergugat/

Termohon Keberatan) secara sepihak, tanpa mengkaji lebih dalam tentang dalil Konsumen/Pengadu (sekarang Tergugat/Termohon Keberatan) tersebut, terutama dalam hal pengakuan Konsumen/Pengadu (sekarang Tergugat/Termohon Keberatan) dan Majelis BPSK ‘terkesan’ langsung memihak serta membenarkan keterangan Konsumen/Pengadu (sekarang Tergugat/Termohon Keberatan) tersebut;

4. Bahwa selain keliru dalam menerapkan hukum sebagaimana diuraikan oleh Penggugat/Pemohon Keberatan (semula Teradu/Pelaku Usaha) dalam poin-poin di atas, Majelis Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara tersebut juga tidak cukup memberikan pertimbangan (onvoldoende gemotiveerd), sebagaimana ditegaskan dalam Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 638 K/Sip/1969 tanggal 22 Juli 1970, Putusan Mahkamah Agung R.I. Nomor 67 K/Sip/1972 tanggal 13 Agustus 1972 dan doktrin M. Yahya Harahap, S.H., dalam bukunya “Kekuasaan Mahkamah Agung Pemeriksaan Kasasi dan Peninjauan Kembali Perkara Perdata”, Sinar Grafika, Jakarta 2008, halaman 34;

5. Bahwa dengan demikian, sudah sepatutnya Putusan BPSK Kabupaten Batu Bara Nomor 1243/Arbitrase/BPSK-BB/VII/2016 tanggal 07 Desember 2016 adalah tidak sah dan harus dibatalkan;

Bahwa, berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon Keberatan mohon kepada Pengadilan Negeri Rengat agar memberikan putusan sebagai berikut:

Dalam Pokok Perkara:

1. Membatalkan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara Nomor 1243/Arbitrase/BPSK-BB/VII/2016 tanggal 7 Desember 2016 dan segala akibat hukumnya;

2. Menghukum Tergugat/Termohon Keberatan (semula Pengadu/Konsumen) untuk membayar biaya perkara yang muncul dari gugatan ini;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 23 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Mengadili Sendiri:

1. Menyatakan sah dan mengikat sebagai Undang-Undang yang harus ditaati Penggugat/Pemohon Keberatan (semula Teradu/Pelaku Usaha) dan Tergugat/Termohon Keberatan (semula Pengadu/Konsumen) atas Akta Nomor 1392 tentang Perjanjian Pembiayaan Al-Murabahah, tanggal 24 April 2015 yang dibuat di hadapan Desy Arisanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Indragiri Hulu beserta segala akibat hukumnya;

2. Menyatakan sah dan mengikat secara hukum jaminan-jaminan atas Akta Nomor 1392 tentang Perjanjian Pembiayaan Al-Murabahah, tanggal 24 April 2015 yang dibuat di hadapan Desy Arisanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Indragiri Hulu antara Penggugat/Pemohon Keberatan (semula Teradu/Pelaku Usaha) dengan Tergugat/Termohon Keberatan (semula Pengadu/Konsumen) berupa:

- Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor 00059/Danau Tiga (dahulu Nomor 272, sebelumnya Nomor 08031/Desa/Kelurahan Kota Lama), berupa sebidang tanah seluas 2.630 M2 (dua ribu enam ratus tiga puluh meter persegi) yang terletak di Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kecamatan Rengat Barat, Desa/Kelurahan Danau Tiga. Yang diuraikan dalam Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 00021/Danau Tiga/2015 tanggal 28 Juli 2015 (dahulu Nomor 3039/1990, tanggal 23 Maret 1990);

- Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor 00060/Danau Tiga (dahulu Nomor 248, sebelumnya Nomor 7603/Desa/Kelurahan Kota Lama), berupa sebidang tanah seluas 7.370 M2 (tujuh ribu tiga ratus tujuh puluh meter persegi) yang terletak di Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kecamatan Rengat Barat, Desa/Kelurahan Danau Tiga. Yang diuraikan dalam Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 00022/Danau Tiga/2015 tanggal 28 Juli 2015 (dahulu Nomor 2611/1990, tanggal 23 Maret 1990);

- Sertipikat Hak Milik (SHM) Nomor 00061/Danau Tiga (dahulu Nomor 247, sebelumnya Nomor 1968/Desa/Kelurahan Kota Lama), berupa sebidang tanah seluas 19.530 M2(sembilan belas ribu lima ratus tiga puluh meter persegi) yang terletak di Provinsi Riau Kabupaten Indragiri Hulu Kecamatan Rengat Barat, Desa/Kelurahan Danau Tiga. Yang diuraikan dalam Surat Ukur/Gambar Situasi Nomor 00023/Danau Tiga/2015 tanggal 10 Agustus 2015 (dahulu Nomor 4627/1987, tanggal 21 Desember 1987);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 24 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

- Sebidang tanah yang masih harus dimohonkan haknya kepada Badan Pertanahan Nasional, Kantor Pertanahan Kabupaten Inderagiri Hulu, yang terletak di RT 01/RW 02, Dusun I, Provinsi Riau, Kabupaten Inderagiri Hulu, Kecamatan Rengat Barat, Desa Talang Jerinjing, seluas + 20.000 M2 atas nama Iswanto yang dikuasai berdasarkan Surat Keterangan Ganti Rugi Registrasi Kelurahan Nomor 705/SKGR/593.31/

2015 tanggal 30 Maret 2015 dan Registrasi Kecamatan Nomor 646/

SKGR/593.31/2015 tanggal 2 April 2015;

3. Menyatakan sah dan mengikat secara hukum pembebanan Hak Tanggungan atas jaminan-jaminan dalam Perjanjian Pembiayaan Al Murabahah sesuai Akta Nomor 1392 tentang Perjanjian Pembiayaan Al Murabahah tertanggal 24 April 2015 yang dibuat oleh dan di hadapan Desy Arisanti, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Indragiri Hulu, berupa:

Hak Tanggungan Peringkat II (kedua) berdasarkan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor 953/2015 atas nama Penggugat/Pemohon Keberatan (semula Teradu/Pelaku Usaha) tertanggal 29 September 2015 juncto Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor 174/2015 tanggal 11 September 2015 yang dibuat oleh dan di hadapan Desy Arisanti, S.H., M.Kn., Notaris/PPAT di Kabupaten Indragiri Hulu;

4. Menghukum Tergugat/Termohon Keberatan (semula Pengadu/Konsumen) untuk tunduk terhadap putusan in casu;

5. Menghukum Tergugat/Termohon Keberatan (semula Pengadu/Konsumen) untuk membayar biaya perkara yang muncul dari gugatan ini;

Atau:

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rengat yang memeriksa perkara in casu berpendapat lain, maka Penggugat/Pemohon Keberatan (semula Teradu/Pelaku Usaha) mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);

Bahwa, terhadap keberatan tersebut di atas, Termohon Keberatan mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

A. Tentang Permohonan Keberatan telah lewat waktu (daluarsa);

a. Bahwa menurut Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Keputusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), pada Psaal 5 ayat (1) yang menyatakan:

“Keberatan diajukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak Pelaku Usaha atau Konsumen menerima pemberitahuan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 25 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)”;

b. Bahwa terhadap keputusan Menteri perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), pada Pasal 7 ayat (2) menyatakan:

“Terhadap putusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) para pihak yang bersengketa dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja, terhitung sejak pemberitahuan Putusan Majelis diterima oleh Para Pihak yang bersengketa”;

c. Bahwa menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, pada Pasal 56 menyatakan:

1. Para pihak dapat mengajukan keberatan kepada Pengadilan Negeri paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah menerima pemberitahuan putusan tersebut;

2. Pelaku Usaha yang tidak mengajukan keberatan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dianggap menerima putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen;

d. Bahwa Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) diterima oleh Pemohon Keberatan pada tanggal 15 Desember 2016 (sesuai dengan lacak kiriman Pos) dan didaftarkan di Pengadilan Negeri Rengat adalah pada tanggal 5 Januari 2017 sedangkan antara tanggal 15 Desember 2016 sampai dengan tanggal 5 Januari 2017 adalah 16 (enam belas) hari;

e. Bahwa, sehingga pengajuan keberatan oleh Pemohon Keberatan adalah telah lewat waktu (daluarsa) sehingga bertentangan dan tidak sesuai serta melanggar:

1. Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Keputusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen;

3. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK);

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 26 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

f. Dan oleh karenanya, pengajuan keberatan dalam perkara a quo adalah telah lewat waktu (daluarsa) dan tidak dapat diterima;

B. Tentang Kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK);

- Bahwa Termohon Keberatan menolak keberatan seluruhnya dalil-dalil Pemohon Keberatan yang diakuinya secara tegas dalam jawaban;

- Bahwa menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Kewenangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) adalah:

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen:

a. Menurut Pasal 45 ayat (1) yang berbunyi:

“Setiap Konsumen yang dirugikan dapat menggugat Pelaku Usaha melalui lembaga yang bertugas menyelesaikan sengketa Konsumen dan Pelaku Usaha atau melalui peradilan yang berada di lingkungan peradilan umum”;

b. Bahwa menurut Pasal 52 tentang Tugas dan Wewenang Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), yang menyatakan:

a. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi;

b. Memberikan konsultasi perlindungan konsumen;

c. Melakukan pengawasan terhadap pencantuman klausula baku;

d. Melaporkan kepada penyidik umum apabila terjadi pelanggaran ketentuan dalam undang-undang ini;

e. Menerima pengaduan baik tertulis maupun tidak tertulis dari konsumen tentang terjadinya pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;

f. Melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan konsumen;

g. Memanggil pelaku usaha yang diduga melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen;

h. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan/atau setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap undang-undang ini;

i. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi ahli atau setiap orang sebagaimana dimaksud

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 27 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

pada huruf g dan huruf h, yang tidak bersedia memenuhi panggilan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen;

j. Mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen atau alat bukti lain guna penyelidikan dan/atau pemeriksaan;

k. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian di pihak konsumen;

l. Memberikan putusan kepada pelaku usaha yang melakukan pelanggaran terhadap pelindungan konsumen;

m. Menjatuhkan sanksi administratif kepada pelaku usaha yang telah melanggar ketentuan Undang-undang ini;

c. Bahwa menurut Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2010 pada Pasal (2) yang menyatakan:

”Setiap Konsumen yang dirugikan atau ahli warisnya dapat megajukan gugatan kepada Pelaku Usaha di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) tempat berdomisili Konsumen atau pada Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat”;

d. Bahwa surat pernyataan Termohon Keberatan tentang memilih Arbitrase di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupetan Batu Bara;

e. Bahwa dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase, keputusan mencantumkan irah-irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”;

Sehingga Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) berwenang mutlak menangani perkara ini;

Bahwa, terhadap keberatan tersebut, Pengadilan Negeri Rengat telah memberikan Putusan Nomor 4/Pdt.Sus/BPSK/2017/PN Rgt., tanggal 14 Februari 2017 yang amarnya sebagai berikut:

Dalam Eksepsi:

- Menolak eksepsi Tergugat/Termohon Keberatan;

Dalam Pokok Perkara:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;

2. Menyatakan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batubara tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili sengketa antara Pemohon Keberatan/Pelaku Usaha dan Termohon Keberatan/Konsumen;

3. Menyatakan Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Batu Bara Nomor 1243/Arbitrase/BPSK-BB/VII/2016 tanggal

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 28 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

7 Desember 2016 tidak mempunyai kekuatan hukum dan batal demi hukum ; 4. Menolak gugatan Pemohon Keberatan/Pelaku Usaha selain dan selebihnya;

5. Membebankan biaya perkara Tergugat/Termohon Keberatan sebesar Rp561.000,- (lima ratus enam puluh satu ribu rupiah);

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Termohon Keberatan pada tanggal 27 Februari 2017, kemudian terhadapnya oleh Termohon Keberatan diajukan permohonan kasasi pada tanggal 1 Maret 2017 sebagaimana ternyata dari Akta Pernyataan Permohonan Kasasi Nomor 4/Pdt.Sus-BPSK/2017/PN Rgt., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Rengat, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 8 Maret 2017;

Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Pemohon Keberatan pada tanggal 30 Maret 2017, kemudian Pemohon Keberatan mengajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 13 April 2017;

Menimbang, bahwa permohonan kasasia quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:

Tentang Keberatan;

Tentang tidak berwenang atau melampaui wewenang;

- Bahwa Judex Facti telah membatalkan keputusan arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Pemerintah Kabupaten Batu Bara dalam perkara a quo. Sedangkan menurut Pasal 6 ayat (3) Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 01 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengajuan Keberatan terhadap Putusan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) disebutkan:

”Keberatan terhadap putusan arbitrase Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) dapat diajukan apabila memenuhi pernyataan pembatalan putusan arbitrase sebagaimana diatur dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa yaitu:

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Halaman 29 dari 39 hal. Put. Nomor 738 K/Pdt.Sus-BPSK/2017

a) Surat atau dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah putusan dijatuhkan diakui palsu atau dinyatakan palsu;

b) Setelah Putusan Arbitrase BPSK diambil, ditemukan dokumen yang bersifat menentukan yang disembunyikan pihak lawan;

c) Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang dilakukan salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa, sedangkan Judex Facti membatalkan keputusan BPSK tanpa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Majelis Hakim dapat ”Mengadili Sendiri” sengketa konsumen yang bersangkutan, akan tetapi Judex Facti tidak membuat ”Mengadili Sendiri” dalam keputusannya. Sehingga Judex Facti tidak berwenang atau telah melampaui wewenangnya;

- Bahwa menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pada Pasal 28, berbunyi:

“Pembuktian terhadap ada tidaknya unsur kesalahan dalam gugatan ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Pasal 22, dan Pasal 23 merupakan beban dan tanggung jawab Pelaku Usaha”;

- Bahwa kemudian ternyata Judex Facti pada tanggal 14 Februari 2017 menjatuhkan putusan yang isinya sangat sederhana dan sempit serta tidak memenuhi rasa keadilan Pemohon Kasasi sebagai pencari keadilan, karena hanya mempertimbangkan tentang eksepsinya Termohon Kasasi saja

- Bahwa kemudian ternyata Judex Facti pada tanggal 14 Februari 2017 menjatuhkan putusan yang isinya sangat sederhana dan sempit serta tidak memenuhi rasa keadilan Pemohon Kasasi sebagai pencari keadilan, karena hanya mempertimbangkan tentang eksepsinya Termohon Kasasi saja

Dokumen terkait