• Tidak ada hasil yang ditemukan

28

E. Ke mampuan Mate matika

Ke ma mpuan menurut ka mus besar bahasa Indonesia berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan, atau kekayaan47. Sedangkan ke ma mpuan mate matika adalah ke ma mpuan untuk menggunakan atau me manipu lasi angka dala m bidang administrasi, ilmiah dan bidang lain yang menggunakan angka48. Oleh karena itu, ke ma mpuan mate matika secara u mu m bera rti keca kap an atau kesanggupan seseorang untuk mengunakan maupun me man ipulasi angka dala m berbagai b idang.

Sedangkan kema mpuan mate mat ika menurut Solaikah, Afifah, & Suroto adalah ke ma mpuan yang didalamnya me muat ke ma mpuan untuk menggali, menyusun konjektur, me mbuat alasan-alasan secara logis, me mecah kan masalah non rutin, untuk berkomunikasi mengenai dan me lalu i mate matika, dan untuk menghubungkan berbagai ide-ide dala m mate matika dan diantara mate mat ika dan aktivitas intele ktual la innya49. Di sisi la in, A lfa jariyah menyatakan ke ma mpuan mate matika adalah ke ma mpuan intele ktual siswa yang diperoleh dari hasil tes ke ma mpuan mate mat ika50.

Syaban dalam Erma wati mendefin isikan ke ma mpuan

mate mat ika adalah pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk dapat mela kukan manipulasi mate matika51. Pengetahuan dan keteramp ilan dasar yang dima ksud meliputi pemaha man konsep dan pengetahuan prosedural. Pe maha man konsep matematika menurut Ernawat i adalah ke ma mpuan siswa untuk menerangkan suatu hal secara mendalam tentang suatu ko nsep dimana siswa dituntut untuk me mbangun sendiri pengetahuannya,

47

https://kbbi.web.id/mampu, diakses pada tanggal 26 November 2017.

48 O. N. Nizoloman, “Relationship Between Mathematical Ability ang Achievement in Mathematics Among Female Secondary School Students in Bayelsa State Nigeria ”, Procedia-Social and Behavioral Sciences, 106, (Nigeria, 2013), 2233.

49 Solaikah, D. S. N. Afifah, & Suroto “Identifikasi Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Aritmatika Sosial Ditinjau Dari Perbedaan Kemampuan Matematika”, Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo, 1:1, (Sidoarjo: April, 2013), 98.

50

Alfajariyah, Tesis: “Profil Berpikir Lateral Siswa Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Open-Ended Ditinjau Dari Kemampuan Matematika”, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2017), 25.

51 Ermawati, Tesis: “Proses Berpikir Reflektif Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Kemampuan Matematika”, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2015), 50.

29

bukan hanya sekadar menghafal52. Sedangkan pengetahuan

prosedural menurut Kha midah adalah pengetahuan yang berkaitan dengan langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan serta kema mpuan untuk menje laskan atau me mbenarkan satu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah mate mat ika53.

Definisi la in dari pe maha man konsep adalah kema mpuan siswa untuk mene mukan ma kna dari ide abstrak yang dimiliki sehingga dapat digunakan untuk mengelo mpokkan atau menggolongkan suatu objek atau kejadian tertentu54. Sela in itu, pemaha man konsep mate mat ika juga dapat didefinisikan sebagai kema mpuan siswa untuk me maha mi konsep-konsep matemat ika yang telah dipela jari selama proses pembela jaran55. Adapun indikator pemaha man konsep siswa meliputi56: (1) Ma mpu mengidentifikasi konsep yang termuat dala m in formasi yang diberikan; (2) Ma mpu mengaitkan konsep yang satu dengan yang lainnya; (3) Ma mpu me la ksanakan perhitungan dengan menyertakan konsep yang digunakan pada tiap langkah pengerjaan; (4) Ma mpu menentukan penyelesaian akhir.

Sedangkan definisi lain dari pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang berbagai aturan maupun cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai tugas dalam mate matika57.

52

Ernawati, Skripsi: “ Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa MT s Negeri Parung Kelas VII dalam Materi Segitiga dan Segi empat”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016), 26.

53 Luluk Khamidah, “Pemahaman Konseptual dan Pengetahuan Prosedural Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Matematika pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel di SMPN 7 Kediri”. (Paper Presented at Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami), Kediri, 2017), 612.

54 Fuad Nurfarikhin, Skripsi: “ Hubungan Kemampuan Pemahaman Konsep Dan Kemampuan Penalaran Dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Peserta Didik Kelas IX MTs NU 24 Darul Ulum Pidodo Kulon Patebon Kendal”, (Semarang: IAIN Walisongo Semarang, 2010), 9.

55

Angga M., Yarman, & Yerizon, “Pemahaman Konsep Matematis dan Model Pembelajaran Quantum Teaching”, Jurnal Pendidikan Matematika, 1:1, (Padang, 2012), 21.

56 Utari Sumarmo, “Pedoman Pemberian Skor Pada Beragam T es Kemampuan Matematika”, diakses dari uteri-sumarmo.dosen.stkipiliwangi.ac.id/files/2016/05/pedoman -pemberian-skor…….. pada tanggal 04 Desember 2017.

57 S. J. Aini, Skripsi: “ Identifikasi Dimensi Pengetahuan yang Digunakan Siswa dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari T ingkat Kemampuan”, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Surabaya, 2015), 15.

30

Sela in itu, pengetahuan prosedural juga dapat didefinisikan sebagai pengetahuan yang berkaitan dengan urutan kaidah -ka idah atau prosedur-prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan soal-soal mate mat ika58. Adapun indikator pengetahuan pros edural siswa

me liputi59: (1) Ma mpu menentukan langkah-langkah yang

diperlukan untuk menyelesaikan masalah; (2) Ma mpu mengurutkan suatu tindakan pada proses penyelesaian masalah; (3) Ma mpu menerap kan atau menggunakan simbol dan proses penyelesaian masalah mate matika; (4) Ma mpu men jelaskan atau me mbenarkan cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Berdasarkan ura ian di atas, penelit i hanya me lihat ke ma mpuan mate mat ika siswa berdasarkan pada kema mpuan pemaha man konsep mate mat ika . Oleh karena itu, ke ma mpuan mate mat ika pada penelitian in i didefinisikan sebagai ke ma mpuan siswa dala m menyelesaikan masalah mate mat ika dengan menggunakan konsep -konsep matematika yang telah dipelajari. Ke ma mpuan siswa dala m me maha mi berbagai konsep matemat ika me liputi ke ma mpuan s iswa untuk mengidentifikasi konsep yang termuat dala m informasi yang diberikan, mengaitkan konsep yang satu dengan yang lainnya, me la ksanakan perhitungan dengan menyertakan konsep yang digunakan pada tiap langkah pengerjaan, dan menentukan penyelesaian akhir.

Ke ma mpuan mate mat ika siswa pada penelitian in i

dike lo mpokkan men jadi t iga ke lo mpok, yaitu ke ma mpuan mate mat ika tinggi, sedang, dan rendah. Pengelompokkan tersebut didasarkan pada perolehan nilai tes kema mpuan mate mat ika . Untuk mengetahui tingkat ke ma mpuan mate matika ma ka d iperlukan adanya suatu indikator. Indikator ke ma mpuan mate matika yang digunakan dala m penelitian ini diadaptasi dari indikator ke ma mpuan pemaha man konsep mate matika yang dike muka kan oleh Suma rmo yang disajikan dala m Tabel 2.2 berikut60.

58

Yeli R. & Wardi S., “Analisis Pengetahuan Prosedural Siswa T ipe Kepribadian Sensing dalam Menyelesaikan Soal Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”, Edumatica, 4:1, (Jambi: April, 2014), 30.

59 Luluk Khamidah, Ibid, 612. 60

Utari Sumarmo, “Pedoman Pemberian Skor Pada Beragam T es Kemampuan Matematika”, diakses dari uteri-sumarmo.dosen.stkipiliwangi.ac.id/files/2016/05/pedoman -pemberian-skor…….. pada tanggal 04 Desember 2017.

31

Tabel 2.4

Indikator Ke mampuan Mate matika

Ke mampuan Mate matika Indikator Ke mampuan

Mate matika Ke ma mpuan pemaha man

konsep matemat ika

1. Mampu mengidentifikasi

konsep yang termuat dala m informasi yang diberikan

2. Mampu mengaitkan konsep

yang satu dengan yang lainnya

3. Mampu me laksanakan

perhitungan dengan

menyertakan konsep yang

digunakan pada tiap langkah pengerjaan

4. Mampu menentukan

penyelesaian akhir.

F. Hubungan Pe nal aran Kre ati f de ngan Ke mampuan Mate matika