• Tidak ada hasil yang ditemukan

Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts of and disclosures in the consolidated financial statements.

Pertimbangan Judgments Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh

manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

a. Classification of Financial Assets and Financial Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2g.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2g.

b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif

b. Financial Assets Not Quoted in Active Market

Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

The Group classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

c. Allowance for Impairment of Financial Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor- faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. An allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang Grup tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, dan 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:

The carrying value of the Group’s loans and receivables as of June 30, 2013 and 2012, and December 31, 2012 and 2011 are as follows:

2013 2012 2012 2011

Kas dan setara kas 54.753.383.786 70.969.269.666 75.250.842.372 20.007.187.890 Cash and cash equivalents Deposito berjangka 38.064.328.203 22.000.000.000 22.000.000.000 28.000.000.000 Time deposits

Deposito pada lembaga kliring Deposits in clearing and guarantee

dan penjaminan 297.841.916 284.793.550 291.099.238 277.843.918 institutions

Piutang pada lembaga kliring dan Receivables from clearing and guarantee penjaminan 33.578.857.500 51.769.155.000 14.785.186.000 6.543.491.000 institutions

Piutang nasabah 45.253.321.018 55.951.245.286 33.100.261.072 24.770.014.999 Receivables from customers Piutang lain-lain 185.253.526 467.332.142 285.194.323 284.519.553 Other receivables Aset lain-lain 1.353.612.596 313.470.973 317.661.213 304.384.765 Other assets

Jumlah 173.486.598.545 146.030.244.218201.755.266.617 80.187.442.125 Total 30 Juni/June 30, 31 Desember/December 31,

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasian.

The fair value of financial assets and financial liabilities are set out in Note 20 to the consolidated financial statements.

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap b. Estimated Useful Lives of Property and Equipment

Masa manfaat dari masing-masing aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor- faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

The useful lives of each of the item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.

Tidak terdapat perubahan dalam estimasi masa manfaat aset tetap selama periode berjalan.

There is no change in the estimated useful lives of property and equipment during the period.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, serta 31 Desember 2012 dan 2011 masing- masing sebesar Rp 1.703.655.007, Rp 2.312.559.121, Rp 1.961.694.397 dan Rp 2.684.210.846 (Catatan 14).

The carrying value of property and equipment as of June 30, 2013 and 2012, and December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 1,703,655,007, Rp 2,312,559,121, Rp 1,961,694,397 and Rp 2,684,210,846, respectively (Note 14).

c. Penurunan Nilai Aset Tetap c. Impairment of Property and Equipment Penelaahan atas penurunan nilai

dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi- asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, serta 31 Desember 2012 dan 2011 masing- masing sebesar Rp 1.703.655.007, Rp 2.312.559.121, Rp 1.961.694.397 dan Rp 2.684.210.846 (Catatan 14).

The carrying value of property and equipment as of June 30, 2013 and 2012, and December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 1,703,655,007, Rp 2,312,559,121, Rp 1,961,694,397 and Rp 2,684,210,846, respectively (Note 14).

d. Imbalan Pasca-Kerja d. Long-term employee benefits liability Penentuan liabilitas imbalan kerja

jangka panjang dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi-asumsi tersebut dijelaskan dalam Catatan 25 dan mencakup, antara lain, tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban yang diakui dan liabilitas yang tercatat pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar, namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah liabilitas imbalan kerja jangka panjang. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, serta 31 Desember 2012 dan 2011, liabilitas imbalan kerja jangka panjang masing-masing sebesar Rp 2.353.686.679, Rp 905.028.391, Rp 1.827.391.451 dan Rp 905.028.391 (Catatan 25).

The determination of the long-term employee benefits liability is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculating such amounts. Those assumptions are described in Note 25 and include, among others, discount rate and rate of salary increase. Actual results that differ from the Group’s assumptions are accumulated and amortized over future periods and therefore, generally affect the recognized expense and recorded obligation in such future periods. While it is believed that the Group’s assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual experience or significant changes in assumptions may materially affect the amount of defined long-term employee benefit liability. As of June 30, 2013 and 2012, and December 31, 2012 and 2011, long- term employee benefit liability amounted to Rp 2,353,686,679, Rp 905,028,391, Rp 1,827,391,451 and Rp 905,028,391, respectively (Note 25).

e. Aset Pajak Tangguhan e. Deferred Tax Assets Aset pajak tangguhan diakui untuk

semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, serta 31 Desember 2012 dan 2011, saldo aset pajak tangguhan

masing-masing sebesar Rp 876.024.717, Rp 126.250.839,

Rp 589.954.818 dan Rp 126.250.839. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui dari rugi fiskal pada tanggal 30 Juni 2013 dan 2012, serta 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 3.521.361.400, Rp 2.080.584.212, Rp 3.032.730.476 dan Rp1.540.714.711 (Catatan 26).

Deferred tax assets are recognized for all temporary differences between the consolidated financial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. As of June 30, 2013 and 2012, and December 31, 2012 and 2011, deferred tax assets amounted Rp 876,024,717, Rp 126.250.839, Rp 589,954,818 and Rp 126,250,839, respectively. Unrecognized deferred tax assets on unused fiscal losses as of June 30, 2013 and 2012, and December 31, 2012 and 2011 amounted to Rp 3,521,361,400, Rp 2,080,584,212, Rp 3,032,730,476 and Rp 1,540,714,711, respectively (Note 26).

4. Kas dan Setara Kas 4. Cash and Cash Equivalents

2013 2012 2012 2011

Kas 10.000.000 5.000.000 10.000.000 10.000.000 Cash

Bank - Pihak ketiga Cash in Banks - Third parties

Rupiah Rupiah

PT UOB Buana Indonesia Tbk 511.904.895 339.513.861 975.134.960 - PT UOB Buana Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 4.736.260 11.031.076 12.863.370 8.701.802.046 PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.947.226 85.713 132.733 6.715.826 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 1.411.898 3.615.947 14.734 42.047.009 PT Bank Central Asia Tbk

The Hongkong and Shanghai Bank, The Hongkong and Shanghai Bank,

cabang Jakarta - 12.012.710 - 13.734.473 Jakarta branch

Jumlah 520.000.279 366.259.307 988.145.797 8.764.299.354 Subtotal

Dolar Amerika Serikat (Catatan 30) U.S. Dollar (Note 30)

PT Bank Artha Graha Internasional Tbk 23.501.744 1.312.315.263 806.041.109 1.804.162.660 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT UOB Buana Indonesia Tbk 5.306.157 2.611.406.399 5.278.660 4.957.566 PT UOB Buana Indonesia Tbk

PT Bank CIMB Niaga Tbk - - - 397.360 PT Bank CIMB Niaga Tbk

Jumlah 28.807.901 3.923.721.662 811.319.769 1.809.517.586 Subtotal

Dolar Singapura (Catatan 30) Singapore Dollar (Note 30)

PT UOB Buana Indonesia Tbk 789.330.924 746.644.446 796.076.193 4.878.732 PT UOB Buana Indonesia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 15.200.164 16.206.378 16.303.601 16.104.636 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.272.953 2.093.619 1.758.068 2.387.582 PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah 805.804.041 764.944.443 814.137.862 23.370.950 Subtotal

Dolar Hongkong (Catatan 30) Hongkong Dollar (Note 30)

The Hongkong and Shanghai Bank 59.371.565 57.771.254 58.979.944 - The Hongkong and Shanghai Bank

Jumlah - Bank 1.413.983.786 5.112.696.666 2.672.583.372 10.597.187.890 Total - Cash in Banks 30 Juni/June 30, 31 Desember/December 31,

2013 2012 2012 2011

Deposito Deposits

On Call - Pihak ketiga On Call - Third parties

Rupiah Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.529.400.000 - - - PT Bank CIMB Niaga Tbk

Deposito berjangka - Pihak ketiga Time Deposits - Third parties

Rupiah Rupiah

PT UOB Buana Indonesia Tbk 47.800.000.000 50.000.000.000 70.000.000.000 - PT UOB Buana Indonesia Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - 8.400.000.000 - - PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk - Divisi Syariah - 6.451.573.000 2.568.259.000 8.400.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk - Syariah Divisi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 1.000.000.000 - 1.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Jumlah - Deposito berjangka 47.800.000.000 65.851.573.000 72.568.259.000 9.400.000.000 Total - Time Deposits

Jumlah - Deposito 53.329.400.000 65.851.573.000 72.568.259.000 9.400.000.000 Total - Deposits

Jumlah 54.753.383.786 70.969.269.666 75.250.842.372 20.007.187.890 Total

Suku bunga per tahun Interest rates per annum

Deposito berjangka 4,40% - 6,75% 4,50% 4,50% - 7,50% 5,25% - 5,72% Time deposits 30 Juni/June 30, 31 Desember/December 31,

5. Deposito Berjangka yang Dibatasi

Pencairannya