• Tidak ada hasil yang ditemukan

Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Mata Uang Fungsional a. Functional Currency

Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup, manajemen telah membuat pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional entitas anak luar negeri.

In the process of applying the Group’s accounting policies, management has made judgment on the determination of functional currency of the foreign subsidiary.

Mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak adalah mata uang lingkungan ekonomi utama dimana masing-masing entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa, dan mata uang dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas, dan merupakan mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan.

The functional currency of the Company and its subsidiaries is the currency of the primary economic environment in which each of them operates. It is the currency, among others, that mainly influences sales prices for goods and services, and of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services, and the currency in which funds from financing activities are generated.

b. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

b. Classification of Financial Assets and Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55.

Accordingly. The financial assets and liabilities are accounted for in accordance with Group accounting policies disclosed in Note 2.

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

c. Allowance for Impairment of Financial Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas pinjaman dan piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, apabila ada dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data.

Allowance for impairment is provided on accounts specifically identified as impaired.

Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of loans and receivables to determine the total allowance to be provided, if any, is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat investasi dimiliki hingga jatuh tempo serta pinjaman diberikan dan piutang Grup tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019, adalah sebagai berikut:

The carrying values of the Group’s held to maturity investments and loans and receivables as of June 30, 2020 and December 2019, follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2020 2019

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas*) 342.496.033.967 1.414.112.274.883 Cash and cash equivalents*) Aset pengampunan pajak - kas 100.000.000 100.000.000 Tax amnesty asset - cash Piutang usaha - bersih 571.187.893.960 368.151.573.730 Trade accounts receivable - net Piutang lain-lain 6.010.032.538 12.096.550.469 Other accounts receivable Aset yang dibatasi penggunaannya 4.136.172.665 5.904.094.734 Restricted assets

Piutang konsesi jasa 6.550.540.584.453 6.491.363.042.105 Service concession receivable

Setoran jaminan dalam akun Security deposits under

"Aset tidak lancar lain-lain" 3.503.669.127 2.219.244.734 "Other assets"

Jumlah 7.477.974.386.710 8.293.946.780.655 Total

*) Tidak termasuk unit Syariah/Not Include Sharia Unit.

d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments

Komitmen Sewa Operasi - Grup sebagai Lessee

Operating Lease Commitments - Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup tidak menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Group has determined that it is an operating lease since the Group does not bear substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Komitmen Sewa Operasi - Grup sebagai Lessor

Operating Lease Commitments - Group as Lessor

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa operasi karena Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into various commercial lease agreements. The Group has determined that it is an operating lease since the Group bears substantially all the significant risks and rewards of ownership of the related assets.

Komitmen Sewa Pembiayaan – Grup Sebagai Lessee

Finance Lease Commitments - Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa peralatan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut adalah sewa pembiayaan, karena sewa tersebut memberikan opsi beli pada akhir masa sewa dan Grup menanggung secara signifikan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset-aset tersebut.

The Group has entered into commercial equipment leases. The Group has determined that these are finance leases since it has been granted options to purchase at the end of the lease term and it bears substantially all the significant risks and benefits incidental to the ownership of these properties.

e. Pajak Penghasilan e. Income Taxes

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan dalam periode dimana hasil pemeriksaan tersebut terjadi.

Significant judgment is required in determining the provision for income taxes.

There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations. Where the final tax outcome of this matter is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.

f. Perjanjian Konsesi Jasa f. Service Concession Arrangement

Dalam menerapkan ISAK No. 16, PT Palapa Ring Barat (PRB) dan PT Palapa Timur Telematika (PTT), entitas-entitas anak, telah membuat pertimbangan bahwa jaringan fiber optiknya termasuk dalam ruang lingkup ISAK No. 16 terutama karena Grantor (Kementerian Komunikasi dan Informatika), badan sektor publik, mengatur atau mengendalikan jasa apa yang harus diberikan oleh PRB dan PTT dengan infrastruktur sesuai dengan Perjanjian Kerjasama, dimana jasa ditujukan untuk penggunaan publik.

In applying ISAK No. 16, PT Palapa Ring Barat (PRB) and PT Palapa Timur Telematika (PTT), have made a judgment that its fiber optic network is within the scope of ISAK No. 16 primarily because the Grantor (Ministry of Communication and Information Technology), a public sector entity, regulates or controls what services should be provided by PRB and PTT with the infrastructure pursuant to the Cooperation Agreement, which services are intended for public use.

PRB dan PTT juga berkeyakinan bahwa jaringan fiber optik tersebut memenuhi kualifikasi sebagai aset keuangan dimana aset konsesi diakui sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Dalam model aset keuangan, PRB dan PTT mengakui imbalan yang diterima atau ditagihkan sebagai ganti jasa konstruksi infrastruktur atau akuisisi infrastruktur yang digunakan dalam perjanjian sebagai aset keuangan sejauh PRB dan PTT memiliki hak kontraktual tanpa syarat untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya atas jasa konstruksinya dari atau atas arahan Grantor.

PRB and PTT also believes that the fiber optic network qualifies under the financial asset model wherein the concession asset is recognized as a financial asset in accordance with PSAK No. 55 “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. Under the financial asset model, PRB and PTT had recognized the consideration received or receivable in exchange for its infrastructure construction services or its acquisition of infrastructure to be used in the arrangements as a financial asset to the extent that PRB and PTT has an unconditional contractual right to receive cash or other financial asset for its construction services from or at the direction of the Grantor.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

a. Nilai Wajar Aset dan Liabilitas Keuangan a. Fair Value of Financial Asset and Liabilities Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates.

Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing liabilities are set out in Note 28.

b. Revaluasi Aset Tetap b. Revaluation of Property and Equipment Grup mengukur bangunan, perangkat dan

perabot kantor, kendaraan, dan peralatan telekomunikasi pada nilai revaluasian, dan perubahan nilai wajar aset tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain.

Teknik penilaian utama yang digunakan untuk menentukan nilai wajar aset-aset tersebut diungkapkan dalam Catatan 14.

Perubahan nilai wajar akan mempengaruhi nilai tercatat aset serta besarnya penyusutan.

The Group measures buildings, office furniture and fixtures, vehicles, and telecommunication facilities at revalued amounts with changes in fair value being recognized in other comprehensive income.

The valuation technique used to determine the fair value of these assets, are further explained in Note 14. The changes in fair value will affect assets and the related depreciation.

c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap c. Estimated Useful Lives of Property and Equipment

Masa manfaat aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan.

Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment estimated based on the period over which the asset expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset.

It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

The carrying values of these assets as of June 30, 2020 and December 31, 2019 are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2020 2019

Aset pengampunan pajak - aset tetap 2.450.145.596 2.515.872.304 Tax amnesty - property and equipment

Aset tetap 4.564.422.288.743 4.036.546.371.044 Property and equipment

Jumlah 4.566.872.434.339 4.039.062.243.348 Total

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan d. Impairment of Non-Financial Assets Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan

apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present.

Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 30 June 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

The carrying values of June 30, 2020 and December 31, 2019, are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/

June 30, December 31,

2020 2019

Aset pengampunan pajak - aset tetap 2.450.145.596 2.515.872.304 Tax amnesty - property and equipment

Aset tetap 4.564.422.288.743 4.036.546.371.044 Property and equipment

Jumlah 4.566.872.434.339 4.039.062.243.348 Total

e. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang e. Long-term Employee Benefits Liability Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka

panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 38 dan mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto yang ditentukan dengan mengacu pada imbal hasil pasar atas bunga obligasi Pemerintahi berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang pembayaran imbalan dan memiliki jangka waktu yang mendekati estimasi jangka waktu liabilitas imbalan kerja jangka panjang tersebut.

Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup dibukukan pada penghasilan

The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 38 and include, among others, rate of salary increase, and discount rate which is determined after giving consideration to interest rates of high-quality Government bonds that are denominated in the currency in which the benefits are to be paid and have terms of maturity approximating the terms of the related employee benefits liability. Actual results that differ from the Group’s assumptions are charged to comprehensive income and therefore,

komprehensif lain dan dengan demikian, berdampak pada jumlah penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

generally affect the recognized comprehensive income and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.

Pada tanggal 30 June 2020 dan 31 Desember 2019, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 79.125.544.649 dan Rp 66.028.777.663 (Catatan 38).

As of June 30, 2020 and December 31, 2019, long-term employee benefits liability amounted to Rp 79,125,544,649 and Rp66,028,777,663, respectively (Note 38).

f. Aset Pajak Tangguhan f. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen