• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan table 5.3 didapatkan bahwa 40,0% responden dengan pola makan teratur memiliki status gizi kurang, sedangkan 9,8%

responden memiliki pola makan tidak teratur memiliki status gizi kurang.

40,0% responden dengan pola makan teratur memiliki status gizi normal,

46 sedangkan 90,2% responden memiliki pola makan tidak teratur memiliki status gizi normal. Dan 20,0% responden dengan pola makan teratur memiliki status gizi berlebih (obesitas).

Hasil analisis menggunakan uji Kolmogorov Smirnov mendapatkan nilai p-value 0,000 (p< 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan terhadap status gizi mahasiswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Geiby bahwa ada hubungan yang bermakna antara pola makan dengan status gizi. Hal ini sesuai dengan teori yang ada, dimana pola makan dapat membentuk status gizinya.

Apabila pola makan berada dalam kategori baik/sering maka pada umumnya status gizi juga berada dalam kategori normal.24 Hal ini sejalan dengan pendapat Suhardjo yang menyatakan bahwa susunan makanan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh umumnya dapat menciptakan status gizi yang memuaskan.

Berbeda dengan penelitian Desy, responden yang memiliki frekuensi makan kadang-kadang justru berstatus gizi normal. Hal ini menjelaskan bahwa meskipun frekuensi makan responden kadang-kadang atau tidak teratur, namun asupan atau jumlah makanan yang dikonsumsi responden dapat memenuhi status gizinya, sehingga meskipun frekuensi makan kadang-kadang dikonsumsi tetap status gizinya adalah normal.

47 Banyak faktor yang dapat membuat status gizi tetap normal walaupun pola makan tidak teratur, yaitu 1) Metabolisme. Setiap orang memiliki metabolisme tubuh yang berbeda-beda. Contohnya jika hari ini si A mengkonsumsi makanan yang sama dengan makanan B, tapi belum tentu mereka memiliki metabolisme tubuh yang sama, dan hal ini juga tentu sangat mempengaruhi status gizi orang tersebut. 2) Asupan makanan.

Walaupun memiliki pola makan tidak teratur, entah karena tuntutan pekerjaan atau kesibukan yang mengharuskan untuk menunda waktu makan mereka, tetapi mereka tetap menjaga asupan dengan baik. Menjaga asupan makan dengan baik, yaitu dengan cara makan makanan yang bergizi, perbanyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, serta mengonsumsi air putih minimal 8 gelas per harinya. 3) Olahraga. Olahraga yang rutin dapat membakar kalori dalam tubuh juga dapat menjaga kebugaran tubuh. 4) Gaya hidup, yang dimaksud adalah menjaga pola tidur, tidak mengonsumsi makanan cepat saji, dan minuman bersoda. 5) Kondisi psikis, juga sangat berpengaruh dalam menjaga status gizi dalam keadaan normal. Karena kondisi psikis erat kaitannya dengan hormon yang ada dalam tubuh.

Pola makan adalah banyaknya jumlah bahan pangan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang serta dapat pula memperbaiki mutu status gizinya.1 Pola makan akan menentukan jumlah zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan.

Jumlah makanan yang cukup sesuai dengan kebutuhan akan menyediakan

48 zat-zat gizi yang cukup pula bagi mahasiswa guna menjalankan kegiatan fisik yang sangat meningkat. Pada kondisi normal diharuskan untuk makan 3 kali dalam sehari dan keseimbangan zat gizi diperoleh apabila hidangan sehari-hari terdiri dari 3 kelompok bahan makanan.2

Asupan gizi secara aktual belum terungkap sehingga melahirkan dugaan asupan gizi mahasiswa dapat lebih rendah dibanding kebutuhan atau sebaliknya. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan gizi dan pola makannya. Pengetahuan gizi dan pola makan akan saling berinteraksi pada ruang dan waktu tertentu dimana mahasiswa berinteraksi dengan lingkungannya.3

Menurut Khumaidi (1989), kebiasaan makan adalah tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makanan meliputi sikap, kepercayaan dan pemilihan makanan. Kebiasaan makan dalam kelompok akan memberikan dampak pada distribusi makanan antara anggota keluarga.4

Secara alami komposisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan dan kelemahan. Beberapa makanan mengandung tinggi karbohidrat tetapi kurang vitamin dan mineral sehingga apabila konsumsi makanan sehari-hari kurang beraneka ragam, maka akan timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk hidup dan produktif. Dengan kata lain, untuk mencapai

49 masukan zat gizi yang seimbang tidak mungkin dipenuhi hanya oleh satu jenis bahan makanan, melainkan, harus terdiri dari aneka ragam makanan.5

Pemenuhan gizi seimbang bukanlah hal mudah bagi mahasiswa, karena kesibukan dengan berbagai tugas dan kegiatan. Padahal kebutuhan gizi yang terpenuhi dengan baik akan membuat orang lebih memikili perhatian dan kemampuan untuk belajar lebih mudah. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa harus memperhatikan pola makan dari aspek jenis makanan yang dikonsumsi.6

50 BAB VII

TINJAUAN KEISLAMAN

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Setiap makhluk hidup yang ada dimuka Bumi ini tentunya membutuhkan makanan, termasuk manusia. Tubuh manusia terbentuk dari apa yang dimakannya.Dari makanan itu pula dihasilkan tenaga atau energi yang perlu untuk kelangsungan hidup dan untuk aktivitas fisik sehari-harinya. Makanan bukan hanya digunakan untuk mempertahankan hidup dan menghasilkan energi, tetapi merupakan pula bagian dari kehidupan sosial budaya, rasa kasih-sayang, rasa syukur, semuanya itu biasanya diungkapkan dengan cara menghidangkan berbagai makanan yang lezat.

Kajian tentang makanan bermutu merupakan salah satu kajian yang banyak diperhatikan dalam kajianAl-Qur’an karena pada dasarnya, makanan merupakan suatu hal yang sangat urgen bagi kehidupan manusia, makanan dijadikan sebagai pemelihara kehidupan semua makhluk yang diciptakan Allah di permukaan bumi ini, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Selain itu makanan berfungsi makanan berfungsi memberikan kekuatan esensial bagi kehidupannya. 25

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula kebutuhan manusia terhadap makanan-makanan yang sesuai dengan lidah dan kebutuhan masing-masing orang, sehingga muncul aneka macam yang bukan hanya dapat memelihara kesehatan saja, melainkan dapat menyebabkan

51 munculnya berbagai penyakit yang cukup membahayakan bagi tubuh manusia seperti penyakit-penyakit yang berbahaya, seperti kanker, jantung koroner, diabetes mellitus, dan sebagainya.26 Jika memang manusia tersebut tidak memperhatikan secara cermat makanan yang baik dikonsumsi untuk tubuh sehingga dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal ini, Allah telah mengingatkan kepada umat manusia secara tegas melalui QS. ‘Abasa ayat 24 :

…..

Terjemahan : “Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”

(QS. ‘Abasa (80) : 24)

Islam memandang bahwa makanan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena meniliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan jasmani dan rohani manusia, oleh karena itu di dalam ajaran Islam banyak peraturan yang berkaitan dengan makanan. Dari mulai mengatur etika makan, mengatur idealitas kuantitas makanan dalam perut, serta mengatur makanan yang halal dan haram untuk dimakan.25 Hal ini kemudian banyak dikaji dan dijelaskan dalam Al’Qur’an dan as-sunnah yang dapat dijadikan sebagai pedoman, pelajaram, peringatan, tuntunan bagi kehidupan manusia. Salah satu ayat Al-Qur’an yang membahas tentang hal ini, yaitu :

…..

52 Terjemahan : “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS Al-Maidah (5) : 88)

Di dalam beberapa ayat dijelaskan mengenai petunjuk al-Qur’an tentang makanan bermutu, diantaranya tentang beberapa perintah Allah kepada hamba-Nya untuk selalu memperhatikan makanan yang hendak dikonsumsi, yaitu makanan yang mengandung dua unsur penting yaitu halal dan thayyiban.26 Halalan thayyiban di sini maksudnya adalah : jenis makanan, cara memperoleh makanan tersebut, proses mengonsumsi, dan tujuan mengonsumsi.27 Seperti dalam firman Allah SWT ;

…..

Terjemahan : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya” (QS An Nahl (16) : 114)

Maksud ayat diatas adalah kita sebagai umat-Nya harus senantiasa bersyukur kepada Allah, Sang Maha Pemberi Segalanya. Jadilah seorang hamba yang taat beribadah, berinfak kepada orang lain, dan janga biarkan orang-orang miskin begitu saja tanpa pertolonganmu.

Rasulullah telah mengingatkan kepada kita untuk tidak berlebihan ketika makan, karena samua yang berlebihan itu tidak baik. Jika ditinjau dari aspek ilmiahnya ternyata berdasarkan penelitian bahwa ketika orang sering makan berlebihan akan beresiko untuk sakiot jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, atau stroke.

53

…..

Terjemahan : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan” (QS Al-A’raf ayat 31)

Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk mengisi sepertiga perut dengan makanan, sepertiga kedua dengan minuman, dan sepertiga terakhir dengan udara. Berdasarkan penjelasan ilmiah, dapat dijelaskan bahwa kebutuhan kalori masing-masing manusia itu berbeda, apabila makan secara berlebihan maka kalori dalam tubuh akan menumpuk, sehingga akan ada karbohidrat yang diubah dan disimpan dijaringan lemak, serta membuat kegemukan dan menjadi suatu penyakit.28

Selanjutnya mengisi dengan air. Air diletakkan dalam posisi kedua karena jika air ada pada posisi pertama, air dapat menetralisirkan asam klorida yang disekresikan dalam lambung. Sehingga apabila kita minum lalu makan, lalu minum lagi, lalu makan lagi. Maka kinerja HCl atau asam klorida akan berkurang, ini menyebabkan bakteri atau mikroba yang berada dalam makanan tersebut tidak dicerna HCl, sehingga akan menyebabkan penyakit. Jadi dianjurkan oleh rasul makan dahulu baru minum. Rasul juga menganjurkan saat minum jangan bernafas, karena akan ada dua hal yang terjadi apabila kita minum sampil bernafas, yang pertama yaitu bakteri yang berasal dari hidung akan pindah

54 keminuman dan yang kedua akan terganggu aktifitas alat pernafasan atau bisa tersedak sehingga air masuk ke paru-paru. Itu adalah anjuran rasul pada abad ke 6, yang fakta ilmiahnya baru diketahui pada abad ke-16.28

Selanjutnya diisi dengan udara, karena udara adalah suatu zat yang bersentuhan langsung dengan kulit. Dan udara itu juga dapat kita tafsirkan sebagai anjuran untuk makan tidak berlebihan agar kita tetap dapat bernafas.28

…..

Terjemahan : “Dikatakan kepada mereka: ‘Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan” (QS At-Thuur (52) : 19)

Makanan tidak hanya sebagai kebutuhan biologis, tetapi juga sebagai daya dukung untuk bisa melaksanakan penghambaan kepada Allah SWT dalam skala yang lebih luas. Islam mengajarkan adab makan didalamnya termasuk bagaimana berakhlak terhadap makanan itu sendiri.

Orang mukmin memiliki adab terhadap makanan dan bagaimana mengkonsumsinya berdasarkan aturan Allah SWT dan ajaran Rasulullah. Bila adab ini tidak dipegang, maka bisa menjerumuskan kita dalam neraka jahanam.

55

…..

Artinya : “Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh ke dalam surge yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka” (QS Muhammad (47) : 12)

56 BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Dari penelitian ini diperoleh bahwa pengetahuan gizi dan pola makan berpengaruh terhadap satus gizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Makassar angkatan 2012

2. Ada hubungan antara pola makan terhadap status gizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Makassar angkatan 2012

3. Ada hubungan antara pengetahuan gizi terhadap status gizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Makassar angkatan 2012

B. Saran

1. Sebaiknya peneliti selanjutnya menggunakan metode cohort untuk lebih spesifik.

2. Sebaiknya peneliti berikutnya menggunakan sampel yang lebih banyak karena penelitian analitis jika menggunakan banyak sampel maka hasil dari penelitian juga semakin valid.

Instrument / Angket Penelitian

PENGARUH PENGETAHUAN GIZI DAN POLA MAKAN TERHADAP STATUS GIZI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2012

Petunjuk pengerjaan:

Para mahasiswa yang terhormat, dengan kerendahan hati dimohon keihklasan dan bantuan saudara/saudari untuk meluangkan waktu guna menjawab pertanyaan dalam angket ini. Angket ini untuk mengetahui pengaruh pengetahuan gizi dan pola makan terhadap status gizi mahasiswa mahasiswa Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Makassar angkatan 2012.

Angket ini adalah suatu pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuaan gizi dan pola makan, jadi anda tinggal memilih jawaban yang menurut anda benar. Jawaban yang baik adalah yang sesuai dengan keadaan diri saudara sebenarnya. Seluruh pernyataan dalam angket ini tidak mengandung unsur penilaian yang berpengaruh terhadap nama baik, nilai maupun prestasi anda di kampus, serta apapun yang anda isi pada lembar jawaban akan dijamin kerahasiaannya.

Atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Nama : ……….

Kelas : ……….

Umur : ……….

Tinggi Badan : ……….

Berat Badan : ……….

Status Gizi : ……….

KUESIONER POLA MAKAN

Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan dari angket ini, pilihlah satu jawaban.

1. Apakah anda makan sebanyak 3 kali dalam sehari?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah anda selalu sarapan pagi sebelum berangkat kuliah?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah anda mengonsumsi susu setiap hari?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah anda mengonsumsi sayur-sayuran tiap hari?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah anda mengonsumsi buah-buahan tiap hari?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah anda sering terlambat makan?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah kegiatan saat kuliah mempengaruhi pola makan anda?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah anda selalu menjaga agar pola makan anda teratur setiap hari?

a. Ya b. Tidak

9. Menurut anda, apakah makanan yang anda konsumsi sudah memenuhi syarat pola makan seimbang?

a. Ya b. Tidak

10. Setujukah anda jika pola makan yang baik akan sangat berpengaruh bagi kesehatan?

a. Ya b. Tidak

Pengetahuan Gizi

Bacalah dengan cermat dan teliti setiap pertanyaan dari angket ini, saudara CUKUP MEMILIH 3 JAWABAN yang menurut anda benar dengan cara disilang (X) dari 5 jawaban yang ada

1. Apa saja yang merupakan masalah gizi pada remaja putri maupun putra…

a. Kegemukan b. Diabetes

c. Kurang energi kronis (KEK) d. Jantung

e. anemia

2. Apa dampak yang kurang baik, yang akan terjadi pada remaja yang mengalami obesitas…

a. Bermalas-malas b. Menyendiri

c. Rendah gairah hidup d. Depresi

e. Bersemangat hidup

3. Pengetahuan tentang gizi dipengaruhi oleh 3 kenyataan yaitu…

a. Ilmu gizi memberikan faktafakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar

dengan menggunakan pangan dengan lebih baik b. Ilmu gizi tidak perlu diperhatikan dengan baik dan benar karena tidak mempengaruhi kesehatan c. Setiap orang akan cukup jika makanan yang dimakan mampu menyediakan zat gizi

yang diperlukan untuk pertumbuhan yang optimal

d. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat

gizi yang dibutuhkan tubuh

e. Setiap gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan

4. Vitamin yang penting untuk menjaga jaringan-jaringan baru supaya berfungsi optimal antara lain…..

a. A b. B

c. C d. D

e. E

5. Energi dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung…

a. Pertumbuhan b. Aktivitas otot c. Belajar d. Menjaga suhu tubuh e. Kerja otak

6. Sumber protein yang baik antara lain….

a. Daging

b. Kedelai/ kacang-kacangan

c. Hati d. Telur

e. unggas

7. Cara yang digunakan untuk mengurangi diet berlemak adalah….

a. Memilih makanan rendah lemak b. Memilih sayur dan serat

Pengetahuan Gizi

c. Memilih mie dan roti d. Memilih kuning telur e. Memilih daging tanpa lemak

8. Kelebihan asupan lemak akan menyebabkan….

a. Kanker b. Ginjal c. Obesitas

d. Meningkatnya resiko penyakit e. Beresiko kelebihan berat badan

9. Sumber karbohidrat yang dikonsumsi remaja antara lain…

a. Beras b. Gandum

c. Kacang d. Buah

e. Tempe

10. Sumber karbohidrat yang baik pada diet remaja adalah….

a. Sayur-sayuran b. Susu

c. Gula d. Roti

e. Mie

11. Pada masa remaja kebutuhan mineral meningkat, mineral berperan penting untuk….

a. Melancarkan proses pengeluaran tubuh b. Memperbaiki kerusakan jaringan c. Kesehatan

d. Perkembangan e. Pertumbuhan

12. Bahan pangan yang mengandung

zat besi berkualitas tinggi adalah….

a. Hati b. Ikan

c. Ayam d. Tahu

e. Tempe

13. Cara meningkatkan kualitas makanan antara lain dengan….

a. Memperbanyak konsumsi zat besi

b. Memperbanyak konsumsi bahan makanan yang kaya vitamin C

c. Memperbanyak konsumsi lemak d. Memperbanyak konsumsi karbohidrat

e. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung inhibitor seperti teh, kopi dll

14. Tujuan penyusunan menu seimbang bagi remaja adalah….

a. Agar waktu dan tenaga terbuang sia-sia untuk keperluan dapur saja

b. Agar makanan yang akan dihidangkan dapat menjamin terpenuhinya kecukupan gizi atau kebutuhan gizi seseorang

c. Terciptanya keanekaragaman dan kombinasi bahan makanan

d. Makanan yang disajikan dapat dipilih berdasarkan kesukaan

e. Alokasi keuangan untuk pembelian bahan makanan tidak dapat diatur

15. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan menu seimbang

adalah…

a. Kecukupan gizi b. Perilaku remaja

Pengetahuan Gizi

c. Pemilihan bahan makanan d. Keteraturan makan e. Pengolahan pangan

16. Yang termasuk makanan jenis junk food adalah….

a. Pizza b. Lumpia c. Humburger d. Soto e. Fried chicken

17. Yang termasuk dalam lauk hewani antara lain….

a. Belut b. Sate tempe c. Sate ayam d. Lele e. Sate jamur

18. Yang termasuk sayuran hijau antara lain….

a. Kangkung b. Sawi hijau c. Loncang d. Kacang tanah e. Talas

19. Yang termasuk makanan pokok antara lain….

a. Beras b. Jagung

c. Sereal d. Kue kering

e. Sagu

20. Untuk no 20. Ada 3 macam jawaban tiap a, b, c pilihlah salah

satu.

Berapa persentase konsumsi energi makanan sehari yang dibutuhkan tubuh remaja yang berasal dari :

a. Protein

 10 - 15 %

 10 - 25 %

 20 - 30 % b. Karbohidrat

 40 - 65 %

 50 – 70 %

 55 – 75 % c. Lemak

 15 – 30 %

 15 – 35 %

 20 – 35 %

Crosstabs

[DataSet1]

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PengGizi * statusgizi 66 100.0% 0 0.0% 66 100.0%

polamakan * statusgizi 66 100.0% 0 0.0% 66 100.0%

PengGizi * statusgizi

Crosstab

statusgizi Total

kurang normal obesitas

PengGizi baik Count 13 43 5 61

Expected Count 12.9 43.4 4.6 61.0

% within PengGizi 21.3% 70.5% 8.2% 100.0%

% within statusgizi 92.9% 91.5% 100.0% 92.4%

% of Total 19.7% 65.2% 7.6% 92.4%

sedang Count 1 4 0 5

Expected Count 1.1 3.6 .4 5.0

% within PengGizi 20.0% 80.0% 0.0% 100.0%

% within statusgizi 7.1% 8.5% 0.0% 7.6%

% of Total 1.5% 6.1% 0.0% 7.6%

Total Count 14 47 5 66

Expected Count 14.0 47.0 5.0 66.0

% within PengGizi 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

% within statusgizi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square .472a 2 .790

Likelihood Ratio .848 2 .654

Linear-by-Linear Association .080 1 .777

N of Valid Cases 66

a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PengGizi polamakan statusgizi

N 66 66 66

Normal Parametersa,b Mean .08 .621 .86

Std. Deviation .267 .4888 .523

Most Extreme Differences Absolute .536 .402 .391

Positive .536 .277 .321

Negative -.388 -.402 -.391

Kolmogorov-Smirnov Z 4.355 3.266 3.174

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

polamakan * statusgizi

Crosstab

statusgizi Total

kurang normal obesitas

polamakan teratur Count 10 10 5 25

Expected Count 5.3 17.8 1.9 25.0

% within polamakan 40.0% 40.0% 20.0% 100.0%

% within statusgizi 71.4% 21.3% 100.0% 37.9%

% of Total 15.2% 15.2% 7.6% 37.9%

tidak teratur Count 4 37 0 41

Expected Count 8.7 29.2 3.1 41.0

% within polamakan 9.8% 90.2% 0.0% 100.0%

% within statusgizi 28.6% 78.7% 0.0% 62.1%

% of Total 6.1% 56.1% 0.0% 62.1%

Total Count 14 47 5 66

Expected Count 14.0 47.0 5.0 66.0

% within polamakan 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

% within statusgizi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

Frequencies

statusgizi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 14 21.2 21.2 21.2

normal 47 71.2 71.2 92.4

obesitas 5 7.6 7.6 100.0

Total 66 100.0 100.0

Statistics

PengGizi polamakan statusgizi umur

N Valid 66 66 66 66

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

PengGizi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid baik 61 92.4 92.4 92.4

sedang 5 7.6 7.6 100.0

Total 66 100.0 100.0

polamakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid teratur 25 37.9 37.9 37.9

tidak teratur 41 62.1 62.1 100.0

Total 66 100.0 100.0

umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 65 98.5 98.5 98.5

1 1 1.5 1.5 100.0

Total 66 100.0 100.0

Crosstab

statusgizi Total

kurang normal obesitas

PengGizi baik Count 13 43 5 61

Expected Count 12.9 43.4 4.6 61.0

% within PengGizi 21.3% 70.5% 8.2% 100.0%

% within statusgizi 92.9% 91.5% 100.0% 92.4%

% of Total 19.7% 65.2% 7.6% 92.4%

sedang Count 1 4 0 5

Expected Count 1.1 3.6 .4 5.0

% within PengGizi 20.0% 80.0% 0.0% 100.0%

% within statusgizi 7.1% 8.5% 0.0% 7.6%

% of Total 1.5% 6.1% 0.0% 7.6%

Total Count 14 47 5 66

Expected Count 14.0 47.0 5.0 66.0

% within PengGizi 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

% within statusgizi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

Crosstab

statusgizi Total kurang normal obesitas

polamakan teratur Count 10 10 5 25

Expected Count 5.3 17.8 1.9 25.0

% within polamakan 40.0% 40.0% 20.0% 100.0%

% within statusgizi 71.4% 21.3% 100.0% 37.9%

% of Total 15.2% 15.2% 7.6% 37.9%

tidak teratur Count 4 37 0 41

Expected Count 8.7 29.2 3.1 41.0

% within polamakan 9.8% 90.2% 0.0% 100.0%

% within statusgizi 28.6% 78.7% 0.0% 62.1%

% of Total 6.1% 56.1% 0.0% 62.1%

Total Count 14 47 5 66

Expected Count 14.0 47.0 5.0 66.0

% within polamakan 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

% within statusgizi 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 21.2% 71.2% 7.6% 100.0%

PengGizi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid baik 61 92.4 92.4 92.4

sedang 5 7.6 7.6 100.0

Total 66 100.0 100.0

polamakan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid teratur 25 37.9 37.9 37.9

tidak teratur 41 62.1 62.1 100.0

Total 66 100.0 100.0

statusgizi

Dokumen terkait