KAJIAN PUSTAKA
D. Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Peningkatan Prestasi Belajar Akademik
1. Teori Perencanaan Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam
Peningkatan Prestasi Belajar Akademik
Sugiyo menyatakan manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan
yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling,
pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan
konseling, menggerakkan sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan
bimbingan dan konseling, memotivasi sumber daya manusia agar kegiatan
bimbingan dan konseling mencapai tujuan.
Gibson menyatakan bahwa manajemen bimbingan dan konseling adalah
aktivitas-aktivitas yang memfasilitasi dan melengkapi fungsi-fungsi keseharian
staf. 46
46 Hikmat. Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia dan Sugiyo, Manajemen
50
Proses perencanaan Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling
seharusnya dilakukan secara terbuka, dalam arti bukan hanya melibatkan
personil Bimbingan dan Konseling saja,akan tetapi juga melibatkan
orang-orang yang memiliki peran penting dalam pengambilan kebijakan agar
kegiatan bimbingan dan konseling mencapai tujuan seperti hal nya peningkatan
prestasi belajar siswa.
Gysbers & Henderson (Muro & Kottman, 1995:56) mengemukakan
langkah pertama yang harus dilakukan oleh konselor dalam perencanaan
program BK adalah membentuk komite yang representatif. Komite ini
selanjutnya disebut dengan komitebimbingan dan konseling. Tugas dari
komite ini adalah merancang planning),mendisain (designing ),
mengimplementasikan (implementing), dan mengevaluasi(evaluation)
program BK yang akan dilaksanakan. Komite ini terdiri dari kepala sekolah,
orang tua, guru,pakar bimbingan, dan tentunya konselor sebagai pengatur dan
konsultan komite tugas selanjutnya dari komite ini adalah menetapkan dasar
penetapan program.Mendefinisikan program secara operasional yang terdiri
dari : (1) identifikasi target populasi layanan (siswa, orang tua, guru), (2) isi
pokok program (tujuan dan ruang lingkup program), (3) organisasi program
layanan (pengorganisasian layanan bimbingan).
Ahmad Juntika Nurihsan (2005:40) memberikan gambaran mengenai kegi
atan yangdilakukan dalam proses perencanaan, diantaranya : (1) analisis
kebutuhan dan permasalahan siswa; (2) penentuan tujuan program layanan
51
bimbingan yang hendakdicapai; (3) analisis situasi dan kondisi di sekolah, (4)
penentuan jenis-jenis kegiatan.
2. Teori Pelaksanaan Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling Dalam
Peningkatan Prestasi belajar Akademik
Penggerakan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan usaha, cara,
teknik,dan metode untuk mendorong para anggota organisasi agar mau dan
ikhlas bekerja dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efektif, efesien dan ekonomis.(Siagan dalam sutomo 2009:14).
Setelah konselor merencanakan dan mengorganisasiakan langkah berat
selanjutnya adalah penggerakkan. Langkah ini adalah langkah yang tersulit.
Hal tersebut dikareakan kurangnya komunikasi dan koordinasi diantara
stakeholder sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Stakeholder
sekolah banyak yang masih egois dengan kepentingan mereka sendiri dan
menganggap bahwa kegiatan bimbingan dan konseling adalah tidak penting.
Sehingga kebanyakan dari mereka dalam pelaksanaannya tidak dapat
membantu banyak. Walaupun sebelumnya pada tahap pengorganisasian
mereka menyanggupi untuk membantu dalam pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan konseling, tapi pada kenyataannya pada saat mereka
dibutuhkan kadang mereka tidak ada dan kadang mereka menghindar. Dengan
alasan mereka juga mempunyai banyak tugas dan kepentingan sendiri.
Sehingga pada saat penggerakkan ini kadang tidak dapat berjalan susuai
52
melakukam kegiatan apapun sendiri tanpa ada bantuan dari stakeholder
lainnya.
3. Teori Evaluasi Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling Dalam
peningkatan Prestasi Belajar Akademik
Menurut Gysbers & Henderson (2006) ada 3 macam sasaran yang
dievaluasi dalam program BK :
a). Perilaku konselor sekolah/performan konselor sekolah (Evaluate School
Counselor Performance) Tujuan : untuk meningkatkan pelayanan dan
dampak pelaksanaan program pada siswa yg mendapatkan layanan BK.
Aspek yg dievaluasi : evaluasi diri, evaluasi administrasi dan evaluasi
hasil yang dicapai
b). Evaluasi Program. Agar evaluasi program terarah maka perlu melakukan
perencanaan instrumen penilaian dan prosedur penilaian.Prosedur
Penilaian : a. Self Study Review atau mereview sendiri Jika program
disusun untuk diteliti sendiri dapat dilakukan penilaian sejak program
disusun dan sesudahnya setiap tahun, b. Eksternal Review atau Review
Eksternal Bila penilaian program disusun untuk tujuan lain, misalnya
akreditasi, maka penilaian program dilakukan oleh pihak luar yang terkait,
misal untuk akreditasi sekolah
c). Evaluasi Hasil Hasil program layanan BK dpt ditunjukkan antara lain
keberhasilan siswa, khususnya bidang akademik.
d). Contoh hasil program layanan BK : Berkurangnya putus sekolah,
53
dapat menyesuaikan diri di sekolah, Penurunan tindak kasus
54 E. Kerangka Berfikir Judul MANAJEMEN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENINGKAT KAN PRESTASI BELAJAR AKADEMIK SISWA MAN 2 KOTA KEDIRI Judul MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENINGKAT KAN PRESTASI BELAJAR SISWA MAN 2 KOTA KEDIRI Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Akademik Siswa di MAN 2 Kota Kediri?
2. Bagaimana pelaksanaan Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Akademik Siswa di MAN 2 Kota Kediri?
3. Bagaimana Evaluasi Manajemen Pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Akademik Siswa di MAN 2 Kota Kediri ?
Rumusan Masalah
4. Bagaimana perencanaan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri?
5. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri?
6. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri ?
Manfaat Praktis
• meningkatkan mutu sekolahan dan mengenalkan lebih dalam kepada siswa serta mampu mempraktikanya dalam dalam dunia keseharian
• sumber informasi dan masukan pemikiran bagi peneliti dan Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dalam bidang penelitian, khususnya penelitian mengenai manajemen bimbingan dan konseling
Manfaat Praktis
• meningkatkan mutu sekolahan dan mengenalkan lebih Manfaat Teoritis
• Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan kajian bagi penelitian selanjutnya. Mengenai manajemen pelayanan bimbingan dan konseling, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pada lingkup pelayanan masalah belajar terutama di akademik
Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri.
2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri.
3. Untuk mendeskripsikan faktor pendukung dan faktor penghambat Manajemen Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri.
Tujuan Penelitian
4. Untuk mendeskripsikanperencanaan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri.
5. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa di MAN 2 Kota Kediri.
HASIL