• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KUALITAS PELAYANAN MADRASAH Inom

ABSTRAK

Madrasah dalam mempersiapkan dan memberikan pelayanan yang optimal di dalam menghadapi era global sudah di depan mata. Akan tetapi, keberadaan madrasah saat ini masih tetap seperti sebelum- sebelumnya, yakni masih berjalan normal sebagaimana mestinya. Hingga kini keberadaaan madrasah yang sangat dirindu masyarakat, karena madrasah dapat mendidik anak-anak yang beraklak dan bermoral. Oleh karenanya penerapan manajemen mutu sangat penting diterapkan dalam mengelola institusi atau lembaga pendidikan supaya kualitas pelayanan

terhadap pelanggan dapat optimal terlaksana. Kualitas layanan

mengandung makna pelayanan yang berkualitas. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Seorang professional (guru) mengutamakan pelayanan pelanggan dibandingkan kepentingan pribadi.

Kata Kunci: Manajemen Kualitas, Pelayanan Madrasah.

PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini madrasah sebagai lembaga pendidikan Islam semakin banyak diminati masyarakat. Keberadaan madrasah mulai dipandang berarti di mata mereka. Antusias masyarakat untuk memasukkan anaknya ke madrasah mulai menjadi perhatian pemerintah. Namun, keberadaan lembaga ini belum memadai dalam menampung penerimaan siswa baru. Karena jumlah madrasah negeri belum sebanding dengan sekolah umum. Sehingga pada penerimaan siswa baru banyak siswa yang tidak dapat diterima madrasah khususnya madrasah negeri.

Dalam menghadapi minat masyarakat ini, sumber daya di madrasah harus dapat mengelola manajemen dan memberikan pelayanan yang lebih baik. Pelayanan yang berkualitas membutuhkan sumber daya yang berkualitas pula. Untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas diperlukan pengetahuan sumber daya yang luas. Semua pihak harus dapat memberikan pelayanan yang berkualitas pada konsumennya.

1

Madrasah juga harus dapat mempersiapkan dan memberikan pelayanan yang baik dimana era global suadah di depan mata. Akan tetapi, keberadaan madrasah saat ini masih tetap seperti sebelum-sebelumnya yakni masih berjalan normal sebagaimana mestinya. Hingga kini keberadaaan madrasah yang sangat dirindu masyarakat, karena madrasah dapat mendidik anak-anak yang beraklak dan bermoral. Belum ada terdengar dan terlihat di media tulis dan elektoronik bahwa siswa madrasah tawuran, terlibat narkoba dan lainnya. Pendidikan madrasah saat ini telah dapat membawa dampak keseimbangan antara pendidikan umum dan agama.

Namun demikian sebenarnya masih terdapat beberapa

permasalahan pendidikan di madrasah. Sebagaimana dicatat Yoesuf

(2001) bahwa permasalahan pendidikan meliputi permasalahan-

permasalahan yang berhubungan dengan strategi pembelajaran, peran guru, kurikulum. Selain itu ada hal lain yang menjadi permasalahan seperti kelembagaan yang berkenanan dengan sarana prasarana, manajemen, anggaran opersional dan peserta didik.

Permasalahan ini merupakan permasalahan secara umum yang terjadi dalam dunia pendidikan tak terkecuali madrasah. Dalam melaksanakan proses belajar mengajar masih banyak guru yang kurang mampu mengembangkan strategi belajar mengajar ataupun model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan siswa. Masih banyak guru

mengajar sekedar melepaskan tugas 24 jam pelajaran, sekedar

menyelesaikan tugas untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi guru. Selayaknya guru yang telah memperoleh sertifikat dan tunjangan profesi dapat mengembangkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya untuk peningkatan mutu lulusan madrasah agar dapat bersaing dengan dunia usaha dan industri saat ini.

Guru tidak berusaha maksimal mempersiapkan diri dalam

menciptakan lulusan (siswa) yang berkualitas yang siap menghadapi era global di depan mata. Padahal ini sangat menentukan nasib masa depan lulusan menghadapi persaingan yang cukup berat. Guru sendiri masih banyak yang belum dapat meningkatkan kualitas diri dalam menghadapi dunia global. Belum terdapat perubahan-perubahan yang signifikan yang dilakukan guru dalam menghadapi dan mempersiapkan dunia global yang penuh dengan persaingan yang akan dihadapi siswa di masa depan.

Inom

Jika ditinjau dari kurikulum, pendidikan madrasah mengikuti kurikulum yang sama dengan sekolah umum dalam bidang studi pelajaran umum. Untuk mata pelajaran agama, jam pelajarannya relatif lebih banyak dibanding sekolah umum. Namun pelaksanaan dan pemahaman kurikulum sangat menentukan guru dalam membentuk pikiran siswa menghadapi masa depan yang penuh dengan persaingan. Hal ini belum dapat terwujud dengan sepenuhnya dikarenakan kurangnya pemahaman guru dalam melaksanakan kurikulum. Masih banyak guru dalam membuat rencana pelaksanaan pembelajaran hanya

sekedar copy paste dari teman, kurangnya penyiapan bahan ajar (media),

tidak bervariasinya model dan strategi pembelajaran.

Kurangnya kesadaran guru dalam mengembangkan kurikulum menggambarkan rendahnya kualitas guru. Rendahnya kualitas guru tergambar dari kurangnya perubahan pola kerja, motivasi kerja, pembelajaran, atau peningkatan diri. (Kompas, 7 Oktober 2009) pendidikan berkualitas membutuhkan guru yang berkualitas. Para guru mesti terus membangun citra guru, mulai dengan bekerja sungguh- sungguh, meningkatkan kualitas diri, dan menjadi teladan.

Sarana prasana secara keseluruhan juga kurang memadai. Secara keseluruhan hal ini sangat dirasakan madrasah, khususnya madrasah swasta. Pemenuhan standar sarana dan prasarana belum dapat memadai secara optimal. Kurangnya daya dukung semua pihak terhadap sarana prasarana menyebabkan proses belajar berjalan apa adanya.

Jika dilihat dari tinjauan manajemen, maka pengelolaannya masih

sangat minim dan konvensional. Implikasinya adalah kualitas output

(lulusan) yang ditelurkannya kurang atau bahkan jauh dari standar mutu pendidikan secara global. Walaupun pada tataran riil ada produk lembaga pendidikan Islam (madrasah) yang mungkin melebihi kualitas sekolah umum, tetapi data ini belum representatif untuk mewakili komunitas lembaga pendidikan Islam secara keseluruhan. Manajemen belum menunjukkan kualitas pelayanan yang memadai, pelayanan belum maksimal sesuai dengan kebutuhan konsumen (peserta didik).

Dari sisi anggaran operasional lembaga madrasah sangat minim. Kemampuan pengelolaan manajemen belum seperti yang diharapkan dan tingkat pembiayaan pendidikan masih sangat memprihatinkan. Tetapi sejak digulirkannya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat

membantu madrasah. Dimana anggaran biaya selama ini hanya mengharapkan sumbangan dari masyarakat, namun sejak adanya bantuan dana yang diberikan pemerintah ini sangat membantu keberlangsungan berjalannya pendidikan madrasah khususnya madrasah swasta.

Kualitas peserta didik sebenarnya tidak terlalu jauh ketinggalan dengan sekolah umum. Walaupun secara riil belum menampakkan hasil secara keseluruhan. Hal ini terlihat dari hasil UN setiap tahun, siswa madrasah belum dapat memperoleh nilai tertinggi dalam ketercapaian nilai, walaupun sudah cukup membanggakan.

Output (lulusan) pendidikan madrasah yang berkualitas dalam

menghadapi era global perlu dipersiapkan agar peserta didik dapat bersaing dengan masyarakat dunia serta keterserapannya oleh pasar tenaga kerja. Oleh sebab itu kesiapan dan kulitas diperlukan dalam menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dari sisi perbankan, kesehatan, teknologi informasi, perkebunan, tambang, hutan, serta

consumer good, dengan cara peningkatan bahasa asing, pemahaman

tentang teknologi, rasa percaya diri dan sikap profesionalitas. Agar

kualitas pendidikan madrasah sesuai dengan apa yang seharusnya dan apa yang diharapkan oleh masyarakat maka diperlukan peran madrasah, manajemen kualitas pelayanan serta profesionalitas guru.

KAJIAN TEORI