• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahkamah Agung Republik IndonesiaJadi, suatu keputusan administratif itu dianggap berdiri segaris

dengan suatu putusan pengadilan atau suatu akta otentik. Walaupun keputusan yang bersangkutan itu digugat, hal itu tidak menghalangi berkerjanya prinsip tersebut.

Pasal 67 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradiian Tata Usaha Negara memberi hak kepada penggugat untuk “dalam keadaan tertentu” (Pasai 67 ayat (3) sub a) diperkenankan menyimpangi asas Presumptio lusate Causa yang terdapat pada Pasai 67 ayat (1). Kriteria penundaaan pelaksanaan KTUN di dalam undang-undang hanya disebutkan harus terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika KTUN yang digugat itu tetap dilaksanakan. Pengertian istilah "keadaan yang sangat mendesak” di dalam Pasai 67 tersebut dijelaskan yaitu jika kerugian yang akan diderita penggugat akan sangat tidak seimbang dibanding manfaat bagi kepentingan yang akan dilindungi oleh pelaksanaan KTUN tersebut. Oleh karena itu, untuk menilai adanya “keadaan yang sangat mendesak” harus dilihat secara kasuistis berdasarkan fakta konkret yang terjadi dan kemungkinan kerugian yang akan timbul harus dinilai secara obyektif.;

Kata mendesak terjadi apabila ada perubahan-perubahan baik faktual maupun secara ekonomi, yang sulit atau tidak mungkin dikembalikan lagi kepada keadaan semula, apabila KTUN tersebut dilaksanakan. Tidak terdapat keadaan mendesak apabila dengan dilaksanakannya KTUN tersebut tidak terjadi perubahan faktual dan ekonomi yang drastis, atau sekalipun terjadi perubahan-perubahan, perubahan tersebut bergerak lambat, seimbang dengan irama proses pemeriksanaan persidangan. Di dalam Pasai 67 ayat (4) sub b Halaman 61 dari 213 Halaman Putusan Nomor : 37/G/2019/PTUN.JPR

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 maupun di dalam penjelasannya, dikatakan bahwa permohonan penundaan tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum dalam rangka pembangunan mengharuskan dilaksanakannya keputusan tersebut. Jika semua jenis kegiatan pembangunan yang diiakukan berdasarkan persyaratan-persyaratan mengandung unsur kepentingan umum dalam rangka pembangunan maka permohonan penundaan harus ditolak. Berdasarkan ketentuan yang telah dijabarkan sebelumnya, Tergugat berpendapat bahwa gugatan untuk melakukan penundaan sangatlah tidak tepat sebab apabila terjadi penundaan maka akan menghambat program-program pembangunan yang sedang dicanangkan. Hal-hal tersebut akan berakibat terhadap investasi dan perekonomian, yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sehingga sudah selayaknya Keputusan Komisi Pemiiihan Umum Kabupaten Sarmi Nomor : 156/P1.01.9-Kpt/9110/KPU~Kab/V!l 1/2019 tertangga! 12 Agustus 2019 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sarmi Dalam Pemiiihan Umum Tahun 2019 dapat dilaksanakan dan dapat dilakukan pelantikan Anggota DPRD Kabupaten Sarmi Terpilih.

Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana tersebut diatas maka Tergugat melalui kuasa hukumnya mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memeriksa untuk seianjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut :

I. DALAM PENUNDAAN

1. Menerima Keberatan dari Tergugat untuk Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan Komisi Pemiiihan Umum Kabupaten Sarmi

Halaman 62 dari 213 Halaman Putusan Nomor : 37/G/2019/PTUN.JPR

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor : 156/P1/01/9- Kpt/9110/KPU-Kab/VIII/2019 tertanggal 12 Agustus

2019 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sarmi Dalam Pemiiihan Umum TAhun 2019 untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Permohonan Penundaan Pelaksanaan Keputusan Komisi Pemiiihan Umum Kabupaten Sarmi Nomor : 156/P1/01/9-Kpt/9110/KPU-KabA/lll/2019 tertanggal 12 Agustus 2019 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sarmi Dalam Pemiiihan Umum Tahun 2019 yang diajukan oleh Para Penggugattidak dapat diterima menurut hukum;

3. Menyatakan bahwa Keputusan Komisi Pemiiihan Umum Kabupaten Sarmi Nomor : 156/P1/01/9-Kpt/9110/KPU-KabA/lll/2019 tertanggal 12 Agustus 2019 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sarmi Dalam Pemiiihan Umum Tahun 2019 tetap dapat dilaksanakan terlebih dahulu;

II. DALAM EKSEPSI

1. Menerima dan mengabulkan eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara a quo;

3. Menyatakan gugatan Para Penggugat Nebis In Idem dan Obscuur Libel; 4. Menyatakan gugatan Penggugat lewat batas waktu (litis finiri oportet); 5. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima;

III. DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima;

2. Menyatakan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sarmi Nomor :

Halaman 63 dari 213 Halaman Putusan Nomor : 37/G/2019/PTUN.JPR

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

156/P1/01/9-Kpt/9110/KPU-KabA/ll!/2019 tertanggal 12 Agustus 2019

tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sarmi Dalam Pemilihan Umum Tahun 2019, penerbitannya telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-Undangan;

3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara;

4. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon memberikan putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut, Pengadilan telah memanggil Para Pihak Ketiga yang terkait dengan objek sengketa a quo dan pada pemeriksaan persiapan tanggal 03 Desember 2019 telah hadir calon Para Pihak Ketiga dari nama-nama pihak yang tercantum dalam objek sengketa atas nama JUMRIATI dari Partai Bulan Bintang (PBB), Nomor Urut 1 Dapil Sarmi 1,

CHOLISNATIN dari Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) Nomor Urut 3 Dapil

Sarmi 1 H.TASWIN dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nomor Urut 6 Dapil Sarmi 1, NURJANAH dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nomor Urut 5 Dapil Sarmi 2, STEVI RUDOLF SOETING dari Partai Garuda Nomor Urut 1 Dapil Sarmi 2, ARANUS MANIWA dari Partai Persatuan Indonesia (PERINDO) Nomor Urut 5 Dapil Sarmi 2, NURDIN dari Partai Bulan Bintang (PBB) Nomor Urut 2 dari Dapil Sarmi 3 dan KORNELIUS PALOBO, ST, dari Partai Bulan Bintang (PBB) Nomor Urut 1 Dapil Sarmi 3;

Menimbang, bahwa Pihak Ketiga atas nama STEVI RULOF SOETING melalui Kuasa Hukumnya bernama JEFFRY YULIYANTO WAISAPI, S.H.,M.M.,

WAFDA HADIAN UMAM, S.H., ALBAR YUSUF, S.H., ROBI SUGARA, S.H., WILLIAM H. SINAGA, S.H., AHMAD KUSAENI, S.H.*, berdasarkan Surat Kuasa

Khusus Nomor : 10/TUN/SK-PK/XII/2019 tertanggal 09 Desember 2019, telah mengajukan surat permohonan sebagai Tergugat Intervensi tertanggal 10 Desember 2019 untuk diikutsertakan dalam proses pemeriksaan perkara Halaman 64 dari 213 Halaman Putusan Nomor : 37/G/2019/PTUN.JPR

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia