• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Makanan Jajanan

2.2.4. Makanan Jajanan Anak Yang Mengandung Pemanis

Pemanis sintetis atau pemanis non kalori merupakan zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau dapat meningkatkan rasa manis, sedangkan kalori yang dihasilkannya jauh lebih rendah dari pada gula. Pemanis sintetik hanya terkandung 2 persen kandungan kalori gula, artinya kandungan kalorinya jauh lebih rendah dari gula. Tingkat kemanisan pemanis sintetis berkisar 50 - 3.000 kali lebih manis dari gula. Beberapa jenis pemanis sintetik yang beredar di pasaran yaitu sakarin, aspartam dan siklamat. Zat pemanis berfungsi untuk menambah rasa manis pada makanan dan minuman. Zat pemanis dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

a. Zat Pemanis Alami

Pemanis ini dapat diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, zat pemanis alami dapat pula diperoleh dari buah buahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsi juga sebagai sumber energi. Jika kita mengkonsumsi pemanis alami secara berlebihan, kita akan mengalami risiko kegemukan.

b. Zat Pemanis Sintetik

Pemanis buatan tidak dapat dicerna oleh tubuh manusia sehingga tidak berfungsi sebagai sumber energi. Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki penyakit kencing manis (diabetes melitus) biasanya mengkonsumsi pemanis sintetik sebagai pengganti pemanis alami. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartam dan dulsin. Pemanis

buatan memiliki tingkat kemanisan yang lebih tinggi dibandingkan pemanis alami. Garam-garam siklamat memiliki kemanisan 30 kali lebih tinggi dibandingkan kemanisan sukrosa. Namun, kemanisan garam natrium dan kalsium dari sakarin memiliki kemanisan 800 kali dibandingkan dengan kemanisan sukrosa 10%.

Walaupun pemanis buatan memiliki kelebihan dibandingkan pemanis alami, kita perlu menghindari konsumsi yang berlebihan karena dapat memberikan efek samping bagi kesehatan. Misalnya, penggunaan sakarin yang berlebihan selain akan menyebabkan rasa makanan terasa pahit juga merangsang terjadinya tumor pada bagian kandung kemih. Contoh lain, garam-garam siklamat pada proses metabolisme dalam tubuh dapat menghasilkan senyawa sikloheksamina yang bersifat karsinogenik (senyawa yang dapat menimbulkan penyakit kanker). Garam siklamat juga dapat memberikan efek samping berupa gangguan pada sistem pencernaan terutama pada pembentukan zat dalam sel.

Siklamat adalah garam natrium dan kalsium siklamat yang mempunyai kemanisan 30 kali lebih tinggi dari gula, siklamat sangat disukai rasanya yang murni tanpa ada cita rasa tambahan. Siklamat mampu memberikan kemanisan lebih tinggi jika dicampur dengan sakarin, sekaligus menutupi rasa pahit dari sakarin. Sedangkan sakarin merupakan pemanis sintetik yang paling banyak digunakan dalam bahan makanan. Perpaduan garan natrium dan kalium sakarin ini pada kosentrasi 10 persen dalam larutan mempunyai tingkat kemanisan 300 kali lebih tinggi dari pada gula, namun sakarin mempunyai rasa tambahan sedikit pahit makanya sering ditambahkan dengan siklamat.

Aspartam pertama sekali ditemukan oleh James Schslatte pada tahun 1965 sebagai hasil percobaan yang gagal. Aspartam yang tingkat kemanisannya 200 kali

dari gula tidak mempunyai rasa tambahan. Secara kimia asapartam merupakan campuran dua asam amino alami yaitu asam asapartam dan fenilalanin. Dari segi gizi aspartam dapat diurai oleh tubuh menjadi kedua asam amino tersebut dan termaksud pemanis nurtritif, aspartam tidak tahan suhu tinggi dan aspartam sering dipakai pada minuman, es krim dan yoghurt dan apabila di dicerna oleh tubuh aspartam akan menghasilkan asam aspartam dan fenilalanin (Anonim, 2007).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pemanis buatan pangan rendah kalori dan pangan tanpa penambahan gula. Sampel-sampel yang diteliti LKJ meliputi produk jelly, permen, dan minuman. Ada 25 merek jelly, 16 merek minuman serbuk, dan delapan merek permen. Kelebihan zat pemanis ditemukan bukan hanya pada merek-merek tak terkenal, tetapi juga brand-brand yang sering tampil di layar televisi. Beberapa produk, seperti Okky Jelly Drink, Okky Bolo Drink, Happydent White, Yulie Jelly, Donna Jelly, Lotte Juicy Fresh, Vidoran Freshdrink, Naturade Gold, dan Mariteh Instant tidak mencantumkan batas maksimum penggunaan pemanis buatan Aspartam. Riset European Ramazzini Foundation tahun 2008 membuktikan bahwa pemanis buatan Aspartam berisiko memicu kanker dan leukimia pada tikus percobaan bahkan pada dosis pemberian Aspartam hanya 20mg/kg BB (Anonim, 2007).

Secara anatomis tikus mirip dengan manusia apa yang terjadi tikus sangat mungkin terjadi pula pada manusia, karena itu pencantuman komposisi pemanis pada produk amat penting, sebab ada Acceptable Daily Intake (ADI) atau batas jumlah pemanis yang boleh dikonsumsi seseorang sepanjang hidup. Dari riset BPOM pada November-Desember 2002 sudah menunjukkan bahwa konsumsi Siklamat sudah mencapai 240 persen ADI, sementara sakarin pemanis buatan pemicu kanker kemih sebanyak 12,2 persen nilai ADI (Anonim, 2007).

Tabel 2.2. Daftar Pemanis Buatan (sintetis) yang Diizinkan di Indonesia Nama

Pemanis Sintetis

ADI Jenis Bahan Makanan Batas Maksimal Penggunaan Aspartam 0-40 mg Sakarin (serta garam Natrium) 0-2,5 mg Makanan yang berkalori a. Permen karet b. permen c. saus d. Es lilin e. jam dan jeli f. Minuman ringan g. Minuman Yoghurt h. Es krim dan sejenisnya i. Minuman ringan terfermentasi a. 50mg/kg(sakarin) b. 100mg/kg(Na-sakarin) c. 300mg/kg(Na-sakarin) d. 300mg/kg(Na-sakarin) e. 200mg/kg(Na-sakarin) f. 300mg/kg(Na-sakarin) g. 300mg/kg(Na-sakarin) h. 200mg/kg(Na-sakarin) i. 50mg/kg(Na-sakarin) Siklamat (serta garam natrium dan garam kalsium) Makanan berkalori rendah a. Permen karet b. b.Permen c. Saus d. Es krim dan sejenisnya e. Es lilin a. 500mg/kg dihitung sebagai asam siklamat

b. 1g/kg dihitung sebagai asam siklamat

c. 3gr/kg dihitung sebagai asam siklamat

d. 2gr/kgdihitung sebagai asam siklamat

e. 1gr/kg dihitung sebagai asam siklamat.

a. Jam dan jeli b. Minuman ringan c. Minuman Yogyurt d. Minuman ringan e. terfermentasi a. 1gr/kg dihitung sebagai b. asam siklamat c. 1gr/kg dihitung sebagai asam siklamat d. 1gr/kg dihitung sebagai e. asam siklamat f. 1gr/kg dihitung sebagai asam siklamat.

Dokumen terkait