• Tidak ada hasil yang ditemukan

Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions

Dalam dokumen PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Halaman 39-45)

Dalam penerapan kebijakan akuntansi

Perusahaan, yang dijelaskan dalam (Catatan 2),

manajemen diwajibkan untuk membuat

pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Company's accounting policies, which are described in (Note 2), management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode dimana estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode tersebut, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi periode saat ini dan masa depan.

Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari yang melibatkan estimasi yang telah dibuat direksi dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects current and future periods.

Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the Directors have made in the process of applying the Company accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

The following judgments are made by

management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements:

a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas

Keuangan

a. Classification of Financial Assets and

Liabilities Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan

liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat

sesuai dengan kebijakan akuntansi

Perusahaan sebagaimana diungkapkan

dalam (Catatan 2).

The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55.

Accordingly, the financial assets and

liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in (Note 2).

b. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

b. Allowance for Impairment of Financial Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai

pinjaman yang diberikan dan piutang

dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup

kemungkinan tidak tertagihnya aset

keuangan. Pada setiap tanggal laporan

posisi keuangan, Perusahaan secara

spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses is

maintained at a level considered adequate to

provide for potentially uncollectible

receivables. The Company assesses

specifically at each statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah

berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain

kemungkinan kesulitan likuiditas atau

kesulitan keuangan yang signifikan yang

dialami oleh debitur atau penundaan

pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Sebagai tambahan, cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang

dihapusbukukan berdasarkan keputusan

manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun

segala cara dan tindakan telah

dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang,

yang bertujuan untuk mengidentifikasi

jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Additionally, allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat investasi dimiliki hingga jatuh

tempo serta pinjaman diberikan dan

piutang Perusahaan pada tanggal

31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The carrying values of the Company’s held to maturity investments and loans and receivables as of Desember 31, 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

Dimiliki hingga jatuh tempo Held to maturity investments

Investasi jangka panjang lain - obligasi - 27.738.327 Other long-term investments - bonds

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan Bank 1.002.410.482 42.965.502 Cash on hand and in banks

Deposito berjangka 437.837.881 577.633.630 Time deposits Efek-efek diperdagangkan - 14.000.000 Trading securities

Piutang Premi 217.981.506 221.882.076 Premium receivables

Piutang reasuransi 141.664.194 77.436.170 Reinsurance receivables

c. Cadangan kerugian penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual

c. Allowance for Impairment of AFS Equity

Investments Perusahaan berpedoman pada PSAK No. 55

untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual.

Penentuan tersebut mensyaratkan

pertimbangan yang signifikan. Dalam

membuat pertimbangan tersebut,

Perusahaan mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti

kinerja industri dan sektor industri,

perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.

The Company follows the guidance of PSAK No. 55 to determine when an AFS

equity investment is impaired. This

determination requires significant judgment. In making this judgment, the Company evaluates, among other factors, the duration and extent to which the fair value of an investment is less than its cost; and the financial health of and short-term business outlook for the investee, including factors such as industry and sector performance, changes in technology and operational and financing cash flow.

d. Komitmen Sewa d. Lease Commitments

Komitmen Sewa Operasi - Perusahaan Sebagai Lessee

Operating Lease Commitments - Company as Lessee

Perusahaan telah menandatangani sejumlah

perjanjian sewa ruangan. Perusahaan

menentukan bahwa sewa tersebut

memenuhi kriteria pengakuan dan

pengukuran aset hak-guna dan liabilitas sewa sesuai dengan PSAK No. 73, Sewa.

The Company has has entered into various lease agreements for commercial spaces. The Company has determined that those leases meet the criteria for recognition and measurement of right-to-use assets and lease liabilities in accordance with PSAK No. 73, Leases.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah

ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan

estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on

parameters available when the financial

statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

a. Fair Value of Financial Assets and Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan

penggunaan estimasi. Komponen

pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran

perubahan nilai wajar dapat menjadi

berbeda karena penggunaan metode

penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates.

Significant component of fair value

measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 37.

The fair value of financial assets and liabilities are set out in Note 37.

b. Revaluasi Aset Tetap b. Revaluation of Premises and Equipment

Perusahaan mengukur tanah dan bangunan pada nilai revaluasi, dan perubahan nilai

wajar aset tersebut diakui dalam

penghasilan komprehensif lain. Perusahaan memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset tersebut. Asumsi-asumsi utama yang digunakan untuk menentukan nilai wajar tanah dan bangunan diungkapkan dalam (Catatan 11).

The Company measures land and buildings at revalued amounts with changes in fair

value being recognized in other

comprehensive income. The Company

engaged independent valuation specialists to determine fair value. The key assumptions used to determine the fair value of the land and buildings, are further explained in (Note 11).

c. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap c. Estimated Useful Lives of Property and

Equipment Masa manfaat dari masing-masing aset tetap

Perusahaan diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia

untuk digunakan. Estimasi tersebut

didasarkan pada penilaian kolektif

berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan

diperbarui jika estimasi berbeda dari

perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi

di masa mendatang mungkin dapat

terpengaruh secara signifikan oleh

perubahan dalam jumlah dan waktu

terjadinya biaya karena perubahan yang

disebabkan oleh faktor-faktor yang

disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap

akan menyebabkan kenaikan beban

penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful life of each of the item of the Company are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and

experience with similar assets. The

estimated useful life of each asset is

reviewed periodically and updated if

expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing sebesar Rp 135.847.560 dan Rp 152.082.335 (Catatan 11).

The carrying values of these assets as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 135,847,560 and Rp 152,082,335 (Note 11).

d. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan d. Impairment of Non-Financial Assets Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan

apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset

tersebut. Perubahan signifikan dalam

asumsi-asumsi yang digunakan untuk

menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Perusahaan.

Impairment review is performed when certain

impairment indicators are present.

Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of Company’s operations.

e. Aset Reasuransi e. Reinsurance Assets

Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan liabilitas kontrak asuransi. Pemulihan aset ini dinilai secara periodik

untuk memastikan bahwa nilainya

mencerminkan jumlah terpulihkan, dengan mempertimbangkan faktor risiko kredit dari reasuradur. Penurunan nilai diakui ketika terdapat bukti objektif bahwa Perusahaan mungkin tidak dapat menerima jumlah yang terutang dan jumlah itu dapat diukur secara andal.

Assets arising from reinsurance contracts are calculated using the same method as used for insurance contract liabilities.

Recovery of the asset is assessed

periodically to ensure that the balance

reflects the recoverable amount by

considering credit risk from the reinsurer. Impairment is recognized when there is objective evidence that the Company may not receive the outstanding amount and those amount can be measured reliably.

f. Estimasi Klaim Retensi Sendiri f. Estimated Own Retention Claims

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi dibentuk berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan. Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam

laporan laba rugi periode terjadinya

perubahan. Klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan berdasarkan perhitungan teknik asuransi.

Claims in process (estimated own retention claims) are computed based on the estimated loss from own retention claims that are still in process at reporting date, including claims incurred but not yet reported. Reserve is established based on the potential facts of a claim available at the time the reserve is established. The changes in estimated own retention claims are recognized in the statements of profit or loss and other comprehensive income in the period the changes occur. Claims incurred but not yet reported are based on insurance technical calculations.

g. Imbalan Kerja Jangka Panjang g. Long-term Employee Benefits Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka

panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu

yang digunakan oleh aktuaris dalam

menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam (Catatan 32) dan mencakup, antara lain, tingkat kenaikan gaji, dan tingkat diskonto. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi dibukukan pada penghasilan komprehensif lain dan dengan

demikian, berdampak pada jumlah

penghasilan komprehensif lain yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada

periode-periode mendatang. Manajemen

berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang.

The determination of the long-term employee benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in

calculating such amounts. Those

assumptions are described in (Note 32) and include, among others, rate of salary increase, and discount rate. Actual results

that differ from the Managements

assumptions are charged to comprehensive income and therefore, generally affect the recognized comprehensive income and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Managements

assumptions are reasonable and

appropriate, significant differences in actual

experience or significant changes in

assumptions may materially affect the amount of long-term employee benefits liability.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 57.625.299 dan Rp 60.399.258 (Catatan 32).

As of December 31, 2020 and 2019,

long-term employee benefits liability

amounted to Rp 57,625,299 and

Rp 60,399,258, respectively (Note 32).

h. Aset Pajak Tangguhan h. Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan

dengan dasar pengenaan pajak jika

kemungkinan besar jumlah laba kena pajak

akan memadai untuk pemanfaatan

perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan

yang diakui berdasarkan kemungkinan

waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes based on to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can

be utilized. Significant management

estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies.

Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo liabilitas dan aset pajak tangguhan

bersih masing-masing sebesar

Rp 34.317.851 dan Rp 2.039.337

(Catatan 30).

As of December 31, 2020 and 2019, deferred tax liabilities and assets net

amounted to Rp 34,317,851 and

Dalam dokumen PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Halaman 39-45)

Dokumen terkait