BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.2 Manajemen Pemasaran
DBL Academy Jogja dalam memasarkan sebuah produk yang tidak hanya berupa fisik, tapi sesuai yang dinamakan visi misi marketing. Waktu yang dilakukan DBL Academy Jogja sebenarnya masih baru dalam pembangunan untuk itu dampak yang diberikan kepada masyarakat sangat berguna dan mudah diterima. Manajemen pemasaran DBL Academy Jogja memiliki industri olahraga yang baik dapat mengolah produk yang dikemas sesuai langkah-langkah
73
marketing mix, dalam artian organisasi marketing DBL Academy Jogja sangat menjaga dan mengontrol inti dari nilai perusahaan yang terus berkembang.
5.1.3. Hubungan Kepelatihan dan Pemasaran
Peniliti menulis teori dengan dua aspek yaitu kepelatihan dan pemasaran dalam artian yang dijual dalam kepelatihan adalah produk (pretasi siswa didik) yang akan dipasarkan melalui aspek marketing untuk penyajian kepada pelanggan yang tertarik dengan sekolah DBL Academy Jogja. Hubungan divisi kepelatihan dan marketing DBL Academy Jogja dalam komunikasi sangat baik dan mencerminkan kualitas yang mereka miliki dalam membangun sebuah organisasi.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, peneliti memberikan saran kepada DBL Academy Jogja dan peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian pada masa pandemi seperti saat ini.
5.2.1. Manajemen Kepelatihan
Kepada divisi manajemen kepelatihan harus konsisten memberikan evaluasi dan pemaparan materi dilapangan, pembuatan program latihan. Berikan efek dampak baik di luar lapangan maupun di dalam lapangan agar berguna demi masa depan DBL Academy Jogja.
5.2.2. Manajemen Pemasaran
Salah satu saran yang harus dimasukkan adalah dalam skala nasional masih belum terdapat angka pasti mengenai perkembangan industri olahraga.
Sehingga untuk mengukur keberhasilan industri olahraga secara umum belum dapat dimasukkan dalam pendapatan nasional. Adapun saran mengenai divisi manajemen pemasaran gunakan teori industri olahraga yang ada dalam
memasarkan sebuah kualitas produk yang relevan agar mudah dipahami masyarakat sekitar.
5.2.3. Penelitian
Sekali lagi, peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini, dengan kata lain jauh dari sempurna. Banyaknya data-data primer yang tidak mampu digali peneliti secara lebih mendalam dikarenakan banyaknya kendala-kendala dalam penelitian pada masa pandemi COVID-19.
Untuk itu peneliti memberikan masukan baik kepada semua instansi yang terkait dalam penelitian, pihak universitas, subjek penelitian (DBL Academy Jogja), dan penelitian selanjutnya untuk mempersiapkan protokol khusus pada masa pandemi ini.
Sungguh sangat tidak beruntung, kami mengalami penelitian pada masa pandemi ini, sehingga pihak-pihak yang terkait penelitian belum memiliki standart operasional untuk menyikapi penelitian. Sehingga wawancara online yang dilakukan oleh peneliti kepada narasumber tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diinginkan dalam penelitian. Untuk itu dibutuhkan prosedur khusus untuk menyikapi situasi khusus pula pada masa pandemi ini.
DAFTAR PUSTAKA
About DBL Academy. Online at https://m.detik.com/sport/basket/d-4691086/dbl-academy-resmi-dibuka-di-yogyakarta (diakses pada 3 September 2019).
Agung Nugroho. 2005. Bisnis Industri Olahraga dan Strategi Pemasaran.
Proceeding Seminar Nasional. Yogyakarta: FIK UNY.
Anonmous. 2010. Teori Lokasi Industri. Online at http://geografi-geografi.blogspot.com (diakses pada tanggal 8 April 2011).
Amirullah dan Imam Hardjanto. 2005. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bambang Priyono. 2012. Pengembangan Pembangunan Industri Keolahragaan Berdasarkan Pendekatan Pengaturan Manajemen Pengelolaan Kegiatan Olahraga. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia, Vol. 2 Edisi 2 ISSN:
2088-6802.
Danny Kosasih. 2008. Fundamental basketball first step to win. Semarang: CV Elwas Offset.
Engkos Kosasih. 1985. Olahraga Teknik dan Program Latihan. Jakarta:
Akademika Presindo.
Faruq, M.M. 2009. Meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan dan olahraga bola basket. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Freddy Rangkuti. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Grinting, Nembah F. Hartimbul. 2011. Manajemen Pemasaran (Edisi ke 1).
Bandung: CV Yrama Widya.
Griwijoyo, Santosa. 2004. Ilmu Faal Olahraga. Bandung: FPOK UPI.
Harsuki. 2013. Pengantar Manajemen Olahraga. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Husdarta, H.J.S. 2010. Sejarah dan Filsafat Olahraga. Bandung: Alfabeta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary C. 1995. Marketing Management: Analysis, planning, Implementation, and Control. Englewood Cliffs: Prentice-Hall International, Inc.
Kusmaedi, Nurlan. 2002. Olahraga rekreasi dan Olahraga Tradisional. Bandung:
FPOK UPI.
Mardalis. 2008. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.
Mujiman Haris. 2006. Manajemen Pelatihan: Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta: Putaka Pelajar.
Mutohir, Toho Cholik. 2003. Olahraga, Kebijakan dan Politik: Sebuah Analisis.
Jakarta: Proyek Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Olahraga, Ditjen Olahraga, Depdiknas.
Nuril Ahmadi. 2007. Permainan bola basket. Solo: Era Intermedia.
Nuryadi. 2010. Industri Olahraga (Sport Industry). Online at http://ebookbrowse.com/gdoc.php?id=363998434&url=4ad83055fa81d9f58 11a731c2530ab2 (diakses pada tanggal 13 Oktober 2012).
Oliver, Jon. 2007. Dasar-dasar bola basket. Bandung: Pakar Raya.
Pitts B.G, Fielding, L.W and Miller. 1994. Industry Segmentation Theory and Sport Industry. Developing a Sport Industry Segmentation Model Sport Marketing Quarterly (3) 1994. Morgantown, WV: Fitness Information Technology.
Rothwell, W.J. 1996. Beyond Training and Developmental state of the art Strategies for Enhancing Human Performance. New York: Amacom.
Rusli Lutan. 1992. Manusia dan Olahraga. Bandung: ITB dan FPOK UPI.
Showalter, D. 2012. Coaching youth basketball (5th ed). United State of America:
Human Kinetics.
Sriyadi. 2001. Bisnis Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern: IKIP Semarang Press.
Sucherly. 1999. Manajemen Pemasaran Jasa. Bandung: Pasca UNPAD.
Sudharto P. Hadi 2007. Perilaku Konsumen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: PT Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sumantri Suryana. 2000. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Bandung: Fakultas Psikologi UNPAD.
Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Pasal 80 Ayat 1 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Republik Indonesia.
Wissel, H. 2012. Basketball step to success (3rd ed). United State of America:
Human Kinetics.
Lampiran 1
Usulan Topik Skripsi
Lampiran 2
Usulan Dosen Pembimbing
Lampiran 3
Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing
Lampiran 4
Pengesahan Proposal Skripsi
Lampiran 5
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6
Surat Balasan Penelitian
Lampiran 7
Gambar Penelitian
Lampiran 8
Struktur Organisasi DBL Academy Jogja
Lampiran 9
Instrument Wawancara Aspek kepelatihan dan Aspek Pemasaran
Aspek kepelatihan1. Planning
a. Bagaimana sistem perencanaan pada kepelatihan di DBL Academy Jogja?
b. Pelaksanaan rencana tersebut seperti apa? Bulanan? Mingguan?
Harian? bisa berupa rencana harian, mingguan atau bulanan.
c. Standart pelatihan seperti apa? Aspek apa saja yang dilihat?
2. Organizing
a. Bagaimana komunikasi staf kepelatihan dengan bagian peralatan atau perawatan gedung (fasilitas)?
b. Bagaimana komunikasi staf kepelatihan antar usia? Sinergi?
3. Leading
a. Bagaimana pelatih memberikan motivasi kepada siswa didik?
b. Bagaimana pelatih membangun komunikasi untuk persiapan peralatan dengan bagian fasilitas/sarana prasarana?
4. Controlling
a. Bagaimana pelatih kepala dalam melakukan pengawasan pada setiap pelatih?
b. Bagaimana pelatih melakukan pengawasan dalam setiap aspek teknis yang dilatih?
c. Bagaimana pihak manajemen pelatih dalam melakukan evaluasi kinerja berdasarkan aspek prestasi ataupun kemajuan tiap anak didik?
d. Jika hasil tidak berdasarkan rencana, bagaimana proses evaluasi?
Dan bagaimana penentuan perencanaan berikutnya
Aspek Pemasaran
Wawancara yang berisi MARKETING OLAHRAGA di DBL Academy Jogja, peneliti menggunakan dua kerangka besar, yakni aspek teknis dan pemasaran. Pengertian aspek teknis ini lebih melihat bagaimana produk DBL Academy Jogja dibangun, yakni dalam pengertian manajemen kepelatihan.
Peneliti melihat manajemen kepelatihan sebagai bagian produksi dari suatu industri olahraga. Sedangkan aspek dengan menggunakan teori Marketing Mix atau 10 P, purpose (tujuan), product (produk), project market (pangsa pasar), position (posisi), pick players (pemilihan pemain), package (paket), price (harga), promotion (promosi), place (tempat), promise (janji). Wawancara ini ditujukan kepada pihak manajer, Manajemen bidang Marketing dari DBL Academy Jogja.
5. Planning
d. Bagaimana sistem perencanaan pada kepelatihan di DBL Academy Jogja?
e. Pelaksanaan rencana tersebut seperti apa? Bulanan? Mingguan?
Harian?
f. Standart pelatihan seperti apa? Aspek apa saja yang dilihat?
6. Organizing
c. Bagaimana komunikasi staf kepelatihan dengan bagian peralatan atau perawatan gedung (fasilitas)?
d. Bagaimana komunikasi staf kepelatihan antar usia? Sinergi?
7. Leading
c. Bagaimana pelatih memberikan motivasi kepada siswa didik?
d. Bagaimana pelatih membangun komunikasi untuk persiapan peralatan dengan bagian fasilitas/sarana prasarana?
8. Controlling
e. Bagaimana pelatih kepala dalam melakukan pengawasan pada setiap pelatih?
f. Bagaimana pelatih melakukan pengawasan dalam setiap aspek teknis yang dilatih?
g. Bagaimana pihak manajemen pelatih dalam melakukan evaluasi kinerja berdasarkan aspek prestasi ataupun kemajuan tiap anak didik?
h. Jika hasil tidak berdasarkan rencana, bagaimana proses evaluasi?
Dan bagaimana penentuan perencanaan berikutnya?
9. Hubungan antar aspek teknis dengan pemasaran
a. Apakah pelatih atau staf lain melakukan pemasaran perseorangan (dari mulut ke mulut)?
b. Apakah pelatih memberikan laporan atau raport kepada orang tua siswa?
c. Apakah ada tugas tambahan dari manajemen kepada pelatih di luar kepelatihan? Semisal mencari siswa? Dan apakah ada kompensasi dari hal tersebut?
d. Apakah pada bagian atau staf kepelatihan memiliki tanggungjawab untuk membuat program kerja kepelatihan?
e. Adakah kegiatan atau program yang terintegrasi antara bagian kepelatihan dengan pemasaran?
f. Apa visi misi pada bagian staf kepelatihan?
Lampiran 10
Team Marketing dan AO BPR DBL mengikuti Training Psikologi Komunikasi bersama Bpk. Septian Arief Budiman.